Bab 4

Sesuai dengan janjinya terhadap Salsa yang mau ia menemani gadis itu berlibur ke ancol bersama dengan kakak sepupu lain dari gadis itu yang kini diketahuinya nama sepupu lain dari Salsa adalah Eric.

"Kak Marco, aku mau naik roller coaster dan semua permainan di taman fantasi DUFAN Ancol termasuk melihat SeaWorld aneka satwa laut di akuarium. " kata Salsa berlarian ke arah aneka permainan yang ada di DUFAN Ancol.

Marco menganggukkan kepalanya membiarkan Salsa menikmati waktu berlibur bersama sepupu lain dan teman-teman sepupunya di dufan Ancol sedangkan Marco lebih tertarik dengan gadis cantik yang sedang mengantri di sebuah gerai makanan di area dufan Ancol.

"Wah, rejeki nomplok nih.. Aku bisa berkenalan dengan cewek Jakarta bahenol yang mirip artis idola Aku, Cinta Laura. " kata Marco pada dirinya sendiri.

Lalu Marco mendekati gadis itu sambil duduk di kursi depan meja makan gerai makanan itu di depan gadis cantik berambut panjang warna kecoklatan untuk menyapa gadis incarannya itu.

"Hai, bolehkah aku berkenalan denganmu, Nona manis? " sapa Marco memamerkan senyuman manisnya kepada gadis cantik di depan matanya itu.

"Boleh." jawab gadis cantik itu tersenyum manis dan senang berkenalan dengan cowok ganteng seperti Marco.

"Terimakasih kenalkan namaku adalah Marco. " kata Marco cengengesan. "Namamu siapa? " Ia melanjutkan sambil makan siang berupa pizza dan segelas cocacola.

"Namaku Sheila, senang hati bisa berkenalan dengan kamu, Marco. " jawab Sheila ramah pada Marco.

Dari atas rollercoaster, Salsa melihat Marco pria dewasa yang menjadi tunangannya itu sedang mengobrol dengan gadis cantik di salah satu dari gerai makanan di area dufan Ancol seketika itu juga mengerutkan keningnya dan hatinya tak suka melihat tunangannya begitu genit sama cewek lain.

"Apa-apaan ini dia bebas banget berkenalan dan ngobrol sama cewek lain di tempat umum kayak gini..? "gerutu Salsa sampai di dengar oleh Eric yang duduk di wahana roller coaster yang sama dengannya.

Eric ikut melihat arah pandangan mata Salsa ke arah bawah tangga untuk turun dari wahana rollercoaster setelah permainan wahana itu usai dan mereka mengantri untuk meninggalkan area wahana tersebut dan pandangan mata Eric pun tertuju pada Marco.

Salsa dengan langkah cepat sekali menuju ke Marco yang mengangkat alisnya ketika lengan tangan kanannya di raih Salsa yang menariknya dengan paksa untuk berdiri dan meninggalkan area gerai makanan sampai mengagetkan gadis yang diajak ngobrol sama Marco.

" Kak Marco,sebaiknya kita berdua pulang saja ke rumah karena aku sudah bosan dan tidak mau main lagi. "kata Salsa memberikan alasan yang tepat kepada Marco yang mengangkat alis tadi kepadanya.

" Oh,kamu tak mau main ke SeaWorld dengan Kak Eric mu itu?Dan, kenapa kamu tak pamit dulu dengannya jika kamu memang mau pulang ke rumah secepat ini? "ucap Marco di parkiran mobil kepada Salsa sambil menunjuk ke arah Eric dan teman-teman kuliah Eric yang telah ikut mereka keluar dari area dufan Ancol ke parkiran mobil.

Salsa melepaskan lengan Marco lalu berjalan ke arah Eric. " Kak Eric, maaf ya Salsa harus pulang ke rumah soalnya Salsa masih harus kerjain tugas sekolah yang belum selesai Salsa kerjain untuk besok pagi di sekolahnya Salsa."

"Iya, Salsa sampai jumpa lain waktu,terimakasih ya sudah menemani Kak Eric jalan-jalan ke dufan Ancol minggu ini. " kata Eric memahami Salsa.

"Oh, terimakasih banyak Kak Eric, kalau begitu Salsa pulang dulu ya? Dahh! " Salsa kembali ke dekat mobil Marco sambil melambaikan tangan kepada Eric.

"Kak Eric, kami pulang dulu ya dan terimakasih banyak atas undangan jalan -jalannya. " kata Marco tersenyum ramah sambil membuka pintu mobil untuk Salsa.

"Iya, sama-sama Marco." jawab Eric tersenyum kecil melihat Marco dan Salsa begitu dekat yang meresahkan hatinya itu.

Salsa masuk ke dalam mobil Marco lalu mobil pun meluncur keluar dari dufan usai Marco telah masuk ke mobilnya dan duduk di depan setir lalu mengunci mobil dengan rapat.

"Eric, kamu suka ya sama Salsa sepupumu itu? " tanya salah seorang dari temannya dengan tepat melihat ekspresinya yang memandangi mobil Marco sudah meninggalkan area dufan Ancol ke jalan raya.

"Jika kamu suka sama Salsa, cepat gih kamu kasih tahu Salsa supaya kamu takkan pernah kehilangannya dan menyesalinya dengan kamu itu menyukainya secara diam-diam tanpa Salsa tahu tentang perasaanmu kepadanya. " saran salah seorang dari temannya lagi.

"Aku tak mau Salsa membenciku karena Aku tak pernah menganggapnya sebagai sepupuku tapi gadis yang Aku sukai selama ini, ah tapi kini Aku lihat kehadiran Marco sepupunya yang lain dari pihak Papanya terlihat begitu dekat dengan Salsa sungguh membuat Aku sedih." kata Eric yang berjalan ke mobilnya dengan diikuti oleh teman-temannya.

"Nah, karena itu kamu harus gercep untuk raih hatinya Salsa jangan sampai kamu menyesal karena Salsa diraih cowok lain. " kata temannya di jok belakang dalam mobilnya.

Salsa di mobil Marco duduk dengan tenang dan melihat Marco yang mengendarai mobil dengan kecepatan yang wajar sehingga gadis remaja itu merasa nyaman berada di dalam mobil Marco.

"Sa, apa kamu mau makan siang dulu di restoran terdekat sebelum kita pulang ke rumah Opa?" tanya Marco tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalanan di depan mobilnya yang melaju di jalan raya.

"Tidak, aku mau makan siang di rumah Opa saja agar Salsa cepat kerjain tugas sekolah di kamar Salsa, Kak Marco. " jawab Salsa yang memang di saat itu sedang memikirkan tugas sekolahnya yang menurutnya sangat susah baginya.

"Emm, Jalan-jalan sejenak bisa menghilangkan stressmu mengenai pelajaran di sekolahmu itu, Salsa." kata Marco yang malah mengendarai mobil menuju ke sebuah mal daerah Jakarta Utara lalu memarkirkan mobilnya di basemen.

"Kak Marco..Aku tak stres kok.. " kata Salsa.

"Ah, sudah, ayo ikut Kak Marco jalan-jalan di mal mutiara pluit untuk sekadar makan siang dan menikmati suasana ramai mal di waktu siang ini. " kata Marco menggandeng tangannya.

Salsa menurut dengan mengikuti Marco masuk ke dalam mal lalu menuruni eskalator untuk tiba di area dalam mal yang besar dan luas dengan toko-toko, restoran-restoran dan area lainnya di tiga lantai mal tersebut. Marco mengajaknya ke restoran makanan ala Jepang di sudut kanan di lantai tiga atau area foodcourt mal tersebut.

"Silakan masuk dan duduk di kursi meja nomor lima untuk Tuan dan Nona. " kata pelayan dari pihak restoran makanan Jepang di pintu masuk saat Marco dan Salsa mendatangi restoran itu.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

Satoru.M🍀Yangkang🔱🎻

Satoru.M🍀Yangkang🔱🎻

marco 😀😀

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!