Bab 2 Sedikit Rejeki

"Sudah ada penggantinya, mas!! dia masih saya perkenalkan seluruh ruangan di lantai 3 ini!!" jawab Bandiah sedikit gaer takut kalau mas Elang tidak menyukai Shanum apalagi ada insiden penabrakan Shanum pada motor Elang tadi pagi.

"Ya sudah...kamu ajarkan saja padanya tentang bagaimana peraturan di sini!!" jawab Elang dan lalu menyuruh Bandiah pergi.

"Aduuhhh...moga aja si Shanum ngga akan apa-apa ya!!" gumam Bandiah.

"Lang, bagaimana rencana pernikahanmu dengan Sheila??" tanya Indra sambil mengetik laporan di laptopnya.

"Tau ah...itu urusan papi sama mami aku ngga peduli...mau nikah kek mau ngga kek ngga urus!!" jawab Elang enteng.

"Ya jangan gitu, Lang...hubunganmu dengan Sheila kan sudah berjalan hampir 2 tahun...lagi pula orang tua kalian kan bersahabat baik...jangan membuat kedua nya kecewa!!" kata Indra.

"Lha kamu sendiri dengan Pingkan gimana??" tanya Elang pada sahabat karibnya itu.

"Aku dengan Pingkan?? hubungan kami baik-baik saja!!" jawab Indra.

"Alangkah indahnya jika kita para lelaki ini tidak terikat dengan aturan pernikahan ya!!" sahut Elang.

"Pusing aku dengan segala ***** bengek urusan para wanita!!" sahut nya dan di iyakan oleh Indra.

Karena asyiknya mengobrol Elang lupa ada cangkir teh di ujung mejanya!!

KROMPYANG....

"Haduh...bikin kotor aja kalau begini!!" kata Elang.

"Coba kamu panggilkan cleaning service yang bertugas di lantai 3 ini, Dra??" kata Elang.

Indra berdiri dari kursinya dan menuju ruang perawat di depan minta dipanggilkan cleaning servicenya.

Saat salah seorang perawatnya memanggil, bergegas Shanum menuju ruangan kepala perawat muda itu.

TOK...TOK...TOK

"Permisi pak apa yang harus saya bersihkan??" tanyaku.

DEG....

"Ya Allah...matilah aku ketemu psikopat berdua ini lagi!!" batinku dengan sedikit gemetar.

Mata bulat dan sipit Elang pun membulat sempurna.

"Ternyata kamu petugas cleaning service yang baru itu?? awas saja jika kamu membuat kekacauan di ruangan kami ini!!" tegasnya penuh penekanan.

"Itu ada tumpahan teh di lantai bersihkan dan jangan sampai lengket di lantai dan satu lagi...kami mau ruangan ini sudah bersih dan rapi sebelum kami datang...karena saya tidak mau saya sudah duduk fi sini tiba-tiba ada cleaning yang mengetuk pintu mau bersihkan ruangan!!" katanya memandangku tajam.

Dari balik maskerku aku menggumam, "iya pak bos psikopat!!"

Setelah memastikan ruangan mereka bersih, aku mundur diri dari ruangan yang seperti ruangan penyiksaan itu karena mata keduanya selalu memindai pekerjaanku.

"Sudah bersih pak...!!" kataku.

"Siapa namanya mbak...jadi kita kalau ada perlu mau memanggil enak!!" kata laki-laki yang tak kalah gantengnya dari Elang yang bernama Indra itu.

"Shanum pak!!" sahutku.

"Jika sudah tidak ada yang harus saya bersihkan, saya permisi pak...!" kataku.

"Oke mbak Shanum...jangan istirahat jauh-jauh jadi saat kami butuh bantuan mbak Shanum kami tinggal panggil!!" lagi-lagi kata Indra sementara si psikopat itu sudah sibuk dengan pekerjaannya.

***********

Tepat jam 12 siang kerjaanku baru kelar, karena mungkin aku masih baru jadi aku belum paham benar cara kerja di lantai 3 ini.

Tapi Alhamdulillah...dua puluh kamar pasien di lantai 3 ini yang kubersihkan, ada 2 ruangan yang memberiku uang walaupun aku menolak awalnya, tapi ibu-ibu itu tetap menyelipkan ke kantong baju kerjaku, dan 1 ruangan memberiku 1 kotak bolu Holland yang masih utuh, katanya dia terlalu banyak dibawakan oleh pembesuk.

"Ya Allah...terima kasih, Chika dan Chiro pernah minta dibelikan bolu seperti ini tapi sampai sekarang aku belum bisa membelikan karena aku tak pernah punya uang yang cukup."

"Mas Rahman 3 bulan sekali mengirimkan uang hanya 3 juta rupiah, hanya cukup untuk biaya makan dan sekolah anak-anak...jangankan untuk membelikan kue yang mahal, kalau harga nya di atas 50 ribu bisa untuk biaya makan kami selama 3 hari."

Aku membuka bekal makanku yang berisi telur dadar dan nasi putih. Badanku terasa patah dua rasanya karena semenjak tadi aku tidak ada istirahat sama sekali.

Kuraba kantong baju kerjaku karena aku menyimpan uang pemberian pasien di dua ruangan tadi.

Kuperjelas pandangan mataku melihat dua lembar uang ratusan berwarna merah yang mereka beri tadi.

"Aku ngga salah lihatkan??" aku membolak balikan dua lembar uang itu.

"Ngga percuma aku membaca ayat seribu dinar setiap kali sehabis sholat!!" ucapku lirih seraya mengucap syukur.

Aku masih makan saat dua manusia psikopat lewat di depan pantry tempat aku menumpang makan.

Aku dan mereka saling bersitatap. Aku membungkukan sedikit kepalaku sekedar memberi hormat.

Kulihat mereka berdua sedikit tercengang memandangku yang tanpa mengenakan masker.

Aku mendengus setelah mereka berdua berlalu.

"Ngga usah syok juga kali melihat wajahku yang jelek ini, aku tau aku tidak secantik orang kota, tapi jangan ngenyek juga kali liat wajahku!!" sungutku lalu meneruskan makanku sedikit lebih cepat sebab aku sudah mendengar panggilan azan sholat dzuhur.

"Wih, gila itu cleaning service yang baru...ayu banget, wajahnya itu keibuan banget!!" celoteh Indra.

"Iyalah keibuan...masa iya perempuan di bilang kebapakan??" sungut Elang.

Lalu mereka berdua makan di kantin dan melanjutkan untuk sholat dzuhur.

Tepat pukul satu siang aku bersiap mau mengambil sampah di ruangan-ruangan.

Aku cepat-cepat masuk keruangan pak Elang dan pak Indra untuk mengambil sampah di ruangan mereka, dari pada aku nanti diomeli lagi.

Di salah satu ruangan pasien aku melihat buah parcel yang masih utuh di atas tempat sampah.

Karena agak ragu aku memberanikan diri bertanya pada pasiennya.

"Maaf bu, parcel buahnya ini mau di buang??" tanyaku sopan.

"Iya mbak, sebab buahnya sudah ada yang busuk!!" jawab pasiennya.

Aku tidak berani membuang sembarangan takut jika pasiennya salah buang.

Kuperhatikan bungkusan parcel buah itu dengan seksama.

"Busuk dari mananya sih?? hanya pisangnya aja yang agak kemasakan dan buah anggurnya aja yang agak kisut...selebihnya buah pir, apel dan jeruknya masih bagus."

"Astagfirullah...orang-orang kaya!! buah bagus begini dikatakan busuk!!" lirihku.

Aku menyisihkan parcel buah itu kedalam plastik dan menyimpannya.

Shanum tidak melihat saat sepasang mata tajam itu memperhatikannya. Ada perasaan iba terbersit di hatinya saat melihat Shanum membersihkan buah utuh itu dan menyimpannya di dalam plastik kresek.

"Loe memperhatikan apa sih, Lang?? jangan bilang lagi mengawasi cleaning service yang baru itu...kalau dia tidak berbuat kesalahan, janganlah kamu mencari-cari kesalahannya...kasihan!!" kata Indra menepuk bahu teman sekaligus atasannya itu.

*

*

***Bersambung...

"Jangan kelewat membenci seseorang...karena bisa saja kebencian berubah jadi cinta!!"

Mohon dukungannya selalu di karyaku yang baru ini ya reader...terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

linda sagita

linda sagita

prediksi awal, sepertinya elang nanti jatuh cinta SM shanum

2023-04-08

0

Hazhilka279

Hazhilka279

semangat ngetik Sena..

2023-04-04

0

teti kurniawati

teti kurniawati

sudah ditambahkan ke favorit ya😊

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bekerja
2 Bab 2 Sedikit Rejeki
3 Bab 3 Harus Bagaimana
4 Bab 4 Pengkhianatan
5 Bab 5 Keputusan Terbaik
6 Bab 6 Ingin Bercerai
7 Bab 7 Tidak Tahu Malu
8 Bab 8 Kisah Cintaku
9 Bab 9 Berjuta Rasanya
10 Bab 10 Godaan Indra Vs Hinaan Rahman
11 Bab 11 Cinta Yang Salah
12 Bab 12 Kenyataan Yang Menyakitkan
13 Bab 13 Kesedihanku
14 Bab 14 Hati Yang Tersakiti
15 Bab 15 Manusia Bodoh
16 Bab 16 Merindukan Yang Terlarang Untuk Dicintai
17 Bab 17 Pertentangan Sebuah Rasa
18 Bab 18 Cinta Itu Pahit
19 Bab 19 Janji Sebelum Pergi
20 Bab 20 Emosi
21 Bab 21 Sejuta Kenangan Bersamamu
22 Bab 22 Jauh Di mata Dekat Di Hati
23 Bab 23 Resmi Bercerai
24 Bab 24 Terpaksa Menikah
25 Bab 25 Kesedihan Pingkan
26 Bab 26 Gagal
27 Bab 27 Hamil
28 Bab 28 Di Tempat Baru
29 Bab 29 Pura-Pura Lumpuh
30 Bab 30 Takdir Cinta
31 Bab 31 Kembali Ke Indonesia
32 Bab 32 Kembali Pulang
33 Bab 32 Rafli Andarian
34 Bab 34 Detektif Tampan
35 Bab 35 Niat Selingkuh
36 Bab 36 Karma Bicara
37 Bab 37 Ingin Bertemu
38 Bab 38 Kemarahan Elang
39 Bab 39 Rindu
40 Bab 40 Kesadaran
41 Bab 41 Kehilangan Bayinya
42 Bab 42 Sama-Sama Selingkuh
43 Bab 43 Mulai Terkuak
44 Bab 44 Kemarahan Dalam Diam
45 Bab 45 Indra Kembali
46 Bab 46 Ingin Berpisah
47 Bab 47 Akhir Kesabaran
48 Bab 48 Serasa Hidup Bersamamu
49 Bab 49 Lupa Diri
50 Bab 50 Angan Menjadi Nyata
51 Bab 51 Pelarian Sheilla
52 Bab 52 Penyamaran
53 Bab 53 Keberadaan Sheilla
54 Bab 54 Menelpon Pingkan
55 Bab 55 Menyesal
56 Bab 56 Kepergian Rafli Andarian
57 Bab 57 Pingkan Kena Batunya
58 Bab 58 Penyamaran Sheilla Dikenali
59 Bab 59 Pertemuan
60 Bab 60 Janji Indra
61 Bab 61 Bermain Api Kembali
62 Bab 62 Kenyataan Hidup Sheilla
63 Bab 63 Cinta Palsu
64 Bab 64 Kabur Lagi
65 Bab 65 Kena Batunya
66 Bab 66 Takdir Rahman 1
67 Bab 67 Takdir Rahman 2
68 Bab 68 Geram
69 Bab 69 Bingung
70 Bab 70 Gangguan Jiwa
71 Bab 71 Pura-Pura Gila
72 Bab 72 Rafli Ingin Kembali
73 Bab 73 Serangan
74 Bab 74 Ketahuan
75 Bab 75 Mulai Terkuak
76 Bab 76 Keinginan Rahman
77 Bab 77 Sheilla Sakit
78 Bab 78 Sebuah Rasa
79 Bab 79 Sesal Yang Tertinggal
80 Bab 80 Kenangan Buruk Rahman
81 Bab 81 Insiden Di Sekolah
82 Bab 82 Setelah Perceraian
83 Bab 84 Menjadi Pendonor
84 Bab 84 Percobaan Bunuh Diri
85 Bab 85 Kematian Pingkan
86 Bab 86 Kembalinya Sheilla
87 Bab 87 Berita
88 Bab 88 Mulai Penyelidikan
89 Bab 89 Kabar
90 Bab 90 Target Sasaran
91 Bab 91 Nikah Dadakan
92 Bab 92 Masih Seputar Pernikahan
93 Bab 93 Hampir
94 Bab 94 Mengintai
95 Bab 95 Mimpi
96 Bab 96 Tertembak
97 Bab 97 Akhir Perselingkuhan
98 Bab 98 Masih Koma
99 Bab 99 Sekilas Kenangan
100 Bab 100 Arti Kehilangan
101 Bab 101 Kepergian Indra
102 Bab 102 Galau
103 Bab 103 Telah Pergi
104 Bab 104 Sisa Kenangan Yang Tertinggal
105 Bab 105 Salahkah Aku Cemburu
106 Bab 106 Pulang Kampung
107 Bab 107 Ijinkan Aku
108 Bab 108 Pelarian Hansen
109 Bab 109 Serasa Masih Memiliki
110 Bab 110 Restu Untuk Elang
111 Bab 111 Kunjungan
112 Bab 112 Kunjungan Dan Lamaran
113 Bab 113 Kenangan Mantan
114 Bab 114 Sandro Soedibyo
115 Bab 115 Sandro Soedibyo 2
116 Bab 116 Kisah Sandro Dan Indra
117 Bab 117 Dikejar Mantan
118 Bab 118 Dilema Hati
119 Bab 119 Waspada
120 Bab 120 Saingan Elang
121 Bab 121 Penyelidikan Sandro
122 Bab 122 Menguntit
123 Bab 123 Ketegasan Rafli
124 Bab 124 Bimbang
125 Bab 125 Tertangkap Basah
126 Bab 126 Buah Dari Perbuatan
127 Bab 127 Kegalauan Tania
128 Bab 128 Lamaran Di Pemakaman
129 Bab 129 Pernyataan Cinta
130 Bab 130 Tak Rela
131 Bab 131 Hilang
132 Bab 132 Menyelamatkan Diri
133 Bab 133 Dijebak
134 Bab 134 Jadi Sandera
135 Bab 135 Pencarian
136 Bab 136 Kabur
137 Bab 137 Shanum Kembali
138 Bab 138 Hubungan Batin
139 Bab 139 Sandro tertembak
140 Bab 140 Kembali Pulang
141 Bab 141 Cerita Sedih
142 Bab 142 Hati Yang Kacau
143 Bab 143 Hilang Ingatan
144 Bab 144 Masih Berpura-pura
145 Bab 145 Kebesaran Hati
146 Bab 146 Niat Tersembunyi
147 Bab 147 Topeng Hitam
148 Bab 148 Twin
149 Bab 149 Menyelidiki
150 Bab 150 Mulai Curiga
151 Bab 151 Kisah Si Kembar
152 Bab 152 Kisah Si Kembar 2
153 Bab 153 Dendam Salah Sasaran
154 Bab 154 Rencana Jahat
155 Bab 155 Pertemuan Tak Sengaja
156 Bab 156 Saling Mengenali
157 Bab 157 Menemukan Ayah
158 Bab 158 Rindra Menghilang
159 Bab 159 Menuju Ke Mansion
160 Bab 160 Perdebatan
161 Bab 161 Kebenaran Yang Terkuak
162 Bab 162 Akhir Bahagia Shanum
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1 Bekerja
2
Bab 2 Sedikit Rejeki
3
Bab 3 Harus Bagaimana
4
Bab 4 Pengkhianatan
5
Bab 5 Keputusan Terbaik
6
Bab 6 Ingin Bercerai
7
Bab 7 Tidak Tahu Malu
8
Bab 8 Kisah Cintaku
9
Bab 9 Berjuta Rasanya
10
Bab 10 Godaan Indra Vs Hinaan Rahman
11
Bab 11 Cinta Yang Salah
12
Bab 12 Kenyataan Yang Menyakitkan
13
Bab 13 Kesedihanku
14
Bab 14 Hati Yang Tersakiti
15
Bab 15 Manusia Bodoh
16
Bab 16 Merindukan Yang Terlarang Untuk Dicintai
17
Bab 17 Pertentangan Sebuah Rasa
18
Bab 18 Cinta Itu Pahit
19
Bab 19 Janji Sebelum Pergi
20
Bab 20 Emosi
21
Bab 21 Sejuta Kenangan Bersamamu
22
Bab 22 Jauh Di mata Dekat Di Hati
23
Bab 23 Resmi Bercerai
24
Bab 24 Terpaksa Menikah
25
Bab 25 Kesedihan Pingkan
26
Bab 26 Gagal
27
Bab 27 Hamil
28
Bab 28 Di Tempat Baru
29
Bab 29 Pura-Pura Lumpuh
30
Bab 30 Takdir Cinta
31
Bab 31 Kembali Ke Indonesia
32
Bab 32 Kembali Pulang
33
Bab 32 Rafli Andarian
34
Bab 34 Detektif Tampan
35
Bab 35 Niat Selingkuh
36
Bab 36 Karma Bicara
37
Bab 37 Ingin Bertemu
38
Bab 38 Kemarahan Elang
39
Bab 39 Rindu
40
Bab 40 Kesadaran
41
Bab 41 Kehilangan Bayinya
42
Bab 42 Sama-Sama Selingkuh
43
Bab 43 Mulai Terkuak
44
Bab 44 Kemarahan Dalam Diam
45
Bab 45 Indra Kembali
46
Bab 46 Ingin Berpisah
47
Bab 47 Akhir Kesabaran
48
Bab 48 Serasa Hidup Bersamamu
49
Bab 49 Lupa Diri
50
Bab 50 Angan Menjadi Nyata
51
Bab 51 Pelarian Sheilla
52
Bab 52 Penyamaran
53
Bab 53 Keberadaan Sheilla
54
Bab 54 Menelpon Pingkan
55
Bab 55 Menyesal
56
Bab 56 Kepergian Rafli Andarian
57
Bab 57 Pingkan Kena Batunya
58
Bab 58 Penyamaran Sheilla Dikenali
59
Bab 59 Pertemuan
60
Bab 60 Janji Indra
61
Bab 61 Bermain Api Kembali
62
Bab 62 Kenyataan Hidup Sheilla
63
Bab 63 Cinta Palsu
64
Bab 64 Kabur Lagi
65
Bab 65 Kena Batunya
66
Bab 66 Takdir Rahman 1
67
Bab 67 Takdir Rahman 2
68
Bab 68 Geram
69
Bab 69 Bingung
70
Bab 70 Gangguan Jiwa
71
Bab 71 Pura-Pura Gila
72
Bab 72 Rafli Ingin Kembali
73
Bab 73 Serangan
74
Bab 74 Ketahuan
75
Bab 75 Mulai Terkuak
76
Bab 76 Keinginan Rahman
77
Bab 77 Sheilla Sakit
78
Bab 78 Sebuah Rasa
79
Bab 79 Sesal Yang Tertinggal
80
Bab 80 Kenangan Buruk Rahman
81
Bab 81 Insiden Di Sekolah
82
Bab 82 Setelah Perceraian
83
Bab 84 Menjadi Pendonor
84
Bab 84 Percobaan Bunuh Diri
85
Bab 85 Kematian Pingkan
86
Bab 86 Kembalinya Sheilla
87
Bab 87 Berita
88
Bab 88 Mulai Penyelidikan
89
Bab 89 Kabar
90
Bab 90 Target Sasaran
91
Bab 91 Nikah Dadakan
92
Bab 92 Masih Seputar Pernikahan
93
Bab 93 Hampir
94
Bab 94 Mengintai
95
Bab 95 Mimpi
96
Bab 96 Tertembak
97
Bab 97 Akhir Perselingkuhan
98
Bab 98 Masih Koma
99
Bab 99 Sekilas Kenangan
100
Bab 100 Arti Kehilangan
101
Bab 101 Kepergian Indra
102
Bab 102 Galau
103
Bab 103 Telah Pergi
104
Bab 104 Sisa Kenangan Yang Tertinggal
105
Bab 105 Salahkah Aku Cemburu
106
Bab 106 Pulang Kampung
107
Bab 107 Ijinkan Aku
108
Bab 108 Pelarian Hansen
109
Bab 109 Serasa Masih Memiliki
110
Bab 110 Restu Untuk Elang
111
Bab 111 Kunjungan
112
Bab 112 Kunjungan Dan Lamaran
113
Bab 113 Kenangan Mantan
114
Bab 114 Sandro Soedibyo
115
Bab 115 Sandro Soedibyo 2
116
Bab 116 Kisah Sandro Dan Indra
117
Bab 117 Dikejar Mantan
118
Bab 118 Dilema Hati
119
Bab 119 Waspada
120
Bab 120 Saingan Elang
121
Bab 121 Penyelidikan Sandro
122
Bab 122 Menguntit
123
Bab 123 Ketegasan Rafli
124
Bab 124 Bimbang
125
Bab 125 Tertangkap Basah
126
Bab 126 Buah Dari Perbuatan
127
Bab 127 Kegalauan Tania
128
Bab 128 Lamaran Di Pemakaman
129
Bab 129 Pernyataan Cinta
130
Bab 130 Tak Rela
131
Bab 131 Hilang
132
Bab 132 Menyelamatkan Diri
133
Bab 133 Dijebak
134
Bab 134 Jadi Sandera
135
Bab 135 Pencarian
136
Bab 136 Kabur
137
Bab 137 Shanum Kembali
138
Bab 138 Hubungan Batin
139
Bab 139 Sandro tertembak
140
Bab 140 Kembali Pulang
141
Bab 141 Cerita Sedih
142
Bab 142 Hati Yang Kacau
143
Bab 143 Hilang Ingatan
144
Bab 144 Masih Berpura-pura
145
Bab 145 Kebesaran Hati
146
Bab 146 Niat Tersembunyi
147
Bab 147 Topeng Hitam
148
Bab 148 Twin
149
Bab 149 Menyelidiki
150
Bab 150 Mulai Curiga
151
Bab 151 Kisah Si Kembar
152
Bab 152 Kisah Si Kembar 2
153
Bab 153 Dendam Salah Sasaran
154
Bab 154 Rencana Jahat
155
Bab 155 Pertemuan Tak Sengaja
156
Bab 156 Saling Mengenali
157
Bab 157 Menemukan Ayah
158
Bab 158 Rindra Menghilang
159
Bab 159 Menuju Ke Mansion
160
Bab 160 Perdebatan
161
Bab 161 Kebenaran Yang Terkuak
162
Bab 162 Akhir Bahagia Shanum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!