Firasat

Firasat

Bab 1 Tragedi

Mengingat kembali kejadian tiga tahun silam. sebuah tragedi yang merenggut nyawa kedua orang tua ku.

waktu itu ayah dan ibu hendak menyebrang jalan sepulang jualan dari pasar, tiba-tiba sebuah mobil truk mengalami rem blong,naas kedua orang tua ku terhempas seketika dan tak bisa di selamatkan karena benturan di kepala yang sangat keras mengenai aspal.

Saat itu aku masih duduk di kelas 3 SMA dan tengah ujian semester akhir.selama mengikuti ujian,entah kenapa perasaan ku tidak enak dan gelisah,rasanya ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

Ketika sudah sampai di depan rumah setelah pulang sekolah,aku terkejut melihat keadaan di rumah sudah sangat ramai oleh tetangga dan orang-orang berkumpul dan juga ada bendera kuning yang sudah terpasang di tiang rumah.

Tanpa bertanya,aku yang sudah punya firasat buruk langsung berlari masuk ke dalam rumah.di dalam pun sudah banyak orang mengelilingi dua mayat yang sudah terbujur kaku.tetangga yang melihat ku langsung menghampiri dan memelukku.

" Yang sabar ya nak,yg ikhlas, InsyaAllah ayah dan ibu mu sudah tenang di sana ," ucap Bu Nyai tetangga samping rumah kami.

Seketika badan ku lunglai.,

Air mataku mengalir deras.,

Dunia seakan gelap dan tubuh ku terasa oleng dan hampir ambruk ke lantai,dengan sigap orang-orang menahan tubuh ku.aku tertatih menghampiri jenazah kedua orang tua ku,aku langsung histeris dan menangis sejadi-jadinya sambil memeluk mereka yang sudah tak bernyawa.

Dunia ku serasa runtuh,entah bagaimana kehidupan ku setelah ini.aku hanya bisa meratapi nasib ku yang tinggal sebatang kara.

**

Pemakaman kedua orang tua ku sudah selesai di lakukan,di bantu para warga dan tetangga.setelah pemakaman aku kembali ke rumah dengan keadaan masih tak percaya bahwa ayah dan ibu sudah tiada.

Suasana rumah terasa sunyi,aku berdiri di ambang pintu sambil memandangi sekeliling rumah.baru kemarin rasanya kami bercengkrama dan bersenda gurau.

Bahkan aku sudah berjanji pada ayah dan ibu,setelah lulus SMA nanti aku akan langsung mencari kerja demi bisa membantu perekonomian keluarga dan juga ingin membahagiakan mereka.

Tapi sekarang semua nya berubah,mereka sudah pergi untuk selamanya sebelum cita-cita ku tercapai.

"Nak.,kamu jangan bersedih lagi ya..,dan jangan pernah merasa sendiri.! masih ada kami di sini..kami menyayangi mu seperti anak sendiri.jadi kamu bisa anggap kami sebagai orang tua mu,kalau ada apa apa jangan sungkan.! iya kan pak,? ucap lembut Bu Nyai yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang ku seraya mengusap pundak ku.di susul anggukan dari Pak Nur,suami nya.

"Iya nak,anggap lah kami ini orang tuamu.dengan senang hati kami akan menganggap mu sebagai anak kami." ucap pak nur seraya tersenyum hangat.

Aku menoleh dan tersenyum getir mendengar ucapan mereka.air mata ku kembali terjatuh.

"Terima kasih banyak karena bapak dan ibu mau menganggap ku sebagai anak kalian,dan terima kasih juga atas kebaikan kalian selama ini ," ucap ku masih dengan berlinang air mata.

****

Sudah sebulan lebih setelah kepergian orang tua ku,aku pun lulus sekolah.selama sebulan itu lah bu Nyai dan pak Nur yang membantu ku menjalani kehidupan.

Aku tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tua ku,rumah yang sangat sederhana hasil dari kerja keras ayah dan ibu selama berjualan di pasar.sebenar nya keluarga bu Nyai sudah menawarkan ku agar tinggal bersama nya,tapi aku menolak.aku ingin tetap tinggal di rumah peninggalan orang tua ku untuk mengobati rasa rindu ku pada mereka, apalagi rumah ini penuh dengan kenangan.

Hampir setiap hari bu Nyai mengantarkan makanan dan juga sedikit uang jajan sekolah.dari dulu mereka memang sangat baik,sering membantu keluarga kami di saat kami susah.

Usia mereka sudah 40 tahun lebih,hampir seusia dengan almarhum orang tua ku.tapi mereka masih belum di karuniai seorang anak dan kehidupan mereka sangat sederhana.pak nur hanya membuka bengkel kecil-kecilan sedangkan bu Nyai hanya berkebun.

Pekarangan yang luas di belakang rumah nya di gunakan untuk menanam aneka sayuran,sehingga untuk kebutuhan dapur mereka tak perlu membeli nya.bahkan jika panen melimpah,mereka menjual nya ke pasar.tak jarang mereka pun menjual nya ke orang tua ku dengan harga miring,dan orang tua ku akan menjual nya di pasar.

Setelah lulus sekolah,aku berpikir untuk segera mencari pekerjaan agar tidak selalu merepotkan keluarga bu Nyai terus menerus.aku pun harus punya penghasilan sendiri untuk kehidupan ku ke depan nya.dan aku juga ingin membalas kebaikan keluarga bu Nyai selama ini.karena tanpa mereka,mungkin aku tidak akan setegar ini menjalani kehidupan seorang diri.nanti aku akan mencoba mencari pekerjaan di desa terlebih dahulu,tapi jika di desa tidak dapat pekerjaan maka aku harus mencari pekerjaan ke kota.kata orang-orang mencari pekerjaan di kota sangat mudah dan gaji nya lebih besar dari pada di desa.

Biasa nya kalau pun ada pekerjaan di desa hanya menjaga toko seperti sembako yang gaji nya tidak lebih dari 500 ribu per bulan nya.Aku ingin bisa menabung untuk masa depan ku,biar lah nanti rumah ini aku titipkan pada bu Nyai,sesekali saat mendapat libur aku akan pulang untuk mengunjungi nya.aku tak ada niat untuk menjual rumah ini sampai kapan pun,karena rumah ini penuh dengan kenangan bersama kedua orang tua ku.

***

Seminggu berlalu

Esok hari setelah menunaikan kewajiban ku sebagai umat muslim,aku langsung bergegas mempersiapkan diri untuk pergi ke kota.

Aku mengemasi barang barang yang akan aku bawa ke kota ke dalam koper dan tas ransel.bersyukur aku memiliki sedikit uang tabungan,dan uang jajan yang selama ini bu Nyai berikan selalu aku tabung tak pernah aku jajankan di sekolah.

Seperti nya untuk biaya ongkos ke kota dan biaya kost di sana masih ada sedikit sisa untuk biaya aku makan beberapa hari ke depan selagi aku belum mendapatkan pekerjaan.

" Assalamualaikum Pak,Bu ?" ucapku kala mendatangi rumah yang sudah aku anggap sebagai orang tua ku.

" Waalaikum salam," sahut suara wanita dari dalam rumah.selang tak berapa lama,muncul bu Nyai dari balik pintu dengan raut wajah heran ketika melihat ku sudah berpenampilan rapi sepagi ini.

"Nak Indah ayo masuk.! pagi-pagi begini kamu rapih sekali,mau pergi kemana?" tanya bu Nyai.

"Bu, saya ke sini hendak pamit mau pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.saya titip rumah ya bu.! sesekali saat libur kerja nanti,saya pasti pulang untuk mengunjungi rumah dan juga mengunjungi kalian.sekalian saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan kalian selama ini,saya nggak akan pernah lupa dengan semua kebaikan kalian.! doakan saya ya Bu semoga cepat dapat pekerjaan di kota.kalau sudah dapat pekerjaan,saya ingin membalas jasa kalian selama ini ."ucapku seraya menahan haru.

Lalu tak lama pak Nur masuk dari pintu belakang dan langsung duduk bergabung dengan kami.

" Nak, kenapa harus jauh-jauh mencari kerja ke kota,apa nggak bisa cari kerja di desa sini saja?" Ibu hanya takut,kamu di kota nggak punya siapa-siapa.nanti kalau ada apa-apa bagaimana?"

" Untuk masalah kamu mau membalas atas apa yang sudah kami lakukan,itu semua tidak perlu kamu pikirkan.! kami ikhlas dan senang bisa membantu mu," ucap nya dengan lembut seraya tersenyum menoleh ke arah pak Nur.

Terpopuler

Comments

Wisnu Arca

Wisnu Arca

sering-sering mendoakan orang tua agar dia bahagia disana. mantap ceritanya kak

balas mampir juga ketempatku kak
terimakasih.

2023-04-16

1

Liandiva2630

Liandiva2630

Ceritanya seru kk, untuk pemula ini dah keren👍🤗
Sedikit saran buat tanda baca ya... Semangat 🥰🥰

2023-03-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Tekad ku
3 Bab 3 kehidupan baru
4 Bab 4 cibiran mertua
5 Bab 5 Royal pada keluarga nya,tapi pelit pada istri nya
6 Bab 6 di antar pulang
7 Bab 7 Sesak di dada
8 Bab 8 pesan mesra dari wanita
9 Bab 9 mimpi
10 Bab 10 jatah ku berkurang
11 Bab 11 mendapat bonus
12 Bab 12 Cantik itu butuh modal
13 Bab 13 mogok masak
14 Bab 14 Kemarahan mertua di pagi hari
15 Bab 15 Rindu kampung halaman
16 Bab 16 Aku bukan wanita lemah lagi
17 Bab 17 Menikmati hidup
18 Bab 18 penampilan baru
19 Bab 18 penampilan baru
20 Bab 19 kenalan dengan selingkuhan suami
21 Bab 20 aku bukan istri durhaka
22 Bab 21 kalian pikir aku pembantu
23 Bab 22 Talak
24 Bab 23 Di rumah mas adi
25 Bab 24 Merasa tak nyaman
26 Bab 25 Bertemu pria dingin
27 Bab 26 Pulang ke kampung halaman
28 Bab 27 bertemu kembali
29 Bab 28 menata masa depan
30 Bab 29 Koper berisi uang, Hilang?!
31 Bab 30 ternyata hanya berpura-pura
32 Bab 31 Uang ku kembali
33 Bab 32 Meninggalkan rumah kenangan
34 Bab 33 Bertemu keluarga benalu
35 Bab 34 Harapan yang terkabul
36 Bab 35 Berterima kasih
37 Bab 36 Pindah ke ruko baru
38 Bab 37 Ternyata simpanan Om-om
39 Bab 38 Bertemu orang jahat
40 Bab 39 Pertolongan wanita kuat
41 Bab 40 Opening rumah makan
42 Bab 41 Bantuan chef
43 Bab 42 Memanjakan diri
44 Bab 43 Jangan panggil aku wanita kampungan
45 Bab 44 Aku bukan Indah yang dulu
46 Bab 45 Usaha ku semakin maju
47 Bab 46 Manusia Aneh
48 Bab 47 Ajakan pak Dirgantara
49 Bab 48 Jatuh berdua
50 Bab 49 Ciuman hangat Dirgantara
51 Bab 50 Sebuah Foto
52 Bab 51 Di jemput mas Adi
53 Bab 52 Menghadiri Pesta
54 Bab 53 Pergi ke pesta
55 Bab 54 Dirgantara VS Sandra
56 Bab 55 Makan siang berdua
57 Bab 56 Di suapi Pak Dirgantara
58 Bab 57 Pindah ke Rumah Besar
59 Bab 58 Terlambat Datang
60 Bab 59 Kedatangan Sandra
61 Bab 60 Makan siang bersama Sandra
62 Bab 61 jatuh ke pangkuan Dirgantara
63 Bab 62 Kamu wanita ku
64 Bab 63 Ungkapan perasaan Dirgantara
65 Bab 64 Tempat romantis
66 Bab 65 Bertemu mas Adi
67 Bab 66 Dirgantara cemburu?
68 Bab 67 Duduk di Balkon
69 Bab 68 Dasar Mesum
70 Bab 69 Hari terakhir belajar
71 Bab 70 Pelukan Erat Dirgantara
72 Bab 71 Aku juga mencintaimu sayang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Tekad ku
3
Bab 3 kehidupan baru
4
Bab 4 cibiran mertua
5
Bab 5 Royal pada keluarga nya,tapi pelit pada istri nya
6
Bab 6 di antar pulang
7
Bab 7 Sesak di dada
8
Bab 8 pesan mesra dari wanita
9
Bab 9 mimpi
10
Bab 10 jatah ku berkurang
11
Bab 11 mendapat bonus
12
Bab 12 Cantik itu butuh modal
13
Bab 13 mogok masak
14
Bab 14 Kemarahan mertua di pagi hari
15
Bab 15 Rindu kampung halaman
16
Bab 16 Aku bukan wanita lemah lagi
17
Bab 17 Menikmati hidup
18
Bab 18 penampilan baru
19
Bab 18 penampilan baru
20
Bab 19 kenalan dengan selingkuhan suami
21
Bab 20 aku bukan istri durhaka
22
Bab 21 kalian pikir aku pembantu
23
Bab 22 Talak
24
Bab 23 Di rumah mas adi
25
Bab 24 Merasa tak nyaman
26
Bab 25 Bertemu pria dingin
27
Bab 26 Pulang ke kampung halaman
28
Bab 27 bertemu kembali
29
Bab 28 menata masa depan
30
Bab 29 Koper berisi uang, Hilang?!
31
Bab 30 ternyata hanya berpura-pura
32
Bab 31 Uang ku kembali
33
Bab 32 Meninggalkan rumah kenangan
34
Bab 33 Bertemu keluarga benalu
35
Bab 34 Harapan yang terkabul
36
Bab 35 Berterima kasih
37
Bab 36 Pindah ke ruko baru
38
Bab 37 Ternyata simpanan Om-om
39
Bab 38 Bertemu orang jahat
40
Bab 39 Pertolongan wanita kuat
41
Bab 40 Opening rumah makan
42
Bab 41 Bantuan chef
43
Bab 42 Memanjakan diri
44
Bab 43 Jangan panggil aku wanita kampungan
45
Bab 44 Aku bukan Indah yang dulu
46
Bab 45 Usaha ku semakin maju
47
Bab 46 Manusia Aneh
48
Bab 47 Ajakan pak Dirgantara
49
Bab 48 Jatuh berdua
50
Bab 49 Ciuman hangat Dirgantara
51
Bab 50 Sebuah Foto
52
Bab 51 Di jemput mas Adi
53
Bab 52 Menghadiri Pesta
54
Bab 53 Pergi ke pesta
55
Bab 54 Dirgantara VS Sandra
56
Bab 55 Makan siang berdua
57
Bab 56 Di suapi Pak Dirgantara
58
Bab 57 Pindah ke Rumah Besar
59
Bab 58 Terlambat Datang
60
Bab 59 Kedatangan Sandra
61
Bab 60 Makan siang bersama Sandra
62
Bab 61 jatuh ke pangkuan Dirgantara
63
Bab 62 Kamu wanita ku
64
Bab 63 Ungkapan perasaan Dirgantara
65
Bab 64 Tempat romantis
66
Bab 65 Bertemu mas Adi
67
Bab 66 Dirgantara cemburu?
68
Bab 67 Duduk di Balkon
69
Bab 68 Dasar Mesum
70
Bab 69 Hari terakhir belajar
71
Bab 70 Pelukan Erat Dirgantara
72
Bab 71 Aku juga mencintaimu sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!