Hermansyah melajukan mobilnya mengarah ke kediamannya, gerbang terbuka lebar dan terlihat mobil terparkir rapi tepat di depan pintu masuk rumahnya.
Senyuman dari seorang ibu yang telah menanti kepulangan selalu menyejukkan hatinya, walaupun kegundahan tentang kehidupannya sulit untuknya begitu saja ia lupakan.
"Ma... Maaf tadi ada sedikit kendala, jadi agak terlambat sampai di rumah," Hermansyah meraih tangan wanita yang selama ini menjadi tempat mengadu dengan segala keluh kesahnya.
"Papa, ada di dalam kamar Her, sepertinya Kayla baru saja tidur," ucap Ariani
"Kenapa larut sekali Ma? harusnya jam delapan Kayla sudah bobo, apa dia rewel hari ini?" Herman memberikan tas kerjanya kepada bi Ijah asisten rumah tangga yang membantu mengurus rumah dan kebutuhan Kayla.
"Mandilah Herman, Mama akan memanasi makanan kesukaan mu," Bu Ariani menuju dapur dan memanasi makan malam Herman yang sudah terlambat satu jam lebih.
Herman sendiri menuju kamarnya dan membersihkan dirinya, beberapa saat setelah lebih menjadi segar dan bersih ia kembali menemu Bu Ariani untuk makan malam.
Dengan lahap Herman menyantap makanan kesukaannya, dengan di dampingi Bu Ariani. Kedatangan Bu Ariani bersama pak Baskoro rutin mereka lakukan pada pertengahan pekan, dan akhir pekan adalah waktu Herman membawa Arsyakayla putri Ariansyah berkunjung ke rumah eyangnya.
"Herman...sampai kapan semua ini akan usai? Kau masih muda nak! Dan Kayla membutuhkan pendamping dan kasih sayang yang harus ia rasakan pada masa pertumbuhannya." Ini sudah kesekian kalinya Bu ariani menekankan Herman untuk segera mengambil ketegasan untuk Nadira istrinya yang selama ini sudah melampaui batas sebagai istri dan ibu dari seorang bocil yang masih sangat memerlukan kasih sayang dan perhatian seorang ibu.
"Seorang istri tidak akan meninggalkan keluarganya lebih dari dua puluh empat jam, keluarga kecil yang kau bina sudah tidak wajar dan tidak sehat, Herman."
"Ma.... Saya sangat mencintai Nadira, dia sebagai ibu dari anak saya ma! Tidak mungkin saya menceraikan dan itu mustahil ma! Karena saya sangat mencintainya."
"Herman ..! Tapi apa yang kamu dapat, Cinta.... Cinta yang bagaimana, fikirkan baik-baik Mama hanya mengharapkan kehidupanmu yang normal, herman! Tidak lebih."
"Mama akan tinggal disini hingga akhir pekan, segera beri keputusan. Kali ini Nadira sudah benar-benar kelewatan dalam waktu dua Minggu dia meninggalkan kalian begitu saja." Mau tidak mau, Bu Ariani semakin geram saja atas sikap Herman yang selalu mengalah dengan istrinya yang di nilai sudah sangat menyimpang dari sikap istri yang seharusnya.
Tinggallah Herman sendiri menikmati makan malamnya yang tiba-tiba menjadi hambar tanpa kenikmatan rasa pada lidahnya.
Nadira Aswari adalah cinta pertamanya, dan hanya dia yang mampu meruntuhkan hati seorang Hermansyah, demi kesuksesannya Hermansyah memberikan ijin untuk mengembangkan kariernya sebagai foto model dan mengharuskan Nadira untuk keluar-masuk negeri orang dengan dalih job dan pendidikan sebagai model yang saat ini sedang ia tekuni.
Hermansyah kembali berjalan gontai menuju kamarnya, menatap bingkai besar yang terpampang foto pernikahannya, janji setia yang ingin ia pegang teguh hingga akhir hayat hanya dengan satu cinta. Namun kini serasa di ujung tanduk.
"Dira...apa yang kau lakukan di luar sana? Kebodohan seperti apalagi yang kau berikan padaku? Apakah dengan cara ini kau berusaha untuk mencampakkan diriku? Kembalilah? aku sangat merindukanmu, ingat anak kita Dira! Dia buah cinta kita." Hermansyah akhirnya terlelap, setelah lelah bermonolog dengan dirinya sendiri.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Pagi kembali menyapa dunia dengan cicit burung gereja yang selalu menyapa pagi indah keluarga Hermansyah.
Arsyakayla putri Ariansyah, batita yang gemoy, lucu dan menggemaskan dengan kulit yang putih bersih serta suaranya yang cedal untuk belajar bicara di usianya.
"Mama mama, mamam," sambil berlari memeluk kaki Bu Ariani sambil menjerit-jerit menggemaskan, memberikan suasana pagi dengan kehebohannya.
Sarapan pagi sudah tertata rapi, semua duduk menikmati nikmatnya nasi goreng dengan telur ceplok, bersama jus jambu kesukaan Herman, bi Ijah yang sudah menjadi bagian dari keluarga pak Baskoro sejak Herman kecil, sangat memahami apa kesukaan sang majikan di atas meja makan mereka.
"Herman, sepertinya papa akan jarang mengikuti mu ke perusahaan, papa akan menikmati hari tua papa dengan hidup di kampung bersama mama di sana, segera beri kepastian kami tentang hubungan yang kalian bina selama ini!"
Bagaikan sabetan cemeti yang tepat mengenai ulu hati Herman ketika mendengar ucapan pak Baskoro yang pelan tapi cukup menusuk hati.
"Papa... Beri waktu untuk saya, biarlah saya mencari jawaban tentang kelakuan Nadira, saya akan menyelidikinya sendiri." Jawab Herman memberikan kepastian kepada pak Baskoro dan Bu Ariani yang duduk bersebelahan.
Tiba-tiba...
"Mamaa..... mamam...mamam..."
Berjalan sambil berjinjit kaki dengan menggenggam biscuit kesukaannya. "Uhh sayangnya eyang... Sini sini sama eyang uti" setelah usai melakukan sarapan bersama, Bu Ariani membawa Kayla berjalan dengan sepeda dorong menyusuri halaman di sekitar rumah dengan menghirup udara dan menyaksikan pemandangan tanaman bunga hias yang tertata rapi dan cantik oleh mang Sholeh suami bi Ijah yang sudah sekian tahun bekerja pada keluarga pak Baskoro.
Sementara pak Baskoro mengikuti Hermansyah menuju ke perusahaan miliknya, yang sudah dua tahun di kelola oleh Hermansyah.
"Mama... Herman berangkat, titip Kayla! Mama jangan terlalu capek," Herman mencium punggung tangan Bu Ariani lalu mencium pipi gemoy dan lucu Kayla yang sedang duduk di sepeda roda tiga miliknya.
"Berangkatlah, kami akan menunggu kepulangan kalian, dadah papa..." Bu Ariani melambaikan tangannya yang menggenggam tangan kecil Kayla.
"Ma...papa berangkat dulu, jangan terlalu capek. Bawa Kayla kedalam, hmm." Oak Baskoro berpesan kepada Bu Ariani dan mencium keningnya lembut.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
To be continued 😉
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 1444 H. Semoga ibadah puasa kita mendapat rida dari Allah SWT dengan meraih ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Salam sehat, salam sayang selalu by RR 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
di beri kebebasan malah nglunjak....ntar di cerai nangis 🙊🙊🙊
2023-04-09
0
ꍏꋪꀤ_💜❄
namanya kog samaan yaaa🤭🤭🤭
2023-04-09
0
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
Biarkan Herman berfikir jernih mom dad .. ini urusan rumah tangga anak jadi jgn ikut campur biarkan semua mengalir seperti air yg mengalir
2023-03-26
0