Penyesalan

Ashana memberhentikan ojol yang dinaikinya tepat di tukang bubur ayam yang sudah menjadi langganannya.

"pak,stop pak. Saya turun di sini saja".Si mang gojek spontan mengerem motornya

"tapi neng ini bukan alamat tujuan"sahut si mang ojek

"tidak apa-apa aku bakal tetep bahar sesuai aplikasi"Ashana turun dari motor dan menyerahkan sejumlah uang sesuai di aplikasi

Ashana beberapa langkah berjalan menuju tukang bubur yang masih sepi. Ya,masih sepi karena ini baru menunjukan pukul 05.00. Semenjak tadi ponsel bermode silent miliknya terus menyala menandakan panggilan masuk dari Ibu dan Indra. Helaan nafas kasar ia keluarkan dari mulut kecilnya.

"apa kau turuti saja kemauan ibuku?"Ashana mendudukan dirinya di kursi yang berhadapakan ke meja panjang

"mang buburnya satu mangkuk jangan pakai kacang dan cakkue"

"jika aku menerimanya apa hubunganku dengannya akan membaik"

Ashana memikirkan hubungan dengan ibunya yang sangat buruk karena menjalin hubungan dengan Indra yang di mana ibu Ashana tidak menyukainya dengan alasan Indra bukan dari keluarga baik-baik. Orang tua apalagi seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya . Ditambah lagi dengan pengalaman pahit yang sudah dilalui ibu Ashana yang dikhianati oleh suaminya sendiri yang tidak lain ayah Ashana sendiri. Ayah Ashana berselingkuh berkali-kali bukan hanya itu saja dia bercocok tanam dari wanita satu kesatu wanita lain hingga menbuahkan hasil yang disebut anak.

Tanpa permisi air mata keluar dan membasahi pipi Ashana

"neng baik-baik saja ?"tanya si mang bubur menyodorkan pesanan Ashana

Ashana hanya membalasnya dengan mengangguk

Karena suasana hati yang sangat buruk Ashana menambahkan sambal dengan cukup banyak kemangkuk miliknya,mengaduknya dan melahapnya. Satu,dua ,tiga suap lidah dan mulutnya belum merasakan kepanasan tapi saat suap keempat wajahnya merah padam menahan panas yang masuk ketenggorokannya dan terbatuk berkali-kali .Tangannya berusaha meraih gelas yang tidak jauh darinya tiba-tiba tangan seseorang menyodorkan gelas berisikan air putih itu.

Gluk

Gluk

Gluk

"kau makan bubur atau makan sambal ,Ashana ?"suara laki-laki yang terdengar akrab ditelinganya

Ya,laki-laki itu adalah teman sewaktu sekolah SMP dulu yang bernama Sandi.

"kau tidak menyukai makanan pedas. Kenapa kau nekad memakannya?"Sandi yang terlihat khawatir

"dan matamu, apa kau menangis ?"pertanyaan Sandi bertubi-tubi

Ashana menggelengkan kepalanya dan bengong.

"aku baik-baik saja ,San "Ashana mengedarkan pandangannya

"aku datang sendiri. Kau tidak perlu khawatir kejadian dulu tidak akan terulang lagi. Akan kupastikan itu"Sandi menatap Ashana dengan tatapan hangat

Saat Ashana akan memakan kembali bubur itu namun tangan Sandi segera menghentikannya.

"sebaiknya kau memesan bubur baru. Makan pedas di pagi hari tidak baik untuk lambungmu,Ashana"

Sandi memang seorang teman semasa SMP dia selalu membantu Ashana saat dibuli oleh teman-temannya. Sandi menjadi garda terdepan untuk melindungi Ashana. Tidak bisa dipungkiri jika Sandi menaruh perasaan terhadap Ashana namun hingga saat ini dia belum mengungkapakannya sama sekali. Dia laki-laki pintar bisa menyimpan persaan itu bertahun-tahun lamanya. Kedekatan Sandi dan Ashana membuat teman Sandi yang lainnya merasa cemburu membuat mereka kerap kali berbuat jahil terhadap Ashana.

"kenapa kau ada di sini ,San? Bukannya kau pindah bersama orang tuamu?" Ashana mulai bertanya walau masih terasa canggung karena sudah empat tahun tidak bertemu

"aku sedang study tour di kota ini. Kebetulan aku merindukan bubur ayam ini dan langsung mendatanginya tanpa berpikir panjang. Lalu aku melihat seorang wanita yang menyedihkan duduk sendirian di pagi buta seperti ini " terukir senyum di wajah Sandi

"bagaimana keadaanmu,Ash?" Sandi menilik Ashana dari atas hingga bawah dan merasa jika Ashana tidak dalam baik-baik saja

"aku baik-baik saja,San. Oh ya kau mau bubur ayam ,kan. Kali ini biar aku mentraktirmu" Ashana berusaha menyembunyikan rasa sedihnya dan sadar Sandi pasti berbuat kejam jika ada seorang laki-laki yang menganggu dirinya apalagi jika laki-laki itu berbuat tidak senonoh tidak tahu apa yang akan terjadi.

Sandi seorang ketua salah satu gangster yang berhati lembut. Ya ,hanya lembut untuk Ashana dan pacarnya saat SMP dulu.

"berapa lama kau akan tinggal di kota ini ?"tanya Ashana sambil mulut yang penuh dengan bubur

"kenapa? Apa kau merindukanku? Kalau mengatakannya "ya" aku akan tinggal lebih lama "goda Sandi

Ashana tertawa "ha ha ha" yang hampir tersedak

"ya, aku merindukan saat-saat dulu. Dulu kita menjalani hari-hari tanpa beban"tukas Ashana

"euuumph...tapi sayang waktu tidak bisa diputar kembali jika bisa aku adalah orang yang merasa paling senang" Sandi menyentil dahi Ashana

"kenapa tiba-tiba memukul dahiku?" tanya Ashana heran

"jangan memikirkan hal yang memberatkan dirimu. Lakukan hal yang biaa kau lakukan jangan terlalu memaksakan diri. Saat melakukan sesuatu karena terpaksa pasti akan membuahkan hasil yang mengecewakan" Sandi menyadari jika temannya saat ini sedang ada masalah tapi dia tidak berani bertanya jika bukan Ashana yang bercerita lebih dulu

"roger,tuan. Aku curiga jika selama ini kau mendalami suatu ilmu" Ashana menatap Sandi penasaran

"ya,aku mempelajari sebuah ilmu,ilmu tentang perasaan agar diketahui tanpa harus mengungkapkan" Sandi tersenyum manis

"wah,wah kau harus memiliki ilmu batin,San"

"ilmu batin?" Sandi dengan wajah heran

"iya ilmu yang sering digunakan du*un. Kau tahu ,kan?"tukas Ashana

Sandi hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan ucapan random dari Ashana. Sandi berniat mengantar Ashana pulang namun ditolak. Akhirnya mereka berpisah sebelumnya saling tukar nomor ponsel.

"aku akan menghubungimu jika tidak terlalu sibuk"ucap Sandi ingin melihat reaksi Ashana

"jadi ceritanya sekarang ini kau so sibuk ?aku tidak percaya "balas Ashana

"tapi aku ingin mengatakan jujur kau terlihat lebih dewasa dan segar"puji Ashana yang membuat wajah Sandi memerah seperti apel merah

"ku anggap kau sedang memujiku"Sandi menepis pikirannya yang berasumsi jika Ashana mulai menyukainya

"aku mengatakannya sungguh. Memangnya aku pernah mengatakan sesuatu kebohongan?"heran Ashana

"aku harap kamu baik-baik saja jika ada sesuatu terjadi jangan ragu hubungi aku"Sandi mengelus puncak rambut Ashana

Ya, Sandi tidak memiliki cukup banyak waktu untuk berlama-lama dengan Ashana.

Mereka saling menebar senyum satu sama lain. Perasaan Ashana sedikit lega karena bisa bertemu teman lama yang kerap kali membantunya saat dia dibuli dulu.

Terpopuler

Comments

vienkinn

vienkinn

Hmnnn.... bau apa ini.... bau percikan asmara?

2023-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Penyesalan
2 Penyesalan
3 Penyesalan
4 Penyesalan
5 Pertemuan
6 Pertemuan
7 Bernafas Lega
8 Bertemu kembali
9 Kebersamaan
10 Perpisahan dan Pertemuan
11 Alasan
12 Alasan
13 Seranjang
14 Menerka-nerka
15 Pasien Yashbi
16 Pulang dan makan bersama
17 Mengetahuinya
18 Jenuh
19 Mengingat Kembali
20 Kembali Pulang
21 Salah Paham
22 Jangan Berharap
23 Rahasia
24 Rahasia Keluarga Clara
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 66
70 Chapter 67
71 Chapter 68
72 Chapter 69
73 Chapter 70
74 Chapter 71
75 Chapter 72
76 Chapter 73
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
81 Chapter 78
82 Chapter 79
83 Chapter 80
84 Chapter 81
85 Chapter 82
86 Chapter 83
87 Chapter 84
88 Chapter 85
89 Chapter 86
90 Chapter 87
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 Chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 Chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Chapter 101
105 Chapter 102
106 Chapter 103
107 Chapter 104
108 Chapter 105
109 Chapter 106
110 Chapter 107
111 Chapter 108
112 Chapter 109
113 Chapter 110
114 Chapter 111
115 Chapter 112
116 Chapter 113
117 Chapter 114
118 Chapter 115
119 Chapter 116
120 Chapter 117
121 Chapter 118
122 Chapter 119
123 Chapter 120
124 Chapter 121
125 Chapter 122
126 Chapter 123
127 Chapter 124
128 Chapter 125
129 Chapter 126
130 Chapter 127
131 Chapter 128
132 Chapter 129
133 Chapter 130
134 Chapter 131
135 Chapter 132
136 Chapter 132
137 Chapter 133
138 Chapter 134
139 Chapter 135
140 Chapter 136
141 Chapter 137
142 Chapter 138
143 Chapter 139
144 Chapter 140
145 Chapter 141
146 Chapter 142
147 Chapter 143
148 Chapter 144
149 Chapter 145
150 Chapter 146
151 Chapter 147
152 148
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Penyesalan
2
Penyesalan
3
Penyesalan
4
Penyesalan
5
Pertemuan
6
Pertemuan
7
Bernafas Lega
8
Bertemu kembali
9
Kebersamaan
10
Perpisahan dan Pertemuan
11
Alasan
12
Alasan
13
Seranjang
14
Menerka-nerka
15
Pasien Yashbi
16
Pulang dan makan bersama
17
Mengetahuinya
18
Jenuh
19
Mengingat Kembali
20
Kembali Pulang
21
Salah Paham
22
Jangan Berharap
23
Rahasia
24
Rahasia Keluarga Clara
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 66
70
Chapter 67
71
Chapter 68
72
Chapter 69
73
Chapter 70
74
Chapter 71
75
Chapter 72
76
Chapter 73
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77
81
Chapter 78
82
Chapter 79
83
Chapter 80
84
Chapter 81
85
Chapter 82
86
Chapter 83
87
Chapter 84
88
Chapter 85
89
Chapter 86
90
Chapter 87
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
Chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
Chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Chapter 101
105
Chapter 102
106
Chapter 103
107
Chapter 104
108
Chapter 105
109
Chapter 106
110
Chapter 107
111
Chapter 108
112
Chapter 109
113
Chapter 110
114
Chapter 111
115
Chapter 112
116
Chapter 113
117
Chapter 114
118
Chapter 115
119
Chapter 116
120
Chapter 117
121
Chapter 118
122
Chapter 119
123
Chapter 120
124
Chapter 121
125
Chapter 122
126
Chapter 123
127
Chapter 124
128
Chapter 125
129
Chapter 126
130
Chapter 127
131
Chapter 128
132
Chapter 129
133
Chapter 130
134
Chapter 131
135
Chapter 132
136
Chapter 132
137
Chapter 133
138
Chapter 134
139
Chapter 135
140
Chapter 136
141
Chapter 137
142
Chapter 138
143
Chapter 139
144
Chapter 140
145
Chapter 141
146
Chapter 142
147
Chapter 143
148
Chapter 144
149
Chapter 145
150
Chapter 146
151
Chapter 147
152
148

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!