Jam pelajaran di sekolah telah selesai, para siswa dan siswi sudah terlihat mulai meninggalkan kelasnya masing masing.
Meski ada beberapa siswa yang terlihat masih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang di adakan di sekolah.
Senja terlihat masih duduk di bangku taman sekolah, dia yang tengah asyik menatap ikan yang bermain dalam kolam.
"kamu bahagia sekali ya, seakan hidupmu tanpa beban" ucap Senja seorang diri dengan lirih, ulasan senyum Senja,menatap ikan yang saling berlarian dalam beningnya air, terlihat indah dipandang mata.
***
Dari kejauhan terlihat seorang murid yang sedari tadi memperhatikan Senja.
Dia adalah Arya, Seorang murid baru pindahan dari Surabaya yang merupakan anak tunggal dari pak Arman dan Bu Ratna.
Pesona Arya yang tampan menjadikan dia idola baru di sekolahan Senja, parasnya yang tampan dengan postur yang tinggi tegap, kulit putih yang bersih menjadikan paket komplit untuk dia menjadi idola bagi wanita.
Arya melihat Senja melamun sendirian, dia melangkahkan kakinya menuju tempat Senja berada, "hay" sapa Arya kepada Senja lalu dia duduk di samping Senja.
Senja yang mendengar sapaan dari Arya pun tak menjawab, dia hanya mendongakkan mukanya menatap Arya lalu kembali memalingkan mukanya dan menatap ikan yang ada di dalam kolam.
"Aku minta maaf ya atas kejadian tadi pagi di parkiran,gara gara aku, kamu jadi dapat hukuman''ucap Arya pada Senja .
''kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu,semua bukan sepenuhnya kesalahan kamu juga kok''.jawab Senja tanpa melihat ke arah Arya berada.
"oiya perkenalkan aku Arya kelas 9A,aku murid baru pindahan dari Surabaya"ucap Arya sambil mengulurkan tangan kepada Senja.
"Senja"jawab singkat Senja,sambil menerima uluran tangan Arya.
"Nama yang indah, seindah wajahnya, semoga hatinya juga seindah namanya" ucap Arya dengan lirih, namun sayup sayup masih terdengar di telinga Senja.
Senja yang mendengar lirih ucapan Arya hanya melotot kan mata dengan bulat sempurna, Arya yang melihatnya hanya menahan tawa, melihat tingkah lucu Senja.
"Senja, kamu mau gak jadi sahabat ku"?
"hah Sabahat?apa kamu yakin dengan kata kata itu? setahuku sahabat itu hanya ada dalam lagu dan cerita novel belaka, karena dalam dunia nyata itu hanya kebohongan belaka".
" Aku gak akan maksa, tapi aku hanya berharap kamu mau jadi temanku yang baik"?
ucap Arya sambil menatap wajah Senja.
Dari situlah tercipta obrolan ringan si antara keduanya, sampai akhirnya suara dering telfon berbunyi dari ponsel Senja.
Terlihat nama Bi Mirah yang terpampang di layar ponsel Senja.
"Hallo assalamu'alaikum Bi, ada apa"?
" Walaikum salam non, non Senja lagi dimana kok belum sampai rumah, itu Non Nensa saja sudah pulang dari tadi"ucap Bi Mirah yang terdengar sangat khawatir dengan keberadaan Senja.
Arya yang mendengar telfon Senja sedikit bisa menarik kesimpulan kalau Senja adalah anak yang baik, terbukti orang tua yang selalu mengawasi Senja dan memperhatikan jam kepulangan Senja.
"Kak, Senja pulang duluan,Senja kasian bibi sudah nungguin dari tadi".
" jadi kamu si sini tinggal sama bibi kamu ya"?
"itu bukan urusan kakak"Jawab Senja dengan sedikit ketus karena dia memang tidak suka ada orang asing mencampuri urusan pribadinya.
Senja yang terlihat menggendong ranselnya, dengan cepat Senja meninggalkan Arya yang masih setia menatap kepergian Senja namun tiba tiba,
" Senja tunggu"Teriak Arya sambil berlari mengejar Senja.
Senja yang mendengar namanya di panggil dengan cepat dia menolah ke arah sumber suara, "Ada apa kak"?
" apa boleh aku minta nomor telefon mu"?
Mendengar permintaan Arya,Senja lalu mengambil ponselnya,dia menekan nomor kontaknya dan menunjukan kepada Arya.
"oke terimakasih ya,hati hati di jalan"pesan Arya kepada Senja.
Senja terus berlalu dan menjawab nasehat Arya dengan kode jari jempolnya.
Menatap kepergian Senja,Arya merasakan bahagia dan rasa nyaman berada di dekatnya,dia pun juga menyadari mereka baru saja berkenalan.
''Mungkin ini yang dibilang cinta pada pandangan pertama"gumam Arya seorang diri sambil tersenyum merasakan kekonyolan dalam dirinya.
Senja yang sudah sampai di depan rumah langsung memarkirkan sepeda motor kesayangannya,dia langsung melangkahkan kakinya memasuki pintu rumahnya,
Namun langkah kecil Senja kembali terhenti kala dia mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.
"gak usah kamu terus terusan belain anak haram yang tak tau diri itu, bisa nya hanya bikin malu saja" teriak pak Haris kepada Bu Leni.
"Mas cukup, kamu silahkan maki aku sepuas kamu, kamu pukul aku sesuka kamu, tapi tolong jangan lagi kamu katakan dia anak haram" ucap Bu Leni sambil air mata yang bercucuran mengalir di pipinya.
"Kenapa kamu tersinggung dengan ucapan ku? kamu tidak rela anak hasil perselingkuhan kamu itu,aku katakan anak haram? apa jangan jangan kamu masih mencari cari keberadaan ayahnya"?
" Mas sudah berapa kali aku katakan, kalau aku tidak pernah berselingkuh di belakang kamu, dan aku berani bersumpah Senja itu adalah anak kandung kamu, kalau kamu pengen bukti silahkan tes DNA".
"Tak penting bagi aku, semua sudah jelas buat apa Aku harus buang buang uang dan waktu ku" ucap pak Haris yang masih bersikukuh dengan pendiriannya.
Senja yang tidak sengaja mendengar ucapan ayahnya, hanya mampu mengelus dada,dia berlari menuju kamar kecil yang sederhana tempat dia beristirahat bersama Bi Mirah.
Di situ dia menumpahkan semua kesedihannya, tangisan pun pecah saat pelukan Bi Mirah menghampirinya.
"Non yang sabar ya, percayalah suatu saat nanti bapak akan berlutut memohon kepada Non Senja" ucap Bi Mirah yang memeluk erat Senja.
"Bibi apa benar aku ini anak haram"? tanya Senja dengan muka Sendunya yang bertumpuk dengan air mata di kelopak matanya.
" Non gak boleh berucap seperti ini, percayalah ibu Non adalah wanita baik baik, beliau wanita yang setia, Bibi yakin dan percaya kalau apa yang diucapkan ayah Non senja itu tidaklah benar". Bi Mirah terus menyemangati Senja.
"Non Senja jangan nangis lagi ya, ada Bibi yang selalu ada di samping Non Senja"ucap bi Mirah sambil menghapus air mata di wajah Senja.
Senja yang tak lagi mampu mengucapkan sepatah kata, dia hanya meng anggukan kepala sambil berlinang air mata dalam pelukan Bi Mirah, orang yang selama ini selalu memeluk dia dalam keadaan apapun.
"Bibi jangan pernah tinggalin Senja ya, Senja kemanapun akan ikut Bibi, di rumah ini tidak ada yang tulus menyayangi Senja kecuali Bibi".ucap Senja dengan suara bergetar.
" Non Bibi akan selalu menyayangi Non Senja seperti anak Bibi Sendiri, sampai maut menjemput Bibi, Non Senja akan selalu ada di hati Bibi, tapi Bibi mohon jangan membenci orang tua Non Senja, apa lagi ibu Non, Bibi yakin selama ini bu Leni pasti tersiksa dengan perlakuan pak Haris kepada Non Senja.
terimakasih suport nya, jangan lupa tinggalkan like dan komentar ya kak
🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
d'Nadia¿ "EROR" -/ Server EN*
Yaampun sedih aku dah baca cerita ini, lanjut thor🤧
2023-03-26
3
zoya
memang benar kata senja sahabat hanya ada dalam lagu senetron dan novel.dalam nyata jarang ada yg tulus skrg
2023-03-24
3
Alwy Lanus
aku juga tak akan ninggalin ceritamu senja
2023-03-24
3