bab 5

" jadi selama itu kamu tidak pernah ketemu dengan anakmu?"

" Emmm, ibunya sama sekali tidak mengizinkan aku untuk menemui anaknya ya Karena itulah janjinya dulu saat aku pergi meninggalkan rumah," jawaban Adnan jujur, dia pun menceritakan bagaimana perceraiannya terjadi.

Zahra hanya dia mendengarkan antara percaya atau tidak namun dia dapat melihat raut wajah dan pancaran mata yang penuh kesedihan saat nanti menceritakan kisah kandasnya pernikahannya itu.

" Bukannya kasihan sama bapak sudah 5 tahun tetapi dia belum pernah melihat cucunya," ucapnya sedih.

Cara tersenyum kecil dia menatap iba Adnan yang ternyata menyimpan kenangan buruk selama ini padahal Jika dilihat laki-laki itu begitu ceria seakan tidak memiliki masalah apapun, cara pikir hanya kisah cintanya saja yang begitu menyakitkan tetapi ternyata masih ada yang lebih sangat amat menyakitkan lagi.

Zahra menyentuh tangan Adnan kemudian mengelusnya lembut.

" Kamu yang sabar ya aku yakin kok suatu saat nanti kalian pasti bertemu dengan Adam percaya dan yakinlah Allah pasti memiliki rencana yang jauh lebih indah lagi," ucapnya menghibur Adnan.

" Terima kasih semoga saja kamu bisa bertemu walaupun tidak bisa berkumpul kembali setidaknya aku masih bisa melihatnya dari kejauhan."

Terlihat sangat jelas raut wajah kesedihan yang penuh rindu di kedua bola mata Adnan Zahra benar-benar sangat tersentuh.

" Amin ..." Kemudian keduanya kembali menikmati makan siang bersama dengan sisa waktu yang hanya tinggal sedikit.

Diam-diam Adnan memperhatikan Zahra dia berpikir Zahra akan menghindari dirinya setelah mengetahui statusnya itu.

" Jadi ... apa kamu masih mau berteman dengan aku?" Tanya Adnan ragu-ragu. Jika memang Zahra tidak ingin dekat dengan dirinya ya mungkin sudah menjadi takdir jika gadis itu bukan jodoh yang dikirimkan untuk dirinya. Dan Adnan akan membuang perasaan yang baru saja mulai tumbuh ini.

" Emangnya kenapa, nggak boleh?" Tanya Zahra heran.

" Bukan nggak boleh, Kamu kan tahu status aku sekarang. Jadi aku takut kamu tidak ingin kenal aku lagi, secara aku ini duda beranak satu yang pernah gagal membina rumah tangga." Adnan merendahkan dirinya.

" Lalu apa masalahnya? Toh kamu sudah menjadi duda, bukan status suami orang. Lantas untuk apa aku tidak mau kenal kamu lagi?" Zahra menatap dua bola mata Adnan yang penuh kekhawatiran itu.

Memangnya kenapa dengan status duda selama dirinya merasa nyaman tidak ada salahnya untuk lebih jauh mengenal lagi.

" Aku hanya takut saja kamu malu karena dekat sama aku yang sudah menjadi duda ini secara kamu tuh gadis yang sangat cantik baik tentu akan menjadi bahan omongan oleh orang-orang," ujar Adnan yang penuh kekhawatiran.

Lebih baik dia memikirkan ini sekarang ketimbang nanti jika keduanya sudah saling kenal dan jauh lebih dekat. Dan saat itu Zahra tidak kuat dengan omongan orang-orang mengenai tentang dirinya yang hanya status sudah tetapi menginginkan seorang gadis perawan yang cantik. Tentu saja Adnan tidak ingin membuat Zahra malu dan juga sedih.

" Apaan sih kok malah mikirin omongan orang-orang, 'kan yang jalannya aku, bukan mereka. Lagian aku sudah merasa nyaman kok kenal sama kamu," jawab Zahra jujur nyatanya dirinya memang sudah sangat nyaman sekali mengenal Adnan.

" Serius jadi nggak masalah dong kalau aku mau mengenal kamu lebih dekat lagi," ucap Adnan tanpa basa-basi lagi.

Zahra tersenyum malu dengan menundukkan kepala kemudian dia mengangguk pelan. Mungkin tidak ada salahnya jika keduanya untuk mengenal jauh lebih dalam lagi.

Adnan tersenyum lebar hatinya sangat bahagia ternyata harapannya tidaklah pupus, status dirinya ternyata bukanlah halangan sehingga dia bisa jauh lebih dekat lagi dengan wanita ini untuk menjalani kisah cinta yang serius dan Adnan akan membuktikan jika dirinya layak.

***

Sore hari Adnan sudah kembali pulang dari kerja tadi siang dia sempat mengantarkan dulu Zahra pulang ke rumahnya karena Zahra saat itu memang sudah pulang dari mengajar di TK dan karena masih ada waktu sehingga Adnan sempat untuk melihat di mana alamat gadis yang baru saja ya kenal itu walaupun tidak bisa mampir karena waktu sangat begitu mepet namun begitu sangat senang setidaknya lambat laun dia sudah mengetahui sedikit demi sedikit dan lama-lama pasti akan menjadi bukit dan di saat itulah Adnan akan menyatakan perasaannya untuk ke jenjang lebih serius lagi.

" Kamu habis naik gaji, Nan?" Rehan melihat Adnan set dari tadi senyum-senyum bahagia. Tentu dia sangat penasaran sekali karena selama 2 tahun senyuman itu tidak pernah ya lihat.

" Kepo," jawab Adnan kemudian dia masuk ke kamar.

" Mencurigakan," ujar yoga yang tiba-tiba sudah berdiri di tempat di belakang Rehan.

" Betul, tapi apa ya yang membuatnya bisa sebahagia itu jika bukan naik gaji?" Keduanya pun berpikir karena begitu sangat kepo sekali.

" Kalian ngapain?" Tanya Andien melihat suami dan adik iparnya itu tengah berpikir keras. Andien sedang menggendong Putri nya.

" Adnan, hari ini dia terlihat lain, dari tadi dia senyaman-senyum terus sambil melihat hp," kisah Rehan kepada istrinya.

" Oalah kirain apaan, udah sih jangan kepo deh urusan orang. Nah, jaga anak kamu. Aku mau mandi!" Andien menyerahkan Putri kecilnya kepada Rehan, daripada sibuk ngurusin adik iparnya mending ngurusin putrinya kan. Sementara dirinya bisa membersihkan diri, setelah itu bisa menyiapkan makan malam.

Sementara di dalam kamar Adnan masih saja senyum-senyum Sambil memandangi handphonenya, rupanya dia tengah chattingan dengan Zahra. Sungguh hatinya berbunga-bunga bahkan Adnan sampai jingkrak guling-guling di kasur karena sangking senangnya mendapatkan balasan dari wanita yang sudah merebut hatinya itu.

Adnan kembali lagi seperti ABG yang lagi kasmaran padahal usianya sudah 30 tahun namun tetap saja cinta itu mengalahkan segalanya. Terlebih lagi Zahra mengatakan jika malam ini mereka akan pergi keluar untuk makan malam tentu dengan senang hati Adnan menerima ajakan dari Zahra Karena sejujurnya dia memang ingin bertemu kembali dengan gadis pujaannya itu.

" Zahra, aku jadi tidak sabar ingin meminangmu."

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak mantab 👍👍👍

2023-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!