Ayah Kandung Atau Sambung

Ayah Kandung Atau Sambung

Pengenalan

Manda Novitasari

Anak dari Hermansyah dan Lidia. Keluarga mereka sangat bahagia sampai ketika Lidia jatuh sakit, segala upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan Lidia, tapi tuhan berkehebdak lain. Allah telah memnggil Lidia memisahkan dia dengan anak dan suaminya untuk selamanya.

Manda masih sangat kecil untuk mengerti sebuah kematian, Dia terus merengek mencari sang ibu. Sampai suatu ketika sang ayah membawa pulang seorang wanita, wanita itu sangat mirip dengan ibu Manda. Tidak sadar dia langsung berlari memeluk wanita itu.

" mamaaa...... Kamu kemana saja, Manda sangat merindukan mama." kata Manda lirih

Melihat Manda memeluk wanita itu semua yang melihat menitikan air mata, mereka berharap wanita itu bisa mengantikan sosok ibu bagi Manda.

Dalam pelukan Manda menitikan air mata, tapi ketika dia membuka matanya dia terkejut ada sosok gadis seusia dia dibelakang wanita itu sambil terus memegang ujung pakaian wanita itu sambil terus menatapnya dengan sinis.

Wanita itu bernama Ayu... Sedangkan gadis kecil dibelakangnya bernama Indira. Beberapa hari yang lalu Hermansyah telah menyuruh seseorang itu mencari sosok wanita yang mirip dengan mendiang sang istri karena dia kasihan kepada Manda yang terus merindukan ibunya. Hermansyah terlebih dulu menemui Ayu untuk melihat bagaimana dia. Ayu hanya hidup bersama Indira anaknya, tidak ada yang tahu dengan suami nya. Melihat dia sangat menyayangi Indira dia yakin Ayu juga akan menyayangi dan menjadi ibu yang baik untuk Manda.

"Nyonya silahkan... Saya akan menunjukan kamar anda." kata Narti pembantu disana sambil membawa tas Ayu dan Indira

Ayu mengikuti Narti sambil melihat sekeliling. Rumah yang sangat besar yang megah.

" Yah... Mama tidak akan pergi lagi kan?" tanya Manda sambil menggenggam tangan sang ayah.

Hermansyah melihat mata sayu sang putri dia jongkok dan memeluk putrinya.

" mama tidak akan pergi lagi, dia akan terus bersama Manda disini." kata sang ayah

Manda melepaskan pelukannya dia melihat Ayu berjalan menaiki tangga, matanya tertuju kepada sosok gadis kecil yang terus mengikuti Ayu.

" siapa dia...?" tangan Manda menunjuk pada Indira

" Dia adalah Indira, dia akan menjadi adik kamu, nanti kalian bisa main bersama." kata Hermansyah

" Benarkah.... Wah asiik" kata Manda dengan sangat gembira.

Ayu dan indira masuk kekamar yang sangat besar, semuanya terlihat indah. Ayu tidak berhenti kagum

" baik nyonya, nona silahkan istirahat dulu, saya permisi." kata Narti sambil pergi meninggalkan mereka.

Setelah pintu tertutup, Ayu segera menjatuhkan tubuhnya dikasur.

" aku tidak pernah menyangka akan tinggal dirumah yang semegah ini." kata Ayu

" Bu... Siapa mereka? Tanya Indira sambil duduk disamping ibunya yang tengah berbarik.

" Dira... Mulai sekarang panggil aku mama. Kita harus menyesuaikan diri mulai sekarang, semua ini akan menjadi milik kita kita akan tinggal disini untuk selamanya." kata Ayu sambil terus mengangumi sekitarnya.

" maksud ibu...?"

" Dira... Apa yang ibu bilang tadi... Mulai sekarang panggil aku mama." kata Ayu sambil mendekatkan wajahnya ke wajah sang putri.

" mama... Rasanya sangat aneh..."

" Dira... Seperti itulah orang-orang kaya memanggil, kamu harus menyesuaikan diri."

"lalu... Siapa gadis kecil tadi ? "

" Dia adalah Manda, kamu harus memanggilnya kakak."

" kakak....bukankah dia seusia denganku?" kata indira kesal

" Dia satu bulan lebih tua darimu, jadi kamu harus memanggil dia kakak, dan satu lagi kamu harus bersikap manis kepada om yang berdiri disebelah Manda tadi."

" aku tahu, bukankah dia orang yang pergi kerumah kita waktu itu, apa dia yang akan menjadi ayah ku?

" bukan ayah Dira... Tapi papa."

Setelah membersihkan diri, Dira dan Ayu turun kebawah untuk makan malam.

" maa... Sini..." kata Manda sambil menepuk kursi yang sudah disiapkan disampingnya.

Dengan tersenyum Ayu segera duduk disamping Manda, Dira melihatnya dengan sangat kesal. Ayu menepuk paha Dira mengisyaratkan untuk bersikap baik. Dengan sekejap Dira mengubah raut wajahnya. Senyuman mulai terpancar diwajah Dira.

Dira melihat semua makanan dimeja, makanan yang sangat banyak dan tanpak sangat lezat. Dia sudah tidak sabar untuk makan. Tapi sebelum makan orang-orang disana terus berbicara, membuat Dira tidak sabar.

" kapan kita makan ? "

Suara kencang dira membuat semua orang terdiam.

Mata Ayu lantas melihat Dira.

" Maaf... Aku sudah sangat lapar, jadi aku bertanya kapan kita akan makan."

Hahahahaaaa..... Hermansyah tertawa sambil diikuti semua orang disana.

" kamu sudah sangat lelah hari ini, makanlah, nikmati semuanya." kata Hermansyah.

Ayu menggambilkan makanan untuk Dira, sedangkan Dira yang menunjuk-nunjuk mana yang akan dia makan. Sepiring penuh berada didepan Dira, Semua orang tersenyum, hanya Manda yang cemberut.

" Sayang.... Ada apa? Tanya Hermansyah

" Mama tidak mengambilkan makanan untukku?" kata Manda pelan

Hermansyah dan Ayu saling memandang, mereka tidak sadar Manda merindukan hal-hal kecil seperti ini.

" Sayang... Maafin mama ya, kamu mau makan apa, ini atau ini...?" Ayu menunjuk-nunjuk beberapa makanan.

" Aku ingin disuapin mama."kata Manda

Dengan senyuman dan kasih sayang Ayu menyuapin Manda. Sedangkan Indira terus makan tanpa memperdulikan orang-orang disana.

Selesai makan, Ayu menidurkan Manda dikamarnya, memberikan kecupan dikening dan mematikan lampu. Dira yang melihat dari kejauhan pun merasa geram.

" Ibu... Ibu tidak pernah mengecup keningku !" kata Dira

Ayu menggenggam tangan Dira dan mengajaknya pergi menuju kamar mereka.

" Dira sudah ibu bilang, panggil ibu mama. Dan untuk yang tadi, ibu harus melakukan itu semua agar Manda percaya, jika Manda percaya Hermansyah akan secepatnya menikahi ibu, kita akan seterusny tinggal disini, menikmati ini semua. Kamu mengerti...?"

Dira menghela nafas dan pergi ketempat tidur, ibunya berubah demi sebuah rumah dan kemewahan itu wajah, tapi yang dia sedihkan dia tidak pernah merasakan kasih sayang itu untuk dirinya.

Setelah Dira tertidur, Ayu turun kebawah. Semua orang telah berkumpul diruang tengah untuk menunggunya.

Mereka harus membuat rencana selanjutkan setelah membawa Ayu dan Dira kerumah ini.

Episodes
1 Pengenalan
2 Pernikahan
3 Keluarga yang sesungguhnya
4 Prestasi
5 Pelukan hangat
6 Teman Dekat
7 Sebuah Awal
8 Berubah
9 Sebuah Rasa
10 Manda pergi
11 Hari Pertama
12 Teman Baik
13 Lelaki Bermuka Dua
14 Kembali
15 Tamu Tak Diundang
16 Senja Kala Itu
17 Sebuah Malam
18 Apa Yang Terjadi
19 Rasa Apa Ini ?
20 kejutan Apa Ini ?
21 Bersalah
22 Alasan
23 Kesepian
24 Dua Garis Merah
25 Sebuah Kabar
26 Janji Temu
27 Sebuah Harapan
28 Kesepakatan
29 Sebuah Kesalahan
30 Istri
31 Mengenang Rizki
32 Kasih Sayang Seorang Ayah
33 Status
34 Malam Yang Panjang
35 Ke Dokter
36 Kangen
37 Jalan Hitam
38 Sebuah Cara
39 Perpisahan
40 Sebuah Firasat
41 Sebuah Rindu
42 Bekerja
43 Tanpamu
44 Perkiraan
45 Waktu Yang Berlalu Begitu Cepat
46 Kabar
47 Hilang
48 Tidak Terima
49 Ikhlas
50 Sakit Perut
51 Kepercayaan
52 Pandangan
53 Bersalah
54 Berduka
55 Kebencian
56 Renungan
57 Seorang Bayi
58 Sekedar Bantuan
59 Sebuah Hati
60 Tidak Hanya Berdua
61 Keluar Rumah Sakit
62 Pamit
63 Sebuah Awal
64 Pergi Pindah
65 Selamat tinggal
66 Kota Jogja
67 Lima Tahun Kemudian
68 Waktu Yang Terlewat
69 Sebuah Kesepakatan
70 Kenangan
71 Sebuah Penyemangat
72 Sebuah Perasaan
73 Sebuah Rencana
74 Pesta
75 Kebenaran
76 Kebenaran 2
77 Harus Bagaimana
78 Bimbang
79 Senyuman Palsu
80 Terpukul
81 Hati Yang Terluka
82 Bimbang
83 Hal Yang Tak Terduga
84 Kejutan
85 Tidak Percaya
86 Sebuah keluarga
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pengenalan
2
Pernikahan
3
Keluarga yang sesungguhnya
4
Prestasi
5
Pelukan hangat
6
Teman Dekat
7
Sebuah Awal
8
Berubah
9
Sebuah Rasa
10
Manda pergi
11
Hari Pertama
12
Teman Baik
13
Lelaki Bermuka Dua
14
Kembali
15
Tamu Tak Diundang
16
Senja Kala Itu
17
Sebuah Malam
18
Apa Yang Terjadi
19
Rasa Apa Ini ?
20
kejutan Apa Ini ?
21
Bersalah
22
Alasan
23
Kesepian
24
Dua Garis Merah
25
Sebuah Kabar
26
Janji Temu
27
Sebuah Harapan
28
Kesepakatan
29
Sebuah Kesalahan
30
Istri
31
Mengenang Rizki
32
Kasih Sayang Seorang Ayah
33
Status
34
Malam Yang Panjang
35
Ke Dokter
36
Kangen
37
Jalan Hitam
38
Sebuah Cara
39
Perpisahan
40
Sebuah Firasat
41
Sebuah Rindu
42
Bekerja
43
Tanpamu
44
Perkiraan
45
Waktu Yang Berlalu Begitu Cepat
46
Kabar
47
Hilang
48
Tidak Terima
49
Ikhlas
50
Sakit Perut
51
Kepercayaan
52
Pandangan
53
Bersalah
54
Berduka
55
Kebencian
56
Renungan
57
Seorang Bayi
58
Sekedar Bantuan
59
Sebuah Hati
60
Tidak Hanya Berdua
61
Keluar Rumah Sakit
62
Pamit
63
Sebuah Awal
64
Pergi Pindah
65
Selamat tinggal
66
Kota Jogja
67
Lima Tahun Kemudian
68
Waktu Yang Terlewat
69
Sebuah Kesepakatan
70
Kenangan
71
Sebuah Penyemangat
72
Sebuah Perasaan
73
Sebuah Rencana
74
Pesta
75
Kebenaran
76
Kebenaran 2
77
Harus Bagaimana
78
Bimbang
79
Senyuman Palsu
80
Terpukul
81
Hati Yang Terluka
82
Bimbang
83
Hal Yang Tak Terduga
84
Kejutan
85
Tidak Percaya
86
Sebuah keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!