"Ngomong-ngomong tadi anak nya bu Rita cantik ya mas.? Terdengar di telinga celetukan Rena dari ruang tamu.
" Iya kamu benar..pasti dia sangat pintar merawat diri.apalagi penampilan nya kelihatan sangat berkelas.kapan ibu punya menantu seperti itu ya." terdengar sahutan dari ibu mertua.
" Iya kan bu..tidak seperti istri nya mas Reza tuh.penampilan nya sangat kampungan,bikin malu.dan penampilan nya pun tak enak di pandang mata," timpal Rena kembali seraya terkikik.Tidak terdengar sahutan apapun dari mas Reza,entah ia sedang fokus pada apa.
" Ibu sama kak Rena jangan bicara seperti itu,nanti kalau mba Indah dengar kan kasihan.lagi pula mau bagaimana pun,mba Indah kan tetap istri nya mas Reza" tegur Reva.
" Eh kamu anak kecil diam saja, jangan ikut campur.! Ini urusan orang dewasa.! Bentak ibu mertua.
" Iya nih kamu ngapain sih belain dia,! Memang nya kamu dapat apa dari dia,? Kakak ipar yang bisa nya cuma bikin malu seperti dia tidak usah di bela.! Rena menimpali.
Aku hanya diam mendengarkan percakapan mereka dengan menahan rasa sakit di dada tanpa ada niat untuk menghampiri.Karena tak tahan mendengar ucapan dan hinaan mereka,buru-buru aku melangkah masuk ke dalam kamar.hati ku sakit sekali mendengar semua itu,dada pun terasa sesak rasa nya.apalagi tidak ada sedikit pun pembelaan dari mas Reza untuk ku,padahal aku istri nya.
Aku bisa menangisi dan meratapi nasib ku,tidak ada tempat untuk mengadu.satu-satu nya orang yang harus nya bisa untuk tempat aku berkeluh kesah, nyata nya tidak membela ku sedikit pun.aku memeluk guling seraya menumpahkan air mata ku.mata semakin berat karena lelah menangis.
***
Aku terbangun dan membuka mata melihat ke arah luar jendela,suasana di luar sudah gelap.tenyata dari sore tadi aku ketiduran.dan ku lirik jam sudah jam 7 malam.mungkin karena banyak menangis jadi aku lelah lalu tertidur.
Di luar kamar begitu sunyi,tidak terdengar suara mertua dan adik ipar ku lagi.dan mas Reza pun tidak ada di kamar.
Dengan langkah gontai aku berjalan menuju ruang tamu,benar saja mereka semua tidak ada.aku intip keluar rumah dari celah jendela,dan ternyata motor mas Reza pun tidak ada di luar.lalu aku menuju dapur,piring bekas makan tadi masih berada di posisi nya.mereka pergi tanpa membereskan bekas makan mereka terlebih dahulu.aku menghela nafas lalu bergegas membereskan semua nya.
Setelah selesai aku kembali ke kamar merebahkan diri di kasur,saat ini pikiran ku berkecamuk.aku merenung memikirkan sikap mas Reza yang tidak pernah ada di rumah saat libur kerja bahkan saat pulang kerja pun selalu pulang larut malam,entah apa yang di lakukan nya di luar sana.jika aku bertanya pun percuma saja,yang ada makian lah yang keluar dari mulut nya.aku seperti istri yang tak di anggap,jika mas Reza sudah tidak mencintai ku lagi tapi kenapa dia tidak menceraikan ku saja.sikap nya pun sangat dingin, bahkan kami sudah lama sekali tidak pernah berbincang hangat layak nya suami istri. setiap bertemu, kami seperti orang asing.padahal ia dulu sangat perhatian dan lemah lembut.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini, seandainya masih ada ayah dan ibu pasti aku tidak akan sesedih ini,dan aku tidak akan merasa sendiri dan kesepian.aku fikir yang namanya pernikahan itu penuh dengan kebahagian, karena sedari kecil hingga dewasa aku melihat ayah dan ibu selalu hidup rukun, bahagia, dan saling menyayangi. tidak pernah sekalipun melihat mereka bertengkar.
Tapi nyata nya pernikahan yang aku jalani sangat berbeda jauh dengan pernikahan ayah dan ibu ku.
aku rindu dengan mereka, aku juga rindu dengan sikap mas Reza yang dulu.
Tok.. tok.. tok.. Assalamu'alaikum.," terdengar suara orang mengucapkan salam dari luar.aku bangkit dari lamunan lalu melangkah menuju pintu.
" Waalaikum salam." balas ku setelah membuka kan pintu.
" Eh mba Ida, ada apa mba,? tanya ku ketika melihat tetangga ujung rumah berdiri di depan pintu.
" Maaf Indah kalau saya mengganggu malam-malam,saya cuma mau mengantarkan besek. kebetulan di rumah sedang ada syukuran kecil-kecilan,tolong di terima ya." ucap nya seraya menyodorkan sebuah tentengan.
" Oh iya mba terima kasih banyak ya," ucap ku tersenyum senang menerima nya.
" Sama-sama Indah..kalau begitu saya permisi dulu ya., Assalamu'alaikum." pamit nya.
" Waalaikum salam." sahut ku,lalu aku menutup pintu setelah mba Ida melangkah pergi.
Aku membuka isi besek pemberian mba Ida tadi.setelah di buka aku melihat lauk pauk ayam lengkap dengan sambal nya,dan ada juga buah pisang serta jeruk.melihat nya membuat perut ku keroncongan karena kebetulan tadi sore aku juga belum makan.aku sangat bersyukur sekali disaat perut ku sedang lapar ada yang mengantarkan makanan.tak menunggu lama aku pun langsung menyantap nya sampai habis.sekarang perut ku terasa kenyang sekali. buru-buru aku merapikan bekas makan ku sebelum mas Reza pulang.
Sambil menunggu nasi di perut ku turun,aku duduk di ruang tv menunggu mas Reza pulang.1 jam berlalu masih belum terdengar suara motor nya,ku lirik jam di dinding menunjukan hampir jam setengah 10 malam.mengingat besok hari kerja dan harus bangun pagi-pagi,ku putuskan untuk tidur lebih dulu.ketika hendak bangkit dari duduk ku terdengar suara deru motor di depan rumah. ku intip dari celah jendela ternyata Rena dan ibu mertua, tak lama menyusul motor mas Reza di belakang nya yang membonceng Reva.untuk apa lagi mereka datang kesini malam-malam begini,batin ku.
Ku urungkan membuka pintu,buru-buru aku masuk ke dalam kamar.lagi pula mas Reza memiliki kunci cadangan jadi lebih baik aku akan berpura-pura tidur saja.jangan sampai aku bertemu dengan ibu mertua malam ini,karena pikiran ku sudah lelah.
Terdengar suara pintu depan di buka, tanda mereka sudah masuk ke dalam rumah.mereka terdengar ceria sekali di iringi suara canda tawa.aku yang mendengar nya merasa semakin sedih, seandai nya mereka juga memperlakukan ku dengan baik layak nya keluarga pasti malam ini aku pun merasakan kebahagiaan itu.
" Makanan di restoran tadi enak sekali ya bu, kapan-kapan aku jadi ingin kesana lagi." terdengar suara Rena di ruang tamu.
" Janji ya mas nanti kalau mas Reza gajian ajak kita makan di sana lagi.aku suka sekali makanan nya dan restoran nya juga sangat mewah ya bu,? ucap Rena lagi sedikit nyaring sampai terdengar jelas ke dalam kamar.
" Iya..iya..mas janji nanti kalau mas sudah gajian,akan ajak kamu kesana lagi." sahut mas reza.
" Kamu juga janji ya beliin ibu tas yang tadi ibu mau,padahal tadi tas nya bagus-bagus tapi sayang ibu cuma bisa beli 1.lagi pula harga nya kan cuma 300ribuan saja."
" Kan tadi ibu sudah beli tas yang ibu pilih,lagi pula tas ibu sudah banyak.memang nya ibu mau pakai kemana,? Sahut mas Reza dengan nada sedikit kesal.
" Kamu pelit banget sih sama ibu sendiri saja perhitungan begitu.! Ibu cuma minta beli tas 2 saja masa tidak kamu kasih? Kamu mau jadi anak durhaka?! Kamu bisa sukses seperti sekarang itu berkat doa ibu,ingat itu.! ketus ibu.
" Iya sudah..sudah...aku janji nanti kalau sudah gajian, akan aku belikan lagi." terdengar suara mas Reza mengalah.
" Kamu janji ya..?" ucap ibu girang.
" Aku juga dong mas, masa cuma ibu saja." timpal Rena tak mau kalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ayano
Bab paling emosian. Suami kek gitu mesti ditenggelamkan ke laut. Serius dah 😡
2023-04-02
1
Ayano
Bisa gila lama-lama mental anak orang 😭. Kasian kamu nak
2023-04-02
1
Ayano
Kompor bledug part 2 😡
2023-04-02
1