Episode 3

" Kamu suka minum apa ??? " pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut si Pengacara itu ketika meeting Mereka selesai.

Melisa terlihat berpikir sebentar, '' Jus atau kopi mungkin ??? "

" Kalau gitu, Kita harus cari Jus atau Kopi yang enak biar suasana hati Kamu lebih lega. " jawab Zein.

Melisa berpikir Zein bercanda tapi ternyata tidak. Pria itu sungguh sungguh ketika mengajak Melisa untuk mecari minuman favorite Gadis itu.

" Heh ?? kemana ??? " tanya Melisa sedikit terkejut ketika Zein mengulurkan tangannya.

" Cari tempat atau kafe yang seru. Kamu suntuk dengan masalah Kamu, Saya juga. " jawab Zein realistis.

" Tapi muka Kamu gak kelihatan suntuk ??? " tukas Melisa.

" Pikiran Saya hang suntuk. " kata Zein, sambil salah satu tangannya memegang dahi. Membuat Melisa tertawa kecil.

" Oke oke. "

Akhirnya Wanita itu menyetujui dan Mereka benar benar mencari tempat yang cocok

Melisa tidak banyak bicara saat di perjalanan. Dia percaya sama Zein. Zein sudah memberi kesan yang baik saat pertemuan pertama Mereka. Maka tidak perlu banyak cara untuk bisa mendapatkan sikap ramah tamah dari seorang Melisa.

Cloires Cafe

Zein membawa Melisa ke sebuah kafe ala Prancis langganan Dirinya saat melepas penat.

Sebenarnya Zein sedikit ragu mengajak Melisa ke tempat kesukaannya itu, karena semua yang di jual disana adalah minuman beralkohol favoritenya. Namun jika dilihat dari kondisi Melisa, sepertinya Wanita itu butuh tempat yang sedikit berbeda.

" Yuk. " kata Zein sembari melepas seat belt.

" Saya mau yang no smooking area ya. " kata Melisa mengingatkan. Zein mengangguk.

" Santai, Saya juga bukan perokok, kok. " jawaban Zein itu membuat Melisa lega. Setidaknya Dia tidak harus berurusan dengan asap kematian yang sangat Dia benci sejak dulu. Asap sialan yang bisa membuatnya sesak nafas.

" Kamu mau apa ??? " tanya Zein sembari menyodorkan buku menu ke Melisa.

" Strawberry Milkshake. " jawab Melisa cepat ketika membaca ada menu itu disana , Dia langsung senang karena itu minuman favoritenya.

" Miss, Strawberry Milkshake dan wine. " kata Zein ke salah satu Pelayan.

Ternyata ruangan tempat Mereka berada jauh dari apa yang dipikirkan oleh Melisa. Awalnya, Dia skeptis pada tempat ini. Namun setelah masuk dan merasakan suasananya, sepertinya Melisa akan menyukai tempat ini. Dengan alunan musik klasik dan pengharum ruangan beraroma lavender favoritnya.

" Saya tau kenapa Kamu sangat menyukai tempat ini. " kata Melisa sembari melihat ke sekelilingnya.

" Kenapa ??? " Zein menoleh.

" Tempat ini tenang. Seorang Pengacara pasti butuh tempat dan suasana tenang agar pikirannya tetap stabil saat memeriksa dokumen kliennya. " kata Melisa santai.

" Betul sekali, Kok Kamu tau ???" tanya Zein sembari memberikan minuman yang dipesan Melisa yang sudah diantarkan oleh Pelayan sekaligus menuang wine pada gelasnya.

" Nebak ajah. " jawab Melisa singkat.

Alunan musik klasik kembali mengambil alih diantara Mereka. Baik Melisa maupun Zein sama sama terdiam, hanyut dalam pikirannya masing masing.

" Kamu merasa hidup Kamu terlalu datar gak ?? " tanya Zein ketika memikirkan topik apa yang akan dibahas dan hanya pertanyaan itu hang terpikir dan keluar dalam pikirannya.

" Sometimes " jawab Melisa setelah bepikir beberapa saat.

Siti bahkan pernah mengatakan hidupnya Melisa sangat santai.

" Kelihatan dari wajah Kamu. Terus cara Kamu mensiasati kedataran itu ?? " tanya Zein lagi.

" Hm, I dont know, Maybe read a book or hunting milkshake yang ada dijabodetak ini ?? " jawab Melisa disusul tawa dari kedua insan itu.

" Kamu unik juga. Andai masalah bisa terlupakan hanya dengan minum milkshake atau wine .... " kata Zein tak dapat menahan ketawanya.

" Mungkin Aku gak akan pernah ketemu Kamu. " jawab Melisa.

Zein tersenyum. " Mel, Kamu pernah having *** ??? "

Melisa terkejut. Memang benar, Pria manapun otaknya tidak akan pernah jauh dari mesum. Astaga, ingin sekali Melisa tampar pipi Pengacara itu dengan botol winenya. Melihat ekpresi Melisa yang berubah datar membuag Zein cepat cepat mengklarifikasi ucapannya itu.

" Maksud Aku, Kita kan sudah sama sama Dewasa. Jadi Aku pikir pembahasan yang tepat untuk Kita adalah itu. Sorry to say this, Mel. " Zein jadi merasa canggung luar biasa. Ingin sekali Dia terjun langsung dari gedung itu.

Melisa diam. Tidak ada salahnya memang membahas hal seperti itu. Toh, apa yang dikatakan Zein itu benar, Mereka sudah sama sama Dewasa dan pantas membicarakan itu.

Lagipula Sahabatnya, Siti juga selalu berkata untuk jangan terlalu terkejut ketika mendapati pembahasan seperti itu.

Mungkin benar apa yang selalu Siti katakan, Dirinya terlalu datar. Terlalu takut keluar dari zona nyamannya sehingga selalu saja ada alasan untuk mencoba hal hal baru. Mencoba menikmati masa masa lajang diusianya mudanya ini.

Dan apakah having *** salah satunya ??? Memang tidak semua Orang dewasa melakukan itu. Tapi dalam lingkungan Melisa tak jarang Mereka melakukan itu dan tak malu mengakuinya pada Orang lain.

" Kamu mau milkshake lagi ??? " tanya Zein kembali. Dia takut Melisa tersinggung karena tak kunjung menjawabnya.

" Ah, Gak perlu. Terima kasih. Dan untuk tadi Kamu tidak perlu minta maaf. Kamu kan bicara begitu sama Wanita 24 tahun bukan 14 tahun, jadi sah sah saja. " jawab Melisa, yang merasa tidak enak karena telah membuat suasana menjadi canggung.

" Oke. " Zein tersenyum.

Selalu saja. Selalu saja Melisa terbuai dengan senyum manis Seseorang. Entah itu Pria atau Wanita. Zein salah satunya, Pria pemilik senyum manis yang masuk dalam kategori Melisa.

" Kamu sudah pernah ??? " tanya Melisa cukup rancu, tapi Zein berhasil menangkap maksud Wanita itu.

" Hm .... Pernah. Waktu punya pacar. " jawab Zein.

Ya. Untuk pertama kalinya Dia melakukan hal itu saat Dia masih duduk di bangku kuliah dan tentu saja saat Dia masih memiliki Seorang Pacar.

Dia bukan tipe Pria yang mau tidur sama siapa saja hanya demi kepuasan di luar akal sehat itu.

" Sekarang gak ada ??? " tanya Melisa yang sangat tertarik ingin mengetahuinya lebih dalam.

" Belum. " jawabnya menggeleng pelan.

" Gak coba Aplikasi pencari jodoh ??? Temanku banyak juga melakukan itu disaat Mereka gak ada pasangan. "

Melisa mengambil contoh salah satu Sahabat Prianya, Glenn. Pria itu suka sekali menghabiskan waktu sebagai Seorang single.dwngan one night stand.

Zein kembali menggeleng.

" Kemungkinan terkena penyakit kelamin akan lebih besar. Aku gak mau. Lagipula, Aku cuma ingin berhubungan dengan Orang yang benar benar Aku kenal, bukan sebatas hanya pemuas hasrat disaat ingin saja. Aku ngerasa akan jadi sangat murahan jika melakukan Aplikasi pencari jodoh walaupun Aku Pria. "

" Aku juga gak ingin kalau suatu hari Istriku tahu kalau Suaminya bekas penidur banyak Wanita. Apalagi sampai Istriku kenal dengan siapa saja Wanita yang Aku tiduri, Bisa kacau kan ??? " lanjut Zein dengan nada guraunya seperti biasa.

Melisa mengangguk sembari menunjukkan senyum setuju. Melisa rasa, Glenn harus mendengarkan ucapan Zein barusan, kecuali Pria itu memilih menjadi single selama hidupnya.

" Mel, Kamu pernah dengar istilah Friends with benefit ??? "

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Klau aku sih suka menghindar klau di ajak ngbrol tmen bgtu, gk tau knpa risih aja.. 😆

2023-04-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!