Chapter 4

Setelah membeli buku dan minum kopi bersama Hwan. Yeri memutuskan langsung pulang karena jam sudah menunjukkan jam 2 siang. Sesampainya di rumah Yeri langsung berhadapan dengan Appa nya yang tengah duduk di ruang tengah.

"Dari mana saja kau? Bukan kah kemarin kau sudah keluar bersama Hansu dan Anna?" tanya tuan Park dengan nada dinginnya.

"A-appa. Yeri hanya ke toko buku, ada buku yang harus Yeri beli untuk belajar mempersiapkan Ujian awal semester nanti." Jawab Yeri dengan gugup.

"Ke toko buku atau bertemu dengan seorang pria? Kau sudah berani lagi membohongi appa Yeri-a? Kau ingin appa hukum lagi?"

"T-tidak appa, a-aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya a-appa. Aku t-tidak berbohong."

"Siapa dia?"

"Orang yang tidak sengaja menabrak mobilku kemarin appa." Jawab Yeri dengan lirih tapi masih bisa di dengar tuan Park

"Dia hanya ingin mentraktirku minum appa. Jadi, aku meng-iyakan dan kita pergi ke cafe dekat toko buku." lanjut Yeri menjelaskan.

"Baiklah appa percaya. Ingat Yeri-a, appa tidak ingin kau membohongi appa lagi. Kau mengerti?" Tegas tuan Park.

"Iya appa, Yeri mengerti." Jawab yeri dengan sedikit takut akan nada tegas appanya.

Setelah mendengar jawaban putrinya, tuan Park melangkah pergi meninggalkan Yeri yang masih menunduk takut.

"Yeri-a kembali lah ke kamar." Ucap nyonya Park tiba-tiba yang datang dari arah dapur.

"Iya eomma." Jawab Yeri dengan suara lirih.

"Kenapa tidak dari dulu kau bersikap seperti ini, Appa"

********

Tok...tok..tok..

"Yeri-a, Boleh eomma masuk?" Ucap nyonya Park diluar kamar Yeri.

"Masuk saja eomma." Sahut Yeri dari dalam kamarnya. Nyonya Park pun segera masuk ke kamar Yeri dan berjalan mendekati Yeri yang tengah duduk bersandar di tempat tidurnya.

"Kau baik-baik saja sayang? Eomma tadi sudah memberitahu appa kalau kau pergi ke toko buku. Eomma tidak tahu kalau appa mengirim seseorang untuk mengikutimu. Jadi, appa mu tahu kalau kau bertemu dengan seorang pria"

"Jadi, appa menyuruh orang memata-matai ku eomma?"

"Iya, Appamu takut kau melakukan hal buruk lagi."

"Aku mengerti eomma. Terimakasih karena eomma telah memberitahuku."

"Maaf sayang." Ucap nyonya Park sedikit bergetar karena menahan isakan.

"Eomma, harusnya Yeri yang minta maaf. Yeri yang salah." Timpal Yeri sambil menggenggam erat tangan nyonya Park.

"Tidak sayang, tidak.. Eomma dan appa yang salah."

"Eomma sudah ya, bisakah kita tidak bahas ini lagi?"

"Baiklah sayang, maaf" ucap nyonya Park dengan senyum hangat

"Eomma turun dulu, eomma mau menyiapkan makan malam. Turunlah jika makan malam sudah siap" lanjutnya

"Iya eomma" jawab Yeri dengan senyum manisnya

"Maaf eomma, appa." monolog Yeri pada diri sendiri setelah nyonya Park menutup pintu kamarnya.

******

Saat ini jam menunjukkan jam 7 malam, jam makan malam untuk keluarga Park.

"Yeri-a, turunlah. Ayo makan malam." Teriak nyonya Park dari lantai bawah.

Yeri yang mendengar teriakan sang eomma itupun langsung beranjak dari meja belajarnya dan bergegas menuju ruang makan.

"Selamat malam appa, eomma." Sapa Yeri ke kedua orangtuanya.

"Selamat malam Yeri-a/sayang." Sahut tuan dan nyonya Park bersamaan.

Yeri pun mendudukkan dirinya di kursi untuk bergabung bersama kedua orang tuanya.

"Ini sayang makan lah, eomma memasakan steak untukmu." ucap nyonya Park sambil meletakkan piring yang sudah berisi steak dan pelangkapnya di hadapan Yeri.

"Terimakasih eomma." Ucap Yeri dengan senyum manis dan mata berbinar. "Selamat makan eomma, appa." Lanjut Yeri.

"Selamat makan." Sahut tuan dan nyonya Park bersamaan.

Seperti biasa, ruang makan keluarga Park hanya terdengar suara dentingan alat makan saja. Tidak ada obrolan atau candaan keluarga. Mungkin memang sedikit kaku, tapi ya seperti itulah keluarga Yeri.

Makan malam telah selesai. Yeri pun sudah kembali ke kamar nya dan melanjutkan acara belajar nya. Yeri memang tidak pernah berkumpul dengan orang tuanya untuk mengobrol santai atau apapun, mereka hanya akan berkumpul saat makan bersama dan ada acara-acara tertentu saja. Selain itu, mereka hanya akan menghabiskan waktu mereka dengan kesibukan masing-masing. Ya, seperti itulah. Dan Yeri sudah terbiasa dengan itu semua.

Yeri sedari kecilpun selalu di tinggal seorang diri dirumah tanpa ada yang memperhatikan si Yeri kecil. Mungkin itu juga yang menjadikan Yeri jadi sosok yang pendiam, tidak pandai bergaul dan hanya suka dengan kesendiran. Yeri masih sangat ingat dengan jelas masa kecilnya.

Bagaimana dia selalu merasa iri dengan teman semasa kecilnya dan bagaimana Yeri kecil mendapatkan kekerasan untuk pertama kalinya dari appanya. Setiap menginggat semua itu dada Yeri merasa sangat sesak.

"Appa, kenapa kau tidak menjaga ku dari dulu." Monolog Yeri lirih pada diri nya sendiri. Sambil mengingat perkataan eommanya tadi dan mengingat kejadian di masalalu.

******

Huft...

Dengusan kasar terdengar di kamar bernuansa baby blue. Kamar Park Yeri. Ia telah selesai dari acara belajarnya dan sekarang Yeri pun tidak bisa tidur. Sudah 30menit Yeri berbaring di tempat tidur Kingsize nya tapi, ia tak kunjung tertidur. Yeri pun memutuskan membuka ponselnya. Karena sedari siang sampai saat ini Yeri tidak membuka ponselnya. Hingga sebuah pesan menarik perhatiannya.

*_*

"Yeri-ssi. Apa kau sudah sampai rumah? Ini aku Hwan, Lim Hwan." 14.30

"Yeri-ssi. Kenapa tidak membalas pesanku? Apa kau sibuk?." 15.00

"Yeri-ssi.. Apa kita bisa bertemu lagi?" 18.30

"Yeri-ssi. Balas pesanku jika kau tidak sibuk. Aku menunggu mu." 19.00

*_*

"Wah.. Dia mengirimiku pesan beruntun." Ucap Yeri dengan raut wajah terperangah setelah membuka pesan beruntun dari Hwan dan langsung membalasnya.

*_*

"Maaf Hwan-ssi. Aku baru memengang ponselku. Dan aku tidak tahu jika kau mengirimiku pesan." balas Yeri

*_*

Setelah membalas pesan Hwan, ia juga membuka pesan lainnya mulai dari grup chatnya dengan Hansu dan Anna. Dan juga pesan dari Yejin. Yeri pun membuka pesan Yejin karena kemarin ia telah mengabaikan pesannya.

*_*

From : Jeon Yejin

"Yeri-a. Kenapa kau selalu mengabaikan ku? Apa kau benar-benar sudah tidak ingin berteman denganku lagi? Sudah berapa lama kita tidak bertemu Yeri-a?." 18.05

"Ayo bertemu Yeri-a. Aku sangat merindukan temanku Park Yeri." 18.30

*_*

Yeri hanya menatap pesan yang dikirimkan Yejin. Yeri memang sudah lama mengabaikan Yejin. Bahkan kalau Yeri pikir, Ia mengabaikan Yejin saat ia mulai berteman baik dengan Hansu dan Anna, jahat sekali bukan.

*_*

"Yejin-a. Maaf, aku tidak bermaksud mengabaikanmu. Aku terlalu fokus pada sekolah. Dan ya kau taukan appa ku sudah sangat over protektif kepadaku. Jadi, maaf aku tidak bisa bebas seperti dulu lagi."

*_*

Ting..ting..

Suara notif pesan masuk, saat Yeri mau meletakkan ponselnya setelah membalas pesan Yejin. Yang awalnya Yeri pikir balasan dari Yejin, ternyata pesan itu dari Hwan.

*_*

"Tidak apa Yeri-ssi. Aku pikir kau mengabaikanku. Tapi, syukurlah kau membalas pesanku." Hwan

"Tidak. Aku tidak mengabaikanmu." Yeri

"Ya, terimakasih karena tidak mengabaikanku."

"Iya."

"Yeri-ssi. Mau pergi bersamaku? Aku ingin berteman denganmu. Kau mau berteman denganku kan?"

*_*

Yeri sempat berfikir sejenak untuk membalas pesan dari Hwan. Haruskah iya menerima ajakannya untuk pergi bersama? Tapi appa nya pasti akan mengawasinya dengan mengirim seorang mata-mata lagi. Seperti hari ini.

*_*

"Aku mau berteman denganmu. Tapi, maaf Hwan-ssi. Sepertinya aku tidak bisa pergi bersama mu."

"Kita berteman sekarang? Dan kenapa tidak bisa? Apa kau tidak ingin bertemu denganku lagi Yeri-a?"

"Tidak. Bukan begitu. Ada alasan lain, maaf."

"Baiklah tidak apa. Tidurlah, ini sudah malam Yeri-a."

"Hmm.. Kau juga Hwan-ssi."

"Iya. Good night Yeri-a."

*_*

Yeri memilih tidak membalas pesan Hwan lagi. Ia menyimpan ponselnya di meja samping kiri tempat tidurnya, dan bersiap untuk tidur.

******

Terpopuler

Comments

vevel

vevel

Semangat Buat Novelnya Kak

2023-04-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!