"Iya, karena dia suamiku yang harus aku bela, Bo Hai. " jawab Ratu Jin menatap tegas kepadanya.
"Ouh, kau membuat aku berada di posisi yang membingungkan ku, Kakak Jin. " kata Kasim Bo di saat itu sambil membalikkan badannya untuk ia bisa menahan diri dari emosinya yang bisa saja membunuh kakak seperguruannya jika dia tidak ingat kalau wanita di hadapannya itu ialah putri dari gurunya sendiri.
"Kau tak perlu bingung untuk memilih untuk kau bisa di posisi yang nyaman yaitu kau selidiki dan amati Raja Yun sebelum kamu bisa menjalankan tugas sebagai murid yang patuh kepada ayahku yaitu gurumu. " kata Ratu Jin membujuknya di saat itu.
"Emm, baiklah. Aku akan selidiki dan amatinya di istana Kerajaan Yun selama dua tahun saja. " kata Kasim Bo yang akhirnya memikirkan yang terbaik untuknya lagipula ia harus mencari tahu dimana Raja Yun menyimpan pusaka Kekaisaran Ming yang hilang dari gudang harta karun istana tersebut.
Demikianlah Bo Hai menyamar sebagai Kasim Bo dan mengenal semua orang-orang di istana Kerajaan Yun termasuk Putri Yun Hui yang kini membuatnya teringat tentang sekelompok orang yang ingin membunuh Putri Yun Hui.
"Yun Hui, kau keluarlah dan temui aku di menara leluhur keluarga Yun dari tempat persembunyian mu. " kata Putri Yun Li tanpa menengok ke arah belakangnya untuk mengetahui kedatangan adik keduanya itu.
Putri Yun Hui berjalan perlahan-lahan kearahnya lalu memberikan hormat kepadanya sebagai adik yang baik. "Kakak, aku bukan untuk memata -matai mu di sini melainkan aku juga merindukan Ibu sehingga aku ingin melihat lukisannya yang di simpan di sini. " katanya memberikan alasan untuk datang ke menara ini.
"Ouh, ya sudah.. Kau pandangilah lukisan ibu di sini sampai puas. Aku akan pulang ke istanaku. " kata Putri Yun Li yang berbalik arah lalu melesat meninggalkan menara dan adiknya seorang diri.
Putri Yun Hui mengamati lukisan ibunya yang di gantung di dinding menara tertinggi di istana Kerajaan Yun lalu menggulung lukisan itu dan di tukarnya dengan lukisan wanita yang sama lalu menyimpan lukisan wanita yang asli di sakunya.
"Aku takkan pernah membiarkan kamu disakiti oleh orang-orang yang masih memendam rasa sakit hati kepada mu karena kamu pergi dari hidupmu tanpa sebab. " kata Putri Yun Hui nada getir sambil memegang lukisan di sakunya lalu melesat meninggalkan menara.
Kasim Bo mengangkat bahunya usai mendengar suara getir Putri Yun Hui lalu melesat cepat ke arah lain dari menara tertinggi di istana Kerajaan Yun yaitu puncak menara. Ia membuka atapnya dan mengambil sebuah peta yang di tukarnya dengan peta palsu. Ia tersenyum melihat peta di tangannya sebelum meninggalkan menara itu.
Brrrr!
Kasim Bo duduk di atas genteng istana Kerajaan Yun sambil minum arak dari guci di tangannya dan mempelajari peta yang digelar di tangan lain di pangkuannya.
"Peta pegunungan Yun bisa memberikan sebuah petunjuk untuk aku mengenai rahasia pusaka di tangan Raja Yun yang menyebabkan ayahku di hukum mati oleh Kaisar Ming Yen yang semakin aku heran adalah dia menganggap aku sebagai putranya yang bernama Ming Yun Long, yang benar saja. " batin Kasim Bo.
Siluet cahaya dari rembulan di atas langit di atas kepalanya membuatnya segera menyimpan peta di sakunya lagi dan seorang gadis cantik jelita melayang ke atas genteng untuk menemuinya di sana.
"Bo Hai, aku punya sesuatu yang bisa membuat kamu ingin mengunjungi kota Louyang pada waktu dekat ini." kata gadis cantik jelita yang kini mengambil guci araknya dan meneguk habis arak milik Kasim Bo.
"Ching Er, apa yang telah kamu punya untuk aku penasaran untuk mengunjungi kota Louyang pada waktu dekat ini yaitu bulan pertengahan musim panas tahun ini? " tanya Kasim Bo yang mendorong gadis cantik jelita yang ingin duduk begitu dekat dengannya.
"Surat dari Biksu Yi Lin dari Kuil di kota Yi utara yang telah berhasil aku dapatkan dari muridnya sendiri yang telah aku selamatkan nyawanya itu dari Ketua Sekte Bulan Tengkorak di tengah jalan menuju ke Ibukota. " jawab Ching Er gadis cantik jelita teman baiknya.
"Biksu Yi Lin.. " kata Kasim Bo sambil menerima surat dari tangan Ching Er yang kini menatapnya dengan tatapan mata yang terpesona olehnya.
"Menjauhlah dariku.. " Kata Kasim Bo Ketus pada Ching Er.
"Iya, ya.. Aku pergi dahulu tapi aku nanti akan kembali lagi untuk memberikan kabar terbaru di dunia persilatan daratan besar untuk mu di sini." kata Ching Er mengedipkan sebelah mata untuk Kasim Bo sebelum meninggalkan Kasim Bo di genteng istana Kerajaan Yun.
Kasim Bo menunggu kedatangan seorang pria yang membawa pedang bersarung warna hitam dari arah barat posisinya saat ini lalu ia sudah menerima guci arak baru dari pria itu yang sudah duduk di dekatnya.
"Tuan Bo, kau sungguh menyukai arak bunga persik karyaku sampai kamu memesan lima atau enam puluh guci arak bunga persik dariku setiap bulannya. " kata pemuda yang duduk di dekatnya sambil memandangi dirinya.
"Chou Cie, arak bunga persik karyamu memang arak yang paling harum dan lezat bagiku sampai aku ingin sekali mengunjungi tokomu di kota Yi pada bulan depan. Apakah kamu bersedia untuk menjamuku untuk menikmati arak bunga persik karyamu yang jauh lebih baik dari arak bunga persik ini? " ucap Kasim Bo yang menaruh guci arak kosong di pangkuan Chou Cie sahabatnya sebelum turun dari genteng istana Kerajaan Yun untuk menuju ke rumah kecil di belakang istana Kerajaan Yun.
Pintu rumah kecil terbuka untuk Kasim Bo dan Chou Cie masuk ke dalamnya lalu mereka dapat menemukan dua ekor kuda gagah perkasa dan warna hitam di dalam rumah kecil itu.
"Tuan Bo, selain Anda ingin mengunjungi tokoku, apakah anda ingin mengunjungi tempat lainnya lagi? " tanya Chou Cie di atas punggung kuda di belakang Kasim Bo yang menunggangi kuda menuju ke luar Ibukota Raja Kerajaan Yun.
"Kau akan tahu sesudah kita sampai di tokomu di kota Yi namun sebelum kita menuju ke kota Yi, kita akan pergi ke kota kecil di tengah gunung Lu untuk mengunjungi Shi Lun di sahabat kita di sana. " jawab Kasim Bo dengan senyumannya di bibirnya yang indah sambil memacu langkah kudanya dengan lebih cepat.
Drap!
Drap!
Drap!
Drap!
Kegelapan malam yang berkabut dan hawa yang dingin sama sekali tidak menyurutkan semangat Kasim Bo untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar di dunia persilatan daratan besar yang dijuluki sebagai Dewa Naga Timur.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Laaaaanjuuuut 👍👍👍
2024-03-24
0
Imamah Nur
Nggak panas ya di atas genteng 🤣🤣🤣
2023-05-23
2
Imamah Nur
Apa alasannya?
2023-05-23
2