BAB: 3

/Suara pintu. /

Melinda melihat ke arah pintu dengan terkejut. Tanpa pikir panjang ia langsung bersembunyi di bawah yang memiliki ruang yang cukup untuk tubuhnya.

Pintu kamar di buka. Seorang pria yang mengenakan pakaian rumah, bertubuh tinggi dan gagah. Pria itu menutup pintu setelah ia masuk, kemudian melangkah ke depan.

"Melinda? " Tanya Justin melihat sekeliling kamar itu.

"Suara ini aku pernah mendengarnya, tapi siapa?" Ucap Melinda dalam batinnya.

"Apa kamu mau tahu siapa yang mengganti pakaian mu semalam? hm? " Tanya Justin sembari duduk di atas ranjang.

"Lah! Leo!? dia ini benar-benar!" Seru Melinda dalam batinnya kesal.

"Tapi, aku tidak akan memberitahu mu jika Kamu tidak mau keluar dari tempat persembunyian mu, " Ucap Justin.

"Apa? laki laki ini menyebalkan! " Seru Melinda,

"Tapi jangan macam macam! aku bisa saja melaporkan mu kepada polisi jika kamu macam macam!" Seru Melinda.

"Iya, aku tidak akan, aku janji. " Jawab Justin tersenyum tipis.

Melinda akhirnya keluar dari bawah ranjangnya. Ia langsung bertemu dengan Justin tepat di depan wajahnya. Kedua mata mereka saling menatap satu sama lain.

"Si-siapa? " Tanya Melinda dengan ekspresi yang serius itu.

"Menurut kamu siapa? " Tanya Justin.

"Aku serius, Leo! " Tegas Melinda mengerucutkan bibirnya.

"Para pelayanan ku, memangnya kamu mau aku yang gantiin? " Goda Justin sambil tersenyum.

"Ish, nggak lah! mana mau aku yang laki-laki gantiin..Ngomong-ngomong, sekarang ini hari apa? " Tanya Melinda ke Justin.

"Selasa. " Jawab Justin

"Serius!? aduh, aku lupa kalau hari ini aku harus kerja! hari ini juga aku ada janji penting, Leo kamu ada pakaian wanita di sini? " Tanya Melinda buru-buru.

"Lihat saja lemari besar yang di belakang mu. " Jawab Justin.

"Oh aku akan mengganti baju ku lalu aku pergi. " Ucap Melinda terburu-buru lalu pergi menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

"Eh- tunggu.. " Gumam Justin, namun Melinda sudah masuk ke kamar mandi.

"Le..o, " Gumam Melinda tidak percaya melihat benda berharga milik 'Leo' di depan matanya.

***

Sesampainya di kantor, untung saja Melinda belum terlambat. Ia harus datang pukul 08.30, sedangkan ia sudah sampai ke kantor pukul 08.20. Melinda langsung menuju tempatnya untuk bekerja.

"Sebenarnya ada apa sih sama dia! kotor banget! aku kaget sekali ketika melihat ****** ********. Mataku jadi ternodai sama benda yang menggelikan, aku memang harus menjaga jarak dengan pria aneh itu.. " Keluh Melinda dalam batinnya dengan ekspresi yang kesal.

"Kenapa? pagi begini sudah kesal kesal aja. ada apa? " Tanya seorang perempuan, sahabat sebelah meja Melinda.

"Aku bertemu dengan pria yang sangat sangat sangatt menyebalkan, aku membencinya. " Jawab Melinda mengerutkan ke dua alisnya.

"Yang sabar ya.. oh iya, tau gak? dua hari yang lalu bos marah kepada mu karena kamu nggak masuk tanpa pemberitahuan. " Ucap Yunita.

"Masa sih? padahal dua hari yang lalu itu smartphone ku rusak jadi aku menggunakan surat tetapi aku menitipnya kepada Anita..Gimana nih Yu? " Tanya Melinda cemas.

"Serius? kamu kan sudah tahu kalau si Anita itu jahat sama kamu. Dari awal kamu masuk dia sudah jahat kepadamu kenapa kamu malah nitip ke dia? " Tanya Yunita mengerutkan alisnya.

"Iya sih.. aku kira dia udah ga kayak gitu, tadinya aku mau nitip ke kamu tapi aku nggak ketemu, saat itu aku terburu-buru banget karena kondisi ibu ku di rumah sakit yang mendadak buruk. " Jawab Melinda khawatir.

Yunita menghela nafasnya , "Yasudah, lain kali sama yang lainnya, bahaya kalau sama dia. Ngomong ngomong ibu ku menyuruh untuk memberi beberapa makanan untuk ibu mu, pas pulang nanti bisa nemenin ngasih ke ibu mu gak? " Tanya Yunita.

"Oh, boleh kok, " Jawab Melinda mengangguk.

Tiba-tiba, seorang wanita yang memakai seragam kantor berwarna hitam masuk ke dalam ruangan.

"Hei hei! tau gak kalau bos kita hari ini akan nunjukin wajahnya, aku sangat penasaran loh, apa kalian nggak? katanya, tubuh pak bos gagah dan umurnya belum tua tua banget! dia juga kaya, aku ingin sekali ngobrol dengan dia lebih dekatt. " Ucap seorang wanita mengumumkan berita itu kepada semua yang berada di ruangan ini dengan suaranya yang cukup besar mengisi satu ruangan itu.

"Benarkah? tapi kenapa pak bos tiba-tiba membuka topengnya? "

"Iya ya, tapi nggak masalah! aku malah sangat senang, juga penasaran dengan wajahnya. Soalnya dia sering memakai topeng, walaupun menutupi sebagian wajahnya, matanya pun tetap indah ketika di pandang! "

"Lah, dari mana mereka dapat info yang gituan? masa sih pak bos mau lepas topengnya? kira kira apa alasannya? " Tanya Melinda.

"Aku juga ga tau hal ini, aku aja baru tau sekarang. " Jawab Yunita.

"Tapi sekarang sudah pukul 08.30, kenapa pak bos belum terlihat batang hidungnya? " Tanya Melinda.

"Aku juga enggak tau, mungkin jalannya macet, soalnya jam segini sering macet karena banyak yang pergi ngantor atau sekolah. " Jawab Yunita.

Setelah Yunita menjawab pertanyaan Melinda. Tidak lama setelah itu pak bos datang. Semua karyawan yang berada di ruangan itu dengan cepat berdiri dan memberi salam. Namun, pak bos hanya lewat saja dan langsung pergi ke tempat kantornya.

Pak bos memiliki tubuh yang tinggi dan tegap. Badannya sangat sehat dan teratur juga Gagah. Rambutnya di atur dengan rapi, ia juga memakai jas berwarna hitam dengan dalaman kemeja putih. Celana panjangnya juga berwarna hitam, ia memakai jam tangan hitam dan dasi berwarna biru. Rambutnya yang tebal dan berwarna hitam pekat. Memiliki bentuk wajah yang tegas dan alisnya yang tebal.

"omg, wajahnya sangat tampan! " Seru wanita yang ada di ruangan itu.

"Aku setuju sih! "

"Ganteng bangett!! serasa ngeliat idol,deh! "

"Wah, ganteng juga ya pak bos, Aku kira pak bos sudah tua dan memiliki perut buncit seperti di dalam komik komik yang aku baca. Namun, Pak bos kita yang ini sangat berbeda. Aku merasa beruntung sih kerja di sini, " Ucap Yunita kepada Melinda tersenyum.

"Oh iya? hahaha. " Ucap Melinda terkekeh mendengar perkataan Yunita.

"Kenapa jawaban mu seperti itu? kamu gak terpikat dengan kegantengannya? " Tanya Yunita.

"Semenjak Aditya meninggalkan ku, aku berusaha tidak jatuh cinta lagi dengan siapapun, aku hanya ingin fokus kepada karir ku dan menghasilkan uang lalu kaya raya dan menikmatinya. " Jawab Melinda.

"Oh, pasti itu membuat mu tidak bisa memaafkan mereka, seorang sahabat yang mengambil orang yang kamu cinta. Aku bahkan tidak menduganya. " Ucap Yunita dengan ekspresi wajahnya yang kasihan.

"Aku juga gak tahu lagi dia mau apa dari ku, Padahal terakhir kali kami berhubungan baik dan gak ada salah apa pun. Kamu tahu kan, aku sangat mencintai Aditya...tapi itu semua hilang karena dia. " Jawab Melinda menghela nafas,

"Yang sabar ya, masih ada aku kok. " Ucap Yunita memberi senyumannya.

"Hahaha, ada ada saja kamu. " Ucap Melinda tersenyum.

Setelah mereka berdua mengobrol dan sambil bekerja di meja masing-masing. Matahari siang sudah muncul dan menerangi meja Melinda. Sebentar lagi, shift pagi akan segera pulang kecuali yang lembur. Sesaat kemudian, Tiba-tiba telpon meja khusus kantor milik Melinda berbunyi. Kemudian, ia mengangkat telpon meja tersebut dan langsung terhubung. Beberapa percakapan antara boss dengan Melinda sedang berlangsung.

"Ah, oke, saya akan kesana. " Jawab Melinda menutup menaruh telpon mejanya kembali.

"kamu di panggil? " Tanya Yunita.

"Iya, mungkin ada pekerjaan tambahan, tapi moga aja ga lembur. " Jawab Melinda berdiri.

Melinda keluar dari ruangannya. Lalu berjalan di lorong kantor untuk menuju tempat kerja bos. Karyawan yang bekerja di perushan nya sangat banyak. Perusahan ini juga termasuk perusahan yang sangat maju di era moderen.

Melinda memasuki ruangan kantor pak bos, ruangan itu di penuhi dengan warna abu abu dan putih, abu abu gelap dan putih yang membuat ruangan itu menjadi lebih elegan. Kemudian, dia berjalan ke depan. Sekarang posisi Melinda berhadapan dengan Bossnya sendiri.

"Ada apa memanggil saya, pak? " Tanya Melinda yang berada di hadapan bos.

Pak bos memutar kursi putar nya ke depan, wajahnya yang serius dan tampan bagaikan pangeran. Memiliki mata yang indah dan bibir yang menggoda, tubuhnya yang seperti atlet Bahkan sudah menjadi miliader sejak usia muda.

"Yunita ada benarnya juga sih, paras pak bos sangat tampan.. " Ucap Melinda dalam batinnya.

"Jam 17.00 temui saya di kantor ini lagi, saya ingin mengajak anda ke restoran untuk makan malam bersama teman teman saya, termasuk dua CEO di kantor ini juga. " Jawab pak bos itu.

"Saya..? Terimakasih karena bapak mau ngundang saya, tapi ga mungkin saya ikut dalam makan malam bersama dengan bapak. Takutnya ada rumor yang membuat karir bapak jelek gara gara saya. " Ucap Melinda menolak.

"Kamu menolak tawaran saya? rumor yang seperti itu biar saja asisten saya yang urus, kamu tidak usah mengkhawatirkan hal itu. " Ucap pak bos.

"Em..naiklah, saya akan menemui bapak lagi. " Ucap Melinda terpaksa, dan memberikan senyumnya agar tidak di cap sebagai karyawan jutek.

"Saya akan tunggu anda di sini, silakan kembali bekerja. " Ucap pak bos tersenyum.

👑👑👑

Setelahnya, Melinda kembali ke ruangan kantornya, karyawan wanita yang di dalam ruangan tersebut pada mendekat kepada Melinda dan menanyakan apa yang disampaikan oleh pak bos pada Melinda.

"Apa yang disampaikan oleh pak bos kepadamu! Coba ceritakan. "

"Iya dong! pasti hal yang seru kan. "

"Pasti puas berbicara dengan idola kan? "

Wanita-wanita yang berada di ruangan itu menanyakan banyak pertanyaan ke Melinda. Beberapa wanita lain menatap Melinda dengan tatapan sinis.

"Hahaha, enggak ada yang aneh-aneh kok, hanya tugas tambahan. " Jawab Melinda.

"Yah... nggak seru ih! "

"Kami kira hubungan mu dengan pak bos ada yang spesial makanya pak bos memanggil mu tiba-tiba, ternyata sebuah tugas, gak seru ah. "

Akhirnya para wanita yang ada di ruangan kantor itu pergi menuju bangku mereka masing-masing setelah mendapatkan jawaban dari Melinda. Melinda pun pergi menuju kursi kantornya juga, dan memberitahu ke Yunita apa yang sebenarnya Pak Bos katakan.

"Tugas penting apa yang bos kasih? " Tanya Yunita kepada Melinda.

"Pertemuan dengan orang penting. " Jawab Melinda.

"Ih, kamu serius? " Tanya Yunita terkejut.

"Iya Yun, sebenarnya aku ga mau nerima tawarannya karena canggung, aku adalah karyawan biasa bos dan aku di ajak sama orang penting. Semoga aja nanti aku ga gugup... " Jawab Melinda

"Jadi, kamu bisa nggak nemenin aku ke rumah sakit untuk ngasih oleh-oleh ke ibu mu? " Tanya Yunita.

"Bisa kok, soalnya masih lama. " Jawab Melinda.

"Ohh, untung lah, sekalian cari udara segar. " Ucap Yunita.

Setelah obrolan itu, mereka melanjutkan tugas mereka masing-masing di depan komputer. Sesekali mereka berdua ngobrol dan makan ketika istirahat.

Terpopuler

Comments

Mama aiman

Mama aiman

ceritanya bagus kak, lanjut bab berikutnya

2023-05-31

0

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

hai kak chika, aku mampir perdana nih

2023-05-23

0

gembul

gembul

maksudnya itu dalamannya si Leo ya🤣🤣😂ngakak

2023-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!