Melisa mengangguk. Glenn pernah mengajaknya untuk melakukan itu dan berakhir sebuah tamparan di pipi Laki Laki itu.
" Friend with benefit ?? gak ada salahnya kalau Lo mau coba untuk pertama kalinya sama Gue, Mel. Siapa tau ketagihan. " ujar Glenn terdengar sangat genit.
" Kalau Lo ketagihan, Gue rela deh cuma tidur sama Lo seumur hidup Gu...... "
PLLAAKk
" Gila Lo ya ??? Ngebayangin Lo telanjang sudah bikin Gue jijik, tahu ??!!! "
" Sadis !!! Makanya kalau mau brengsek jangan ke Sahabat sendiri, napa ??? " sahut Siti sambil ketawa.
" Apa respon Kamu ??? " tanya Zein.
" Aku tolak !!! Aku gak berani keluar dari zona nyamanku. Aku takut sesuatu hal buruk terjadi. " ucap Melisa jujur.
" Sekali sekali Kamu harus keluar dari zona nyaman. Gak harus having ***, Mel. Aku rasa banyak hal hal yang belum Kamu coba di usia 24 tahun ini kan ???? "
Tebakan Zein sangat benar. Bahkan datang ke club seperti ini hanya akan Melisa lakukan jika ada pesta atau acara saja.
" Aku ingin. Tapi Aku takut. " jawabnya.
" Mulai dari hal yang kecil dulu. " kata Zein, terdengar sangat menyakinkan.
" Apa ??? "
Zein menyodorkan sebuah gelas kecil berisi minumannya yang barusan Dia tuang ke dalam gelas baru.
" Minum ini dan rasakan sensasinya. "
Melisa dan Zein tertawa ketika mendengar Pria itu berbicara seperti Seseorang yang mempromosikan sesuatu.
" Kamu harus mau. Wine yang begitu buruk untuk Seorang pemula. " kata Zein usai tertawa.
" Okey. "
Melisa mengambil gelas yang berisi wine itu dan mulai meminumnya. Demi apapun rasanya sangat tidak enak dan bau. Tapi ketika cairan itu masuk ke dalam rongga tenggorokannya, seakan meminta untuk nambah tegukan lagi.
Tidak. Wine tidak membuat Melisa lebih baik. Tubuhnya langsung seperti melayang layang dalam beberapa menit setelah Dia menenggak Dua gelas kecil wine yang diberikan Zein.
" Sudah, Gak usah minum lagi. Kamu sudah mabuk, Mel. " kata Zein sambil menahan tangan Melisa untuk berhenti menenggak minuman yang Dia sodorkan beberapa waktu lalu.
Melisa menggeleng. " Gak, ini enak !! "
Melisa kembali meminumnya. Semakin banyak Dia minum, semakin oleng juga tubuhnya seperti melayang layang.
" Kita pulang ajah ya. " kata Zein sambil memapah tubuh Melisa.
" Aku gak mau pulang ke rumah. Aku mau lari dari masalahku sekali saja. " kata Melisa ketika sudah berada di mobil Zein.
Zein kebingungan. Lalu kemana Dia harus dan akan mengantar Wanita ini ?? ke Apartemennya ??? sangat tidak mungkin. Bisa bisa Bobby menginterogasinya malam ini.
Ah, Zein mungkin bisa menitipkan Melisa ke rumah Aisha, pacar Bobby. Tidak !!! itu juga ide buruk. Bisa saja Aisha mengadu pada Bobby.
Zein tahu beban pikiran Melisa sudah berhasil mengambil alih seluruh perhatian Wanita itu. Kantung mata yang sudah Dia samarkan dengan riasan concealer itu pun masih terlihat. Lagi pula mana mungkin Zein membawa pulang Melisa ke rumahnya dalam keadaan seperti ini.
Hotel !! Ya, Zein menyewakan hotel untuk Melisa menginap disana.
" Aku ngantuk. " lenguh Melisa.
Kaum adam manapun akan tertarik mendengar lenguhan Melisa barusan. Sangat mengundang hasrat. Zein memajukan tubuhnya mendekati Melisa untuk memakaikan Wanita itu sabuk pengaman. Wangi tubuh Zein membuat Melisa membuka matanya kembali setelah terpejam tadi karena pusing.
" Ganteng. " katanya pelan sambil berusaha melihat Zein.
" Hah ?? "
" Kamu ganteng. " kata Melisa terkikik malu.
Zein menelan salivanya cepat cepat. Melihat wajah secantik Melisa malam malam begini hanya akan meningkatkan imajinasi liarnya saja.
" Bentar Mel, Aku mau pakaiakan Kamu seat belt. " kata Zein, saat tangan Melisa justru bermain main di dadanya.
Melisa tidak menjawab, tangannya berpindah ke rahang Zein, membuat imajinasi Pria itu semakin liar.
" Sial!!! " umpatnya.
" Bibir Kamu lembut. " ucap Melisa setengah serak, Dia mengusap bibir Zein dengan jari telunjuknya.
" Tahan Ze, tahan !!! " gumam Zein ke dirinya sendiri.
Zein berusaha menahan nafsunya agar tidak terjadi tindak pelecehan seksual terhadap kliennya itu. Dia sangat ingin menjaga nama baiknya yang sudah Dia bangun sejak masih muda. Tidak lucu kan jika karirnya harus hancur karena Dia tidak bisa menahan nafsunya pada Wanita yang sedang Ma...
Cupphh !!!
Melisa menarik tengkuk Zein dan menempelkan bibirnya di bibir Pria itu. Semua terjadi begitu saja. Walau awalnya terkejut, tapi Zein tidak menolak. Dia justru memperdalam ciuman itu, memaksa Melisa membuka mulutnya. Melisa sangat menikmati, sesekali Dia mendesah.
Zein menahan tengkuk Melisa, kini Zein yang memimpin. Ciuman itu jatuh ke leher dan sebelum dikuasai setan, Zein buru buru menarik kepalanya dari sana.
" Ze ...."
" Cukup Mel, sekarang Kita pulang ya. Oke ?? "
Melisa menarik tengkuk Zein lagi dan menyembunyikan wajahnya disana. Zein merasakan sesuatu yang basah di lehernya. Dia mencoba melepaskan Melisa agar tidak semakin brutal. Andai saja Melisa bukan kliennya, mungkin akan Dia nikmati malam ini juga.
******
Melisa bangun ketika matanya tersorot matahari di balik tirai jendela. Kepalanya masih pusing begitu juga tubuhnya masih lemas. Melisa melirik sekitarnya. Dia sama sekali tidak tau dimana Dia berada saat ini. Melisa tidak ingat apa yang terjadi semalam. Dia hanya ingat bahwa Dia lagi minum milkshake dan wine yang ditawarkan Pengacaranya. Pikiran negatif berkumpul di kepalanya.
" Gak mungkin !! Dia gak mungkin seperti itu !!"
Yang Melisa ingat adalah menghabiskan waktu di kafe bersama Zein sembari minum wine.
" Oh My God !!! "
Melisa menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. pakaiannya masih lengkap. Dia melihat sekitar dan menemukan tas miliknya. Tubuhnya pun tidak sakit sama sekali. Dia hanya merasa sangat pusing di kepalanya.
Melisa turun dari kasur dan melihat sekitar. Dia menemukan sebuah brosur bertuliskan Hotel Sertie Jakarta. Ternyata Dia berada di hotel. Lalu siapa yang membawanya kesini ???
Melisa duduk di tepi kasur. Rasa pusing dikepalanya membuatnya seperti melayang. Dia melihat buku catatan kecil yang biasa didapatkannya dari fasilitas hotel dan membaca sebuah pesan disana.
*Melisa, Maaf Aku gak bisa nunggu sampai Kamu bangun. Aku ada urusan pekerjaan dan harus cepat cepat kesana. Sekali lagi maaf.
Kamu bisa hubungi Aku dan Aku akan mengantar Kamu pulang.
Kami juga bisa pesan makan dulu, nanti tagihannya biar Aku yang bayar.
Maaf juga untuk semalam, Melisa.
Zein*.
Melisa menghembuskan nafas lega. Dia percaya pada Pria itu. Tidak mungkin Pria itu bertindak hal hal yang tidak terpuji terhadapnya. Dia pasti tau pasal apa yang sudah Dia langgar apabila melakukannya.
Melisa beranjak dari kasur dan memilih menetralkan pikirannya dengan berendam di air hangat dan pergi memesan makanan di lantai bawah.
******
Zein merasa aneh karena sedari tadi Teman kantornya menggodanya. Satu kantor pun tau Zein adalah Seorang jomblo. Bisa bisanya Mereka meledek Zein karena hal itu.
" Kalian itu pada kenapa sih ??? " tanya Zein yang akhirnya jengah.
" Yaellaaaa, Padahal semalam baru dapat servis, sekarang udah ngegas ajah Dia. " kata Mike salah satu Pengacara yang tingkatnya sudah diatas Zein.
" Servis apaan ??? Lo semua kan tau kalau Gue jomblo ?? " ujar Zein.
Jelas Dia tersinggung. Bagaimana bisa mendapatkan servis jika pacar saja tidak punya.
" Sok malu malu deh Lo!! Ngaku aja sih. Gih kayak si Bobby, Tiap ceritain masalah ranjang semangat bangat. Santai ajah Ze, udah berapa lama Kita jadi Teman. " kata Bagas juniornya yang kurang ajarnya minta ampun.
" Sial Lo !!! Gue dijadiin umpan !! " Bobby melempar gumpalan tissue ke arah Bagas yang hanya dibalas seringai jail.
Zein berdecak kesal. Dia sungguh sungguh tidak tau apa maksud Teman Temannya itu. Darimana Mereka bisa berasumsi jika Dirinya baru saja melakukan making love ???
" Sebenarnya terserah Lo ajah mau melakukannya kapan saja. Itu hak Lo. Tapi jangan besoknya pas hari kerja dong, kan gak enak dilihat klien, Ze. " ucap Mike dengan nada jail.
" Serius, Kalian pada kenapa sih ??? Gue gak melakukan dengan siapapun dan Mas Mike, Gue masih punya kesadaran penuh akan hal itu. "
Ketiga Temannya beradu tatapan dan seringai jail.
" Kesadaran penuh dari mana ??? Lo lihat leher Lo sekarang, ****** ada dimana mana !!! " ujar Bobby. Mendadak Mike dan Bagas tertawa bersama.
Zein reflek memegang lehernya. ****** ?? Dari mana asalnya ??? Siapa yang berani meninggalkan jejak di lehernya ??? Seingatnya Dia hanya berciuman sebentar dengan Melisa, kemudian pergi ke Hotel untuk mengantar Wanita itu.
Dan, Astaga ........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lee
Apakah ini yg namanya godaan syaitonirojimm😂
2023-04-13
1