Kehilangan Mahkota Berharga

"Datta!" 

Suara teriakan seorang wanita membuat Khadijah dan juga lelaki asing itu langsung terbangun dari tidur lelap mereka-ralat Khadijah bukannya tertidur lelap, tetapi perempuan bercadar itu pingsan ketika Datta mencoba merenggut mahkota berharganya semalam.

Khadijah membuka mata dan alangkah terkejutnya perempuan itu ketika mengetahui tubuhnya hanya dibalut dengan selimut hotel, dan dia tidak menggunakan satu helai benang pun. Khadijah gemetar dengan air mata yang membasahi tubuhnya dan dengan menahan rasa sakit, perempuan malang itu berlari menuju kamar mandi sambil menutupi kepalanya sampai ujung kaki dengan selimut berwarna putih tulang itu.

Ya, itu adalah nama lelaki asing tersebut dan dia begitu terkejut saat melihat noda merah yang ada di atas kasur. Lelaki itu masih berusaha mengingat kejadian semalam dan akhirnya semua ingatan memilukan itu berhasil kembali dan yang diingat oleh Datta hanyalah kelakuan bejatnya pada seorang gadis malang.

 

“Apa yang kamu lakukan pada gadis remaja itu!” teriak Alza yang merupakan Mama kandung Datta dengan wajah nampak murka.

Di dalam kamar mandi.

 

Khadijah tidak berani menatap cermin, ia merasa kotor dan juga menjadi perempuan hina karena tidak bisa menjaga kehormatannya. Apa yang akan ia katakan pada Amira-ibu kandungnya? Apakah Khadijah akan mengatakan jika semalam seorang lelaki asing mengambil kesuciannya, sungguh hati Khadijah merasa sangat hancur sekali ketika membayangkan tentang semua itu. 

Kenapa dia harus percaya dengan ucapan dusta yang Dita katakan kemarin! Sebenarnya sejak awal Khadijah sudah merasa ragu akan sikap Dita yang tiba-tiba menjadi baik, tapi Khadijah tidak mau bersu'udzon pada temanya itu hingga mengubah pikiran negatifnya menjadi positif.

“Dita, kamu tega sekali padaku? Memangnya apa yang telah aku lakukan hingga kamu melakukan hal keji seperti ini?” tanya Khadijah pada dirinya sendiri dengan masih duduk di lantai kamar mandi. 

“Aku tidak akan pernah membiarkan kamu hidup dengan tenang Dita, apalagi setelah kamu menjebak aku seperti ini,” batin Khadijah tidak terima. “Andaikan saja aku tidak mengingat Ibu yang sedang sakit, maka aku akan membawa masalah ini ke pihak yang berwajib, tapi aku tak mau sampai Ibu mengetahui semua ini! Dia bisa sedih dan lebih parah lagi aku takut Ibu akan meninggal,” batin Khadijah.

Di luar ruangan ini.

Alza menatap ke arah lantai dan ia melihat gamis yang sudah sobek dan juga terdapat cadar di sana. Alza sudah bisa menebak jika anak yang kurang ajar ini pasti sudah menodai seorang gadis muslimah. Alza melangkah mendekati Datta yang masih bengong di atas ranjang, kemudian Alza langsung memukul kepalanya dengan sangat keras sekali. Suara tamparan itu sampai menggema di seluruh ruangan yang sunyi ini.

“Kenapa Mama menampar Datta?” tanya lelaki itu dengan bodohnya.

“Kau masih berani bertanya,” teriak Alza sambil menamparnya untuk yang kedua kali. “Kau telah memaksa seorang gadis muslimah untuk melakukan dosa. Datta, Mama tidak pernah menyangka jika sikapmu seperti binatang,” teriak Alza dengan isakan tangisnya.

Alza semalam bermimpi buruk sehingga wanita paruh baya itu mencari keberadaan putranya. Dan setelah mengetahui jika Datta berada di dalam hotel milik keluarganya, Alza pun tak mau membuang waktu dan langsung menemui Datta di pagi hari.

Alza tak perlu menunggu Datta membuka pintu karena sandi pintu kamar hotel ini adalah tanggal lahir Datta karena Alza yang menghadiahkan kamar presidentsial suite ini pada putranya.

“Mama, ini semua nggak seperti apa yang ada didalam pikiran Mama,” kata Datta mencoba untuk menjelaskan. 

Datta hendak membuka suara namun, ponselnya yang berada di atas nakas bergetar hingga lelaki itu mengurungkan niatnya berbicara dan memilih untuk membuka pesan singkat yang ternyata dari kekasihnya Felisia.

'Sayang, apakah semalam kau menyukai gadis itu? Dan aku sengaja memilih wanita yang masih belum terbuka segelnya.' Itulah pesan singkat yang Felis kirimkan pada Datta.

Datta langsung menjatuhkan ponselnya di atas ranjang, lelaki itu kembali mengingat tangisan juga memohon perempuan bercadar itu yang meminta ia melepaskannya. 

“Sepertinya perempuan bercadar itu tidak bohong,” kata Datta.

“Apa maksudmu? Katakan yang jelas,” bentar Alza geram.

Datta pun menceritakan semua kejadian mulai dari awal perempuan bercadar itu yang masuk ke dalam ruangan ini. Mendengar cerita itu Alza semakin marah dan memukul putranya, bahkan jerit tangis Alza juga terdengar sampai ke dalam kamar mandi hingga membuat Khadijah semakin gemetar ketakutan.

“Ap-apa yang sedang terjadi di sana? Dan siapa wanita paruh baya itu?Kenapa dia terlihat murka saat melihat aku? Ak-aku sangat takut sekali,” batin Khadijah sambil memeluk selimut yang masih menutupi tubuhnya.

1 jam kemudian.

Khadijah sudah selesai membersihkan tubuhnya sekitar 30 menit yang lalu namun, perempuan bercadar itu tidak berani keluar dari kamar mandi lebih lagi gamis yang ia gunakan kemarin telah sobek. Khadijah tidak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga diri dan ia harus mempertanggung jawabkan semuanya di hadapan Allah kelak. Mengingat semua itu sungguh membuat Khadijah semakin merasa ketakutan sekali. 

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya dan terdengar suara parau seorang wanita yang Khadijah yakini ialah wanita yang ia lihat pertama kali saat membuka mata. 

“Nak, saya tahu kamu pasti sudah selesai mandi,” kata wanita itu dengan suara yang lembut. “Bukalah pintunya, saya bawakan kamu baju ganti,” kata wanita paruh baya itu lagi. 

Khadijah hanya diam saja. Ia merasa sangat ketakutan hingga suaranya seakan tak bisa keluar. 

“Nak, bukalah pintunya dan terimalah gamis lengkap dengan cadarnya ini. Saya berjanji tidak akan ada orang yang menyakitimu lagi,” bujuk wanita paruh baya itu.

Suara yang terdengar lembut itu mampu membuat Khadijah mengarahkan tangannya untuk memutar kenop pintu kemudian ia membiarkan tangan wanita paruh baya itu masuk dan Khadijah menerima paper bag itu.

“Terima kasih,” jawab Khadijah sebelum pintu itu tertutup.

Mendengar suara Khadijah yang terdengar sangat lembut sekali membuat hati Alza merasa sangat pilu mengingat apa yang baru saja menimpa perempuan malang itu.

Selang beberapa waktu.

Khadijah melangkah keluar dari kamar mandi setelah memantapkan hatinya terlebih dahulu. Bibir perempuan itu bergerak perlahan membaca dzikir di balik cadarnya. Rasa sakit di area sensitif Khadijah terasa jelas membuat perempuan itu berjalan dengan sangat pelan.

Alza langsung menghampiri Khadijah dengan rasa iba. 

“Nak, duduklah di sofa sebentar dan mari kita berbicara masalah yang menimpa kamu secara baik-baik,” kata Alza yang takut jika Khadijah akan menuntut putranya karena perbuatan hina semalam.

Datta melihat ke arah Khadijah dengan rasa bersalah yang sangat besar sekali.

Setelah mendapatkan bujukan dari Alza akhirnya Khadijah mau juga duduk di sofa yang sama dengan Alza.

“Kenapa semalam kamu bisa membawakan minuman itu untuk putra saya?” tanya seorang lelaki yang bernama Farhan-Papa Datta.

Khadijah hanya diam dan terdengar suara isak tangisnya, Alza yang melihat hal itu merasa kasihan hingga memeluk Khadijah.

“Nak, ceritakan semuanya mulai dari awal agar kami bisa mengerti apa yang sedang kamu alami,” bujuk Alza.

Akhirnya Hadijah pun menceritakan awal mula Dita menghampirinya hingga ia berakhir dengan sikap lelaki asing itu yang mencoba untuk merebut kesuciannya. Dan berhasil.

“Aku adalah Mama anak kurang ajar itu dan andaikan tidak ada hukum maka aku akan bunuh anak kurang ajar itu,” kata Alza geram.

“Jangan,” khadijah mulai mengeluarkan suara. "jangan lakukan dosa yang besar seperti itu, hanya cukup satu dosa saya yang terjadi,” kata Khadijah disela rasa sakitnya. 

Alza dan juga Farhan menganggukkan kepala. Entah apa artinya itu.

“Menikahlah dengan putra kami.”

 

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

jejak 🐾

2023-10-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!