Marco menaruh buku yang dipegangnya di atas meja di ruangan yang sama dengan ruangan di kamarnya sendiri lalu ia berjalan menuju ke arah kamar mandi yang berada di bagian lain dari kamarnya.Ia memutar keran shower di dinding di kamar mandinya dan menikmati waktu mandi dengan nyaman.
Di ruang keluarga, Gadis remaja cantik duduk di sofa mendengarkan nasehat dari para orangtua di ruangan itu. Gadis itu menghela napas namun tetap duduk dengan sikap sopan.
"Salsa, kau harus mulai belajar untuk menjadi seorang calon istri yang baik untuk tunanganmu yang baru saja kembali ke rumah ini dari luar negeri supaya dia tak pernah tertarik dengan gadis lain selain kamu. " kata Tuan Billy Salim di sofa lain.
"Iya, O'om. " jawab Salsa patuh.
"Salsa, pendidikanmu tak lama lagi akan selesai di jenjang pendidikan SMA yang berati kamu bisa lebih aktif dalam mendekati Marco calon suamimu itu walaupun kamu akan tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi yaitu kuliah di universitas terbaik di Amerika Serikat. Intinya kami ingin kamu dapat menjerat hati Marco supaya dia berhenti dengan bermain dengan wanita-wanita tak jelas di luar sana.. " kata Tuan Saputra Salim opa nya yang juga opa dari Marco Antonio Brown Salim pria dewasa yang telah bertunangan dengannya dari mereka anak-anak oleh kedua belah pihak dari keluarga mereka.
"Iya, Opa. " jawab Salsa patuh meskipun hatinya menolak untuk diatur dalam hidupnya sendiri oleh orang-orang tua itu.
"Salsa, sekarang kau sudah boleh naik ke kamar mu di lantai atas lalu istirahatlah supaya kamu bisa bangun pagi ke sekolah. " kata Papanya yang bernama Rudi Wijayanto.
"Papa, apakah aku harus tinggal di rumah Opa di mulai hari ini setelah Pak Marco pulang dari luar negeri ke rumah Opa? " tanya Salsa yang baru ingat perkataan dari Papanya sebelum dia dan orangtuanya datang ke rumah Opa nya.
"Iya, agar kamu dan Marco bisa saling kenal satu sama lainnya dan ingatlah buatlah tunanganmu nyaman di dekatmu. " jawab Papanya yang telah pamit undur diri dari Opa di ruang keluarga dan bicara dengannya di halaman depan rumah Opa nya yang megah.
"Emm, ya, Pa. Cuma Aku sangat takut dengan Pak Marco yang sama sekali asing bagiku. " kata Salsa yang merasa takut di tinggalkan di rumah Opa nya sama Papa dan Mamanya
"Jangan takut mencoba untuk suatu hal yang baik untuk masa depanmu, Nak. Lagipula Marco itu laki-laki dewasa yang baik dan sopan maka kau akan terbiasa dengan kehadirannya di sisi mu di rumah Opa mu. " kata Papanya dari dalam mobil.
"Iya, Pa. "
Salsa hanya bisa melihat kepergian orangtuanya yang berada di mobil keluarga meninggalkan rumah Opa nya dan membiarkannya hidup di rumah Opa nya untuk satu hal yang tak pernah di mengerti olehnya itu.
"Salsa.. "panggil seorang pria tampan yang baik dikenalnya dengan sangat baik sekali di rumah Opa nya itu.
" Kak Dennis.. "Salsa tampak sedih di sekali di wajahnya yang cantik dan mungil itu.
" Kenapa kamu sedih seperti itu, Sa? Ayo duduk di tangga ini dan ceritakanlah apa yang telah membuat perasaanmu sedih? "tanya Dennis di depannya sembari mengajaknya duduk di lantai tangga yang berada di halaman depan rumah Opa nya.
" Aku harus tinggal disini untuk suatu hal yang tidak pernah aku mengerti tentang pertunangan antara aku dengan Pak Marco oleh kedua orang tuaku dengan Opa juga orangtua Pak Marco sendiri, Kak Dennis. "jawab Salsa menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Hmm, mereka tidak mau memikirkan perasaan mu, Salsa. Ah, menurutku mereka sungguh tak pantas untuk melakukan hal itu kepadamu yang tergolong masih anak-anak dengan memaksamu untuk bertunangan dengan laki-laki berengsek seperti Marco itu. " kata Dennis nada geram di samping Salsa sembari menatap ke arah Marco di balik jendela kamar pria itu di lantai atas tanpa sepengetahuan Salsa.
"Kak Dennis.. Aku tidak tahu apa-apa.. Aku cuma tahu kalau Aku harus menerima kenyataan hidup ku yang sekarang ini dengan sikap dewasa agar aku bisa menjaga nama baik keluargaku di mata Opa dan keluarga Pak Marco." kata Salsa yang berdiri di tangga lalu berbalik dan berjalan ke dalam rumah.
Dennis menatap Marco yang membalas tatapan matanya dengan terheran-heran seakan-akan pria itu tidak tahu apa yang telah di lakukan oleh para orangtua terhadap pria itu dengan Salsa.
"Ahhhh.. Marco kalau kamu tidak suka atau tidak tahu bahwa kamu dan Salsa bertunangan sejak kalian anak-anak, maka aku usulkan kamu pergi saja dari rumah ini dan biarkan aku yang maju untuk menggantikan posisimu di rumah ini. " Dennis berbicara dengan Marco melalui tatapan matanya.
Marco yang berada di kamarnya di lantai atas itu membalas tatapan mata Dennis dengan sikap acuh tak acuh sambil menutup pintu jendela dan tirainya sambil berjalan keluar dari kamarnya.
Di koridor, Marco mendatangi Salsa yang baru saja menginjak bagian lantai atas untuk menuju ke kamar dan gadis itu terkejut melihatnya di depannya.
"Namamu Salsa Angelica Wijayanto?" tanya Marco sambil bersandar di tiang tangga kepada Salsa.
"Iya, Pak Marco. " jawab Salsa sopan.
"Pak Marco?? Hei, kau jangan memanggilku Pak Marco dong.. " kata Marco mengangkat alisnya.
"Lalu aku harus memanggilmu apa? " tanya Salsa yang berjalan untuk melewati Marco yang menggeser posisi berdirinya di sudut tangga.
"Kak Marco. " jawab Marco mendekatkan dirinya di telinga Salsa dengan membungkukkan badan agar dapat bicara di telinga Salsa.
"Ahh.. Ya.. " kata Salsa gugup lalu mendorongnya untuk Salsa cepat meninggalkannya di tangga.
"Salsa, kau jangan gugup seperti itu denganku.. Aku takkan pernah menyakitimu kok." kata Marco yang mengikuti langkah gadis itu agar ia tahu dimana kamar tidur gadis itu berada di rumah Opa mereka.
"Iya, aku tahu Kak Marco tapi kau jangan ikut ke dalam kamarku.. " kata Salsa yang memegangi kedua tiang kamar untuk memblokir Marco di pintu kamarnya.
"Aku tidak akan ikut masuk ke dalam kamarmu, Aku cuma mau bilang kamu untuk bersikap manis dihadapanku saja. " kata Marco yang kini membungkukkan badan untuk mendekatkan diri kepada Salsa yang berdebar jantungnya dengan ketampanan yang dimiliki oleh Marco.
"I.. Iyaaa... " jawab Salsa semakin gugup karena Marco begitu dekat sekali di depannya.
"Pintar, nah.. Sekarang kau masuklah ke dalam kamarmu dan tidurlah dengan nyenyak. " kata Marco yang mengecup dahinya dengan lembut dan membalikkan badannya untuk masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamar di belakangnya.
Salsa mengunci pintu kamarnya dengan senyum gugup yang menghiasi bibirnya yang indah dan ia memegangi dadanya yang berdebar aneh dan kedua pipinya merona.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
Salsa dan Marco
2023-04-19
2
Naruto Ganteng🌿Aries Hao🔱🎻
marco
2023-04-01
1
Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻
cie cie Marco 🤭😂
2023-03-30
2