"Sudah ada penggantinya, mas!! dia masih saya perkenalkan seluruh ruangan di lantai 3 ini!!" jawab Bandiah sedikit gaer takut kalau mas Elang tidak menyukai Shanum apalagi ada insiden penabrakan Shanum pada motor Elang tadi pagi.
"Ya sudah...kamu ajarkan saja padanya tentang bagaimana peraturan di sini!!" jawab Elang dan lalu menyuruh Bandiah pergi.
"Aduuhhh...moga aja si Shanum ngga akan apa-apa ya!!" gumam Bandiah.
"Lang, bagaimana rencana pernikahanmu dengan Sheila??" tanya Indra sambil mengetik laporan di laptopnya.
"Tau ah...itu urusan papi sama mami aku ngga peduli...mau nikah kek mau ngga kek ngga urus!!" jawab Elang enteng.
"Ya jangan gitu, Lang...hubunganmu dengan Sheila kan sudah berjalan hampir 2 tahun...lagi pula orang tua kalian kan bersahabat baik...jangan membuat kedua nya kecewa!!" kata Indra.
"Lha kamu sendiri dengan Pingkan gimana??" tanya Elang pada sahabat karibnya itu.
"Aku dengan Pingkan?? hubungan kami baik-baik saja!!" jawab Indra.
"Alangkah indahnya jika kita para lelaki ini tidak terikat dengan aturan pernikahan ya!!" sahut Elang.
"Pusing aku dengan segala ***** bengek urusan para wanita!!" sahut nya dan di iyakan oleh Indra.
Karena asyiknya mengobrol Elang lupa ada cangkir teh di ujung mejanya!!
KROMPYANG....
"Haduh...bikin kotor aja kalau begini!!" kata Elang.
"Coba kamu panggilkan cleaning service yang bertugas di lantai 3 ini, Dra??" kata Elang.
Indra berdiri dari kursinya dan menuju ruang perawat di depan minta dipanggilkan cleaning servicenya.
Saat salah seorang perawatnya memanggil, bergegas Shanum menuju ruangan kepala perawat muda itu.
TOK...TOK...TOK
"Permisi pak apa yang harus saya bersihkan??" tanyaku.
DEG....
"Ya Allah...matilah aku ketemu psikopat berdua ini lagi!!" batinku dengan sedikit gemetar.
Mata bulat dan sipit Elang pun membulat sempurna.
"Ternyata kamu petugas cleaning service yang baru itu?? awas saja jika kamu membuat kekacauan di ruangan kami ini!!" tegasnya penuh penekanan.
"Itu ada tumpahan teh di lantai bersihkan dan jangan sampai lengket di lantai dan satu lagi...kami mau ruangan ini sudah bersih dan rapi sebelum kami datang...karena saya tidak mau saya sudah duduk fi sini tiba-tiba ada cleaning yang mengetuk pintu mau bersihkan ruangan!!" katanya memandangku tajam.
Dari balik maskerku aku menggumam, "iya pak bos psikopat!!"
Setelah memastikan ruangan mereka bersih, aku mundur diri dari ruangan yang seperti ruangan penyiksaan itu karena mata keduanya selalu memindai pekerjaanku.
"Sudah bersih pak...!!" kataku.
"Siapa namanya mbak...jadi kita kalau ada perlu mau memanggil enak!!" kata laki-laki yang tak kalah gantengnya dari Elang yang bernama Indra itu.
"Shanum pak!!" sahutku.
"Jika sudah tidak ada yang harus saya bersihkan, saya permisi pak...!" kataku.
"Oke mbak Shanum...jangan istirahat jauh-jauh jadi saat kami butuh bantuan mbak Shanum kami tinggal panggil!!" lagi-lagi kata Indra sementara si psikopat itu sudah sibuk dengan pekerjaannya.
***********
Tepat jam 12 siang kerjaanku baru kelar, karena mungkin aku masih baru jadi aku belum paham benar cara kerja di lantai 3 ini.
Tapi Alhamdulillah...dua puluh kamar pasien di lantai 3 ini yang kubersihkan, ada 2 ruangan yang memberiku uang walaupun aku menolak awalnya, tapi ibu-ibu itu tetap menyelipkan ke kantong baju kerjaku, dan 1 ruangan memberiku 1 kotak bolu Holland yang masih utuh, katanya dia terlalu banyak dibawakan oleh pembesuk.
"Ya Allah...terima kasih, Chika dan Chiro pernah minta dibelikan bolu seperti ini tapi sampai sekarang aku belum bisa membelikan karena aku tak pernah punya uang yang cukup."
"Mas Rahman 3 bulan sekali mengirimkan uang hanya 3 juta rupiah, hanya cukup untuk biaya makan dan sekolah anak-anak...jangankan untuk membelikan kue yang mahal, kalau harga nya di atas 50 ribu bisa untuk biaya makan kami selama 3 hari."
Aku membuka bekal makanku yang berisi telur dadar dan nasi putih. Badanku terasa patah dua rasanya karena semenjak tadi aku tidak ada istirahat sama sekali.
Kuraba kantong baju kerjaku karena aku menyimpan uang pemberian pasien di dua ruangan tadi.
Kuperjelas pandangan mataku melihat dua lembar uang ratusan berwarna merah yang mereka beri tadi.
"Aku ngga salah lihatkan??" aku membolak balikan dua lembar uang itu.
"Ngga percuma aku membaca ayat seribu dinar setiap kali sehabis sholat!!" ucapku lirih seraya mengucap syukur.
Aku masih makan saat dua manusia psikopat lewat di depan pantry tempat aku menumpang makan.
Aku dan mereka saling bersitatap. Aku membungkukan sedikit kepalaku sekedar memberi hormat.
Kulihat mereka berdua sedikit tercengang memandangku yang tanpa mengenakan masker.
Aku mendengus setelah mereka berdua berlalu.
"Ngga usah syok juga kali melihat wajahku yang jelek ini, aku tau aku tidak secantik orang kota, tapi jangan ngenyek juga kali liat wajahku!!" sungutku lalu meneruskan makanku sedikit lebih cepat sebab aku sudah mendengar panggilan azan sholat dzuhur.
"Wih, gila itu cleaning service yang baru...ayu banget, wajahnya itu keibuan banget!!" celoteh Indra.
"Iyalah keibuan...masa iya perempuan di bilang kebapakan??" sungut Elang.
Lalu mereka berdua makan di kantin dan melanjutkan untuk sholat dzuhur.
Tepat pukul satu siang aku bersiap mau mengambil sampah di ruangan-ruangan.
Aku cepat-cepat masuk keruangan pak Elang dan pak Indra untuk mengambil sampah di ruangan mereka, dari pada aku nanti diomeli lagi.
Di salah satu ruangan pasien aku melihat buah parcel yang masih utuh di atas tempat sampah.
Karena agak ragu aku memberanikan diri bertanya pada pasiennya.
"Maaf bu, parcel buahnya ini mau di buang??" tanyaku sopan.
"Iya mbak, sebab buahnya sudah ada yang busuk!!" jawab pasiennya.
Aku tidak berani membuang sembarangan takut jika pasiennya salah buang.
Kuperhatikan bungkusan parcel buah itu dengan seksama.
"Busuk dari mananya sih?? hanya pisangnya aja yang agak kemasakan dan buah anggurnya aja yang agak kisut...selebihnya buah pir, apel dan jeruknya masih bagus."
"Astagfirullah...orang-orang kaya!! buah bagus begini dikatakan busuk!!" lirihku.
Aku menyisihkan parcel buah itu kedalam plastik dan menyimpannya.
Shanum tidak melihat saat sepasang mata tajam itu memperhatikannya. Ada perasaan iba terbersit di hatinya saat melihat Shanum membersihkan buah utuh itu dan menyimpannya di dalam plastik kresek.
"Loe memperhatikan apa sih, Lang?? jangan bilang lagi mengawasi cleaning service yang baru itu...kalau dia tidak berbuat kesalahan, janganlah kamu mencari-cari kesalahannya...kasihan!!" kata Indra menepuk bahu teman sekaligus atasannya itu.
*
*
***Bersambung...
"Jangan kelewat membenci seseorang...karena bisa saja kebencian berubah jadi cinta!!"
Mohon dukungannya selalu di karyaku yang baru ini ya reader...terima kasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
linda sagita
prediksi awal, sepertinya elang nanti jatuh cinta SM shanum
2023-04-08
0
Hazhilka279
semangat ngetik Sena..
2023-04-04
0
teti kurniawati
sudah ditambahkan ke favorit ya😊
2023-04-04
1