Chapter 3

Yeri dan Hansu baru saja tiba di Mall tempat mereka akan berbelanja mengahabiskan waktu bersama. Mereka berdua bergegas menghampiri Anna yang sudah sampai lebih dulu di cafe tempat mereka bertemu.

"Anna-a" Sapa Yeri.

"Oh.. Kalian berangkat bersama?" Tanya Anna

"Hum, Yeri meminta untuk di jemput. Jadi, aku menjemputnya untuk berangkat bersama."

"Iya, mobilku harus berada dibengkel dulu. Karena tadi saat perjalanan pulang dari sekolah, mobilku tidak sengaja ditabrak dari belakang saat aku menepi." Jelas Yeri ke kedua temannya.

"Yak, kau baik-baik sajakan? Kenapa baru bercerita sekarang Yeri-a?" Tanya Hansu khawatir.

"Aku baik-baik saja. Kalau aku tidak baik, aku tidak mungkin ikut kalian berkumpul disini. Dan.. Aku baru bercerita karena aku ingin bercerita saat ada Anna juga, aku tidak mau mengulang cerita yang sama lagi kalau tadi saat perjalanan aku bercerita kepadamu Hansu-a."

"Haish, yasudahlah. Terpenting kau baik-baik saja." ucap Hansu.

"benar, aku bersyukur kau baik-baik saja Yeri.a." sahut Anna, "Lalu bagaimana si penabrak mobilmu? Apa dia bertanggungjawab? Dia tidak kaburkan? Atau kau sudah menghajarnya?" Lanjut Anna dengan pertanyaan beruntun.

"Dia sudah minta maaf. Jadi, aku biarkan dia pergi." Jawab Yeri dengan santai.

"Yeri-a. Apa kepalamu baik-baik saja?"

"Apa kau terbentur terlalu keras Yeri-a?" Hansu turut menyahuti dengan muka cengoh nya sama seperti Anna.

"Huh..Bukankah kalian bisa melihatku dengan jelas. Liat lah di kepalaku tidak ada luka, tadi memang memar tapi sudah hilang karena benturannya tidak terlalu keras." Jawab Yeri dengan sedikit kesal.

"Lalu kenapa kau biarkan si penabrak mobilmu pergi begitu saja? Kau harusnya minta ganti rugi Yeri-a. Astagah kau itu polos atau bodoh Yeri-a?" Keluh Hansu.

"Sepertinya Yeri kita ini terlalu kaya hingga tidak minta ganti rugi."

Yeri memutar bola matanya malas mendengar ocehan dua temannya. Bagi Yeri dengan si penabrak mobilnya meminta maaf dan menawarkan untuk ganti rugi, ya walaupun ia tolak. Lebih dari cukup untuk bertanggungjawab. Karena Yeri terlalu malas untuk memperpanjang permasalahannya dengan orang asing yang tidak ia kenal sama sekali.

"Sudahlah, ayo kita pergi berbelanja. Setelah itu kita pergi ke tempat karaoke." Ajak Yeri untuk mengakhiri topik pembicaraan tentang mobilnya yang di tabrak.

"Baiklah ayo." Jawab Hansu dan Anna bersamaan.

Mereka bertiga memasuki toko baju terkenal untuk membeli beberapa potong baju. Ketika asik memilih baju fokus Yeri teralihkan ke ponselnya. Terlihat Jeon Yejin teman semasa sekolah menengah pertamanya mengirim sebuah pesan.

*_*

"Yeri-a, kemana saja kau? Hari senin ayo kita membolos. Kita sudah lama tidak membolos lagi."

*_*

Huft..

Helaan nafas kasar dihembuskan Yeri saat membaca pesan dari Yejin. Namun Yeri tetap membalas pesan Yejin. Bagaimana pun juga Yejin adalah temannya yang cukup dekat dan lama.

*_*

"Maaf Yejin-a, aku tidak ingin membolos. Apa kau lupa kita sudah berada di tingkat akhir, kita harus fokus pada pelajaran agar bisa lulus dengan nilai yang baik. Jadi, aku tidak bisa membolos lagi." balas Yeri.

"Kau selalu beralasan Yeri-a. Apa kau tidak ingin berteman lagi denganku?"

*_*

Dengusan kasar keluar dari bilah bibir Yeri. Temannya Yejin tidak pernah berubah. Setelah membaca pesan terakhir dari Yejin, ia pun menutup ponselnya tanpa membalas pesan Yejin. Yeri pun memilih menghampiri dua temannya yang asik memilih dress. Hampir 2 jam Yeri, Hansu dan Anna menghabiskan waktu berbelanja di Mall.

Setelah berbelanja, mereka memilih langsung ketempat karaoke tempat mereka biasanya saat menghabiskan waktu bersama. Mereka selalu membuat jadwal pergi bersama saat akhir pekan di sela-sela jam sibuk belajarnya mereka sebagai siswi tingkat akhir. Karena mereka ingin tetap mempererat pertemanan mereka.

*******

Malam telah berganti pagi. Hari ini,hari minggu. Yeri sudah bersiap untuk pergi. Bukan untuk bersenang-senang seperti kemarin, melainkan pergi ke toko buku. Karena mobil Yeri masih di perbaiki, ia memutuskan pergi dengan supir yang bekerja di keluarganya.

"Eomma, Yeri mau keluar sebentar untuk membeli buku." Pamit Yeri

"Hati-hati sayang. Kau pergi di antar supir kan?."

"Iya eomma. Aku pergi dulu eomma."

Hanya gumaman dan senyum manis nyonya Park yang jadi jawaban. Setelah itu Yeri melangkah keluar rumah dan segera masuk ke mobil yang sudah terparkir di depan rumah.

Setelah 30menit, Yeri sampai di toko buku. Ia mulai melangkah masuk dan berjalan menyusuri setiap lorong rak-rak buku di toko tersebut, untuk mencari buku yang di inginkan Yeri.

Brak..

"Oh.. Maafkan aku."

"Huft, kenapa orang-orang selalu hobby menabrakku. Kemarin mobil sekarang diriku sendiri yang di tabrak." Gumam lirih Yeri sambil membereskan buku-buku si penabrak yang jatuh.

"Ini, tidak ap..." ucap Yeri dengan menjeda kalimatnya. "Kau." lanjut Yeri dengan mata membulat lucu.

"Kau gadis kemarin kan? Yang tidak sengaja aku tabrak mobilnya?" Tanya si penabrak Yeri.

"Iya." Jawab Yeri singkat.

"Kita bertemu lagi kedua kalinya dan.." ucap si penabrak Yeri terpotong.

"Dan kau menabrak ku lagi. Dua kali ini." potong Yeri dengan mendengus pelan.

"Maaf. Aku benar-benar minta maaf."

"Tidak apa. Aku permisi." pamit Yeri.

"Tunggu."

"Apalagi sekarang?"

"A-aku menunggu mu kemarin. K-kenapa kau tidak menghubungiku?" Tanyanya dengan nada gugup.

"Huft.. Aku lupa, maaf. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Kau lihat sendiri, bukan?"

"I-iya, syukurlah. Mau minum kopi bersamaku? Aku traktir."

°_°

"Dia memang hobby ditabrak" monolog seseorang dalam hati.

°_°

*******

Entah angin apa yang menerpa, Yeri dengan santai meng-iyakan ajakan si penabrak mobil dan dirinya. Sekarang mereka ada di cafe sebrang toko buku tempat mereka bertemu untuk ke dua kalinya.

"Terimakasih karena menerima ajakanku."

"Iya tidak masalah. Lagi pula aku juga lagi haus."

"Lim Hwan." ucap Hwan memperkenalkan diri lebih dulu dengan mengulurkan tangan untuk berjabat.

"hmm..Park Yeri." sambil menjabat tangan hwan, Yeri juga memperkenalkan dirinya.

"Yeri. Senang bisa berkenalan dengan mu, kau bisa panggil aku Hwan."

"Iya Hwan-ssi, senang bisa kenal denganmu juga."

Yeri yang terlihat tenang dan santai sambil memaikan handphone, tidak memperhatikan bahwa sedari tadi Hwan terus menatapnya dengan senyum yang tidak luntur di bibirnya.

"Apa aku menyukainya?kenapa dia begitu cantik? Aku harus menjadikannya milikku." monolog Hwan dalam hati.

Hening.. Begitulah keadan Hwan dan Yeri sedari drama perkenalan mereka tadi, sampai minuman dan camilan mereka habis. Yeri yang sudah bosan pun meletakkan handphonenya dan beralih menatap Hwan yang masih tersenyum konyol, menurut Yeri. Dengan sedikit bergidik ngeri melihat senyum konyol Hwan, ia bertanya dengan nada sedikit lirih.

"Kenapa kau tersenyum?Aku mau pulang. Terimakasih sudah mentraktirku minum." Ucap Yeri

Hwan yang awalnya melamun dengan hati yang ribut pun langsung menjawab ucapan Yeri.

"Ah..tidak-tidak,aku yang harus nya berterimakasih Yeri-ssi karena kau mau meluangkan waktu untuk meminum kopi disini. Dan apa kau mau aku antar pulang?"

"Aneh." batin Yeri.

"Tidak, terimakasih. Aku pulang dengan supir."

"Sayang sekali. Padahal aku ingin mengantarmu pulang. Kalau begitu bisakah kita bertukar nomor telfon?" Tanya Hwan sambil menyodorkan ponselnya

"Tentu." Jawaban singkat dari Yeri dan mengambil ponsel Hwan untuk ia ketikkan nomer ponselnya.

Hwan bersorak ria dalam hati karena sudah mendapatkan nomor ponsel Park Yeri. Walaupun Hwan tidak berhasil membujuk Yeri untuk pulang bersama, Hwan sudah mempersiapkan rencana lain agar lebih dekat dengan Yeri. ia bertekad untuk mendapatkan Yeri.

"Aku akan menjadikanmu milikku Park Yeri. Aku sangat menyukaimu."

*****

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

panjang kali thor

2023-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!