DIA!

     Senyum manis dilempar wanita itu sebagai respon sambil terus mendekat sampai jarak mereka kini hanya beberapa jengkal. “Halo Mas, aku gak nyangka kita bisa ketemu disini dan kamu sendiri, biasanya kamu tidak mau lepas dari Zefa istri tercinta kamu itu.”

     Primus sedikit tersenyum mendengar ucapan wanita tersebut yang adalah mantannya. Sampai saat ini Riska masih belum bisa terima jika ternyata Primus lebih memilih Zefa darinya sebab dirinya berpikir jika dia lebih segalanya dari Zefa.

     “Iya, aku dan Zefa tidak selalu harus bersama kan Ris, kami punya kesibukan masing-masing,” sahut Primus yang memang selalu ramah pada siapapun.

     “Emm, memangnya Zefa kemana, apa dia masih sering kumpul dan hangout bersama teman-temanya dan ninggalin kamu Kak?”

     Kembali senyum tipis terlihat dari wajah tampan Primus yang masih selalu hadir di pelupuk mata Riska. Dia menjawab kalau kebiasaan itu sudah sangat berkurang, pria itu lalu pamit selain karena memang masih ada yang harus dikerjakan juga karena Primus tidak ingin berlama-lama dengan Riska.

     Wanita itu masih berusaha menahan langkah Primus sebab dia masih ingin berbincang dengan pria pujaan hatinya sampai detik ini bahkan saat itu Riska tidak canggung dan malu mengatakan jika dirinya akan menunggu Primus menjadi duda.

     “Kalau kamu mau jadikan aku yang kedua juga aku mau Kak, mau dengan persetujuan atau tidak atau diketahui juga tidak aku siap kok,” tuturnya yang membuat Primus menghela nafas.

     “Ris, sudah yah,” sahut Primus malas, “aku sudah katakan berulang kali kalau kita tidak perlu membahas hal seperti ini sebab semua sudah tidak perlu Ris, semua sudah berakhir,” timpalnya.

     “Itu menurut kamu Kak tidak dengan aku karena aku masih sangat berharap sama kamu,” jawab Riska yang kian mendekat dan membuat Primus melangkah mundur.

     Dari jarak yang tidak terlalu jauh seorang wanita mungil juga anggun melihat kejadian tersebut. Dia melihat bagaimana raut wajah tidak suka sang pria pada wanita yang masih belum terlihat jelas wajahnya karena membelakangi posisinya.

     Wanita itu sangat mengenal lelaki tersebut karena rasa tidak nyamannya membuat dia risih juga akhirnya dia mendekat berniat membantu. Sedikit terkejut ketika melihat siapa wanita yang sedang memaksakan sedikit kehendaknya tersebut dan membuat lelaki itu tidak nyaman.

     Ketika mengetahui siapa wanita itu, dia tidak heran kalau Primus merasa tidak nyaman dan menjauh. “Oh jadi kamu Ris!”

     Sontak Riska menoleh lalu melihat tidak suka sosok Milea yang baru saja datang. Kedua wanita tersebut sudah sama-sama saling kenal dan bukan hanya itu mereka juga sama-sama tidak saling suka, semua hanya karena seorang pria, Primus.

     “Elo!” seru Riska, “ngapain lo disini?” tanya Riska dengan wajah congkaknya, salah satu sikap yang tidak disukai Primus.

     Milea memberikan senyum manisnya lalu memberikan wajah mengejek seraya berkata, “Aku janjian sama Kak Primus,” sahutnya lalu melirik ke arah Primus, “iya kan Kak?” tanya Milea sambil melirik ke arah Primus dan beruntung pria itu peka dan dia menjawab dengan anggukan kepala.

     Riska kesal dengan ucapan Milea juga Primus yang ternyata sekongkol dengannya, wanita itu pamit namun sebelumnya dia mengingatkan Primus kalau dirinya akan menunggu pria tersebut sampai dia benar-benar sudah merasa tidak sanggup lagi.

     Seperginya Riska ada tawa puas yang terdengar. Milea tertawa puas melihat Riska yang pergi dengan wajah juga rasa kesal karena dirinya. Milea juga tertawa puas karena dirinya bisa membuat Riska kesal dan kabur juga bisa menyelamatkan Primus dari keganasan wanita itu.

     Keduanya lalu mencari tempat agar mereka bisa berbincang ringan mengenai bisnis yang akan mereka bicarakan dengan tenang sementara itu Zefa sudah menuju Bogor bersama temannya. Wanita itu memang pergi ke Kota Bogor tetapi alasannya berbeda dengan apa yang disampaikan pada Primus.

     Zefa pergi ke Kota itu untuk menikmati keindahan alam di sana bersama teman-temannya. Kali ini Zefa hanya bersama lima temannya, mereka berjalan tiga motor ke sana. Zefa menikmati harinya sejak Primus mulai pergi dari rumah karena dia sedang merasa bosan di rumah.

     Sampai di Kota itu mereka tiba tepat jam makan siang sekitar pukul dua belas lebih sepuluh menit. Mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah curug atau air terjun yang jaraknya tinggal setengah jam lagi dari tepat mereka saat ini.

     “Lo pesan apa?”

     “Biasa, tar gua kesana, kalian duluan aja dulu,” jawab Zefa yang lalu mengeluarkan ponselnya karena ada yang menghubunginya ketika dia di perjalanan.

     Sedikit terkejut kemudian tertawa kecil dengan rasa senang membuat senyum itu menjadi pertanyaan temannya yang melihat, “Cie siapa yang chat tuh sampai merona kayak gitu, pasti bukan dari Suami lo kan!” ejek temannya membuat dia dapat pukulan dari Zefa.

     “Rese lo, godain gua aja dan jangan suka kepoh yah,” goda Zefa pada temannya tersebut.

     Zefa melihat kembali layar ponselnya karena ada pesan singkat juga yang dikirim oleh sosok yang sudah menghubunginya tadi dan sudah membuat wajah nya memerah sebab Zefa tidak menyangka jika pria itu menghubunginya kembali setelah semalam.

     Dirga sudah membuat hati Zefa berbunga dengan sedikit sikapnya juga chat yang baru saja dibaca. Dalam chat tersebut Dirga seperti pria muda yang sedang mendekati wanitanya tetapi hal tersebut malah membuat Zefa senang.

     “Ya ampun, kenapa sih gua jadi kayak gini, sadar Zef dia siapa!’ ucap Zefa pada dirinya sendiri agar dia tidak terbawa perasaan dengan kejadian saat ini.

     Zefa menghela nafas ketika Dirga mengatakan akan menghubunginya saat ini. Zefa beranjak untuk menjauh dari temannya sejenak untuk menerima panggilan dari Dirga nanti.

     “Hei Zef, mau kemana lo?” tanya salah satu temannya yang melihat dia beranjak menjauh.

     Zefa menghentikan langkahnya lalu menoleh dan menjawab, “Sorry, gua kesana sebentar mau terima telepon yah.” Wanita itu pun kembali balik badan dan menjauh.

     Teman-temannya sedikit heran dengan sikap Zefa saat ini, tidak biasanya dia menerima telepon menjauh tetapi keanehan itu malah jadi bahan lelucon untuk mereka dan mereka berniat akan membuat itu jadi bahan Zefaa untuk mereka buat canda.

     Zefa terlihat terus tertawa, teman-temannya saling bertanya penasaran siapa yang sedang menghubungi Zefa sebab dia tidak seperti itu ketika mendapat telpon dari suaminya Primus.

     Selesai Zefa dengan urusannya benar saja, dia jadi bahan ejekan teman-temannya dan itu sedikit membuat Zefa kesal namun dia senang. “Yah terserah deh apa kata lo pada yang penting lo pada senang,” gurau Zefa yang membuat mereka ngakak.

     Keasyikan mereka seketika terhenti karena kedatangan seseorang yang membuat teman-temannya bingung tetapi membuat Zefa terkejut dengan kedatangannya. ‘Kenapa dia bisa ada disini!’

Episodes
1 REUNI
2 TERTARIK
3 MASA BODO
4 DIA!
5 SAMA RASA
6 TAMU BIKIN KESAL
7 CHAT PENUH GODA
8 SENTUHAN NAKAL
9 BISIKAN GODA
10 MALAS
11 KECEWA
12 CARI TAHU
13 JALAN BARENG
14 TERLENA
15 TAK INGIN JAUH
16 AKHIRNYA PULANG
17 KESAL
18 PESANAN DADAKAN
19 LUPA SEJENAK
20 SITUASI MENDUKUNG
21 ADA SAJA
22 SERASA PENGANTIN BARU
23 TERBUAI
24 MERASA PANAS
25 GATOT
26 MASIH INGIN
27 AKHIRNYA
28 MALAM PANAS
29 SAMA NAMUN BERBEDA
30 HARI BIKIN KESAL
31 MUSUH LAMA
32 BIKIN MALU
33 SALAH SANGKA
34 KETEMU LAGI
35 STRIKE {PANNCINGAN DISAMBAR}
36 MAU JUGA/ PASTI
37 PASRAH
38 DIKIT LAGI TAPI ...
39 KELUARIN AJA
40 AKHRINYA
41 BIKIN GAK TENANG
42 TERKEJUT
43 PESAN LAGI
44 PESAN BIKIN RESAH
45 GANGGUAN BIKIN KESAL
46 IZIN BIKIN KAGET
47 SHOPPING BIKIN HAPPY
48 MANTAN
49 EMOSI TINGGI
50 "KAMU MENGINGINKAKKU KAN!"
51 KELUARKAN RASA
52 AKHIRNYA
53 AKHIRNYA BERHASIL JUGA
54 TIDAK BERJALAN BAIK
55 IZIN PERGI
56 TAMU BIKIN SPOT JANTUNG
57 MALAS
58 TIDAK TAHAN SENTUHAN
59 MERASA BERSALAH
60 GAK KUAT
61 ANDAI
62 LEBIH INTENS SEMAKIN DEKAT
63 TAK SENGAJA
64 CURIGA
65 BERMALAM
66 GAK BISA NAHAN
67 KEJADIAN JUGA
68 TIDAK ADA RASA
69 GODAAN VIRTUAL
70 KANGEN
71 CEMAS
72 PENASARAN
73 REAL
74 SHOCK THERAPHY
75 SAH
76 PENGANTIN BARU
77 PENGINTAI
78 HAMPIR SAJA
79 LEPASKAN HASRAT
80 NAIKKAN MOOD
81 KACAU
82 SALAH SANGKA
83 EMOSI
84 RIBUT BESAR
85 SKAK MAT
86 KEPUTUSAN
87 CERAI
88 TIDAK TERIMA
89 ANAK SIAPA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
REUNI
2
TERTARIK
3
MASA BODO
4
DIA!
5
SAMA RASA
6
TAMU BIKIN KESAL
7
CHAT PENUH GODA
8
SENTUHAN NAKAL
9
BISIKAN GODA
10
MALAS
11
KECEWA
12
CARI TAHU
13
JALAN BARENG
14
TERLENA
15
TAK INGIN JAUH
16
AKHIRNYA PULANG
17
KESAL
18
PESANAN DADAKAN
19
LUPA SEJENAK
20
SITUASI MENDUKUNG
21
ADA SAJA
22
SERASA PENGANTIN BARU
23
TERBUAI
24
MERASA PANAS
25
GATOT
26
MASIH INGIN
27
AKHIRNYA
28
MALAM PANAS
29
SAMA NAMUN BERBEDA
30
HARI BIKIN KESAL
31
MUSUH LAMA
32
BIKIN MALU
33
SALAH SANGKA
34
KETEMU LAGI
35
STRIKE {PANNCINGAN DISAMBAR}
36
MAU JUGA/ PASTI
37
PASRAH
38
DIKIT LAGI TAPI ...
39
KELUARIN AJA
40
AKHRINYA
41
BIKIN GAK TENANG
42
TERKEJUT
43
PESAN LAGI
44
PESAN BIKIN RESAH
45
GANGGUAN BIKIN KESAL
46
IZIN BIKIN KAGET
47
SHOPPING BIKIN HAPPY
48
MANTAN
49
EMOSI TINGGI
50
"KAMU MENGINGINKAKKU KAN!"
51
KELUARKAN RASA
52
AKHIRNYA
53
AKHIRNYA BERHASIL JUGA
54
TIDAK BERJALAN BAIK
55
IZIN PERGI
56
TAMU BIKIN SPOT JANTUNG
57
MALAS
58
TIDAK TAHAN SENTUHAN
59
MERASA BERSALAH
60
GAK KUAT
61
ANDAI
62
LEBIH INTENS SEMAKIN DEKAT
63
TAK SENGAJA
64
CURIGA
65
BERMALAM
66
GAK BISA NAHAN
67
KEJADIAN JUGA
68
TIDAK ADA RASA
69
GODAAN VIRTUAL
70
KANGEN
71
CEMAS
72
PENASARAN
73
REAL
74
SHOCK THERAPHY
75
SAH
76
PENGANTIN BARU
77
PENGINTAI
78
HAMPIR SAJA
79
LEPASKAN HASRAT
80
NAIKKAN MOOD
81
KACAU
82
SALAH SANGKA
83
EMOSI
84
RIBUT BESAR
85
SKAK MAT
86
KEPUTUSAN
87
CERAI
88
TIDAK TERIMA
89
ANAK SIAPA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!