Chapter 5. Pasangan Narsis

Suasana penggabungan antara tradisional dan modern sangat kental di restoran mewah itu. Deretan interior dan hiasan yang terpajang bernuansa antik khas Indonesia, namun fasilitas dan peralatan makan yang digunakan begitu modern.

Mecca memperhatikan setiap sudut ruang restoran dengan kagum, sedangkan Fadhil melakukan reservasi untuk dua orang yang disambut hangat oleh pramusajinya.

Tanpa berlama-lama pramusaji mengantarkan keduanya ke meja makan yang menghadap arah laut. Keduanya pun segera menempati meja tersebut dan melakukan pemesanan.

“Kamu mau pesan apa Mec?”

“Banyak banget menunya mas, aku masih bingung. Kalau mas mau pesan apa?”

“Aku pesan nasi ayam bakar sambal matah sama mineral biasa.” Jawabnya dan diikuti pencatatan oleh pramusaji di samping mejanya.

“Hmmm... Kalau begitu, aku pesan ini saja deh, nasi campur bali dan orange juice.” Pesannya sembari menutup buku menu.

“Saya ulangi pesanannya, 1 nasi ayam bakar sambal matah, 1 nasi campur bali, dan minumannya 1 air mineral, 1 orange juice.” Ulang pramusaji membacakan catatan pesanan Mecca dan Fadhil diikuti anggukan keduanya serta pamit mundur pramusaji tersebut.

“Kirain mas akan pesan cordon bleu, steak, atau makanan semacamnya. Ternyata selera dalam negeri.” Sindirnya usil.

“Aku kan cinta negeriku.”

“Kalau sama aku cinta enggak?”

“Kalau pura-pura ya harus cinta.”

“Iya deh pura-pura.” Lalu diikuti tawa keduanya.

“Sebenarnya aku termasuk sangat sulit didekati wanita. Mungkin saling sapa hanya sekedar ramah tamah saja, tapi kalau sampai membuka diri sepertinya sampai detik ini belum ada wanita yang bisa. Tapi entah kenapa sama kamu rasanya sangat nyaman. Mungkin karena kamu juga pandai beradaptasi.”

“Pandai beradaptasi belum tentu bisa mendapatkan hati seseorang dengan mudahkan? Berarti mas merasa klop denganku. Apa kita resmikan saja hubungan ini dengan serius?” tanyanya dengan ekspresi berharap yang dibuat-buat.

“Aku sih mau saja, tapi aku takut dosa kalau sampai membuatmu melanggar janji dengan ayahmu.” Jawabnya dengan ekspresi sedih yang tak kalah dibuat-buat.

“Mas bisa rugi kalau menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini, mungkin tidak ada lain kali lagi loh.” Godanya dengan mengibas rambut lurusnya.

“No... No... No... lebih baik aku relakan dari pada rasa bersalah terus menghantuiku.” Jawabnya menyunggingkan senyum menggoda diikuti dengan gerakan jari telunjuk ke kanan dan kiri sebagai tanda penolakan.

“Mas harus tahu, perempuan secantik aku berjuta pria yang mengejar. Jika kesempatan ini tidak mas ambil, di belakang sudah banyak yang antri ingin menggantikan. Jangan sampai menyesal!” ujarnya berlebihan.

“Aku tampan, mapan, sukses, dan dermawan. Aku yakin wanita yang mengantri untukku bisa milyaran.” Balasnya tak kalah berlebihan.

“Hmmm... Kalau kita pasangan sesungguhnya pasti julukan kita pasangan narsis.” Celetuknya mengangkat kedua bahu dan diikuti gelak tawa keduanya.

Saat senda gurau keduanya berlangsung, tiba-tiba kehadiran seseorang yang mendekat dan menyapa membuyarkan tawa mereka.

“Fadhil kan?” tanyanya memastikan.

Fadhil membalikkan tubuhnya untuk melihat pemilik suara tersebut. Seorang wanita cantik dengan tubuh langsing tinggi bak model tersenyum manis padanya.

“Karina?” ucapnya lirih sembari berdiri dari posisi duduknya dan meraih tubuh Mecca untuk bersanding di sisinya.

Karina yang melihat kejadian itu sedikit menahan rasa kesalnya.

“Tadi Mama kamu telepon aku, katanya kamu tidak bisa makan siang denganku karena ada pekerjaan penting, jadi ini pekerjaanmu itu?” tanyanya dengan senyum sinis.

“Bertemu kekasihku memang salah satu pekerjaan pentingku.” Jawabnya tenang sembari menurunkan tangan kirinya yang berada di bahu Mecca ke arah pinggang ramping gadis itu.

Sentuhan lembut Fadhil di permukaan blousenya saat menurunkan tangan sontak membuat Mecca terkejut dan merasa kegelian, namun ia tetap berusaha terlihat senatural mungkin. Hal ini dikarenakan Mecca tidak pernah melakukan skinship berlebih pada lawan jenisnya, batas saling sentuh yang pernah ia lakukan adalah saling berjabat tangan dengan sekilas.

Saat percakapan itu terjadi ada sosok baru yang menghampiri mereka, dari kejauhan Mecca merasa tidak asing dengan pria tersebut. Saat pria itu telah mendekat dan berada tepat di hadapannya, Mecca pun dengan spontan menyebut nama pria tersebut bebarengan dengan pria itu yang juga menyebut namanya.

“Mecca?”

“Kak Egy?” ucapnya secara bersamaan.

“Kamu kenal dengan dia Gy?” tanya Karina penasaran.

“Mecca ini juniorku di kampus kak.” Ujarnya dengan tersenyum.

“Dan gadis ini kekasihku.” Ucap Fadhil menegaskan dengan raut wajah tak suka. Mecca hanya menatap Fadhil dengan wajah heran atas pernyataan pria itu.

“Oh iya Dhil, ini Egy Adik kembarku. Egy ini Fadhil calon suami yang akan dijodohkan dengan kakak.” Jelasnya diikuti tatapan mengintimidasi pada Mecca.

“Maafkan aku Rin, dari awal aku sudah menolak perjodohan ini.” Ujarnya menunjukkan ekspresi lega.

Dan saat percakapan itu berlangsung, pelayan tiba-tiba datang membawa makanan serta minuman pesanan Fadhil dan Mecca, kemudian meletakkannya dengan rapi di meja makan.

“Sayang, kamu laparkan? Ayo duduk, kita makan sekarang ya.” Ucapnya lembut penuh cinta.

Fadhil menarik kursi Mecca dan mengarahkannya untuk duduk perlahan, ia juga membuka serbet putih polos pada sisi meja dan meletakkannya di pangkuan Mecca dengan hati-hati. Kemudian dia pun ikut duduk berhadapan dengan Mecca dan mulai makan tanpa permisi kepada Karina dan Egy yang masih berdiri memperhatikan mereka berdua.

Dengan kesal Karina melangkah pergi diikuti Egy menuju meja makan yang berada agak jauh dari meja Fadhil namun masih dapat memantau keberadaan Fadhil dan Mecca.

Di meja itu, Karina duduk membelakangi Fadhil sedangkan Egy dapat melihat Mecca dengan jelas.

***

“Kenapa menatap ke arah gadis itu terus? Kamu suka sama dia?” tanya Karina menyelidik.

“Iya kak, aku sudah suka dia cukup lama. Aku kenal dia saat universitas mengundangku di suatu acara sebagai pembicara dari perwakilan mahasiswa senior. Saat itu aku sudah di semester akhir, sedangkan Mecca sebagai mahasiswa baru. Sejak aku melihatnya aku selalu berusaha mendekatinya, tapi dia sangat sulit ditaklukan. Tidak ku sangka dia sudah punya kekasih.” Ucapnya sendu.

“Kamu dekati lagi saja dia, kamu tahukan Fadhil akan jadi calon suamiku kelak.”

“Tapi tadi pria itu sudah menolak kakak mentah-mentah begitu.” Ucapnya penuh amarah.

“Tenang saja, perjodohan ini akan tetap berlangsung. Karena jika kakak dan dia menikah ini akan menguntungkan bagi kedua keluarga. Jadi lebih baik kau jaga gadis itu, jangan sampai dia patah hati nantinya.” Jelasnya dengan percaya diri.

“Entahlah kak, aku tidak dapat memaksa hati seseorang. Sampai detik ini saja Mecca tidak pernah menanggapi perasaanku.” Menunjukkan raut wajah sedih bercampur kekecewaan.

“Tapi menurutku dia memiliki ketertarikan juga denganmu. Aku bisa melihat dari tatapannya padamu tadi.”

“Mungkin kakak salah menilai.” Sahutnya pasrah.

“Cobalah lebih keras dan sadarkan gadis itu bahwa kekasihnya akan menikahi wanita lain.” Hasutnya secara lembut.

Tanpa menjawab saran kakaknya, Egy hanya menatap ke arah Mecca yang kini berada di pelukan lelaki lain dengan nanar.

.

.

.

Happy Reading and Enjoy 🤩

Jangan lupa klik favorit, like, komentar, vote, dan rate 5 ⭐ ya agar Author makin semangat dalam berkarya. Untuk mengetahui cara vote, silahkan para readers mampir pada halaman ATTENTION ya.

Jangan jadi penikmat dan silent readers, tunjukkan diri dengan like ya!

Terima Kasih.

Terpopuler

Comments

Priska Anita

Priska Anita

Nyicil lagi ya thor 💜

2020-08-10

1

Maisa leta

Maisa leta

Like like like 😊...
Semangat terus kakak author ✊

Salam dari Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung 😊

2020-07-23

1

raisaa.tana

raisaa.tana

hi thor!
saya udh mampir bawa boom like nih. mampir jg yuk ke novel saya,bisa dicek di profil saya ya!
ayo saling dukung!

2020-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Hari Pertama Magang
2 Chapter 2. Perdebatan
3 Chapter 3. Tolong Aku
4 Chapter 4. Saling Mengenal
5 Chapter 5. Pasangan Narsis
6 Chapter 6. Membuat Cerita
7 Chapter 7. Takut Gelap
8 Chapter 8. Kangen Ngobrol sama Beo
9 Chapter 9. Minta Restu
10 Chapter 10. Lamaran
11 Chapter 11. Sah
12 Chapter 12. Lingerie
13 Chapter 13. Jangan Menyesal
14 Chapter 14. Lakukan Kewajibanmu
15 Chapter 15. Pendarahan
16 Chapter 16. Menginap
17 Chapter 17. Makan Malam
18 Chapter 18. Mas Stop!
19 Chapter 19. Mencari ART
20 Chapter 20. Cemburu
21 Chapter 21. Terlambat Pulang
22 Chapter 22. My World
23 Chapter 23. Khawatir
24 Chapter 24. Hanya Kelelahan
25 Chapter 25. Siapa Kamu Sebenarnya?
26 Chapter 26. Semua Ini Salah Papi!
27 Chapter 27. Trauma
28 Chapter 28. Bernostalgia
29 Chapter 29. Undangan
30 Chapter 30. Lampu Hijau
31 Chapter 31. Kembali Ke Rumah
32 Chapter 32. Rumahku Istanaku
33 Chapter 33. Sabar!
34 Chapter 34. Love You
35 Chapter 35. Ngapel
36 * A T T E N T I O N *
37 Chapter 36. Hadiah
38 Chapter 37. Aku Rindu Kamu
39 Chapter 38. Siapa Dia Mas?
40 Chapter 39. Bukti
41 Chapter 40. Beri Kesempatan
42 Chapter 41. Hadiah untuk Kak Arjun
43 Chapter 42. Suara Kucing Berantem
44 Chapter 43. Foto Terbang
45 Chapter 44. Jangan Masuk Frame
46 Chapter 45. Pembukaan Restoran
47 Chapter 46. Ayo Kita Temui Daddy
48 Chapter 47. Minta Pertanggungjawaban
49 Chapter 48. Menangis Histeris
50 Chapter 49. Anakku Adalah Adikmu
51 Chapter 50. Apa Maumu Sebenarnya?
52 Chapter 51. Couvade Syndrome
53 Chapter 52. Hormon Kehamilan
54 Chapter 53. Baba-Bubu?
55 Chapter 54. Usaha Terakhir
56 Chapter 55. Biarkan Aku Melindungimu
57 Chapter 56. Pohon Mangga
58 Chapter 57. Be dan Bi
59 Chapter 58. Tasyakuran
60 Chapter 59. Pemberhentian Sementara
61 Chapter 60. Kita Berteman Kan...?
62 Chapter 61. Amnesia
63 Chapter 62. Boleh?
64 Chapter 63. Kamu Cinta Aku Juga Kan?
65 Chapter 64. Dia Bukan Orang Jahat
66 Chapter 65. Tega
67 Chapter 66. Penampilan Baru
68 Chapter 67. Pamit
69 Chapter 68. Idola Baru
70 Chapter 69. LUPA atau INGAT ?
71 Chapter 70. Aku Tidak Akan Terbuai
72 Chapter 71. Please!
73 Chapter 72. Menahan Diri?
74 Chapter 73. Pretty Things Inside
75 Chapter 74. Keinginan dan Doaku Untukmu
76 Chapter 75. Berubah seperti Joker
77 Chapter 76. Ada Antenanya
78 Chapter 77. Tamu Besar
79 Chapter 78. Tolong Beri Perilindungan-MU
80 Chapter 79. Nurut Aku Ya
81 Chapter 80. Aku Mau Cara Alami Aja
82 Chapter 81. Kering Kerontang
83 Chapter 82. Baby Shop
84 Chapter 83. Kasih Cucu Duluan
85 Chapter 84. Fans
86 Chapter 85. Kotak Harta Karun
87 Chapter 86. Atmosfer Dingin Yang Mencekam
88 Chapter 87. Menangisi Pria Itu
89 Chapter 88. Aku Harus Tegas
90 Chapter 89. Aku Mau!
91 Chapter 90. Sampai Jari-Jemarimu Terisi Penuh
92 Chapter 91. Dikeluarkan dari KK
93 Chapter 92. Debaran Jantungku Untukmu
94 Chapter 93. Tukar Cincin
95 Chapter 94. APA?!
96 Chapter 95. Penyesalan
97 Chapter 96. Big No!
98 Chapter 97. Choose One
99 Chapter 98. Apakah Itu Hasil Karyaku?
100 Curhat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1. Hari Pertama Magang
2
Chapter 2. Perdebatan
3
Chapter 3. Tolong Aku
4
Chapter 4. Saling Mengenal
5
Chapter 5. Pasangan Narsis
6
Chapter 6. Membuat Cerita
7
Chapter 7. Takut Gelap
8
Chapter 8. Kangen Ngobrol sama Beo
9
Chapter 9. Minta Restu
10
Chapter 10. Lamaran
11
Chapter 11. Sah
12
Chapter 12. Lingerie
13
Chapter 13. Jangan Menyesal
14
Chapter 14. Lakukan Kewajibanmu
15
Chapter 15. Pendarahan
16
Chapter 16. Menginap
17
Chapter 17. Makan Malam
18
Chapter 18. Mas Stop!
19
Chapter 19. Mencari ART
20
Chapter 20. Cemburu
21
Chapter 21. Terlambat Pulang
22
Chapter 22. My World
23
Chapter 23. Khawatir
24
Chapter 24. Hanya Kelelahan
25
Chapter 25. Siapa Kamu Sebenarnya?
26
Chapter 26. Semua Ini Salah Papi!
27
Chapter 27. Trauma
28
Chapter 28. Bernostalgia
29
Chapter 29. Undangan
30
Chapter 30. Lampu Hijau
31
Chapter 31. Kembali Ke Rumah
32
Chapter 32. Rumahku Istanaku
33
Chapter 33. Sabar!
34
Chapter 34. Love You
35
Chapter 35. Ngapel
36
* A T T E N T I O N *
37
Chapter 36. Hadiah
38
Chapter 37. Aku Rindu Kamu
39
Chapter 38. Siapa Dia Mas?
40
Chapter 39. Bukti
41
Chapter 40. Beri Kesempatan
42
Chapter 41. Hadiah untuk Kak Arjun
43
Chapter 42. Suara Kucing Berantem
44
Chapter 43. Foto Terbang
45
Chapter 44. Jangan Masuk Frame
46
Chapter 45. Pembukaan Restoran
47
Chapter 46. Ayo Kita Temui Daddy
48
Chapter 47. Minta Pertanggungjawaban
49
Chapter 48. Menangis Histeris
50
Chapter 49. Anakku Adalah Adikmu
51
Chapter 50. Apa Maumu Sebenarnya?
52
Chapter 51. Couvade Syndrome
53
Chapter 52. Hormon Kehamilan
54
Chapter 53. Baba-Bubu?
55
Chapter 54. Usaha Terakhir
56
Chapter 55. Biarkan Aku Melindungimu
57
Chapter 56. Pohon Mangga
58
Chapter 57. Be dan Bi
59
Chapter 58. Tasyakuran
60
Chapter 59. Pemberhentian Sementara
61
Chapter 60. Kita Berteman Kan...?
62
Chapter 61. Amnesia
63
Chapter 62. Boleh?
64
Chapter 63. Kamu Cinta Aku Juga Kan?
65
Chapter 64. Dia Bukan Orang Jahat
66
Chapter 65. Tega
67
Chapter 66. Penampilan Baru
68
Chapter 67. Pamit
69
Chapter 68. Idola Baru
70
Chapter 69. LUPA atau INGAT ?
71
Chapter 70. Aku Tidak Akan Terbuai
72
Chapter 71. Please!
73
Chapter 72. Menahan Diri?
74
Chapter 73. Pretty Things Inside
75
Chapter 74. Keinginan dan Doaku Untukmu
76
Chapter 75. Berubah seperti Joker
77
Chapter 76. Ada Antenanya
78
Chapter 77. Tamu Besar
79
Chapter 78. Tolong Beri Perilindungan-MU
80
Chapter 79. Nurut Aku Ya
81
Chapter 80. Aku Mau Cara Alami Aja
82
Chapter 81. Kering Kerontang
83
Chapter 82. Baby Shop
84
Chapter 83. Kasih Cucu Duluan
85
Chapter 84. Fans
86
Chapter 85. Kotak Harta Karun
87
Chapter 86. Atmosfer Dingin Yang Mencekam
88
Chapter 87. Menangisi Pria Itu
89
Chapter 88. Aku Harus Tegas
90
Chapter 89. Aku Mau!
91
Chapter 90. Sampai Jari-Jemarimu Terisi Penuh
92
Chapter 91. Dikeluarkan dari KK
93
Chapter 92. Debaran Jantungku Untukmu
94
Chapter 93. Tukar Cincin
95
Chapter 94. APA?!
96
Chapter 95. Penyesalan
97
Chapter 96. Big No!
98
Chapter 97. Choose One
99
Chapter 98. Apakah Itu Hasil Karyaku?
100
Curhat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!