bab 5

"Aku minta waktu berharga kalian untuk memberikan doa terbaik, buat mendiang istriku. Agar ia bisa tenang di tempat terakhirnya." Barack berkata dengan nada tegas juga tatapan yang membuat para tamu ikut berduka.

Sebuah raut wajah penuh kepalsuan, nyatanya di balik wajah kehilangan itu, ia menyembunyikan senyum puas.

Bisa menyingkirkan sosok wanita yang menjadi penghalang baginya untuk menjadi seorang pemimpin di kerjaan bisnis, GW group. Sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dan yang lebih besar dominan, perusahaan minyak bumi dan properti.

Kerjaan bisnis yang merupakan warisan istrinya sebagai seorang wanita pewaris tahta satu-satunya.

Hingga Barack dan kedua orang tuanya terobsesi untuk merebut semua dari Angeline.

Barack pun terpaksa menikah Angeline. Selain karena harta juga kedudukan yang menjadi incarannya, Barack juga berniat untuk membalas dendam atas kematian kekasih yang amat dicintainya.

Angeline menjadi tersangka utama dalam kematian kekasihnya 5 tahun lalu. Angeline tidak sengaja menabrak kekasih Barack hingga meninggal di tempat.

Mengetahui pembunuh kekasihnya bebas begitu saja karena kekuasaan yang ia miliki, menjadi sosok Barack menyimpan dendam kuat kepada Angeline.

Angeline sendiri langsung tertarik kepada Barack saat pertemuan pertama mereka di sebuah acara penghargaan, wanita berpengaruh di dunia bisnis.

Hingga hari ini ia bisa bernafas lega karena sudah mewujudkan niatnya untuk membunuh Angeline Queen Will.

Para tamu menunduk kepala mereka untuk sesaat, tampak beberapa orang terlihat bersedih atas kehilangan sosok pemimpin perusahaan yang begitu rendah hati juga bijaksana.

"Aku tidak percaya, nona muda Will, pergi begitu cepat. Padahal dia sosok lemah lembut dan penyayang," ucap salah satu karyawan Angeline, yang sangat mengenal sosok Angeline.

"Ini semua sudah takdir. Mungkin ini juga yang terbaik untuk nona muda, ia terlalu baik untuk dipermainkan," sahut seorang pria yang menatap tajam ke arah Barack.

"Kenapa seorang wanita dari kalangan rendahan berada di atas sana? Bukankah, ini sungguh memusingkan?" Salah satu tamu terlebih ganjal dengan kejadian ini. Ia sejak tadi memperhatikan bahasa tubuh, Barack dengan pelayan setia nona muda Will.

"Diamlah, kalau kau masih ingin berada di bagian perusahaan QW group," sahut rekannya dengan tatapan peringatan.

"Aku hanya menduga saja, mereka sudah memiliki hubungan sejak dulu. Hanya mereka begitu pandai menyimpannya." Kembali orang tersebut mengeluarkan pendapatnya.

Semuanya pun terdiam, sunyi yang terlihat di dalam sana. Ada yang begitu sedih kehilangan pimpinan mereka, namun masih banyak juga yang biasa saja atau begitu bahagia.

Mungkin gambaran wajah itu patut diberikan kepada para pelayan Angeline dan beberapa bawahannya yang lebih mendukung Barack dan keluarganya.

Para pelayan yang sudah lama bekerja di kediaman mewah keluarga Will, tampak begitu biasa saja. Beberapa dari mereka bahkan terlihat sedang bercanda, atau memainkan ponsel.

Tapi terlihat beberapa pelayan yang sangat kehilangan akan sosok nona muda yang begitu baik hati terhadap mereka.

Sementara Berliza yang kini berada di dalam tubuh Angeline, berjalan penuh anggun memasuki kediamannya sendiri. Dengan gaun mewah yang ia kenakan, topi besar juga kacamata, membuatnya sulit dikenali oleh para penjaga.

Angelina tersenyum saat melihat foto berukuran besar terpampang di depan ruangan besar. Ia sungguh begitu heli melihat suasana yang begitu membuat ingin tertawa lepas, melihat kebodohan para tamu.

Angeline memasuki sebuah pintu yang dijaga oleh beberapa keamanan, ia memasang wajah dinginnya, melihat keadaan sunyi, ia melangkah lebih dalam untuk mendekati para pengkhianat di depan sana.

Tatapan mata wanita itu sungguh begitu menakutkan menghunus ke arah satu titik. Pria yang menampilkan wajah kehilangan penuh kepalsuan.

Dalam keadaan sunyi, para tamu di kejutkan oleh langkah kaki yang berbalut sepatu berhak tinggi, melangkah dengan pasti.

Barack dan wanita yang merupakan pelayan setia Angeline, mengangkat kepala mereka. Begitu juga para tamu undangan, menatap seorang wanita anggun juga modis melangkah di samping mereka.

Tidak ada yang dapat mengenalinya, yang wajahnya terlindungi oleh topi lebar juga kacamata.

Barack dan wanita jahat itu memusatkan tatapan keduanya begitu lekat, guratan wajah penuh heran terlihat nyata di kedua wajah pasangan pengkhianat itu.

Angeline berhenti tepat di depan gambar dirinya yang sedang tersenyum yang sudah dipenuhi bunga mawar juga lilin, tanda seseorang turut berduka.

Seorang pelayan datang memberikan penghormatan, lalu menyerahkan sebuah setangkai mawar kedepannya.

Angeline tersenyum sinis ke arah pelayan tersebut, ia bisa melihat bayangan kekejaman pelayan wanita ini kepada tubuh yang ia tempati.

Para tamu masih memperhatikannya saat ia membiarkan pelayan itu terus menggantung tangan di depan sosok wanita anggun.

Barack dan wanita di sampingnya yang bernama, Patricia Stewart, semakin bingung, mereka bahkan kurang mengenali sosok wanita ini.

"Apa kau mengenalinya?" Nyonya Maria Johnson, bertanya kepada putranya. Tentang wanita tersebut.

Barack hanya diam dan terus mengamati punggung wanita di depan sana yang begitu sama dengan istrinya, namun pria itu membuang pikirannya itu, saat menilai penampilan wanita itu lebih baik dari istrinya sendiri.

"Apa kalian sudah merasa senang? Merayakan kematianku?" Kembali kepada Angeline yang berhasil membuat wajah pelayan itu terkejut, mawar yang ada di tangannya mendadak terjatuh. Tubuhnya tiba-tiba memegang, raut wajah wanita berusia 48 tahun itu begitu shock, saat mengenali suara wanita di depannya.

"K-kau?! Tanya pelayan yang selama ini selalu menindasnya. Suara terdengar lirih namun raut wajah begitu ketakutan.

"Sejak kapan seorang pelayan berani memanggil majikan seperti ini? Apa aku terlihat seperti sahabatmu? Kau bahkan lebih buruk dari peliharaanku," sahut wanita di sampingnya sambil membuka kacamata hitam yang Angeline kenakan.

Membuat beberapa pelayan yang ada di sana yang semula menatap aneh, kini terbelalak. Tubuh mereka mendadak lemas.

Apalagi pelayan yang selalu melakukan semuanya kepada Angeline, terlihat begitukah shock, sampai-sampai seluruh tubuhnya menjadi lemas. Beruntung ia bisa berpegangan di ujung meja.

"Hai, apa kalian senang melihatku kembali," Seloroh Angeline kepada para pelayan yang terlihat begitu terkejut.

Ekspresi wajah para pelayan membuat perhatian para tamu tertuju kepada mereka.

Barack dan Patricia begini penasaran dengan siapa wanita yang berhasil membuat para pelayan itu ketakutan.

"Nyonya muda," gumam pelayan itu lirih, melirik ke arah depan dengan tatapan ketakutan.

Bersamaan Angeline membalikkan badan sambil melepaskan topi yang wanita itu kenakan.

Sosok kehadirannya kini seketika membuat orang-orang yang ada di sana untuk mendoakannya, mendadak lemas, melihat dengan kedua mata melebar wanita yang memiliki kekuasaan di wilayah tersebut.

Barack dan Patricia bahkan tidak percaya, apalagi nyonya Maria Johnson yang mana tubuhnya langsung ingin jatuh. Melihat pemandangan di depannya.

"Ini tidak mungkin, bukankah dia sudah meninggal?" Ucap Patricia dengan wajah pucat dan kedua tangannya kini bergetar hebat.

Barack sendiri masih menatap wanita yang berjalan ke arahnya dengan raut ragu juga tidak percaya.

Ruangan itu pun berubah menjadi riuh oleh bisik-bisik, tatapan mereka bercampur aduk, antara, penasaran, ketakutan juga bahagia.

Tatapan para tamu kini mengiringi langkah anggun Angeline yang terlihat berpenampilan berbeda.

Para pemburu berita tidak ingin tinggal diam. Untuk bisa mendapatkan berita menggemparkan ini.

Angeline memasang senyum miring, melihat raut wajah para pengkhianat di depan sana, Angeline berjalan begitu anggunnya, dengan gaun yang terlihat membukus tubuh rampingnya itu.

"Nyonya muda!" Seru seorang bawahan yang menyambut Angeline dengan wajah bahagia.

"Aku sungguh tidak percaya, anda masih selamat dan kembali," seru yang lain, wajah keduanya begitu gembira.

Angeline tidak menghiraukan, ia lebih tertarik untuk melakukan sesuatu kepada para penghianat ini.

Suasana di dalam sana masih terlihat begitu mencengangkan, apalagi keluarga Barack dan Patricia yang semula terlihat begitu sombongnya. Kini mendadak kebingungan dan membisikkan.

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

next

2023-10-28

0

is pelayan yg kurang ngajar🔪🔪🔪🔪🔪

2023-04-05

1

Wira Renaulty

Wira Renaulty

babat aj tuh pelayanan.. ratakan sama dgn para penghianat...
basmi habis

2023-03-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!