"Sudah, tadi aku pingsan saat di kelurahan. Dan orang kantor membawaku ke puskesmas, setelah di periksa ternyata aku hamil tiga Minggu. Aku bahagia banget, tak sabar ingin memberikan kejutan pada suami." jawab Siska dengan lelehan air mata bahagia juga haru.
"Di jaga baik baik, jangan sungkan kalau mau minta bantuan sama kita. Insyaallah kita akan selalu siap ada untuk kamu. Jangan sampai kecapean itu yang penting." sambung Zahrani begitu perduli dan membuat Siska semakin merasa terharu dengan perhatian sahabat sahabat baiknya.
Tangis haru juga senyum bahagia mewarnai pertemuan tiga sahabat yang sama sama memiliki paras cantik dan mereka juga perempuan yang lebih suka mengenakan pakaian longgar dan hijab lebar, kalau anak jaman sekarang mengatakan se- frekuensi.
"Ra, aku pamit pulang duluan ya, sudah sore. Gak enak kalau sampai ibu cemas menunggu aku gak pulang pulang. Mana surat lamarannya, biar aku bawa sekalian dan besok siap siap kamu di panggil untuk langsung masuk kerja!" celoteh Niki membuat Zahrani tertawa dan mengaminkan ucapan sahabatnya, sedangkan Siska terlihat mengerutkan keningnya menatap Zahra dan Niki bergantian, meminta penjelasan dari sahabatnya.
"Ini loh, Kan si Zahra bilang butuh pekerjaan, ya aku rekomendasikan saja di sekolah tempat aku ngajar, mumpung lagi ada yang kosong, kebetulan itu juga bidangnya Zahra, yang ahli dengan Empat bahasa." celoteh Niki sambil tersenyum lebar dan mengedipkan matanya pada Siska yang langsung terkesiap mendengar penuturan dari sahabatnya.
"Bukankah pemilik sekolah itu..."
"Besok Zahra akan bertemu langsung sama pemiliknya, makanya aku bilang dia pasti diterima. Yasudah aku pamit pulang dulu, dan bukannya ini sudah sore, kamu gak mau pulang sekalian, Sis?" Siska belum selesai dengan ucapannya, Niki sudah memotongnya duluan sambil mengedipkan matanya dan mengajak Siska juga ikut pulang sekalian. Siska yang paham maksudnya Niki memilih diam dan mengikuti sahabatnya untuk pamit pulang juga, lagian sebentar lagi suaminya juga sudah waktunya pulang.
"Apa maksud kamu membawa Zahra masuk ke sekolah miliknya Samudra, Nik?" tanya Siska yang masih belum mengerti isi kepala dari sahabatnya itu.
"Sis! Zahrani butuh pekerjaan untuk menyambung hidup, dan kebetulan sedang ada lowongan dan itu juga kebetulan bidangnya Zahra, ngajar bahasa Arab. Urusan ketemu sama samudra itu lain lagi. Mereka sudah dewasa, apa lagi yang handle di sekolahan bukan Samudra kok, tapi Andini. Jadi insya Allah aman." sahut Niki yakin dan menatap lekat wajah cantik milik Siska.
"Samudra sepertinya masih ada rasa sama Zahrani, karena seringkali bertanya soal Zahrani setiap ada kesempatan. Aku takut, Andini salah paham dan Zahrani tersandung masalah!" lirih Siska menatap dalam pada Niki yang terlihat berpikir akan ucapan sahabatnya.
"Kita berpikir positif saja lah, Sis!
Samudra orang yang paham agama dan bijak. Andini juga wanita shalihah yang punya pikiran positif, pun dengan Zahrani, dia sangat pandai menjaga dirinya dan paham agama, jadi kita tidak perlu khawatir berlebihan. Kasihan Zahrani kesulitan mendapatkan pekerjaan, apalagi saat ini kita tau, dia harus menjalani kehidupan seorang diri. Ada Aslan yang jadi tanggung jawabnya." Balas Niki panjang lebar dan membuat Siska berusaha untuk memahami keadaan Zahrani saat ini, mendapatkan pekerjaan adalah hal yang amat di butuhkan sahabatnya.
"Iya, apa yang kamu bilang memang benar, Nik!
Kita akan selalu saling dukung dan juga menemaninya melalui masa sulitnya. Tapi bagaimana dengan Aslan kalau Zahrani harus masuk kerja?" sahut Siska sambil mengerutkan wajahnya.
"Oh iya, aku sampai lupa gak memikirkan soal Aslan!" Niki menepuk jidatnya dan terlihat berpikir keras.
"Itu soal gampang, ada Dini dirumah, kebetulan dia masih liburan semester. Nanti aku akan minta tolong dia untuk bantu jaga Aslan selama Zahra belum mendapatkan pembantu." sahut Siska yang langsung dibalas senyuman sumringah oleh Niki.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Keesokkan harinya, Niki yang sengaja berangkat lebih awal tengah menunggu kedatangan Samudra.
Biasanya Samudra akan datang ke sekolah pagi mengantar istrinya dan masuk ke dalam sebentar, lalu berangkat ke kantornya di perusahaan alat berat.
Samudra yang terlihat datang sendirian, membuat Niki menatap heran, karena biasanya Samudra akan datang bertiga bersama istri dan anak Perempuannya.
"Wah, tumben kamu rajin banget, Nik?
Belum ada jam tujuh kamu sudah ada disini, kok aku jadi curiga, jangan jangan kamu mau demo minta kenaikan gaji ya?" seloroh Samudra yang diiringi kekehan kecil.
"Boleh juga usulnya, pak Samudra!
Yasudah, tolong bulan depan naikkan gajiku tiga puluh persen, karena hari ini aku akan mengajukan seseorang untuk mengisi kekosongan guru bahasa Arab, dan aku yakin, orang yang aku rekomendasikan bikin pak Samudra klepek klepek dan tak kuasa untuk tidak menerimanya." balas Niki dengan wajah ceria diiringi dengan sikap jahilnya. Karena bagaimanapun Niki dan samudra masih ada hubungan keluarga dan juga satu kampus waktu kuliah.
"Menarik!
Emang siapa yang kamu bawa, Bu guru Niki?" balas Samudra dengan wajah sedikit tegang karena penasaran.
Niki langsung menyodorkan map coklat pada samudra. "Nih, lihat saja sendiri!"
Samudra menerima amplop coklat yang diberikan Niki, lalu dia buka dan matanya langsung membulat dengan senyuman manis terkembang dari bibirnya yang seksi. "Zahrani!" gumamnya lirih. Dan membuat Niki langsung meledek Samudra dengan sikap konyolnya.
"Diterima kan?
Tanpa syarat apapun!" Niki bicara dengan senyuman lebar sambil memainkan kedua alisnya naik turun, membuat Samudra jadi salah tingkah.
"Apa sekarang Zahra tinggal di sini lagi, Niki?
Sejak kapan?" Samudra menatap dalam wajah Niki yang masih terlihat tersenyum sumringah.
"Semingguan, dia lagi butuh kerjaan. Dia sudah pisah dengan suaminya. Fajar selingkuh dan KDRT!" sahut Niki yang membuat samudra seketika membeku, entah kenapa dadanya langsung sesak mendengar jalan hidup Zahrani, Wanita yang pernah dicintai meskipun hanya dalam diam.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)
#Coretan pena Hawa (ongoing)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)
#Sekar Arumi (ongoing)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )
New karya :
#Karena warisan Anakku mati di tanganku
#Ayahku lebih memilih wanita Lain
#Saat Cinta Harus Memilih
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
waduh .. Zahrani banyak yg suka rupanya
2023-06-01
1
Diana Susanti
jelas saja dadanya Samudro sesak,,,sedang dia aja memendam cinta nya
2023-03-23
0