Keesokan harinya
Di pagi hari sebelum Devan dan Kenzo pergi ke sekolah,mereka sarapan bersama dengan Ibunya.Sebentar lagi adalah Ulang tahun ke 17 Tahun Devan,di saat menikmati sarapan pagi Devan meminta ibunya agar ulang tahun nya yang ke 17 Tahun ini di adakan sebuah pesta untuk nya.
Devan merasa selama ini di ulang tahun nya tidak pernah di rayakan oleh kedua orang tuanya,jadi dia meminta agar di hari ulang tahun nya kali ini diadakan pesta yang turut mengundang temannya.
Jeans tidak bisa langsung memberi keputusan sebelum dia meminta izin pada sang Ayah.Dengan wajah memelas dia memohon agar Ibunya dapat membujuk Ayah nya menggelar acara pesta ulang tahun untuk nya.Akhirnya Jeans menyetujui permohon Devan yang akan merayu sang Ayah.
Ibu menemui Ayah yang sedang bersiap untuk ke kantor di dalam kamarnya.
"Sayang...tak terasa putra kita sudah tumbuh dewasa"
"He'em"
"Sayang...sebentar lagi adalah Ulang Tahun Devan yang ke 17 Tahun,dia meminta ku jika ulang nya yang ke 17 Tahun ini,dia ingin mengadakan pesta untuk mengundang teman-teman nya.Bagaimana menurut kamu sayang?"
"Huffffttt...tapi sayang aku khawatir jika kita membuat pesta ulang tahun Devan,Ayah akan marah padaku "
"Tapi bagaimana pun Devan juga putra kita,setiap ulang tahun Kenzo selalu kita adakan pesta.Aku takut jika Devan akan berfikir kita tidak adil pada nya"
"Baiklah...kita akan adakan pesta untuk acara ulang tahun Devan.Tapi kamu yang menyiapkan semua nya yah?Karena aku sangat sibuk di kantor"
"Iya sayang...dia pasti sangat senang mendengar hal ini.Terima kasih ya sayang..."
Andrean dan Jeans memutuskan jika mereka akan menggelar pesta untuk merayakan ulang tahun yang ke 17 Tahun Devan.Semua nya di persiapkan Jeans,tak lupa juga Jeans mengundang sanak keluarga nya.
Devan mengundang teman-teman nya agar datang ke acara pesta ulang tahunnya.
Dimalam Pesta Ulang Tahun Devan
Andrean dan Jean menyewa sebuah gedung untuk mengadakan acara pesta Ulang Tahun Devan.Dimalam acara pesta Ayah dan Ibu sudah berada di gedung,Devan dan Kenzo masih berada dirumah sedang bersiap untuk pergi.Tiba-tiba Devan masuk ke dalam kamar Kenzo.
"Lebih baik kamu tidak usah datang"
"Kenapa kak?"
"Ini adalah acaraku,jadi aku tidak ingin kamu datang karena semua tamu adalah teman ku"
"Ta-tapi aku kan adik mu kak,aku juga ingin merayakan ulang tahun kamu"
"Tidak perlu!Turuti saja perkataan ku!Kamu mengerti"
"Ba- baik ka"
Devan keluar dari kamar Kenzo dan menemui bi Sumi.
"Kenzo tidak ikut pergi ke acara pesta karena dia bilang badan nya tidak enak.Jadi aku minta bibi untuk menjaga nya saja di rumah!"
"Apa Tuan?Bukan kah tadi Tuan muda baik-baik saja?"
"Apa menurut mu aku berbohong?!"
"Eh tidak tuan,baik biar bibi menemani Tuan Kenzo di rumah"
"Ingat jika ibu menelpon katakan apa yang aku sampaikan tadi!"
"Ba-baik Tuan"
Devan pergi ke gedung acara di temani supir,dia meninggalkan Kenzo di rumah bersama bi Sumi.Dia melihat acara nya malam ini begitu mewah,dia tidak menyangka jika Ayah dan Ibunya menuruti kemauannya.Terlihat keluarga dari Ayah dan Ibu tidak ada yang datang untuk merayakan ulang tahun Devan.
Dengan wajah sumringah nya Devan menghampiri Ayah dan Ibu yang sedang menerima para tamu rekan bisnis ayahnya.
"Devan...dimana Kenzo?"
"Dia bilang di sedang tidak enak badan ibu,dia tidak mau ikut"
"Benarkah,biar ibu menelpon rumah"
"Tidak usah ibu,Kenzo bilang dia ingin istirahat"
"Apa yang kamu katakan apakah benar?"ucap Kakek
"E-e tentu saja benar kakek,terima kasih kakek sudah datang di acara ulang tahun ku"ucap Devan untu mengalihkan perhatian.
Semua para tamu mulai berdatangan dan teman-teman Devan juga berdatangan.Pesta segera dimulai,acara pun di mulai begitu meriah.Devan sangat senang,apa lagi Ayah dan Ibu nya mengenalkan dirinya pada rekan bisnis sang Ayah.Semua sibuk menikmati acara pesta,sedangkan kakek pergi meninggalkan pesta untuk pergi kediaman Andrean.Dia ingin melihat kondisi cucu kesayangan nya yang menurut Devan,Kenzo sedang sakit.
"Apa Kenzo sakit?"
"Menurut Tuan Devan begitu,kek"
"Dimana dia?"
"Di kamarnya "
Kakek pun bergegas menemui Kenzo di dalam kamarnya,dia sedang berbaring diatas kasur dengan wajah di tutupi selimut tebal nya.
"Cucuku...apa kamu sakit?"
"Kakek..."
Kenzo langsung memeluk sang kakek,dengan mata yang bengkak karena habis menangis.
"Tubuh kamu tidak panas?Apa kamu sakit?"
Kenzo tidak menjawab pertanyaan kakek nya dia takut Devan memarahi nya jika dia mengaku.Tetapi Kenzo tidak bisa berbohong di depan kakek.
"Dengar...kakek sangat menyayangi kamu,apakah kamu akan berbohong pada kakek"
Kenzo menundukan kepalanya,kakek mengangkat dagunya agar kepalanya mendongak.
"Tidak kakek"
"Lalu kenapa kamu tidak mau ikut ke acara pesta itu?"
Akhirnya Kenzo menceritakan pada kakeknya jika dia tidak di izinkan ikut oleh Devan.Mendengar apa yang di cerita kan Kenzo,kakek langsung meminta Kenzo bersiap untuk pergi ke acara pesta.Meski Kenzo begitu takut,tetapi kakek menggandeng tangan nya.
Mereka kembali ke acara pesta tersebut,sebagian para tamu sudah ada pulang ada juga yang masih berkumpul menikmati pesta.
"Kamu lihat anak tidak tahu diri itu Andrean!!!"
"Ayah ada apa ini??"
"Kenzo baik-baik saja tapi dia melarang nya untuk datang ke acara ini!!Apa tujuan dia?!Apa kamu tahu apa tujuannya? dia ingin dia akui jika dialah anak kandung kamu!!Dengar Andrean!Kenzo adalah anak kamu!dia hanyalah anak pungut!!"
"Ayah hentikan!Masih ada tamu disini!"
"Aku tidak terima!!Dia ingin menguasai kamu dan Istri kamu!Dia menginginkan jika dia lah anak kalian!!"
"Ayah aku mohon...hentikan!Devan hanya seorang anak Ayah"
"Dia anak pungut kurang ajar!!"
Devan begitu ketakutan melihat kemarahan sang kakek,begitu ucapan kasar dan menyakitkan yang kakek lontarkan pada nya.Sebagian para tamu melihat keributan yang terjadi,Devan berlari pergi meninggalkan acara pesta.
Andrean mengejar Devan,dia khawatir dengan keadaan Devan.Devan berlari menuju pinggiran jembatan,dia menangis dan merasa malu karena sebagian teman nya masih berada di pesta nya tadi mungkin sebagian orang mendengar ucapan kakek.Perasaan nya marah,sedih,takut dan malu pada temannya.
"Devan...tunggu..."
"Kakek memang tidak pernah menyukai ku Ayah"
"Devan...jangan dengarkan kakek,dia hanya sedang emosi saja"
"Tidak ayah...aku malu...aku tahu aku hanyalah anak pungut Ayah dan Ibu...aku hanya takut kalian tidak menyayangi ku lagi"
"Devan...kenapa kamu berfikiran seperti itu,Ayah dan Ibu sangat menyayangi kamu,bahkan kami tidak pernah membedakan sedikitpun antara kamu dan Kenzo.Karena buat kami,kalian lah anak-anak kami"
"Aku memang tidak tahu diri ayah..."
Andrean mendekati dan memeluk Devan yang menangis.Dia meyakinkan Devan jika mereka sangat menyayangi nya seperti anak kandung mereka sendiri.
Kejadian ini membuat Devan semakin benci kepada Kenzo.Dia tidak ingin kasih sayang kedua orang tuanya berpusat pada Kenzo.
10 Tahun Kemudian
Kenzo sudah menjadi seorang remaja,dia berkuliah di sebuah Universitas dengan jurusan Ekonomi.Ayah nya menginginkan dia bisa menerus kan perusahaan pada nya.Akan tetapi Kenzo tidak begitu berminat dengan perusahaan sang Ayah,dia lebih suka dengan musik.Devan sekarang bekerja di perusahaan sang Ayah menjabat sebagai Direktur.Ayah nya sangat mempercayai Devan,sehingga dia memberikan jabatan Direktur pada nya.
Kenzo mempunyai seorang kekasih bahkan kekasih nya sudah lulus kuliah terlebih dahulu,sedangkan Kenzo sudah lama berkuliah tetapi dia belum juga lulus dengan kuliahnya.Semua itu membuat Andrean sangat kecewa dengan Kenzo,setiap hari dia hanya sibuk nge-game tidak terlalu memikirkan tugas kuliahnya.
Keseharian Kenzo dengan Game nya membuat Andrean begitu marahnya,apa lagi dia di tuntut Ayahnya agar suatu saat Kenzo lah yang akan jadi pewaris perusahaan milik nya.
Kakek mengetahui jika Devan bekerja di perusahaan milik Andrean,apalagi Andrean memberikan jabatan Direktur.Jadi kakek tidak ingin jika perusahaan milik Putranya jatuh pada Devan.Meski Kenzo seakan tidak berguna tetapi sang kakek ingin Andrean memaksa Kenzo untuk meneruskan perusahaan nya.
Andrean begitu bingung karena Putra kandungnya tidak bisa di harapkan,bahkan kuliah nya pun tidak selesai sekian lama ini.Melihat Kenzo yang selalu asik dengan game nya membuat Ayahnya begitu marahnya dan membanting game milik nya.
"Brakkkkkkk"
"Ayah...ada apa?Apa yang Ayah lakukan?"
"Ken...apa hanya ini yang bisa kami lakukan?Setiap hari kamu bermain dengan game mu,bagiamana dengan kuliah mu?Sekian lama kamu berkuliah tetapi tidak selesai!Apa kamu tidak bisa menjadi orang yang berguna sedikit pun?!"
"Untuk apa?!Bukan kah Kakak orang yang paling Ayah banggakan?Sudah ku bilang aku sangat menyukai dengan musik!Aku tidak suka dengan apa yang Ayah ingin kan!"
"Cukup Ken...cukup!! Berkali-kali kita berdebat karena hal ini,Ayah di tuntut kakek kamu agar kamu menjadi penerus perusahaan Ayah,tetapi Ayah tidak tahu harus berbuat apa kepada mu"
"Ken...jika kamu tidak mau menjadi penerus perusahaan keluarga Wicaksono silahkan kamu keluar dari sini!!Kakek ingin lihat bagaimana kamu hidup sesuai keinginan kamu!Kamu tidak akan mendapatkan kekayaan semua ini sedikitpun jika kamu tidak mau menjadi penerus perusahaan!!"
"Kakek..."
"Apa kamu mau menjadi gelandangan?"
"Ka-ka-kek..."
"Dengar kamu adalah penerus perusahaan,jika kamu tidak mau sedikit pun kamu tidak akan mendapatkan kekayaan semua ini,biarkan kamu menjadi gembel di luar sana!!"
"Ta-tapi kek"
"Sudah jangan banyak bicara,mulai besok kamu akan belajar di perusahaan Ayahmu dan juga menyelesaikan kuliah mu!"
"Huffffttt...tapi kek...."
"Apa kamu mau keluar dari rumah ini!!"
"Tidak kek,besok aku akan pergi ke kantor Ayah...."
Kenzo tidak bisa membantah permintaan sang Kakek,besok dia diminta Kakek dan Ayahnya untuk pergi ke kantor.
Keesokan hari nya
Jam menunjukan pukul 6 pagi,Bi Sumi sudah menyiapkan setelan kemeja Kenzo.Dia belum saja bangun dari tidurnya,padahal bi Sumi sudah mengendor pintu kamarnya,tetapi Kenzo tidak kunjung bangun.
"Apa Kenzo sudah bangun bi?"
"Belum Nyonya"
"Dia bisa terlambat jika tidak bangun,tolong ambilkan kunci kamarnya "
Jean membuka kunci kamar Kenzo dengan kunci ganda.
"Kenzo bangun...kamu sudah janji sama kakek akan pergi ke kantor Ayah bukan?"
"Iya sebentar Bu..."
"Kenzo ini sudah pukul setengah 7,Ayah dan kakak sebentar lagi akan berangkat"
"5 Menit lagi saja Bu..."
"Kenzo apa Ibu harus menelpon Kakek mu?"
"Iya...iya...aku bangun..."
"Ya sudah sana mandi,buruan lalu sarapan"
Kenzo pun sudah bersiap,dia menuju meja makan.Akan tetapi Kakak dan Ayah nya sudah tidak ada.
"Kemana Ayah dan Kakak?"
"Mereka sudah berangkat terlebih dahulu"
"Kenapa mereka tidak menungguku?"
"Ayah bilang ada meeting penting jadi mereka harus berangkat lebih awal"
Saat Kenzo akan berangkat,hanya mobil tua milik kakek yang berada di garasi.
"Bu,dimana mobil milik ku?"
"Kakek yang membawa nya,dia meminta kamu memakai mobil nya"
"Bagaimana mungkin Bu,aku harus membawa mobil butut ini?"
"Ken...ini sudah siang?Kamu akan terlambat jika tidak cepat!"
Akhirnya Kenzo mengendarai mobil tua milik kakeknya.Dia buru-buru menuju kantor sang Ayah,meski sedikit malu tetapi dia ada pilihan lain.
Greek...Greek...
"Sialan!Gimana sih kakek!!Mobil butut seperti ini bisa membuat ku semakin terlambat!"
Mobil Kenzo mogok di tengah perjalanan,karena hari semakin siang jalanan pun sudah semakin ramai dengan orang yang akan pergi ke kantor.Dia tidak mungkin menunggu tehnisi datang untuk memperbaiki mobilnya,itu akan membuatnya semakin terlambat apa lagi jalanan akan bertambah macet.Akhirnya dia memutuskan untuk pergi menggunakan taxi,dia menunggu taxi yang datang akan tetapi tidak ada taxi yang berhenti untuk nya.
Setengah jam sudah dia menunggu taxi, tiba-tiba sebuah taxi berhenti di pinggir jalan.Kenzo menghampiri taxi yang berhenti tersebut akan tetapi di saat dia hendak masuk seorang wanita mendorong nya.
"Hei kamu!!Ini taxi ku dengan enak nya kamu menyerobot taxi aku!!"
"Haduh...iya maaf...maaf...tapi aku juga dari tadi udah nunggu taxi tapi tidak ada yang berhenti.Maafkan aku ya,taxi ini untuk ku dulu ya Mas...karena aku sangat buru- buru"
"Dasar wanita gila!!Aku duluan yang berhentiin,dengan enaknya kamu nyerobot dan minta kamu duluan?!Aku saja sudah menunggu 30 menit dan dengan enak nya kamu nyerobot?!Aku juga buru-buru!"
Terjadi perdebatan sengit di antara mereka,yang membuat Kenzo menarik tangan wanita tersebut untuk turun dari taxi,tetapi wanita itu tidak mau untuk keluar.Akhirnya dia menggigit tangan Kenzo.
"Aaaaaaaaa....sakit....Dasar wanita gila!!!"
"Sudah...sudah... sebenernya tujuan kalian mau kemana?Jika kalian bertengkar terus yang ada kalian semua terlambat?"ucap supir
Dengan bersamaan mereka menjawab tujuan mereka"PT Sun Han"
"Jadi kalian akan ke tujuan yang sama,bagaimana jika saya antarkan kalian berdua saja?"
"Tidak mau!!"ucap Kenzo
"Lalu bagaimana?"
"Usir saja wanita gila ini pak?"
"Enak saja aku dibilang gila!"
Wanita itu langsung meminta supir untuk jalan dan mengantarkan mereka ke tempat tujuan nya.Kenzo akhirnya masuk kedalam mobil taxi dan duduk bersebelahan dengan wanita itu,dia meringis kesakitan karena gigitan wanita tersebut,dia mengomel dengan memegangi tangan yang di gigit wanita tersebut.
"Dasar wanita gila,kamu tidak tahu siapa aku di PT Sun Han!"
"Apa!Mau aku gigit lagi?"
"Ya Tuhan kenapa hari ini aku sangat sial bertemu wanita gila?Apa aku harus kerumah sakit untuk memeriksa kan luka ini?"gumam Kenzo
..."Bersambung "...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments