Ibu Ashana menjamu dua tamu laki-laki tadi dengan wajah yang tidak luput menebarkan senyuman.
"silahkan di makan dan di minum. Maaf hanya ala kadarnya" ibu menyuguhkan beberapa cemilan dan teh hangat
Yashbi dengan wajah dingin tapi sopan membuat ibu Ashana semakin yakin jika dia akan menjadi suami yang cukup baik untuk Ashana.
"apa aku bisa menemuinya sekarang?" tanya Yashbi dengan senyum tipis
"tunggu sebentar saya akan panggilkan dia" ibu beranjak dari duduk dia melangkah menuju kamar Ashana
"aku yakin anak itu akan mematuhinya" ucap Doni pada Yashbi
"harus. Bagaimanapun aku cukup ahli dalam mengetahui kelemahan manusia meskipun hanya melihatnya melalui sebuah poto" jawab Yashbi sembari meminum teh
"dia seorang anak berumur empat tahun yang memiliki temperamen buruk semenjak ditinggal ayahnya demi wanita lain" tukas Doni
"aku tidak ingin alasan masa lalu menjadikan pribadi saat ini" ucap Yashbi
"bisa dibilang dia trauma dengan laki-laki ataupun wanita dan hingga sekolah menegah atas dia tidak memiliki sahabat dekat. Semua yang dialami dia tutup rapat serapi mungkin"tukas Doni
"trauma dengan laki-laki?hah...lalu laki-laki yang berhubungan dengannya selama lima tahun ini bagaimana?" Yashbi tersenyum simpul
"aku mencarikanmu daun muda dan menyetujui menikahinya karena aku percaya kau tidak mungkin melakukan sesuatu yang fatal. Kau harus belajar dari kegagalanmu dengan Dona" Doni berusaha mengingatkan temannya karena dia tidak ingin temannya gagal dua kali dalam sebuah ikatan pernikahan
"akan aku lihat nanti aku tidak bisa berjanji padamu. Kau tahu kan aku sangat tidak menyukai perjanjian apalagi tentang percintaan" jawab Yashbi
Doni teman dekat Yashbi. Yashbi seorang duda beranak satu. Dia memiliki pekerjaan layaknya seorang "dukun, cenayang, paranoid, paranormal" saat menginjakan kaki pertama kali ke rumah Ashana Yashbi mengetahui jika suasana hawa rumah dalam keadaan panas (hubungan anak dan ibu yang tidak akur). Yashbi pun tahu jika Ashana tidak menyetujui pernikahan ini dengan jalan lain dia merapalkan mantra menatap poto Ashana bertujuan agar Ashana menurut dan patuh.
Di dalam kamar Ashana...
Ibu sedang menceramahi Ashana untuk berdandan rapi agar terlihat cantik di depan Yashbi. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun Ashana menurutinya.
"aku sudah terlalu malas untuk bicara dengan ibuku sendiri"batin Ashana
" cepatlah kau segera temui kami di ruang tamu. Jangan lelet"tegas ibu melangkahkan kaki keluar dari kamar
"hah" Ashana menghela nafas kasar
"perasaanku sama sekali tidak enak seperti ada sesuatu yang memaksaku untuk melakukan hal ini" gumam Ashana
Ashana memulai bibirnya dengan lipstik berwarna yang senada dengan bibirnya. Dia beranjak dari kursi meja rias dan melangkahkan kaki dengan terpaksa untuk menemui laki-laki itu.
"terasa berat sekali" Ashana memegangi pundaknya dan sedikit mengeluarkan keringat didahinya
"perasaanku semakin tidak enak saja" gumam Ashana
Tiba di ruang tamu...
Ashana berjalan dengan menundukan wajahnya dan duduk di sebelah ibu. Ibu memberi kode untuk menyambut mereka. Sementara pandangan Yashbi dan Doni terhadap Ashana menangkap hal berbeda. Yashbi memiliki niat lain hingga ingin menikahi Ashana. Dan Doni menaruh rasa simpati seperti anaknya sendiri. Ya, Doni memiliki anak seumuran dengan Ashana.
"kau yang bernama Ashana?" tanya Yashbi
"ya, nama saya Ashana sekarang saya berumur dua puluh tahun dan masih harus menyelesaikan sekolah saya terlebih dahulu sebelum menerima lamaran ini" jawab Ashana
Yashbi mengetahui betul jika sebagian besar dama diri Ashana masih menolak dengan pernikahan ini. Dia tidak terlalu peduli dan kembali merapalkan mantra dengan menatap Ashana yang duduk di hadapannya.
"sampai mana kau bisa menolak" batin Yashbi
Doni mnegetahui apa yang dilakukan sahabatnya ini dia tidak bisa berbuat apa-apa selain ilmu Yashbi sangat tinggi dibanding dengannya Yashbi pun sudah membantu dirinya dan keluarganya dari keterpurukan ekonomi dengan memberikan pekerjaan tetap. Doni terus memandangi Ashana dengan merasa sedikit bersalah.
"kau sudah mengetahuinya jika aku akan menikahimu. Lalu apa jawabanmu?" tanya Yashbi yang masih memandangi Ashana dengan tatapan lebih dalam
Ashana mengepalkan tangannya hingga kuku jarinya menancap di telapak tangannya.
"aku memiliki seorang anak perempuan dia anak baik dan penurut. Untuk biaya hidup setelah menikah kau tidak perlu khawatir aku akan menanggungnya sepenuhnya" Yashbi mengambil salah satu cemilan dan memakannya
"sebenarnya aku tidak ingin bicara terlalu panjang lebar karena itu membuatku sedikit lelah" ucap Yashbi
Yashbi bicara panjang lebar melakukannya dengan sengaja karena dengan ucapan yang keluar langsung dari mulutnya bukan ucapan biasa melainkan ada rapalan mantra yang secara tidak langsung untuk meluluhkan Ashana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
vienkinn
Ohhh dia temennya roi kimochi
2023-08-10
1