CHAPTER 2

...(HAPPY READING ALL)...

☘️.

Rahasia Terbongkar.

menit ke menit telah berlalu, Mu Fei yang melihat ayahanda dan juga adiknya sudah pergi, kini berjalan pelan menuju barisan para pasukan.

dirinya selalu ingin menjadi salah satu bagian dari pasukan, karna sejujurnya yang ada dipikirannya adalah kedamaian dan keamanan para rakyat.

dia tidak peduli apa kata orang, yang dia pedulikan hanya hal itu saja. begitu mudah namun sulit untuk melakukannya.

Mu Fei yang senang karna bisa ikut latihan kini terkekeh pelan....

dia tak menyadari bahwa sebenarnya ayahandanya tak pernah pergi.

malahan ayahandanya tau kalau anak perempuan pertamanya itu selalu ikut latihan, walau dia selalu ditolak, namun dia selalu memaksa.

"Mu Fei...." teriak pria yang bersuara besar.

Mu Fei yang merasa dirinya terpanggil kini menoleh keasal suara. namun saat ia melihat ternyata orang yang berteriak memanggilnya adalah ayahandanya sendiri.

"ayahanda, kenapa ayahanda masih ada disini?."

"bagus sekali, anak perempuanku satu-satunya yang sudah remaja kini pintar berbohong. kenapa...kenapa kamu tidak pernah bilang hal ini.

ayahanda tidak pernah mengajarkan dirimu berbohong, dan satu lagi kenapa kamu ikut latihan militer?." ujar ayahanda yang lalu dijawab oleh Mu Fei.

"ayahanda ini adalah kemauanku sendiri, ayahanda aku punya impian tersendiri. mungkin terdengar mudah diucap, namun aku punya pemikiran lain.

aku mohon ayahanda, aku ingin melindungi rakyat dan menjaga mereka semua." ujar Mu Fei yang lalu berlutut dihadapan raja.

raja Mu Ying yang melihat anaknya itu merasa tak tega jadi langsung menyuruhnya berdiri....

"jika itu maumu, maka lakukan seperti apa yang kamu mau. ayahanda akan memberi kejutan kecil untukmu." ujar raja Mu Ying yang membuat Mu Fei penasaran.

"apa itu ayahanda?."

"kamu akan tau besok." jawab raja yang lalu pergi meninggalkan Mu Fei sekaligus Mu Xiao Bi disana.

Mu Fei yang penasaran hanya menatap mata Mu Xiao Bi. dia masih terheran dengan apa yang dimaksud ayahandanya itu.

"adik, kenapa ayahanda masih ada disini, bukannya dia pergi keistana bersamamu."

"jadi begini kak...."

adiknyapun terus bercerita hingga akhirnya Mu Fei mengerti inti utama cerita itu. jadi sebenarnya rencana Mu Fei kali ini gagal total.

"sudah kuduga, akan ada waktunya aku ketahuan."

"maafkan aku kak."

"ini bukan salahmu, seharusnya ini kesalahanku."

setelahnya ia pergi dengan kepala yang terus menunduk. dia masih penasaran dengan apa yang terjadi besok.

malampun tiba, Mu Fei yang masih penasaran malah tak bisa tertidur. dia terus menerus memikirkan apa yang akan terjadi keesokkan harinya.

"ayahanda selalu membuatku penasaran."

Mu Fei terus menghela nafas, hingga tanpa sadar dia tertidur diluar dengan sendirinya.

pagi mulai tiba, matahari kini menyinari wajah cantik Mu Fei, namun siapa sangka tidur nyenyaknya itu harus terganggu karna seseorang menyiramnya.

ya orang yang berani menyiramnya adalah pelayan kepercayaan selir Yue.

pelayan itu selalu bersikap kasar kepada Mu Fei, bahkan saat Mu Fei masih kecil dia selalu berkata kasar.

"hey bangun, jika tidak bangun lagi maka aku akan menyirammu lagi."

namun perkataan pelayan itu tidak pernah dituruti oleh Mu Fei, bahkan Mu Fei selalu mengerjainya.

"saat dirimu menyiramku lagi, disitulah dirimu akan malu."

Mu Fei yang sudah sadar selalu menyiapkan rencana dengan matang. namun saat pelayan itu ingin menyiramnya lagi, dengan segera adiknya datang.

dengan begitu rencana Mu Fei gagal...

"hey berani sekali dirimu menyiram kakakku!!."

"pangeran, maaf saya hanya ingin membangunkannya."

"apakah caramu ini benar?, heh...segera pergi cepat!!!." bentak Mu Xiao Bi yang membuat pelayan itu pergi.

namun siapa sangka lagi, ternyata ada sebuah perangkap didekatnya itu, dengan segera saat pelayan itu pergi dia langsung menarik sebuah tali dipunggungnya.

terlihat ada air berwarna hitam turun dari atas dan menyirami sekujur tubuh pelayan itu. Mu Fei yang puas mengerjainya kini membuka mata.

"bagaimana enak bukan disiram?."

adiknya yang melihat itu justru terkekeh kecil, dia malah mendukung apa yang dilakukan kakaknya itu.

karna terkadang apa yang ia lakukan sebenarnya adalah hal yang akan menjadi kebaikan. dia hanya ingin membantu seseorang....

"kakak bisa saja ngerjain dia."

"tentu saja bisa, itu hanya sementara saja, karna mungkin setiap hari aku akan mengerjainya."

setelah selesai berbicara, Mu Fei dengan segera berdiri... "aku kedalam untuk mandi sebentar."

adiknyapun mengangguk pelan, dengan segera pula Mu Fei berjalan pelan masuk kedalam kediamannya.

terlihat Mu Fei masuk kesalah satu pemandian air panas. ia akan mandi disana sambil menghilangkan rasa sakit ditubuhnya.

ternyata selama beberapa tahun ini, dia selalu disiksa, dari kecil dia sudah diperlakukan dengan tidak adil. apalagi jika orang itu adalah selir Yue....

selir Yue adalah ibu dari Mu Ling, Mu Ling sendiri adalah anak keempat dari 6 bersaudara.

sedangkan anak ketiga raja Mu Ying adalah saudara kembar dari Mu Xiao Bi. namanya adalah Mu Xiao Di, panggilannya adalah Didi.

Mu Fei termasuk anak yang lumayan kuat, tangguh, dan juga cerdik. disaat dirinya disiksa dan ditindas, dia bukannya malah melapor.

malahan dia mengerjai mereka habis-habisan, oleh karna itu dia mulai semakin dibenci oleh para pelayan. terkhusus lagi pelayan selir Yue.

"selir Yue, aku ingat setiap kali dia menyiksaku, kejadian saat itu tak akan pernah kulupakan, bila perlu aku harus berbuat sesuatu agar mereka paham.

namun jika aku melukai selir Yue, maka ayahanda akan marah besar kepadaku, masih mendingan jika dia hanya marah kepadaku.

jika yang nanti dimarahi adalah ibunda maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri." bathin Mu Fei yang terus kesal.

menit ke menit telah berlalu, kini dia sudah selesai mandi. terlihat ada sebuah pakaian yang lumayan mewah diatas ranjangnya.

awalnya Mu Fei kebingungan, namun salah satu pelayan ibundanya berkata sesuatu.... "raja Mu Ying ingin aku memberikanmu pakaian ini."

"tapi ini terlalu mewah, bagaimana jika ini tidak cocok denganku?."

"raja Mu Ying sudah memilih yang paling bagus diantaranya, dan pastinya ini akan sangat cocok dengan putri."

setelah dipaksa akhirnya diapun menyerah dan memakai pakaian itu. terlihat sekali pakaian yang ia kenakan kali ini sangatlah bagus dan mewah.

warna pakaiannya juga bagus untuk kulitnya, ditambah dengan sedikit riasan kecil membuat Mu Fei semakin cantik.

namun dengan sifat tomboy dan juga jiwa lakinya meronta, dia terus menerus menolak untuk memakai riasan yang tebal.

Mu Fei hanya ingin menjadi dirinya sendiri tanpa ada kekurangan lagi, dia lebih suka natural kebanding menambah sesuatu yang belum tentu cocok untuknya.

setelah selesai memakai pakaian dan juga riasan, dia dengan segera keluar dari kediamannya dan menuju kearah adiknya.

"bagaimana adik, menurutmu ini sangat anehkan?."

"kakak cantik sekali."

mendengar ucapan itu justru membuat Mu Fei merasa tak nyaman.

..."SETIAP DETIK SANGATLAH BERHARGA KARENA WAKTU MENGETAHUI BANYAK HAL, TERMASUK RAHASIA HATI."...

to be continued

mohon maaf jika ada kesalahan kata atau typo dimohon maafkan, saya memang suka eror kalo ngetik.

btw jangan tersinggung atau apapun itu ya, saya disini hanya melanjutkan hobi saya saja'-'

btw jangan lupa dibaca, like, dan difavoritkan, semoga kalian suka ceritanya^^

(Phoenix Amazone**)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!