Bab 4 cibiran mertua

Awal pernikahan kami berjalan dengan baik layak nya suami istri yang saling mencintai.hubungan kami pun sangat harmonis dan jarang terjadi perselisihan karena mas Reza tipe laki-laki yang tidak banyak menuntut.hingga pernikahan kami menginjak usia 1 tahun kala itu,masalah demi masalah mulai datang dalam rumah tangga kami.penyebab utama nya karena ibu mertua ku yang selalu banyak mencampuri segala urusan kami.termasuk masalah momongan yang belum kunjung hadir.

***

Deru suara mesin motor membuyarkan lamunanku,ku lihat jam menunjukan pukul 11 malam.tak terasa sudah 1 jam lebih aku merenung sendiri di dalam kamar.

Entah kenapa tiba-tiba aku rindu kampung halaman,sudah 2 tahun semenjak menikah dengan mas Reza aku tidak pernah pulang ke kampung halaman.setiap aku ajak pulang kampung mas Reza selalu menolak dan banyak sekali alasan nya.aku hanya bisa diam dan mengalah.

Aku bergegas keluar kamar menuju pintu teras.ku lihat mas Reza turun dari motor lalu melangkah masuk.wajah nya terlihat kusut,membuat ku enggan untuk bertanya kenapa sampai larut malam begini baru pulang.

Tanpa bicara mas Reza melenggang ke dalam kamar,aku pun menyusul hendak tidur karena mata sudah mulai berat.

**

Pagi ini aku terbangun karena mendengar suara gaduh di luar. segera ku langkah kan kaki keluar kamar. belum sempat kaki melangkah menuju suara gaduh,tiba tiba sindiran pedas langsung menghujam.

" Ya ampun istri macam apa jam segini baru bangun,! boro-boro menyiapkan sarapan untuk suami,iler nya saja masih nempel tuh di pipi.! Cibir mertua ku di iringi senyuman sinis dari Rena adik ipar ku,seraya fokus menatap gawai nya.sedangkan Reva adik bungsu mas Reza menatap ke arah ku dengan tatapan iba.

Aku yang masih belum sepenuh nya sadar karena baru bangun tidur hanya bisa menghela nafas.masih pagi baru bangun tidur sudah di hujani cibiran dan makian ibu mertua,membuat dada ku serasa sesak.sebenar nya ini bukan pertama kali nya ibu mertua ku bersikap demikian padaku,tapi sudah 1 tahun belakangan ini sikap nya demikian.

Hari ini aku memang sengaja bangun agak siang dari biasa nya,karena aku sedang berhalangan jadi subuh tadi aku tidak bangun untuk melaksanakan shalat.dan dari tadi malam, badan ku rasa nya pegal-pegal.lagi pula hari ini adalah hari minggu,kami berdua libur kerja.jadi pikir ku tak masalah.tapi tak di sangka ternyata pagi-pagi ibu mertua dan adik ipar sudah datang berkunjung.

Tiba-tiba mas Reza muncul dari dalam kamar dan langsung melangkah ke dapur.aku lihat ia membuka tudung saji yang ada di meja makan.

" Indah.! mana sarapan nya?! kenapa sudah jam segini meja makan masih kosong?! geram nya menatap ku seraya menahan emosi.aku yang di tatap seperti itu semakin takut untuk menjawab.

" Ma-maaf mas, aku belum masak karena biasa nya kalau hari libur kamu bangun nya siang,jadi aku belum masak karena takut makanan nya keburu dingin," sahut ku dengan menundukkan kepala karena menghindari tatapan tajam dari mas Reza.aku yakin pasti mas Reza sangat marah padaku.

" Istri macam kamu?! Dasar tidak berguna.! Ngasih anak tidak bisa,ngurus suami juga tidak bisa.! Lalu bisa mu apa!? benar-benar tidak ada yang bisa di banggakan.! cerocos ibu mertua penuh emosi.Reva langsung menghampiri ibu mertua untuk menghentikan nya.di susul Rena yang ikut berdiri.

" Sudahlah bu.,dari pada di sini bikin emosi lebih baik kita berangkat sekarang yuk.! untuk apa lama-lama di sini,buang-buang waktu saja.! ketus Rena seraya menatap sinis ke arah ku.

" Iya kamu benar.! Ya sudah ayo kita berangkat sekarang,! nanti kita terlambat gara-gara dia.! untung kita mau pergi ke hajatan orang kaya,jadi di sana bisa makan enak sepuas nya.! dari pada di sini,boro-boro mau numpang sarapan,yang ada malah di suguh in penyakit darah tinggi.! timpal ibu mertua penuh emosi.

" Loh.. mba Indah tidak ikut,? tanya Reva pada ibu mertua sambil menatap ke arah ku.

" Kamu tuh ngapain sih ngajak-ngajak orang kampungan itu!? Yang ada nanti di sana malu-maluin kita.! gertak ibu mertua pada Reva.dengan raut sedih,Reva melangkah mengikuti ibu mertua dan juga Rena keluar rumah.

Mas Reza yang sedari tadi duduk diam,bahkan melihat istri nya di hina ibu nya pun masih tetap sibuk dengan handphone nya bangun dari duduk nya hendak menyusul mereka,lekas aku mengejar dan menahan nya.

" Mas, memang nya kamu mau pergi kemana pagi-pagi begini?" kenapa kamu tidak memberitahu ku dari semalam kalau kamu berangkat pagi,? kalau aku tahu pasti akan aku siapkan sarapan." ucap ku.

" Harus nya tanpa aku bilang pun, kamu mengerti tugas mu sebagai istri.! kamu lihat tuh gara-gara kamu,ibu dan adik-adikku kelaparan,! bentak mas Reza tanpa memberitahu ku hendak pergi kemana.

" Memang nya kamu mau pergi kemana mas?" kenapa aku tidak di ajak,? hari ini kan aku juga libur kerja." sahut ku.

" Kamu tidak perlu tahu aku mau kemana,itu bukan urusan mu,! apa tadi kamu bilang,?ngajak kamu,? Apa kamu tidak bisa bercermin,? Kamu lihat saja penampilan mu seperti apa,! yang ada kamu hanya akan mempermalukan ku saja.! ketus mas Reza sambil melangkah keluar.

Mata ku tiba-tiba terasa panas mendengar ucapan mas Reza.ucapan mertua ku memang sangat menyakitkan tapi rasa nya lebih sakit dengan kata-kata yang keluar dari mulut mas Reza.tak terasa air mata ku jatuh tanpa bisa di tahan.entah apa salah ku sehingga mereka berubah dan bersikap seperti ini terhadap ku.padahal dulu mereka sangat baik dan begitu menyayangi ku.tapi sudah hampir 1 tahun belakangan ini sikap mereka berubah.

Setelah kejadian tadi pagi,rasa nya aku malas untuk melakukan apapun.di saat seperti ini perasaan ku semakin rindu dengan kedua orang tua ku,aku juga rindu kampung halaman ku.dulu sebelum menikah dengan mas Reza,aku selalu pulang 3 bulan sekali untuk mengunjungi rumah peninggalan orang tua ku sekaligus mengunjungi bu Nyai dan pak Nur.tapi setelah menikah aku tidak pernah pulang ke kampung halaman ku lagi.selain di larang mas Reza,aku pun tidak memiliki ongkos untuk pulang kesana.karena gaji ku tidak pernah tersisa tiap bulan nya.aku hanya bisa memeluk foto kedua orang tua ku seraya menangis.

Hari sudah menjelang sore,tapi mas Reza masih belum kunjung pulang.aku sudah masak ikan kesukaan nya,serta lauk pendamping lain nya.sambil menunggu mas Reza pulang,aku mengambil gawai ku mencoba untuk menghubungi bu Nyai lagi.karena sudah beberapa bulan ini nomor nya tidak bisa di hubungi.

Dengan perasaan gelisah aku terus mencoba berulang kali,tapi hasil nya tetap nihil.nomor nya masih tidak bisa di hubungi.tak lama kemudian terdengar suara motor di depan rumah.mas Reza memasuki rumah di ikuti langkah ibu mertua dan juga adik nya di belakang karena pintu tidak aku kunci.tanpa mengucapkan salam,mereka langsung melewati ku begitu saja.kecuali Reva,dia tersenyum dan menyalami ku.dia memang anak baik dan juga sopan walaupun masih duduk di kelas 1 SMP.Lalu aku pun menyusul mereka ke ruang makan.

" Mas,aku sudah masak ikan kesukaan kamu.aku ambilkan ya.? tawar ku.tanpa menghiraukan ku, mas Reza mengajak ibu dan adik-adiknya untuk makan bersama.dengan perasaan kesal,aku ikut duduk bersama mereka di ruang makan.

Dengan cepat mereka langsung mengambil piring,dan menyantap makanan yang ada di meja dengan lahap.belum sempat aku ambil piring,ibu mertua memanggil ku.

" Eh kamu ngapain duduk di situ!? Cepat ambilkan saya minum.! Kenapa tidak di sedia kan sekalian minuman di meja.! Dasar bod*h.! Gertak nya.aku buru-buru bangun mengambil minum untuk mereka.ketika aku kembali ke ruang makan seraya membawa minuman,aku tertegun melihat semua makanan yang ada di meja habis tak tersisa.Reva yang menyadari ekspresi ku langsung memasang wajah sedih.aku tahu,dia pun tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan kelakuan keluarga nya.

Mereka benar-benar tidak memikirkan perut orang lain.padahal di sini ada aku yang menahan lapar karena menunggu mas Reza pulang sedari tadi.jangankan sesendok nasi,bahkan sepotong ikan pun tak ada.yang ada hanya bagian kepala dan tulang nya saja yang tergeletak di piring.aku heran,bukan kah tadi mereka habis makan di tempat hajatan orang kaya seperti yang aku dengar tadi pagi ketika mereka berangkat.setelah kenyang mereka meninggalkan ruang makan dan duduk santai di depan tv.

Dengan perasaan sedih,aku mengambil bakul nasi yang sudah kosong.ku lihat masih ada sisa-sisa nasi sedikit yang menempel di bagian pinggir,lalu aku membersihkan nya dan menuangkan ke dalam piring setelah terkumpul.ku taburkan sedikit garam ke dalam nasi tadi lalu duduk menyendiri di pojok dapur.dengan berlinangan air mata,aku paksa kan menelan nasi yang hanya satu suapan itu,walau rasanya seperti tertahan di tenggorokan.tapi perut ku harus di isi,karena aku tidak mau sampai sakit.kalau aku sakit nanti siapa yang akan merawat ku.batin ku.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Ngebatin banget jadi mantu di sana ya allah 😭

2023-04-02

1

Ayano

Ayano

Galak amat jadi suami

2023-04-02

1

Ayano

Ayano

Kompor bledug part 1

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Tekad ku
3 Bab 3 kehidupan baru
4 Bab 4 cibiran mertua
5 Bab 5 Royal pada keluarga nya,tapi pelit pada istri nya
6 Bab 6 di antar pulang
7 Bab 7 Sesak di dada
8 Bab 8 pesan mesra dari wanita
9 Bab 9 mimpi
10 Bab 10 jatah ku berkurang
11 Bab 11 mendapat bonus
12 Bab 12 Cantik itu butuh modal
13 Bab 13 mogok masak
14 Bab 14 Kemarahan mertua di pagi hari
15 Bab 15 Rindu kampung halaman
16 Bab 16 Aku bukan wanita lemah lagi
17 Bab 17 Menikmati hidup
18 Bab 18 penampilan baru
19 Bab 18 penampilan baru
20 Bab 19 kenalan dengan selingkuhan suami
21 Bab 20 aku bukan istri durhaka
22 Bab 21 kalian pikir aku pembantu
23 Bab 22 Talak
24 Bab 23 Di rumah mas adi
25 Bab 24 Merasa tak nyaman
26 Bab 25 Bertemu pria dingin
27 Bab 26 Pulang ke kampung halaman
28 Bab 27 bertemu kembali
29 Bab 28 menata masa depan
30 Bab 29 Koper berisi uang, Hilang?!
31 Bab 30 ternyata hanya berpura-pura
32 Bab 31 Uang ku kembali
33 Bab 32 Meninggalkan rumah kenangan
34 Bab 33 Bertemu keluarga benalu
35 Bab 34 Harapan yang terkabul
36 Bab 35 Berterima kasih
37 Bab 36 Pindah ke ruko baru
38 Bab 37 Ternyata simpanan Om-om
39 Bab 38 Bertemu orang jahat
40 Bab 39 Pertolongan wanita kuat
41 Bab 40 Opening rumah makan
42 Bab 41 Bantuan chef
43 Bab 42 Memanjakan diri
44 Bab 43 Jangan panggil aku wanita kampungan
45 Bab 44 Aku bukan Indah yang dulu
46 Bab 45 Usaha ku semakin maju
47 Bab 46 Manusia Aneh
48 Bab 47 Ajakan pak Dirgantara
49 Bab 48 Jatuh berdua
50 Bab 49 Ciuman hangat Dirgantara
51 Bab 50 Sebuah Foto
52 Bab 51 Di jemput mas Adi
53 Bab 52 Menghadiri Pesta
54 Bab 53 Pergi ke pesta
55 Bab 54 Dirgantara VS Sandra
56 Bab 55 Makan siang berdua
57 Bab 56 Di suapi Pak Dirgantara
58 Bab 57 Pindah ke Rumah Besar
59 Bab 58 Terlambat Datang
60 Bab 59 Kedatangan Sandra
61 Bab 60 Makan siang bersama Sandra
62 Bab 61 jatuh ke pangkuan Dirgantara
63 Bab 62 Kamu wanita ku
64 Bab 63 Ungkapan perasaan Dirgantara
65 Bab 64 Tempat romantis
66 Bab 65 Bertemu mas Adi
67 Bab 66 Dirgantara cemburu?
68 Bab 67 Duduk di Balkon
69 Bab 68 Dasar Mesum
70 Bab 69 Hari terakhir belajar
71 Bab 70 Pelukan Erat Dirgantara
72 Bab 71 Aku juga mencintaimu sayang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Tekad ku
3
Bab 3 kehidupan baru
4
Bab 4 cibiran mertua
5
Bab 5 Royal pada keluarga nya,tapi pelit pada istri nya
6
Bab 6 di antar pulang
7
Bab 7 Sesak di dada
8
Bab 8 pesan mesra dari wanita
9
Bab 9 mimpi
10
Bab 10 jatah ku berkurang
11
Bab 11 mendapat bonus
12
Bab 12 Cantik itu butuh modal
13
Bab 13 mogok masak
14
Bab 14 Kemarahan mertua di pagi hari
15
Bab 15 Rindu kampung halaman
16
Bab 16 Aku bukan wanita lemah lagi
17
Bab 17 Menikmati hidup
18
Bab 18 penampilan baru
19
Bab 18 penampilan baru
20
Bab 19 kenalan dengan selingkuhan suami
21
Bab 20 aku bukan istri durhaka
22
Bab 21 kalian pikir aku pembantu
23
Bab 22 Talak
24
Bab 23 Di rumah mas adi
25
Bab 24 Merasa tak nyaman
26
Bab 25 Bertemu pria dingin
27
Bab 26 Pulang ke kampung halaman
28
Bab 27 bertemu kembali
29
Bab 28 menata masa depan
30
Bab 29 Koper berisi uang, Hilang?!
31
Bab 30 ternyata hanya berpura-pura
32
Bab 31 Uang ku kembali
33
Bab 32 Meninggalkan rumah kenangan
34
Bab 33 Bertemu keluarga benalu
35
Bab 34 Harapan yang terkabul
36
Bab 35 Berterima kasih
37
Bab 36 Pindah ke ruko baru
38
Bab 37 Ternyata simpanan Om-om
39
Bab 38 Bertemu orang jahat
40
Bab 39 Pertolongan wanita kuat
41
Bab 40 Opening rumah makan
42
Bab 41 Bantuan chef
43
Bab 42 Memanjakan diri
44
Bab 43 Jangan panggil aku wanita kampungan
45
Bab 44 Aku bukan Indah yang dulu
46
Bab 45 Usaha ku semakin maju
47
Bab 46 Manusia Aneh
48
Bab 47 Ajakan pak Dirgantara
49
Bab 48 Jatuh berdua
50
Bab 49 Ciuman hangat Dirgantara
51
Bab 50 Sebuah Foto
52
Bab 51 Di jemput mas Adi
53
Bab 52 Menghadiri Pesta
54
Bab 53 Pergi ke pesta
55
Bab 54 Dirgantara VS Sandra
56
Bab 55 Makan siang berdua
57
Bab 56 Di suapi Pak Dirgantara
58
Bab 57 Pindah ke Rumah Besar
59
Bab 58 Terlambat Datang
60
Bab 59 Kedatangan Sandra
61
Bab 60 Makan siang bersama Sandra
62
Bab 61 jatuh ke pangkuan Dirgantara
63
Bab 62 Kamu wanita ku
64
Bab 63 Ungkapan perasaan Dirgantara
65
Bab 64 Tempat romantis
66
Bab 65 Bertemu mas Adi
67
Bab 66 Dirgantara cemburu?
68
Bab 67 Duduk di Balkon
69
Bab 68 Dasar Mesum
70
Bab 69 Hari terakhir belajar
71
Bab 70 Pelukan Erat Dirgantara
72
Bab 71 Aku juga mencintaimu sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!