Malam hari Naina tidak bisa memejamkan matanya padahal capek, biasanya ia mudah sekali untuk tertidur. Entah mengapa malam ini ia merindukan sang suami berada di samping nya.
"Ahh, kenapa tiba-tiba aku merindukan tidur bersama nya, apa aku ke sana saja lagian ini sudah larut pasti sudah tertidur semuanya. Seperti nya bukan ide yang buruk jika tidur di dekat suami untuk malam ini saja, toh bukan perbuatan dosa juga" kata Naina dalam batin, lalu ia bangkit dan berjalan perlahan untuk segera pergi ke kamar suaminya. Sebab waktu sudah sangat larut waktunya berada di kamar sang suami hanya sedikit, ia harus kembali sebelum mertua nya bangun. Ia mengendap-endap seperti pencuri agar tak menimbun suara derap langkah kaki.
Setelah beberapa saat Naina sudah berada di kamar sang suami, di tataplah lekat-lekat wajah suaminya yang terlihat sangat pulas sekali.
"Mas... aku ada di sini apa kamu sadar atas kehadiran ku di rumah ini, andaikan kecelakaan itu tidak terjadi pasti kita sekarang sedang bahagia menanti kehadiran sang buah hati" Naina terus membatin.
Setelah puas memandangi sang suami, ia naik ke atas tempat tidur untuk segera merebahkan butuh nya di samping Romi. Dengan posisi tidur miring agar ia bisa sambil, dengan perlahan ia memejamkan matanya.Entah datangnya darimana sang ibu mertua jahat tiba-tiba menarik tangan Naina agar bangkit dari tidur.
"Mau ngapain kamu ada di kamar Romi? sengaja ada di sini! harus berapa kali saya bilang jangan pernah masuk ke kamar ini"maki Rasti terhadap Naina sambil mencengkram tangan Naina dengan kuat, sambil di tarik agar keluar dari kamar Romi.
" Aku ini istri mas Romi, masih berhak atas dirinya "ucap Naina dalam batin.
Rasti terus membawa Naina hingga sampai di kamar belakang, dan menghempaskan nya ke dalam kamar yang sempit dan hanya ada kasur dan bantal yang sudah lusuh. Bahkan kamar ini nggak layak meskipun di tempati oleh asisten rumah tangga, apalagi Naina statusnya sebagai menantu.
Naina pikir karena ini sudah malam anggota keluarga sudah tidur, dia mengendap-endap untuk masuk ke kamar suaminya. Ia sangat rindu menatap wajahnya saat sedang tertidur, namun rencana nya harus gagal akibat ibu mertua yang memergoki nya.
" Semoga suatu saat nanti yang terjadi pada ku terjadi juga terhadap anak perempuan mu, apa ibu mertua nggak tahu hukum tabur tuai. Semua yang di lakukan terhadap orang lain pasti terjadi dengan diri kita, Tuhan tidak pernah tidur dia selalu mendengar kan doa orang yang teraniaya "Naina membatin, sesak. Mungkin itu yang di rasakan pada saat ini namun ia tak mampu melawan ibu mertua nya, air mata juga sudah mengalir tanpa permisi.
" Jangan pernah mendekati Romi lagi! "Ancam Rasti terhadap Naina, lalu menendang kepalanya.
Andai saja tubuh nya terbuat dari besi dan menggunakan baut, bisa saja sudah rusak. Akibat setiap hari harus mendapatkan pukul dan tamparan dari mertua nya.
Setelah berbicara seperti itu Rasti keluar sambil membanting pintu dengan keras, sehingga Naina terlonjak kaget.
" Haruskah perempuan seperti ku yang mempunyai banyak kekurangan di perlakuan seperti ini? Sungguh takdir ini sangat kejam mempermainkan hidup ku, Ayah, Ibu, Kakek. Bawa aku pergi dari tempat ini, rasanya sudah tidak kuat lagi menahan semua perlakuan ibu mertua" ucap Naina dalam batin sambil memeluk lututnya, sungguh penderitaan yang super lengkap.
Naina duduk di pojok kamar sambil memeluk lutut nya, rasanya setiap hari perlakuan mertua nya semakin menjadi. Ia hampir menyerah dan ingin pergi dari rumah ini dan melupakan cinta nya untuk Romi, tetapi ia harus pergi ke mana. Ia tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya, sebab semua uang yang dia punya hasil penjualan tanah sang kakek waktu itu sudah di sumbang kan ke panti asuhan. Pada saat itu Romi meyakinkan sang kakek bahwa kehidupan Naina akan terjamin nggak perlu khawatir, maka dari itu uang hasil penjualan tanah pun mereka sumbangan itu semua atas permintaan dari Naina sebab ia yakin bahwa Romi tulus dengan ucapan nya.
Tidak terasa pagi telah tiba Naina sama sekali belum memejamkan matanya, ia sudah membereskan rumah dari ngepel lantai lap kaca bahkan cucian sudah beres semua. Entah apa yang ada di pikiran perempuan ini, dalam kesedihan saja masih mampu mengerjakan semuanya. Hatinya bagaikan malaikat, betapa bodoh nya bagi orang yang Menelantarkan Naina. Sarapan sudah di sajikan sebab list untuk menu sarapan sudah terpampang di dinding dapur agar Naina tidak melakukan kesalahan lagi.
"Harus segera pergi sebelum mereka semua bangun" Naina bergegas untuk segera pergi, ia ingin mencari tempat ternyaman untuk hari ini saja agar terbebas dari kekerasan lahir batin yang di berikan oleh sang ibu mertua.
Setelah semuanya selesai dan di rasa aman, Naina mengendap-endap untuk segera keluar dari rumah.
"Aman... " ucap Naina sambil mengelus dada saat tiba di luar pagar, yang kebetulan pak satpam yang bertugas jaga pintu sedang tertidur pulas jadi aman dari pertanyaan.
"Mau ke mama? " tanya Bu Rw sambil menepuk punggung Naina.
Seketika Nina terlonjak kaget langsung balik badan, dan mengelus dada pertanda ia sangat kaget.
"Maaf nggak bermaksud mengangetkan mu" katanya Bu Rw dengan menggunakan bahasa yang di mengeri oleh Naina.
"Nggak apa-apa Bu, hanya saja kaget" ucap Naina dalam batin sambil tersenyum tipis, lalu ia berpamitan untuk segera pergi dari rumah ini sebelum sang mertua menyadari bahwa Naina tidak ada di kamarnya.
Naina berjalan dengan cepat untuk segera menjauh dari rumah ini, ia saat ini tidak mempunyai uang sepeser pun. Sebab setelah Romi kecelakaan Rasti merampas semua apa yang ada pada Naina termasuk juga ponsel, tujuan nya yaitu agar Naina tidak melarikan diri dari rumah ini.
Meskipun tak memiliki uang bagi Naina bukan lah hal yang sulit, berada di tempat yang nyaman dan tentang bukan semata banyak nya uang yang di miliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
semoga kamu bisa bertahan ya nai, semangat, pasti Allah akan selalu melindungimu🤲🙏🏻
2023-05-15
2
Langitⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈N⃟ʲᵃᵃ࿐
ya ampun 😌
2023-05-13
2
ᬊ❣️💕༄ ꋬꊰ꒐ꆰꋬ ꋬ꒒ ꋬꌦ꒤ꃳ꒐💞❣️ᬊ
ya ampun mak Lampir tengah dalu aja masih jaga kayak satpam aja....
ya ya Nai minggat aja deh...
2023-05-09
2