bab 3

Pagi harinya Adnan tengah bersiap-siap untuk berangkat kerja, dia sedikit memikirkan tentang ucapan sang ayah yang membicarakan tentang pernikahan kedua padanya. Jujur saja Adna masih belum kepikiran untuk menikah lagi, bukan karena masih mencintai mantan istri atau berharap kembali lagi dengannya. Hanya saja goresan luka masih membekas di hatinya itu membuatnya sedikit takut untuk kembali membina rumah tangga.

Takut akan gagal kembali, takut akan terluka lagi. Itulah yang Adnan pikirkan seakan menjadi trauma dalam dirinya.

Terlebih lagi dia sama sekali belum tertarik dengan wanita manapun.

" Yah semoga saja aku bisa mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik lagi," gumamnya lirih.

Kemudian Adnan keluar dari kamar untuk sarapan pagi yang sudah di siapkan oleh kakak iparnya. Adnan tersenyum saat melihat keharmonisan keluarga kecil kakaknya itu, mereka tampak sangat bahagia sekali. Pagi ini mereka sedang bercanda bersama anak mereka yang sudah sangat terlihat cantik usai selesai mandi. Iri, tentu saja siapa yang tidak menginginkan keluarga yang utuh bisa kumpul dengan anak istri tapi nyatanya semuanya sudah berakhir, walaupun dirinya tidak bisa bersama dengan istrinya lagi setidaknya dia berharap agar bisa bersama dengan anaknya walaupun tidak bisa berkumpul lagi namun harapan untuk bisa bertemu itu begitu besar sekali.

" Hei, bengong aja ayo sini sarapan," ajak Raihan melihat adiknya itu dia berdiri di ambang pintu kamarnya. Adnan mengangguk lalu dia tersenyum kemudian menghampiri mereka yang sudah duduk di meja makan dan juga ayahnya yang baru saja tiba habis dari belakang rumah.

" Yoga di mana?" Adnan tak melihat adik bungsunya.

" Namanya juga anak laki biasalah bangun siag," jawab Raihan karena dulu dirinya saat masih bujangan selalu saja bangun siang jika tidak ada kegiatan.

" Ck, ya seperti itu karena mengikutimu yang sangat malas gimana mau sukses jika bangun aja siang seperti ini," ejek Adnan.

" Siapa bilang nggak sukses buktinya sekarang gue sukses sukses aja tuh, ya kan Yank." Rehan menatap istrinya. Tentang istri hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala saja.

" Sudah sudah di meja makan tidak boleh ribut," Sela pak Lukman. " Adnan bangunkan adik kamu, ajak sarapan."

Adnan bangkit dari duduknya kemudian dia pergi menuju kamar adik bungsunya itu untuk membangunkan dan berkumpul bersama untuk menikmati sarapan pagi mumpung di rumah ini begitu sangat ramai nafsu makan pun menjadi sangat berselera tak seperti hari-hari biasanya sepi sunyi tanpa kata.

Setelah melalui drama pagi yang begitu sangat menyenangkan kini Adnan sudah dalam perjalanan menuju tempat kerjanya menggunakan mobil. Adnan sudah menjadi laki-laki yang sukses sekarang, dia sudah naik jabatan dengan hasil kerja keras nya menjadi manajer bank. Bukan hanya bisa membelikan rumah yang cukup lumayan untuk orang tuanya, Adnan pun sudah bisa membeli mobilnya sendiri dan sudah bisa mengumpulkan uang lebih banyak lagi untuk membangun rumah masa depannya nanti. Dia tidak ingin kejadian 2 tahun yang lalu terulang hanya karena dirinya masih seorang pegawai biasa, selalu dihina dan direndahkan dan juga rumah orang tuanya yang masih gubuk dianggap seolah tidak ada oleh keluarga mantan istrinya itu.

Saat hendak memarkirkan mobil tiba-tiba tanpa disengaja dia menabrak seorang wanita.

" Astagfirullahaladzim ..." Bergegas melepas sabuk pengamannya kemudian keluar dari mobil menghampiri wanita yang sudah tersungkur di lantai itu.

" Aduh, perih," rintis wanita itu melihat telapak tangannya yang terluka.

" Saya minta maaf Mbak, apa Mbak terluka?" Adnan berjongkok dia dapat melihat luka kecil di telapak tangan wanita yang tak sengaja ia tabrak tadi.

" Ayo Mbak saya bantu berdiri, di mobil saya ada beberapa obat supaya bisa mengobati luka di tangan Mbak," Adnan begitu sangat menyesal walaupun goresan luka itu kecil namun dia tetap saja merasa sangat bersalah karena kelalaiannya bisa sampai menabrak orang, Untung saja tidak terlalu parah.

Wanita itu kemudian mendongak dia menatap Adnan sekilas kemudian kembali fokus kepada lukanya walaupun kecil tetap saja perih baginya.

" Mas kalau nyetir mobil hati-hati dong saya udah pinggir loh jalannya," omelnya kemudian dia berusaha untuk berdiri.

Adnan terpaku, dia papaku menatap wajah wanita yang ia tabrak tadi. Sungguh cantik bagaikan bidadari, putih mulus bibir seksi benar-benar sangat sempurna ciptaan Allah ini. Matanya tak luput menatapnya melihat wanita itu kesusahan saat hendak bangun bergegas Adnan membantu meraih tangan kecil mungil itu dan memapahnya berdiri.

" Saya benar-benar minta maaf Sungguh saya tidak sengaja," ucapnya sambil Mama Pah wanita itu dan dia membuka pintu mobil kemudian menyuruh wanita itu masuk ke dalam mobilnya agar dirinya bisa mengobati luka di telapak tangannya itu.

" Saya buru-buru mana antrian bang sudah panjang anak-anak sekolah sebentar lagi masukkan kayak gini saya tidak jadi untuk mengurus ATM saya," wajahnya dengan raut wajah cemberut.

Adnan benar-benar gemes sekali melihatnya dia tersenyum Entah mengapa ingin sekali Adnan mencubit bibir yang manyun itu.

" Oh jadi kamu mau ngurus ATM, memangnya kenapa dengan atm-nya?" Tanya Adnan dia membuka kotak obat mudah mengeluarkan betadin dan kapas lalu meraih tangan wanita itu dan mengolesi obat tersebut pada lukanya.

" ATM saya terblokir, lupa kata sandi," cicitnya pelan Adnan ingin sekali tertawa benar-benar sangat lucu dan menggemaskan sekali Entah mengapa jantungnya bahkan deg-degan dia dapat merasakan kulit yang begitu lembut dan halus dari tangan wanita ini.

" Kamu guru TK di dekat sini?" Tanya Adnan melihat seragam wanita itu saat dia dikenakan.

" Emmm ..." Dia sedikit memejamkan mata karena obat merah yang diberikan Adnan cukup perih baginya.

" Padahal dekat ya. Tapi aku tidak pernah melihat kamu." Jarak memang tidak begitu jauh dari bank tersebut ke sekolahan TK namun selama Adnan bekerja di sana sudah lebih dari 8 tahun dia memang tidak pernah melihat wanita secantik ini dan ini baru pertama kalinya dia bertemu.

" Mungkin karena kita sama-sama sibuk jadi tidak pernah saling melihat," jawabnya sambil melihat telapak tangannya yang sudah dibalut dengan plester.

Adnan mengangguk, mungkin benar apa yang di ucapkan oleh gadis cantik dihadapannya ini. Karena sama-sama sibuk sehingga tidak pernah bertemu. Adnan kembali memasukkan obat-obat tersebut kedalam kotaknya.

" Berikan nomor handphone-mu, biar aku saja yang mau urus jadi kamu tidak perlu lagi mengantri jika sudah selesai aku akan menghubungimu," ujar Adnan memberikan solusi.

" Emangnya bisa?" Tanyanya seakan tak percaya.

" Jika kamu percaya sama aku semuanya mudah saja diurus kamu tinggal berikan saja KTP, nomor telepon dan buku tabungan."

" Tapi jika kamu percaya sama aku tapi kalau masih ragu ya nggak apa-apa kamu bisa mengurus sendiri ya seperti itu ... mengantri," ucapnya melihat gadis itu masih begitu ragu untuk mempercayai dirinya.

" Kamu kerja disini?" Tanya gadis itu kembali memastikan. Adnan mengangguk tegas kemudian dia memperlihatkan tanda pengenalnya.

Kemudian gadis itu berpikir sejenak ..." Emmm, baiklah. Aku percaya sama kamu yang penting atm-ku cepet selesai dan aku bisa menarik uang."

Adnan tersenyum entah senyuman itu begitu penuh arti padahal mengurus ATM yang terblokir tidaklah begitu sulit hanya cukup menelpon saja semuanya sudah selesai namun entahlah dia menjadi laki-laki licik hari ini, Karena semua itu hanya alasan saja agar bisa mendapatkan nomor gadis cantik di hadapannya ini.

" Oh ya kenalin, aku Adnan." Adnan menyodorkan tangannya.

" Zahra ..." Keduanya bersalaman tersenyum dengan jantung yang deg-degan. Kini dia merasakan kembali perasaan di mana dirinya tengah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Apa mungkin wanita ini yang dikirimkan Allah untuk menjadi masa depannya berkat doa sang ayah tadi malam, entahlah Adnan hanya bisa berharap jika memang gadis di hadapannya ini adalah jodoh masa depannya dia sangat berharap sekali tentunya Dan semoga saja semuanya berjalan dengan baik sesuai harapan yang selalu ia impikan.

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

bisa juga,,,,jodoh datang nya nggak tahu

2023-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!