Pelukan hangat

Akhirnya Dira memilih sekolahan yang bisa menerima nilainya. Sekolahannya cukup dekat dengan rumah, tapi tidak ada anak-anak konglomerat disana hanya anak-anak dengan nilai biasa. Ada juga anak yang pintar memilih sekolah disana mungkin karena dekat dengan rumah atau biaya sekolah yang terjangkau.

Dira menghela nafas panjang dan masuk ke dalam sekolahan, melewati gerbang sekolah yang sedikit kusam karna cat yang sedikit mengelupas.

Tiba-tiba seseorang berlari dan menabrak Dira dari belakang.

" Aduuh.... Mata kamu di taruh mana sih?"

Kata Dira dengan keras, tapi dia terdiam melihat sosok laki-laki didepannya begitu tampan

" Maaf apa kamu tidak apa-apa? "

Dira hanya diam, dia tidak memperhatikan apa yang dikatakan laki-laki itu.

".... Hah.... iii...ya gak apa-apa kok.!"

Setelah mendengar kata Dira, dan memastikan Dira benar-benar tidak apa-apa, laki-laki itu pergi meninggalkan Dira mengejar teman-temannya.

" Siapa dia....?" gumam Dira pelan

" Heh... anak baru, kamu terpesona ya ?" kata salah seorang siswi yang jongkok disebelahnya

" Jangan berani-berani mendekatinya, dia adalah Rizki salah satu cowok tertampan disekolah ini, jika kamu tidak mau semua cewek disini membencimu sebaiknya kamu hati-hati."

" oh ya nama ku sinta, aku akan jadi mentormu selama masa orientasi." kata sinta lalu berjalan berlalu.

Dira tersenyum tipis, dia melihat sosok laki-laki tadi yang mulai menghilang dari pandangannya.

Di sisi lain, Manda juga mulai memasuki sekolahan. Sekolah ini sangat luas, banyak anak populer disana. Tidak hanya poluler mereka juga sangat pintar. Manda merasa dirinya hanya gadis biasa. Apa lagi disini mereka hanya menatap tanpa menyapa. Mungkin Manda harus belajar lebih rajin agar bisa bergaul dengan mereka.

Pak Eko menjemput Manda terlebih dulu, baru kemudian Indira karena sekolahan indira tidak jauh dari rumah.

Manda sudah menunggu dimobil dengan tidak sabar. Setelah Dira masuk, terlihat wajah senang diwajah Dira, Manda mulai penasaran

" Bagaimana hari pertama mu?" tanya Manda

" biasa aja... Tapi ada yang menyenangkan...." Dira menahan kata-katanya untuk membuat Manda penasaran apa yang terjadi

" aku tadi bertemu dengan laki-laki yang sangat tampan, dan anak-anak disini juga sangat ramah."kata Dira dengan senang, tapi Manda tetlihat cemberut.

" kenapa... Apa disana tidak menyenangkan?"

" Disana banyak anak-anak populer, tidak hanya populer mereka juga sangat pintar-pintar aku harus berusah lebih keras lagi." kata Manda sambil meyakinkan dirinya

" kamu pasti bisa.... Kamu kan Manda."kata Dira sambil tersenyum

Mendengar Dira menyemangatinya, Manda merasa sangat lega, dia merasa bisa melalui segalanya dengan dukungan orang terdekatnya.

Diperjalanan mereka saling bercerita, canda tawa terdengar sangat keras sampai pak Eko juga tersenyum melihatnya.

" Dira... Apa aku boleh masuk?"

Dira menatap Manda yang hanya menjulurkan kepalanya sambil mengangkat alisnya

" apa bisa aku tidur disini?" kata Manda pelan

Dira tersenyum dan mengangkat tangannya menyuruh Manda masuk.

Manda masuk dengan membawa boneka kesayangannya.

" kamu sudah berniat untuk tidur denganku?"

Manda tersenyum, dan langsung berbaring dikasur, sedangkan Dira yang masih memainkan komputernya.

" apa yang membuatmu ingin tidur disini?"

" papa dan mama tidak ada, hanya ada kamu, aku ingin bersama mu."

" sepertinya itu terdengar hanya sebuah alasan."

Manda tersenyum dan menutup wajahnya dengan selimut. Dira mengetahui ada sesuatu yang ingun Manda tahu. Dia segera menyusul Manda dalam selimut.

" Sekarang katakan padaku apa yang kamu inginkan !"

Manda tersenyum dan menatap Dira dengan rasa penasaran.

" aku ingin mendengar hari pertama mu disekolah, tentang laki-laki yang membuatmu berdebar." kata Manda

Dira tersenyum, dia mulai menceritakan semua yang terjadi tadi sampai hari makin larut, sampai akhirnya Dira melihat Manda terlelap dalam tidurnya. Dia menatapnya dengan tajam.

Dulu dia tidak begitu menyukai Manda, karena Manda telah mengambil kasih sayang mamanya. Tapi seiring berjalannya waktu, hatinya luluh kebenciannya hilang seiring berjalanya waktu yang mereka habiskan bersama.

Meskipun Manda lebih tua satu bulan dibanding Dira, dan dia juga harus memanggilnya kakak. Tapi mereka tahu siapa kakak yang sebenarnya, Dira selalu melindungi Manda bak seorang kakak.

Tapi terkadang Manda juga berperas sebagai seorang kakak yang melindungi Dira.

Sebenarnya mereka adalah dua orang yang saling menjaga. Dalam satu selimut mereka berpelukan dengan hangat dan saling menjaga.

Episodes
1 Pengenalan
2 Pernikahan
3 Keluarga yang sesungguhnya
4 Prestasi
5 Pelukan hangat
6 Teman Dekat
7 Sebuah Awal
8 Berubah
9 Sebuah Rasa
10 Manda pergi
11 Hari Pertama
12 Teman Baik
13 Lelaki Bermuka Dua
14 Kembali
15 Tamu Tak Diundang
16 Senja Kala Itu
17 Sebuah Malam
18 Apa Yang Terjadi
19 Rasa Apa Ini ?
20 kejutan Apa Ini ?
21 Bersalah
22 Alasan
23 Kesepian
24 Dua Garis Merah
25 Sebuah Kabar
26 Janji Temu
27 Sebuah Harapan
28 Kesepakatan
29 Sebuah Kesalahan
30 Istri
31 Mengenang Rizki
32 Kasih Sayang Seorang Ayah
33 Status
34 Malam Yang Panjang
35 Ke Dokter
36 Kangen
37 Jalan Hitam
38 Sebuah Cara
39 Perpisahan
40 Sebuah Firasat
41 Sebuah Rindu
42 Bekerja
43 Tanpamu
44 Perkiraan
45 Waktu Yang Berlalu Begitu Cepat
46 Kabar
47 Hilang
48 Tidak Terima
49 Ikhlas
50 Sakit Perut
51 Kepercayaan
52 Pandangan
53 Bersalah
54 Berduka
55 Kebencian
56 Renungan
57 Seorang Bayi
58 Sekedar Bantuan
59 Sebuah Hati
60 Tidak Hanya Berdua
61 Keluar Rumah Sakit
62 Pamit
63 Sebuah Awal
64 Pergi Pindah
65 Selamat tinggal
66 Kota Jogja
67 Lima Tahun Kemudian
68 Waktu Yang Terlewat
69 Sebuah Kesepakatan
70 Kenangan
71 Sebuah Penyemangat
72 Sebuah Perasaan
73 Sebuah Rencana
74 Pesta
75 Kebenaran
76 Kebenaran 2
77 Harus Bagaimana
78 Bimbang
79 Senyuman Palsu
80 Terpukul
81 Hati Yang Terluka
82 Bimbang
83 Hal Yang Tak Terduga
84 Kejutan
85 Tidak Percaya
86 Sebuah keluarga
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pengenalan
2
Pernikahan
3
Keluarga yang sesungguhnya
4
Prestasi
5
Pelukan hangat
6
Teman Dekat
7
Sebuah Awal
8
Berubah
9
Sebuah Rasa
10
Manda pergi
11
Hari Pertama
12
Teman Baik
13
Lelaki Bermuka Dua
14
Kembali
15
Tamu Tak Diundang
16
Senja Kala Itu
17
Sebuah Malam
18
Apa Yang Terjadi
19
Rasa Apa Ini ?
20
kejutan Apa Ini ?
21
Bersalah
22
Alasan
23
Kesepian
24
Dua Garis Merah
25
Sebuah Kabar
26
Janji Temu
27
Sebuah Harapan
28
Kesepakatan
29
Sebuah Kesalahan
30
Istri
31
Mengenang Rizki
32
Kasih Sayang Seorang Ayah
33
Status
34
Malam Yang Panjang
35
Ke Dokter
36
Kangen
37
Jalan Hitam
38
Sebuah Cara
39
Perpisahan
40
Sebuah Firasat
41
Sebuah Rindu
42
Bekerja
43
Tanpamu
44
Perkiraan
45
Waktu Yang Berlalu Begitu Cepat
46
Kabar
47
Hilang
48
Tidak Terima
49
Ikhlas
50
Sakit Perut
51
Kepercayaan
52
Pandangan
53
Bersalah
54
Berduka
55
Kebencian
56
Renungan
57
Seorang Bayi
58
Sekedar Bantuan
59
Sebuah Hati
60
Tidak Hanya Berdua
61
Keluar Rumah Sakit
62
Pamit
63
Sebuah Awal
64
Pergi Pindah
65
Selamat tinggal
66
Kota Jogja
67
Lima Tahun Kemudian
68
Waktu Yang Terlewat
69
Sebuah Kesepakatan
70
Kenangan
71
Sebuah Penyemangat
72
Sebuah Perasaan
73
Sebuah Rencana
74
Pesta
75
Kebenaran
76
Kebenaran 2
77
Harus Bagaimana
78
Bimbang
79
Senyuman Palsu
80
Terpukul
81
Hati Yang Terluka
82
Bimbang
83
Hal Yang Tak Terduga
84
Kejutan
85
Tidak Percaya
86
Sebuah keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!