2. Pernikahan

Wanita dengan lekuk tubuh montok sempurna tampak mengenakan pakaian pengantin berwarna putih yang menjuntai panjang ke lantai.

Ia tengah berjalan menuju altar.

Wajahnya yang putih pucat sempurna membuatnya terlihat seperti seorang vampir

di dunia nyata. Namun, paras cantik sempurna itu dipadupadankan dengan riasan

sederhana yang membuatnya terlihat seperti bidadari.

Acara pernikahan yang super megah dan tertutup itu di hadiri orang-orang penting, mulai dari pejabat publik hingga para petinggi di pemerintahan.

Mereka mengadakan acara pernikahan di Ballroom terbesar hotel Vonel milik keluarga

mempelai wanita. Pernikahan ini semata hanya untuk ikatan bisnis, mengingat

peluang peningkatan saham mereka setelah di umumkannya pernikahan ini.

“Shit! Wanita itu tampak sangat luar biasa..” bisik Chris kakak laki-laki Vann yang kedua.

“Bahkan lekuk tubuhnya sangat menggoda..” tambahnya lagi tergiur.

“Tapi wajah cantik itu tidak menjamin apapun..” ledek Ken mengejek adik bungsunya yang kini tengah berdiri di altar dengan tatapan polos penuh bahagia saat melihat calon istrinya berjalan mendekat menghampiri.

“Kak, lihat saja istriku, kalau bukan karena saham Perusahaan Astra, aku tidak akan sudi

menikahinya.. ia bahkan tidak bisa makan dengan benar, aku selalu merasa mual

saat makan bersamanya.. dia makan dengan cara yang sangat menjijikkan.. aku

tidak yakin dia lulusan dari Inggris." gerutu Chris mengeluh tentang istrinya

yang bernama Evy.

“Andai saja aku bisa menikahi wanita secantik istri si tolol itu, bukankah setiap hari

akan sangat menggairahkan?” bisik Chris nakal. “Aku tidak akan membiarkan dia

beranjak dari tempat tidur, hahaha,” tambahnya lagi seraya terkekeh.

“Hentikan pikiran kotormu di hari sakral ini..” timpal Ken ketus.

 

Setelah mengucap sumpah janji pernikahan, kedua mempelai duduk di meja makan yang sangat besar bersama kedua belah pihak keluarga.

Di pihak mempelai laki-laki di

hadiri ayah, ibu, 2 kakak laki-lakinya beserta istri dan 1 orang anak dari masing-masing abangnya. Sementara di pihak mempelai wanita hanya ada ayah dan

ibunya karena wanita itu adalah putri semata wayang mereka.

“Aku benar-benar sangat takjub saat melihat menantuku.. ini pertama kalinya aku

melihatmu, dan ternyata kau wanita yang sangat cantik.. bahkan sesaat aku pikir

kau tidak nyata, hahaha,” seru Pitt ayah mertua Zionna lantang seraya

tertawa.

Zionna hanya tersenyum dan tersipu. Vann sejak tadi tak memalingkan wajah dan

tatapannya dari Zionna. Ia benar-benar mengagumi mahkluk sempurna itu.

“Lihatlah.. bahkan putraku tak bisa memalingkan wajahnya dari istrinya,” timpal Ana ibu Vann meledek.

Sadar akan hal itu Zionna menoleh ke arah Vann, menatapnya intens hingga wajah polosnya memerah karena salah tingkah. Zionna meraih tangan Vann dan menggenggamnya hangat. Vann menatap wajah Zionna dengan berani. Wajah cantik itu melemparkan senyuman yang sangat indah, membuat ia jatuh cinta untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

“Mereka benar-benar saling jatuh cinta pada pandangan pertama,” seru Evy istri Chris.

Semua orang tertawa melihat aksi keduanya yang tampak malu-malu satu sama lain.

Setelah selesai acara makan bersama, kini mereka menikmati penampilan dari pianis

ternama yang mengisi acara pernikahan sensasional itu.

Para orang tua duduk di meja terpisah untuk membicarakan bisnis. Sementara Zionna dan Vann bergabung dengan kakak-kakaknya di meja lainnya.

“Kau benar-benar sangat cantik, Zionna..” puji Selena terperangah.

“Terima kasih. Kakak ipar juga sangat menawan dan elegan..” puji Ziona sungkan.

“Hahaha, kau ini bisa saja,” tukasnya malu.

“Aku dengar kau seorang pebisnis di negara A …” seru Ken penasaran. “Tapi aku tidak

menemukan satupun idientitas atau artikel tentang dirimu,” ujar Ken penasaran.

“Kakak ipar sangat cepat mencari informasi tentang aku,” ledek Zionna tersipu.

“Disana aku mengelola beberapa hotel dan restoran.. tentu orang tua ku sangat

keras perihal idientitasku, mereka memanipulasi semuanya, tapi.. tentu semua

uang yang aku hasilkan langsung masuk ke dalam kantongku..” imbuh Zionna

tersenyum tipis.

“Lalu.. kenapa kau menolak untuk mengelola perusahaan ayahmu?? Ah.. aku dengar dari ayah

mertuaku, jika kau enggan berhubungan dengan Bowie Company..” timpal Selena.

“Karena aku lebih suka mengelola perusahaanku sendiri.. bisnis hotel dan restoran sangat

berbeda dengan bisnis lainnya.. kita bergelut dan bersaing dengan kualitas

terbaik.. semakin baik pelayanan dan kualitas yang kita berikan, maka semakin

pesat perkembangan bisnis kita ke depannya..” jawab Zionna dengan elegan.

“Sejujurnya, lebih muda mengambil uang para konglomerat dengan bisnis ini..”

bisik Zionna memberi tips.

Mereka tampak tertawa kecil, mendengar candaan Zionna itu.

“A..apa aku boleh bertanya padamu??” tanya Vann hati-hati.

Zionna mengangguk pelan seraya menenggak wine-nya habis.

“Apa kau akan menetap disini setelah kita menikah?? Atau kau akan kembali ke negara A??”

Vann tampak khawatir.

Zionna meletakkan gelas wine-nya ke atas meja, lalu menangkup tangan kanan Vann

lembut.

“Tentu kedepannya, aku akan selalu berada di sisimu, kini aku seorang wanita

yang sudah menikah.. jadi aku akan selalu mendampingi suamiku dan mendukungnya

penuh..” imbuh Zionna hangat.

“Atau.. apa kau ingin kita berhubungan jarak jauh satu sama lain??” tutur

Zionna lirih mendekatkan tubuhnya ke Vann.

“Bu.. Bukan begitu.. Lalu bagaimana bisnismu di sana??” geleng Vann canggung.

“Tenang saja, aku sudah membentuk tim profesional untuk menjalankannya.. jadi aku bisa

fokus hanya padamu.. lagipula kita bisa pergi ke sana kapan saja sambil

liburan..” ujar Zionna menggombal.

Vann memberanikan mengecup punggung tangan Zionna lembut.

“Terima kasih.. aku sangat senang mendengarnya..” ujarnya tersipu.

“Aku ingin pernikahan kita bukan hanya untuk bisnis keluarga kita.. tapi aku ingin

pernikahan ini juga di dasari atas keinginan dari perasaan kita satu sama

lain..” ungkap Zionna sungguh-sungguh.

“Tentu saja, aku berjanji akan menjadi suami yang baik untukmu.. aku akan memenuhi

semua keinginanmu dan membahagiakanmu..” tukas Vann mantap.

“Tentu saja, kau harus berbuat baik padaku..” timpal Zionna lugas.

Sementara Ken dan Chris tampak sangat iri dengan kemesraan keduanya. Mereka bahkan

menghabiskan wine mereka dengan cepat, lalu bergegas pergi.

****

Malam itu Zionna dan Vann bermalam di hotel. Mereka duduk berdampingan di sisi tempat tidur

saling berdiam diri.

“Aku ingin kau merasa nyaman saat bersamaku.. sebaiknya kau segera istirahat.. kau pasti

sangat kelelahan, bahkan kau baru saja tiba ke negara ini tadi pagi..” ujar Vann

perhatian.

“Apa kita akan melewatkan malam pertama kita??” timpal Zionna santai.

“Huh??” Vann tampak terkejut. “Ya.. maksudku.. aku ingin melakukannya nanti.. aku tidak

ingin kita terburu-buru melakukannya.. aku tidak ingin bertindak gegabah dan

membuatmu tidak nyaman.. lagipula aku ingin kau mengenalku lebih jauh.. karena

aku ingin melakukannya dengan penuh perasaan.. kita juga baru bertemu pagi ini

dan langsung menjadi suami istri.. aku bahkan masih merasa sangat gugup..”

jelasnya canggung.

Zionna tersenyum lebar. “Baiklah.. aku mengerti..” angguk Zionna setuju.

“Tapi.. bukan berarti aku tidak menyukaimu.. aku sangat menyukaimu.. aku juga belum

pernah berpacaran sebelumnya, aku tidak pernah menjalin hubungan bebas dengan

siapapun dan wanita manapun.. artinya aku pria yang sangat bersih.. kau tidak

akan kecewa padaku.. itu sebabnya aku sangat gugup sekarang..” imbuh Zionna

lagi meracau.

Zionna tertawa kecil mendengar bualan Vann yang kaku.

“Ini juga pertama kalinya bagiku.. aku belum pernah berkencan dengan siapapun

sebelumnya.. aku wanita yang sangat sibuk, bahkan aku tidak punya waktu yang

cukup untuk tidur setiap harinya," imbuh Zionna menimpali.

Vann tampak mengangguk dan tersipu.

“Jadi, Kau ingin makan atau minum sesuatu?? Atau ingin langsung istirahat?”

tanya Vann kemudian.

Drrttt..drttt..

Ponsel Zionna bergetar. Ia tampak memeriksa ponselnya sesaat sebelum menjawab Vann.

Ekspresinya berubah. Tiba-tiba Zionna tampak sangat serius dan dingin setelah

melihat sesuatu di layar ponselnya. Hal itu, membuat Vann merasa sangat

penasaran. Namun ia menahan keingintahuannya. Mereka baru saja menikah, ia

harus bisa menahan diri. Lagipula, bagaimana jika itu hanya soal pekerjaannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!