Janji Cinta Sepupuku
San Francisco's, USA.
Pintu ruangan kerja terbuka lebar untuk seorang pria usia empat puluh lima tahun yang berjalan dengan langkah tegap dan memukul meja kerja di depan seorang pemuda tampan usia dua puluh lima tahun yang mengangkat wajah dari laptop.
"Papa..ada apa datang -datang ke kantor putra tampan mu dengan raut muka seperti harimau jantan? " tanya pemuda tampan itu cengengesan kepada pria paruh baya yang berdiri di depan meja kerjanya.
"Lihat HP mu sekarang juga! " perintah pria paruh baya itu sambil melotot kepada puteranya.
"Hmm.. Baiklah. " kata pemuda tampan itu yang mengambil hpnya dan melihat informasi yang sedang heboh di dunia maya mengenai dirinya yang berpacaran dengan seorang artis muda yang memposting kemesraan mereka berdua di internet.Pemuda tampan itu dengan amat santai mengangkat pandangannya kepada Papanya di depan meja kerjanya.
"Bagus sekali kau selalu membuat masalah yang memperburuk keadaanmu sendiri yang akan di coret sebagai ahli waris takhta kerajaan bisnis Saputra Salim oleh Opa mu di Jakarta, apabila Beliau tahu apa yang kamu lakukan selama kau tinggal di luar sana..! " teriak Tuan Billy.
"Papa, aku tak pernah mempedulikan ahli waris takhta kerajaan bisnis Opa Hendri karena aku bisa membangun sebuah kerajaan bisnis aku sendiri dan aku tak suka kalau hidupku selalu di atur oleh Opa. " kata Marco Antonio Brown Salim yang terlihat menyukai berita di internet tentang dirinya dengan artis Hollywood blasteran Asia di lihat dari senyumannya yang menghadapi layar laptopnya kembali.
"Marco, kau sudah cukup dewasa untuk bermain untuk membangun bisnis mu yang tetap segitu saja dan tak pernah ada perkembangan sama sekali namun namamu populer karena hubungan asmara mu dengan artis itu yang tentunya akan berdampak buruk pada bisnismu dan masa depan mu. " kata Tuan Billy yang melemparkan HP kepada Marco Antonio Brown Salim yang cepat menangkap HP milik Papanya itu dan ia melihat isi pesan dari WA Opa nya.
"Billy, bawa pulang anakmu ke Jakarta untuk dia bisa bertemu dengan Papa secepatnya, apabila dia tidak mau pulang ke Jakarta, maka Papa akan kirimkan berita mengenai produk usahanya yang gagal di pasaran Eropa agar bisnisnya di Amerika Serikat tak pernah bisa berkembang pesat untuk selamanya. " baca Marco.
"Oh, Opaaaaaa..! " teriak Marco Antonio Brown di HP milik Papanya.
"Nah, jika kamu sudah tahu rencana Opa mu itu sebaiknya kamu patuhi peraturan dari Opa mu.. Ayo, kau rapikan barangmu dan ikut Papa ke Bandara sekarang juga.. " kata Tuan Billy Salim menatap putranya yang menghela napas.
"Baiklah.. " jawab Marco Antonio Brown Salim di depan kursi kerja.
*****
Jakarta, Indonesia.
Suara jam weker di meja belajar membangunkan seorang gadis muda yang cantik yang segera turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju ke arah kanan kamar yaitu kamar mandi.
Lima belas menit kemudian, gadis itu menuruni tangga dengan pakaian seragam SMA dengan rapi dan rambut panjangnya di kuncir ekor kuda dan disambut oleh seorang pemuda tampan di belokkan menuju ke ruang makan.
"Selamat pagi, Salsa.. Gimana tidurmu semalam di kamarmu? Apakah nyenyak? " sapa Eric nama pemuda tampan yang tinggal bersama dengan Salsa Angelica Wijayanto.
"Selamat pagi, Kak Eric. Iya, nyenyak, makasih. Oh ya, dimana Papa dan Mama ku juga kak Anita kok mereka tidak ada di ruang makan? " sapa balik Salsa Angelica Wijayanto sambil menarik sepiring sarapan pagi di tengah meja ke pinggir meja di depan gadis itu.
"Oh, O'om Rudy Wijayanto dan Tante Lisa sudah pergi kerja sejak satu jam yang lalu, sedangkan Anita.. Dia juga sudah berangkat ke kampusnya. Ya, dirumah ini cuma ada aku dan kamu juga Bi Ina dan Pak Karyo. " jawab Eric tersenyum untuk Salsa Angelica Wijayanto di depannya.
Salsa Angelica Wijayanto menganggukan kepala sambil menyuap sarapan pagi ke mulutnya dan sesekali melihat hpnya yang memperlihatkan isi WA dari seorang teman sekolahnya.Gadis itu tak sadar kalau Eric memperhatikannya sampai ia menghabiskan sarapannya lalu berdiri dan pamit kepada Eric sebelum melangkah keluar dari ruang makan menuju ke pintu depan.
Di depan pintu gerbang sekolahnya gadis manis ini bertemu dengan dua orang temannya yang sudah menunggunya di depan pintu gerbang untuk mereka bersama-sama masuk ke dalam kelas mereka yang berada di lantai atas. Dan, di tangga menuju ke arah kelas 12 A. Salsa di sapa oleh teman sekelasnya yang menyodorkan botol minuman dingin untuknya.
"Ini sesuai janji ku kepada mu untuk belikan kau susu rasa coklat favorit mu di minimarket dekat rumahku. " kata Andres nama teman sekelasnya.
"Wah, Salsa.. Lihat tuh baik banget si Andreas sama kamu, Sa.. " kata Astrid melirik kearahnya di samping.
"Iya, Sa.Andreas cowok baik lho yang sejak kita masuk kelas sepuluh hingga sekarang akan lulus SMA ini, dia selalu memperhatikan kamu cuma kamunya aja yang gak peka deh. " kata Yolanda temannya yang lainnya.
"Ya, karena aku belum memikirkan pacaran di usia sekolah dan aku juga belum tahu apa-apa soal cinta dan pacaran seperti yang kalian dan teman-teman kita lakukan.. Intinya aku cuma mau bersahabat dengan siapapun tanpa ada ikatan sama sekali. " kata Salsa mengembalikan botol minuman susu rasa coklat kepada teman sekelasnya itu.
"Eh, Salsa, aku ngasih minuman itu bukan untuk aku bisa di terima sebagai pacarmu melainkan untuk bayar hutang kemarin lalu kamu sudah membelikan aku jajan bakso di kedai seberang sekolah kita " kata Andreas yang mengikutinya ke dalam kelas.
"Nggak perlu, Andreas. Aku ikhlas kok beliin kau jajan bakso di kedai seberang sekolah kita, jadi kamu tak perlu bayar dengan kamu ngasih minuman ini untuk aku." kata Salsa ramah pada Andreas yang duduk di bangku sebelahnya di kelas yang sama.
"Ouh, kalau gitu, makasih banyak ya, Sa? " ucap Andreas membalas senyuman Salsa.
"Iya, sama-sama. " jawab Salsa nyengir.
Lalu semua murid-murid di sekolah telah duduk di bangku mereka masing-masing untuk siap mengikuti pelajaran pertama yang akan dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam sembilan lewat sepuluh menit yang kemudian dilanjutkan oleh pelajaran kedua dan seterusnya sampai jam istirahat pertama yaitu jam sepuluh pagi untuk Salsa dan teman-temannya menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin sekolah untuk jajan dan mengobrol santai sampai bel masuk kembali ke kelas mereka untuk melanjutkan jam pelajaran berikutnya sampai jam dua belas siang untuk jam istirahat kedua.
Salsa Angelica Wijayanto membuka hpnya yang memperlihatkan pesan WA dari Opa nya yang tinggal di rumah kediaman Salim di daerah Jakarta Selatan dengan raut wajahnya yang imut itu kebingungan dengan tulisan di layar HPnya itu.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
范妮
semangat baca ni aku
2023-09-19
0
Radiah Ayarin
Hem...ternyata Marco begitu
2023-04-19
2
Radiah Ayarin
mengerikan lah kalau sprt itu
2023-04-19
2