Setelah selesai makan siang, Naeva berganti pakaian kemudian berniat pergi untuk menemui Ruby. Yaitu sahabatnya. Daripada menelepon, dia berpikir lebih baik menjelaskan secara langsung bagaimana kronologinya. Sekaligus dia ingin bertanya darimana sahabatnya itu tahu dia ada di apartemen ini. Tapi baru saja hendak membuka pintu, tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang.
"Eh! Anj- Mau apa kau?!" bentak Naeva.
"Shhtt.. jangan berisik.." bisik Laskar sambil menempelkan jari telunjuknya ke bibir Naeva.
"Apa sih?" tanya Naeva bingung.
"Di luar banyak wartawan." jawab Laskar seraya menjauhkan tubuhnya dari Naeva.
Naeva diam sejenak. Ditempelkannya telinganya di pintu, dan benar saja samar-samar terdengar suara yang sangat ramai dari balik pintu penthouse tersebut. Gadis itu memutuskan untuk menghampiri Laskar yang duduk di sofa ruang tamu.
"Kenapa ada banyak wartawan? Kau terkena skandal?" tanya Naeva.
"Bukan urusanmu." jawab Laskar ketus.
Setelah mengatakan itu dia merebahkan tubuhnya di sofa sambil menghela napas kasar. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, membuat Laskar langsung duduk dan segera mengangkat telepon masuk tersebut.
"Bagaimana?" tanya Laskar.
"Mereka sudah pergi." ucap seseorang di balik telepon yang tak lain tak bukan adalah manager Laskar.
"Sungguh?"
"Hm, biarkan aku masuk. Apa pin rumahmu?" tanya sang manager.
"Bukannya kau sudah tahu?" tanya Laskar balik.
"Kau mengganti nomor pinnya beberapa hari yang lalu bedebah sialan!" geram sang manager.
Laskar tertawa kecil. Ya, beberapa hari yang lalu dia memang mengganti nomor pin pintu rumahnya karena ada penguntit yang berhasil masuk ke dalam rumah. Bisa-bisanya dia melupakan hal tersebut. Kemudian dia segera mematikan teleponnya dan mengirim nomor pin rumahnya melalui pesan singkat.
Tit.. tit. tit.. Terdengar suara seseorang memasukkan nomor pin pintu rumah. Hal itu sontak membuat Naeva kelabakan mencari tempat bersembunyi.
Tririring~ Jegrek.
Sang manager masuk.
"Kau, tidak bisakah tidak membuat masalah sekali saja?" tanya sang manager.
"Tidak." jawab Laskar dengan santainya.
"Hahhh... skandal asmara dengan partner iklanmu baru saja selesai. Dan sekarang kau malah terkena skandal karena mengemudi saat mabuk." celoteh sang manager.
"Itu bukan aku." sangkal Laskar.
Manager Laskar tersebut terlihat sangat pusing. Berbeda dengan Laskar yang santai-santai saja seperti tidak ada masalah. Ya, begitulah sikap seorang Laskar. Ketika dia merasa tidak bersalah, maka dia akan santai saja karena dia yakin akan satu hal. Yaitu kebenaran akan terungkap.
Tiba-tiba sang manager mengendus-endus di sekitarnya.
"Kenapa kau?" tanya Laskar sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Ini parfum wanita. Siapa lagi kali ini yang akan menjadi partner skandal asmaramu hah?" tanya sang manager sambil menyunggingkan senyum tertekan.
"Tidak ada wanita di sini." ucap Laskar sambil memalingkan wajahnya.
Sang Manager tentunya tidak percaya dengan Laskar. Karena dia sudah menjadi manager Laskar selama 6 tahun, dia kenal betul dengan Laskar. Ketika mengatakan sesuatu yang tidak benar maka aktor muda tersebut tidak akan berani menatap mata lawan bicaranya.
Mengetahui kebohongan Laskar, dia langsung keliling ruangan mencari wanita yang ada di ruangan tersebut. Tapi bodohnya dia tidak memeriksa di balik sofa.
Sedangkan Naeva yang bersembunyi di balik sofa jantungnya berdegup kencang karena takut ketahuan oleh manager Laskar. Jika sampai ketahuan mungkin dia bisa di usir dari sini. Dan dia harus kebingungan lagi mencari tempat tinggal.
"Ya Tuhan, tolong aku kali ini." batin Naeva sambil memejamkan matanya erat-erat.
Tiba-tiba Laskar menyentuh pundaknya.
"Hah!"
"Shht! Keluar dari ruangan ini sekarang. Dia tidak akan menyerah sebelum menemukanmu." bisik Laskar.
"Tapi bagaimana jika ketahuan??" tanya Naeva lagi sambil berbisik.
"Kau--"
"Laskar!" teriak sang manager yang melihatnya dari dapur.
"Habislah..." gumam Naeva.
Setelah mengelilingi ruangan akhirnya manager itu menemukan Naeva. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Selama 30 menit mereka hanya diam tidak berbicara sama sekali. Sang manager yang memijit pelipisnya karena pusing dengan semua ulah Laskar. Laskar yang masa bodoh dengan keadaan. Dan Naeva yang sejak tadi menggigit kuku jarinya sambil memikirkan alasan apa yang akan dia gunakan untuk menjawab pertanyaan manager Laskar.
"Hahh.. baiklah. Sejak kapan dia ada di sini?" tanya si manager.
"Semalam." jawab Laskar acuh tak acuh.
Sang manager mengalihkan pandangannya kepada Naeva. "Saya Hansen, managernya Laskar. Siapa namamu? Dan mengapa kau bisa ada disini?" tanya Hansen kepada Naeva.
Naeva menatap Laskar sebentar. "Haruskah aku jujur?" tanya Naeva yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Laskar.
"Apa? Kenapa kau bertanya kepadanya?" tanya Hansen dengan satu alisnya yang terangkat.
"Ah itu, aku tinggal disini karena--"
Sebelum Naeva menyelesaikan kalimatnya Laskar terlebih dahulu memotong kalimat yang akan di ucapkan gadis di depannya tersebut.
"Dia teman kakakku. Dia di usir dari rumahnya." jawab Laskar dengan cepat.
Hansen menatap Naeva dan Laskar bergantian. Sejujurnya dia tidak terlalu mempercayai pernyataan yang Laskar katakan baru saja. Tapi sepertinya Laskar tidak berbohong karena dia berani menatap matanya.
"Benar begitu nona?" tanya Hansen.
"Eh iya. Aku di usir dari rumah karena ada masalah keluarga." jawab Naeva.
Hansen manggut-manggut berusaha mempercayai pernyataan yang diberikan oleh Laskar dan juga Naeva. Walaupun sebenarnya dia tidak percaya sepenuhnya.
"Nona tahu kan Laskar seorang aktor yang baru saja naik daun? Dengan nona tinggal di sini itu bisa menyebabkan skandal baru. Beberapa skandal Laskar baru saja selesai bagaimana jika media tahu tentang nona yang tinggal satu atap dengan aktor kami?" tanya Hansen.
Naeva tidak mau kalah. Gadis itu menatap Laskar mengisyaratkan agar Laskar yang menjawab hal itu. Naeva sudah menyelamatkannya dari masalah dengan tidak mengatakan kejadian yang sebenarnya kepada managernya. Kali ini giliran Laskar yang harus membantu dirinya menjawab pertanyaan managernya.
Mendapatkan tatapan itu Laskar langsung paham dengan keinginan Naeva. Dia tidak ingin muncul skandal baru tentang dirinya. Bukan karena apa, dia sudah terlalu banyak membuat agensinya dalam masalah. Dengan berbagai ulahnya yang diluar nalar. Bahkan sang direktur sempat mengancam akan mengeluarkannya dari agensi jika membuat masalah lagi.
"Aku tidak bisa menyuruhnya pergi. Bisa-bisa aku dimarahi kakakku kak." ucap Laskar.
Sang manager menghela napasnya. Dia sungguh sudah lelah berhubungan dengan kakak beradik ini. Laskar yang susah di atur dan suka membuat onar. Dan kakaknya yang super galak melebihi direktur VNC Entertainmen.
"Gabungan dua orang yang menyebalkan memang sangatlah menyebalkan." gumam Hansen.
"Apa kau bilang?!" tanya Laskar dengan ekspresi kesal.
"Lupakan. Jadi sekarang kalian ingin tinggal disini? Berdua saja?" tanya Hansen lagi.
Dan lagi-lagi Naeva menatap Laskar, gadis itu menyuruh Laskar lagi yang menjawab pertanyaan Hansen. Dia tidak ingin salah bicara.
"Emm..," sebelum mengatakan kalimatnya, Laskar melirik Naeva sebentar. "Aku tidak bisa menyuruhnya pergi. Carikan saja aku tempat tinggal sementara." jawab Laskar.
"Kau ingin tinggal di hotel? Kau mau diikuti penguntit lagi? Kau tidak punya apartemen lagi selain tempat ini. Atau kau mau pulang ke--"
Laskar langsung memotong pertanyaan Hansen ketika tahu kemana arah pertanyaan managernya tersebut. "Aku tinggal di rumahmu saja." cetus Laskar dengan ekspresi yang sangat tidak mengenakkan. Terlihat jelas bahwa moodnya tidak baik.
"Baiklah. Aku akan bersihkan kamar tamu untukmu. Sore ini kau bisa langsung datang kesana." ucap Hansen. Setelah itu dia berpamitan pergi dari sana.
Kini sisa Naeva dan Laskar yang ada di ruang tamu. Naeva memperhatikan raut wajah Laskar yang terlihat sangat kesal. Tidak bukan hanya kesal, tapi raut wajah laki-laki di depannya itu terlihat marah.
Karena merasa di perhatikan, Laskar segera beranjak pergi dari sana dan masuk ke kamarnya untuk meredakan amarah di hatinya.
"Dia kenapa?" batin Naeva kebingungan.
...***...
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
sᴀsʏᴀᴀᴀ
Astaghfirullah, istighfar kak, ini bulan puasa loh
2023-03-25
2