Dari arah yang berlawanan datang seorang wanita mengarah ke arah Sandi. Wanita itu memakai seragam sekolah sama dengan Sandi. Ya ,dia teman seangkatan Sandi di sekolah sekarang ini bernama Nina. Nina dengan wajah sangat cantik tapi jutek.
"aku mencarimu ke mana-mana,San ternyata kau ada di sini" tanpa ragu Nina menggandeng lengan Sandi
"sebaiknya kita kembali masih ada tugas untuk dikerjakan dan harus selesai jam sepuluh pagi ini" Nina sengaja tidak melihat ke arah Ashana
"sebaiknya kau segera pergi,San. Aku bisa pulang sendiri"ucap Ashana
"ya aku tahu tadi kau kan sudah menolakku untuk mengantarmu pulang"ucap Sandi
Deug
Nina mendengar ucapan Sandi terlihat jelas wajahnya sangat tidak menyukainya. Apa hubungan mereka?apa mereka memiliki hubungan satu sama lain?. Tatapan hangat Sandi tidak beralih hanya menatap Ashana.
Nina menarik lengan Sandi "ayo cepetan bu Susi pasti memarahi kita kalau tidak segera datang kita sudah pergi cukup lama"
Sandi tidak menjawab sepatah katapun dengan pasrah Nina menyeret tubuh Sandi. Dia masih melihat ke arah Ashana yang masih berdiri di posisi sama.
Perlahan membalik badan menuju pulang namun saat beberapa melangkah tamparan mendarat tepat dipipi Ashana ternyata dia adalah ibu
Plak
"beli nasi goreng?hah ternyata kau membodohiku" suara ibu meninggi terlihat jelas sangat marah
Dari kejauhan Sandi melihat aksi ibu Ashana namun tidak bisa melakukan apa-apa karena teman yang lainnya sudah berkumpul untuk kembali ke tempat study tour. Sandi sangat khawatir dengan keadaan Ashana. Lagi,lagi Nina menahan lengannya agar tidak pergi ke mana-mana alias menjauh darinya.
Ibu menyeret Ashana memegang erat lengan Ashana hingga merasa kesakitan.
"apa aku putuskan saja sekarang ini"batin Ashana sembari melihat punggung ibunya
"apa laki-laki itu bisa menerima barang cacat sepertiku. Ya,walaupun duda pasti seorang lelaki menginginkan wanita yang masih bersegel"batin Ashana
Ashana menghela nafas kasar dan ibunya terus menyeretnya sesampainya di rumah tubuh Ashana di banting hingga tersungkur ke lantai. Ibu bernafas kembang kempis berusaha menahan emosinya.
"dengar,Ash "ibu menghampiri Ashana dan mengarahkan telunjuk ke wajahnya
"karena kau sudah keterlaluan aku akan segera mengurus pernikahanmu dengab duda itu. Aku tidak ingin mendengar bantahan darimu sekuat apapun kamu membantah aku tidak akan mengubah keputusanku"ibu geram melotot menatap Ashana
Ashana mendongak
"a...aku akan menurutimu"buliran bening keluar dari mata Ashana
Ibu kaget sekaligus senang
"apa ibu puas?"Ashana beranjak berdiri
"tapi bagaimana sekolahku?"Ashana mengusap buliran bening dipipinya dengan punggung tangannya
"kau tenang saja. Meskipun tidak mengikuti ujian dan tidak pergi ke sekolah mulai sekarang kau tetap akan mendapatkan ijazah kelulusanmu"ibu mengangkat satu alisnya
Saat ini Ashana tidak ingin bicara lagi dengan ibunya dia segera berjalan cepat menuju kamarnya. Di dalam kamar dia meluapkan semua emosinya dengan mengacak-acak seluruh isi kamar. Ya,Ashana merasa frustasi hubungan dengan Indra berakhir dengan terenggutnya kehormatan yang selama ini dijaganya padahal Ashana berusaah sekuat tenaga untuk meyakinkan ibunya dengan hubungan mereka. Dia berkeinginan memberikan kehormatan itu setelah mereka menjalin ikatan suci pernikahan namun tidak sesuai harapan saat ini perasaannya terhadap Indra hanya kebencian laki-laki yang tidak bisa dipegang omongannya. Lalu otaknya mau meledak mnegingat hubungannya kurang sehat dengan ibu kandungnya sendiri selama menjalin hubungan Indra itu akhirnya dia memutuskan untuk menerima perjodohan sialan itu yang tidak tahu datang darimana dengan beranggapan hubungan dengan ibunya bisa kembali membaik layaknya ibu dan anak.
Prang
Prang
Ashana melempar setiap benda yang ada di sekitar kamarnya. Sementara itu ibu sedang menghubungi seseorang "baiklah kita harus menikahkannya secepatnya. Aku tidak sabar dia keluar dari rumah ini bagaimana tidak melihatnya saja aku merasa jijik entah tahu kenapa padahal aku ibu kandungnya".
Ashana menangis sejadi-jadinya.
Beberapa hari kemudian...
Ashana terlihat jelas layaknya orang frustasi pakaian ala kadarnya,rambut acak-acakan,bau tubuh yang menyengat karena tidak mandi berhari-hari dan kantung mata. Meskipun sang ibu membencinya tapi dia merasa khawatir melihag keadaan anaknya seperti itu.
"makanlah"titah ibu menyodorkan sepiring makanan
Ashana hanya terdiam sesekali memandang ibunya dengan tatapan dingin
"apa kau benar-benar ibuku?"kalimat yang terlontar dari mulut Ashana
Tiba-tiba Ashana tersenyum lebar
"ya,kau benar ibuku. Ibuku yang sangat baik dan pengertian bahkan tidak ada yang menyamai di dunia ini"ucap Ashana
Bel pintu berbunyi
Ibu segera mekangkah ke arah pintu dan menbukanya. Di sana terlihat dua orang pria yang satu bertubuh tinggi berpenampilan rapi dan satunya lagi bertubuh pendek berpenampilan casual. Ibu sumiringah menyambut mereka.
"pasti kalian ini temannya pak Rendi yang akan menikahi anak saya pasti anda ,kan"pandangannya tertuju ke laki-laki bertubuh tinggi yang gagah
Laki-laki bertubuh tinggi bernama Yashbi dan yang bertubuh pendek bernama Doni. Ya,Yashbi seorang duda dan memiliki anak perempuan berumur dua belas tahun dan akan menikahi Ashana.
Ada rahasia dibalik kehidupan Yashbi apa itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
vienkinn
Yah, kufikri hubungan kita spesial mas
2023-08-10
1