"Mengapa dia mendapatkan pria yang sesempurna seperti itu!? lihat saja, aku tidak akan membiarkan kamu bersama pria itu, Melinda! " Ucap Lydia kesal dalam batinnya.
"Kenapa harus cari kalau ada yang lebih mudah? . " Kagum Aditya dalam batinnya menatap punggung mereka berdua yang pergi.
👑👑👑
Melinda membawa Justin di balkon hotel itu, mereka hanya berdua saja di balkon tersebut. Tidak ada satu orang pun di sana karena sudah tengah malam.
"Jadi, mengapa kamu membawa ku ke sini? " Tanya Justin.
"Aku hanya mau jelasin aja, yang di bilang Aditya tadi... em, tidak usah di anggap serius. " Ucap Melinda dengan wajahnya yang sedikit memerah.
"Uh, Perkataan Aku tadi mau di anggap serius atau enggak itu terserah kamu. Aku juga tidak keberatan jika kamu mengganggap nya serius, mungkin kita bisa lebih dekat lagi, " Ucap Justin tersenyum nakal.
Melinda mengerutkan ke dua alisnya karena melihat ekspresiny yang nakal.
"... Kalau begitu Aku harus kembali ke tempat ku. " Ucap Melinda melambaikan tangannya dan langsung pergi.
"Gila ya! Aku ga suka banget lihat pria yang seperti itu. Aku harus menjaga jarak dengannya. Walaupun wajahnya tampan tapi aku kurang menyukai sifatnya, semoga saja kami tidak terlalu dekat!. " Keluh Melinda dalam batinnya sembari berjalan dengan ekspresi yang sedikit kesal.
Pukul 22.30 acara pernikahannya selesai tanpa ada masalah. Lydia dan Aditya memasuki mobil Alphard mereka. Waktunya untuk Melinda pulang, Ia menuju lantai 1 untuk pulang dan Melinda memilih naik Lift daripada menggunakan tangga. Melinda adalah orang yang masuk pertama di lift, Ia menekan tombol untuk pergi ke lantai 1.
Namun, banyak sekali orang yang masuk ke dalam liftnya, membuat Melinda terpojok kebelakang. Ketika Melinda melihat orang orang yang berada di lift itu, Ia terkejut karena melihat pria yang ia kenal. Kebetulan juga, pria itu berada di samping Melinda dengan jarak yang cukup dekat karena orang di dalam lift yang saling mendorong.
Liftnya sangat padat, di tambah lagi dengan pria gemuk yang baru saja masuk. Melinda semakin terpojok karena tubuh mungil itu.
"Ughh penuh sekali... " Gumam Melinda.
Justin yang mendengar perkataan yang di lontarkan olehnya, langsung menarik Melinda ke dalam pelukannya. Di dalam pelukannya menjadi tidak padat lagi dan sedikit lebih luas daripada sebelumnya. Pelukkan Justin juga nyaman dan hangat. Parfum yang di kenakannya sangat harum. Aku tidak dapat berkata-kata lagi kepadanya karena situasi yang sekarang yang sulit. Tiba tiba sebuah musibah datang.
/Suara lift jatuh. /
"Ada apa dengan liftnya!? " Tanya seorang bapak bapak.
"Liftnya putus! " Seru petugas liftnya panik.
"Astaga! "Seru seorang ibu ibu hamil dengan wajahnya yang cemas.
"Aaah!! " Teriak seorang anak kecil ketakutan.
Melinda memejamkan ke dua matanya ketakutan. Menggenggam jas Justin dengan erat sambil berdoa agar selamat.
"Kenapa harus sekarang? " Keluh Justin kesal.
Orang-orang yang berada di dalam lift sangat panik dan ada yang pingsan. Sang petugas liftnya juga berusaha menghubungi seseorang melalui teleponnya, namun tidak ada yang mengangkat. Tiba-tiba Liftnya kembali seperti normal lagi, Liftnya tidak terjatuh lagi. Dari lantai 40 ke lantai 1. Tinggal sejengkal lagi maka akibatnya akan sngat fatal. Lift yang jatuh itu membuat jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.
Justin melihat Melinda yang masih ada di dalam pelukannya. yang masih menutup kedua matanya.
"Melinda, liftnya sudah tidak rusak lagi, kamu bisa membuka mata mu. " Ucap Justin.
Tetapi Melinda tidak menjawab pertanyaan Justin tadi, mungkin karena dia syok jadi tidak mendengar perkataan Justin. Justin menyuruh Melinda sekali lagi untuk membuka matanya lagi, tetapi tetap saja jawabannya sama. Justin langsung melihat wajah Melinda lebih dekat, Melinda ternyata pingsan dalam pelukkan Justin ketika liftnya rusak.
Justin langsung memberi perintah kepada petugasnya untuk memberhentikan liftnya sekarang juga. Ia menggendong Melinda dengan ringan karena tubuh Justin yang kekar dan gagah. Justin berjalan dengan cepat untuk menuju mobilnya.
Sesampainya di parkiran mobilnya, seorang supir membuka pintu belakang dan Justin memasukkan Melinda ke dalam. Setelah itu, Justin masuk ke tempat Melinda tadi. Supir itu menutup kembali pintu mobil Mercedes Benz Maybach S-Class yaitu mobil mewah berwarna hitam yang harganya sampai milyaran.
"Tuan, apa langsung pulang ke rumah? " Tanya supir itu yang memakai seragam.
"Ya. " Jawab Justin.
Melinda masih belum sadarkan diri, kepalanya sekarang berada di pangkuan Justin.
"Siapa gadis itu, Leo? " Tanya seorang pria yang berada di samping sang supir.
"Aku melihatnya pingsan di dalam lift, jadi Aku membawanya. " Jawab Justin.
Tidak ada respon dari siapa siapa. Setelah satu menit kemudian, pria itu merespon kembali ucapan Justin sebelumga.
"Tidak masuk akal, kamu sangat jarang sekali membantu manusia, dan hari ini aku baru melihat diri mu begitu peduli dengan gadis ini? heh, ceritakan saja dengan detail. " Ucap pria itu melihat kebelakang, tepatnya melihat ke arah Justin dan Melinda.
"Aku tidak tahu mengapa Aku membantunya. " Ucap Justin tidak terlalu memikirkan nya.
"Hmm... kamu juga melakukan hal ini seperti dulu ketika pertama kali bertemu dengan seorang gadis yang pingsan, dan kamu langsung menolongnya. Tetapi kejadian itu sudah sangat lama, kira kira sudah 503 tahun yang lalu. Setelah kamu mendengar bahwa gadis itu mening-" Perkataan pria ini terpotong oleh perkataan Justin.
"Aaron!. " Tegas Justin dengan tatapannya yang sangat tajam.
"Hm.. . " Gumam Aaron lalu kembali berbalik badannya ke depan.
👑👑👑
Sesampainya di rumah Justin, Ia keluar dahulu lalu Ia langsung mengeluarkan Melinda dari mobil dan menggendongnya. Aaron juga keluar dari mobil, supir memasuki mobil ke dalam, tepatnya di tempat parkiran.
Pintu ganda yang mewah itu terbuka sendiri karena ada sebuah teknologi canggih. Yaitu, jika wajah kita terdeteksi di kamera maka pintu itu akan terbuka sendirinya. Kamera pendeteksi wajah itu berada di samping pintu ganda. Lalu, mereka bertiga masuk ke dalam. Ruangan yang sangat luas dan besar ini sangat mewah persis seperti kerajaan. Aksesoris yang mewah penuh dengan merek merek yang terkenal seperti Gucci, Channel, Louis Vuitton, Christian Dior dan lainnya.
Justin menggendong Melinda menuju kamar. Sesampainya di kamar, Justin meletakkannya perlahan di atas ranjang yang besar dan rapi. Justin menatap Melinda.
Melinda adalah orang yang sederhana, memiliki rambut yang tidak pendek juga tidak panjang, rambutnya tebal, lembut dan harum. Melinda memiliki kulit yang tidak putih dan tidak hitam, tingginya 167 cm. Memiliki bulu mta yang panjang dan lentik, bibir yang sexy dan memiliki keunikan.
"Ya.. dia cukup mirip dengan gadis itu, dia juga cukup menarik. " Gumam Justin.
👑👑👑
Keesokan paginya, Melinda terbangun dan kesadarannya masih setengah. Ketika Melinda sudah menyadarkan diri dan melihat sekelilingnya penuh dengan barang barang mewah ia sangat terkejut. Langsung bangkit dari tidurnya, duduk di tepi ranjang itu dengan bertanya-tanya.
"Di-di mana ini? " Tanya Melinda kebingungan lalu turun dari ranjangnya untuk melihat ke cermin yang besar tersebut.
Karpetnya keliatan mehong, ketika Melinda menginjaknya sangat lembut. ketika Melinda melihat dirinya di cermin, Ia sangat terkejut.
"Ah... ke-kenapa pakaian ku berbeda dari yang semalam? " Tanya Melinda berusaha mengingat kejadian semalam.
"Waktu itu, ketika aku berada di lift... liftnya jatuh karena terlalu penuh, kemudian...duh, aku mengingatnya tetapi ingatan itu samar-samar! " Seru Melinda kesal, kemudian ia pergi menuju jendela. Ia membuka gorden jendela dan melihat ke luar.
"A-apa ini? aku tidak mengenal wilayah ini. " Ucap Melinda bingung.
"Apa jangan-jangan penculik! apa aku harus lompat dari jendela? tidak, tidak! lompat dari jendela bukan solusi yang bagus, itu sangat buruk, ini sangat tinggi, mungkin ketika aku lompat aku sudah ga akan selamat. Tapi, ga mungkin juga penculik se kaya ini? ketika aku menonton TV tentang seorang gadis yang di culik, penculiknya hanya mengancam gadis itu hanya untuk mendapatkan uang. Aku juga
bukan orang kaya sih, mana mungkin di culik.. " Ucap Melinda dalam batinnya.
/Mendadak, suara pintu terdengar. /
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Winters
apaan Lydia
2023-05-16
0
Erarefo Alfin Artharizki
hai kak aku sudah mwmberi gift untuk mu
2023-05-15
0
Liu Zhi
Hish ngeri tuh
2023-04-16
1