Bab 1

Pintu gerbang rumah keluarga besar Salim telah terbuka untuk sebuah mobil sport warna hitam melewati gerbang itu menuju ke arah parkiran di salah satu ruangan terbuka dari halaman rumah itu. Lalu seorang pemuda tampan keluar dari mobil itu dengan diikuti oleh seorang pria paruh baya yang keluar dari pintu lain dari mobil itu.

"Selamat datang kembali ke rumah keluarga besar Salim untuk Tuan Besar Yanto Salim dan Tuan Muda Marco Antonio Brown Salim.. " sapa sejumlah security guard dan staff bagian pintu gerbang rumah itu dengan sikap hormat kepada kedua orang pria itu.

"Ya, terimakasih. " kata Tuan Besar Yanto Salim yang cepat menaikki tangga di depannya untuk masuk ke ruangan dalam rumah keluarga besar Salim dengan diikuti oleh putranya yang tampan itu.

Setibanya Yanto Salim di ruangan dalam rumah itu. Ia dan putranya memberikan salam hormat mereka kepada Tuan Besar Hendri Salim yang duduk di sofa pendek dengan sikap serius.

"Selamat malam untuk Papa, saya Yanto dan Marco sudah pulang ke rumah Papa." kata Yanto Salim dengan sikap hormat kepada Tuan besar Hendri Salim.

"Baguslah, kalian berdua sudah pulang ke rumah ini, dan sekarang Papa ingin tahu apa yang telah diperbuat oleh Marco di USA selama ini sampai selalu pemberitaan media sosial semuanya telah memberitakan dirinya dengan artis asal Jepang yang tinggal di USA.. " kata Tuan besar Hendri Salim yang menatap langsung kepada Marco Antonio Brown Salim yang duduk di sofa pendek yang berhadapan langsung dengannya.

"Papa, Marco memang seorang anak yang tidak bisa untuk tidak berbuat masalah dimanapun ia berada, tapi dia sudah berusaha dengan baik untuk membuat usaha yang bergerak di bidang eletronik yang sesuai dengan Keinginannya ya namun usahanya itu kacau balau oleh ulahnya sendiri yang lebih suka bermain-main dengan gadis tak jelas itu. Ah, baguslah, kalau Papa telah mengirim pesan untuk dia pulang ke rumah ini agar dia bisa mendapatkan teguran darimu, Pa. " kata Yanto Salim yang melirik putranya di sampingnya.

"Marco, bagus ya kamu selalu berbuat masalah yang sangat memalukan nama baik keluarga kita.. " kata Tuan besar Hendri Salim yang kini memarahi cucu bungsunya.

"Opa, aku tak pernah membuat masalah kok, aku sedang menjalani usaha yang sesuai dengan keinginanku untuk aku bisa hidup mandiri, tapi ya kalau masalah aku dengan Claire Danes artis cantik itu ya karena aku menyukai gadis cantik itu saja.. " kata Marco santai saja namun Opa dan Papanya menggunakan koran yang digulung telah memukulnya sampai ia lari ke luar dari ruang keluarga dan bertabrakan dengan seorang gadis cantik yang membuatnya terpana di pintu ruang keluarga.

"Eiii... Aduhh.... " keluh gadis cantik itu yang telah jatuh ke lantai depan pintu ruang keluarga.

"Ehh, maaf aku tidak sengaja telah menabrakmu sehingga kamu jatuh.. " kata Marco mengulurkan tangannya untuk membantu gadis cantik manis itu berdiri.

Namun seseorang telah lebih dahulu sebelum ia telah membantu gadis cantik manis itu berdiri dan Ia mengenali orang itu adalah sepupunya yang lain yang tinggal di rumah keluarga Salim.

"Dennis..? "

"Marco, apa-apaan kamu ini? Kenapa kamu buat Salsa sampai jatuh ke lantai sih? " tegur Dennis dengan berdecak lidah kepada Marco.

"Ehh, karena aku tidak lihat ada orang yang akan datang ke ruang keluarga begitu aku barusan keluar dari sana. " jawab Marco sambil menatap gadis cantik manis itu dengan terpesona sekali.

"Mmm, gak mungkin kamu tak lihat aku yang mau masuk ke ruang keluarga untuk menemui Opa dan O'om Yanto Salim juga Papa dan Mama ku. " kata Salsa mengangkat alisnya menatap Marco.

"Iya, aku tadi jalannya tidak lihat-lihat karena aku tadi melarikan diri dari mereka yang ingin pukul aku dengan gulungan koran di tangan mereka. " kata Marco tanpa rasa malu sedikitpun.

"Ahhh..? Kenapa mereka ingin pukul kamu kalau kamu tidak nakal? " tanya Salsa sambil berjalan ke tengah ruang keluarga dan menyapa Opa, Papa, Mama dan O'om Yanto Salim yang segera menyuruhnya untuk duduk di sofa panjang di depan para orangtua itu.

"Salsa, sudahlah lupakan saja dia itu memang selalu membuat kepala Opa sakit karena ulah nya itu.. " kata Tuan besar Hendri Salim dengan nada keras supaya Marco mendengarnya di luar ruang keluarga namun ia mendapatkan laporan dari staffnya kalau Marco tidak ada di luar ruang keluarga.

"Ehhh, ya, Opa.. Lalu ada apa Opa, Mama dan Papa serta O'om Yanto Salim menyuruh Salsa datang ke ruang keluarga? " tanya Salsa dengan nada sopan kepada Tuan besar Hendri Salim.

"Kami disini ingin membahas masalahmu, Salsa. Bagaimana dengan sekolahmu? Apakah sekolah mu baik-baik saja? " tanya Tuan besar Hendri Salim dengan sikap serius kepada Salsa.

"Iya, sekolahku baik-baik saja.Aku bisa mengikuti semua mata pelajaran dengan benar dan aku pun mempunyai banyak teman di sekolah. " jawab Salsa dengan sikap jujur.

"Bagus, kamu memang seorang cucuku yang baik, Salsa. Kamu selalu membuat bangga Opa. " kata Tuan besar Hendri Salim dengan senyum sayang kepada Salsa.

"Ya, terimakasih Opa.. " kata Salsa sopan.

"Ohya, Salsa apakah kamu disekolah sudah ada seseorang yang kamu sukai? " tanya O'om Yanto Salim dengan senyumannya kepada Salsa.

"Tidak."

"Lalu kenapa kami mendapatkan informasi kalau hari ini kamu mendapatkan surat cinta dari salah seorang dari teman di sekolahmu? Bukankah kau sudah tahu bahwa kamu sejak kecil sudah bertunangan dengan Marco Antonio Brown Salim meskipun ia sampai sekarang belum tahu kalau kamu adalah tunangannya? " tanya Tuan besar Hendri Salim dengan sikap serius sekali kepada Salsa.

"Ehh, surat cinta apa, Opa? " tanya Salsa dengan sinar matanya bingung kepada Tuan besar Hendri Salim.

"Susu coklat pemberian dari teman sekolahmu yang bernama Andreas dan hadiah bunga mawar merah dari seorang kakak kelasmu yang bernama Edwin" jawab Papanya yang bernama Rudy Wijayanto.

"Oh,Papa? Aku tak menerima susu coklat dari Andreas dan hadiah bunga mawar merah dari Kak Edwin... " kata Salsa dengan sikap jujur dan nada serius kepada Tuan besar Hendri Salim dan juga orangtuanya.

"Baiklah, kami mempercayaimu, Salsa. " kata Tuan besar Hendri Salim dengan senyuman di bibir yang menyiratkan kelegaan hatinya dengan gadis cantik manis pilihannya untuk masa depan cucu bungsunya yang nakal itu.

"Opa,bolehkah aku bertanya kepada Opa juga Mama dan Papa yang barusan bilang kalau aku dan Tuan Muda Marco Antonio Brown Salim itu adalah tunangan sejak kecil? " tanya Salsa yang menatap para orangtua itu dengan kebingungan yang tertulis jelas di wajahnya yang mungil.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

oh tunangannya

2023-04-19

2

Naruto Ganteng🌿Aries Hao🔱🎻

Naruto Ganteng🌿Aries Hao🔱🎻

pertemuan pertama marco dan salsa nih

2023-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!