Pinangan Mendadak

Tanpa melihat ke arah Datta, Khadijah langsung menarik tubuhnya kasar dari lelaki itu-lelaki yang telah merenggut kesuciannya. Khadijah begitu membencinya hingga ingin buru-buru menjauh dari lelaki kejam itu.

“Auch, sakit,” rintih Khadijah lirih ketika menarik tubuhnya paksa dari Datta. Khadijah merasakan nyeri yang teramat sangat di area sensitifnya. Khadijah melangkah menjauh tanpa menatap kearah Datta sedikitpun.

Farhan dan juga Aiza merasa kasihan melihat perempuan itu melangkah dengan perlahan. Aiza juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang Khadijah rasakan sekarang, taoi bedanya Aiza melakukan hal itu ketika malam pertama.

“Dia pasti kesakitan sekali karena sikapku semalam,” batin Datta penuh penyesalan. Bayangan akan wajah cantik Khadijah yang tak mengunakan cadar membuat jantung Datta bergetar dengan begitu kencang sekali. “Aku pasti merasa begitu bersalah padanya hingga jantungku berdebar seperti ini,” batin Datta dengan mengarahkan tangannya ke bagian dada.

Di tempat lain.

Khadijah masuk kedalam ruangan Uminya berada dan kini perempuan paruh baya itu sedang menutup matanya. Khadijah merasakan kedua matanya mulai memanas saat ia mengingat jika dirinya tak bisa menjaga kesuciannya. Sekuat tenaga Khadijah mencoba menahan isak-tangisannya agar tidak membuat Umi Amira bangun dan melihat kesedihannya sekarang. Khadijah menundukkan kepalanya lalu terdengarlah suara lembut dan juga lemah seorang perempuan yang begitu ia kenali.

“Khadijah,” panggil perempuan paruh baya itu.

“Umi, sudah bangun?” tanya Khadijah mencoba menahan suara getaran pada lidahnya agar Amira tak mengetahui jika ia sedang menangis sekarang. Beruntung sekali Khadijah menutup wajahnya mengunakan cadar sehingga Amira tak bisa melihat bulir air matanya.

“Kamu menangis, Nak?” tanya Amira yang begitu peka akan perubahan suara putrinya meskipun hanya sedikit saja. Khadijah mengunakan kaca mata hitam, tapi itu tak bisa membuat Amira kehilangan kepekaan sebagai seorang perempuan yang melahirkan Khadijah.

“Umi, maafkan Khadijah karena tidak datang ke rumah sakit tadi malam,” kata Khadijah. Khadijah tak bisa menceritakan semuanya secara gamblang jadi ia memilih untuk meminta maaf tanpa menjelaskan apapun.

Amira mengangkat tangannya kemudian mengusap punggung tangan putri semata wayangnya ini. “Nak, kamu nggak perlu minta maaf, Umi tahu dengan begitu jelas jika kamu pasti merasa lelah karena harus mondar-mandir ke rumah sakit setiap harinya,” kata Amira yang begitu menyadari posisi Khadijah sekarang. “Nak carilah pendamping, jika suatu saat Allah memanggil Umi, maka Umi akan merasa tenang karena kamu sudah ada yang menjaga,” ujar Umi Adiba dengan air mata yang sudah mulai membasahi cadarnya.

“Kenapa Umi berbicara seperti itu? Umi akan sembuh dan Khadijah akan membantu Umi dengan doa setiap waktu, bahkan Khadijah tak akan masalah jika harus melakukan banyak pekerjaan hanya demi bisa melihat Umi sembuh lagi dan kita akan pulang ke rumah bersama-sama,” kata Khadijah panjang lebar di sela-sela isak tangisannya.

“Jika ada seseorang yang mencintai kamu, maka langsung saja menikah tanpa melakukan proses ta’aruf karena Umi takut tak memiliki banyak waktu untuk bisa melihat pernikahan kamu secara langsung,” kata Umi Amira sembari menggenggam kedua tangan Khadijah.

“Umi, Khadijah ….” Perkataan Khadijah menggantung di udara ketika ia mendengarkan suara ketukan pintu dari luar ruangan ini.

Amira dan juga Khadijah mulai memusatkan pandangannya ke arah pintu ruangan ini. Kedua mata Khadijah membulat penuh ketika ia menyadari siapa orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan ini, ya itu adalah kedua orangtua Datta dan juga lelaki yang telah merengek kesuciannya. Kenapa mereka ada di sini? Apakah mereka akan mengatakan yang sebenarnya pda Umi Amira? Pertanyaan itu membuat sekujur tubuh Khadijah bergetar dengan begitu sempurna.

“Ke-kenapa kalian ada di sini?” tanya Khadijah seraya beranjak berdiri dari posisi duduknya.

“Assalamualaikum,” kata Farhan dan juga Aiza secara bersamaan.

“Waalaikumsalam,” jawab Amira dan juga Khadijah dengan waktu yang hampir bersamaan.

“Apakah selama ini Umi pernah mengajarkan sikap tak sopan pada kamu?” tanya Amira pda putrinya dan Khadijah langsung menggelengkan pelan kepalanya. “Minta maaf pada mereka,” kata Amira dengan suara yang lembut namun, terdengar begitu tegas sekali.

“Baik, Umi,” jawab Khadijah patuh.

“Om, Tante. Maafkan sikap Khadijah yang kurang sopan, Khadijah sungguh tak pernah bermaksud kurang ajar,” kata Khadijah setelah berdiri di hadapan Aiza dan juga Farhan.

“Khadijah kami mengerti maksud kamu,” kata Aiza dengan mengusap pundak Jihan kemudian maju satu langkah untuk memeluk perempuan malang ini. “Kami akan merahasiakan apa yang terjadi, kamu tenang saja,” bisik Aiza di dekat telinga Khadijah.

“Apakah kalian mengenal putri saya?” tanya Amira seraya mencoba untuk mendudukkan tubuhnya.

“Biar saya bantu,” kata Aiza dengan penuh perhatian. “kami mengenal putri Anda, dia perempuan muslimah yang begitu baik hati dan juga selalu mencoba menjaga hati orang lain dan kami ingin meminangnya jika boleh,” kata Aiza secara langsung. Aiza melihat ke arah Amira yang menatapnya dengan wajah nampak serius. “Nama saya Aiza dan ini adalah suami saya namanya Farhan dan di sebelahnya itu adalah putra semata wayang kami yang memiliki nama Datta,” jelas Aiza dengan suara yang terdengar begitu lembut sekali.

“Nama saya Amira dan saya adalah Umi, Khadijah,” jawab Amira dengan nada suara yang tak kalah lembutnya.

“Apakah Anda setuju dengan pinangan kami, maaf tadi kami tak sengaja mendengar perbincangan kalian dari luar ruangan ini, hingga saya pun memilih langsung mengutarakan niat kami dengan cara yang mengejutkan seperti ini,” kata Aiza. Aiza harus mengambil kesempatan ini karena Khadijah merupakan perempuan Sholeha dan begitu taat pada agama. Aiza dan juga Farhan selama ini ingin sekali memiliki menantu seperti Khadijah dan Allah menjawab doa mereka.

Datta ingin membuka suara dan menolak namun Farhan langsung menggenggam tangan putranya kemudian mengikis jarak diantara mereka berdua. “Jika kamu berani menolak maka Papa akan langsung mencoret nama kamu dari ahli waris dan bukan hanya itu saja, kamu juga akan Papa tendang keluar dari perusahaan detik itu juga, serta kembalikan semua barang yang telah Papa berikan pada kamu tanpa terkecuali!” ancam Farhan di dekat telinga putranya.

Datta yang masih cukup waras otaknya, tak berani membuka suara dan ia hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi karena jika dirinya di coret dari ahli waris maka Datta akan jadi gelandangan dalam sekejap mata.

“Saya serahkan semua keputusan pada putri saya, karena kelak dia lah yang akan menjalani kehidupan berumah tangga,” kata Amira sembari melihat ke arah Khadijah. Amira mengganggap jika Allah telah mengabulkan doa'nya selama ini.

“Nak, pikirkan apa yang saya katakan sebelumnya,” ujar Aiza.

“Ya, Allah. Hamba sangat bingung sekali, tapi jika sampai Umi tahu kalau umpama Khadijah hamil maka semuanya akan hancur dan kondisi Umi juga akan menurun, Khadijah tidak mau jika sampai hal itu terjadi,” batin Khadijah penuh kebingungan.

“Nak, apakah kamu sudah lama mengenal mereka? Apakah kamu melakukan apa yang selam ini Umi langgar?” tanya Umi Amira dengan memegang tangan putrinya.

“Umi, Khadijah tak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Mana mungkin Khadijah melanggar apa yang Umi katakan selama ini,” kata Khadijah dengan memejamkan matanya. Perasaan bersalah kini semakin menyelimuti sekujur tubuh Khadijah jika mengingat apa yang akan terjadi.

“Umi percaya pada kamu, Nak. Sekarang Umi serahkan keputusan ini pada kamu,” kata Umi Amira yang secara tidak langsung menyetujui jika Khadijah menikah dengan Datta.

“Nak Khadijah bagaimana?” tanya Aiza.

Terpopuler

Comments

Ina Defilia

Ina Defilia

lanjutkan

2023-11-09

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

aku suka nih cerita seperti ini

2023-05-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!