" Huft... aku bosan sekali di rumah." Helaan nafas kasar berkali-kali terdengar dalam sebuah kamar besar dengan nuansa baby blue.
" Aku ingin pergi keluar. " keluhnya lagi.
Ting...ting..
Bunyi notifikasih pesan mengalihkan perhatiiannya. Ia segera bergegas untuk membuka pesan masuk di ponselnya.
" Nomor baru? Siapa? " dengan rasa malas ia membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal.
"Yeri-a, kirim alamat rumah mu sekarang. Ayo kita pergi untuk merayakan pertemanan baru kita. Kim Hansu"
Hansu yang mengirim pesan kepada Yeri. Manusia yang sedari pulang sekolah hingga menjelang malem terus mengeluh bosan saat berada di kamar mewahnya.
" Ah dia. Hmm haruskah aku pergi? Tapi, bagaimana kalau aku tidak diberi izin appa? Aahhh sudahlah.. kalau Hansu yang menjemput kesini pasti appa dan eomma akan memberi izin. Ya, pasti. " dengan mata berbinar dan keyakinan kuat, Yeri membalas pesan Hansu dengan secepat kilat.
*_*
" Itu alamat rumahku. Kau akan menjemput sekarang? "
" Okey. Tentu aku akan menjemputmu sekarang bersama Anna. Kau tidak lupakan dengannya? "
" ah.. Lee Anna? Tentu saja tidak. Baiklah aku akan menunggu kalian. Hati-hati "
" Ayaycap, bersiaplah. "
*_*
Yeri tidak membalas lagi pesan Hansu, ia memilih segera bersiap-siap untuk keluar bersama teman barunya. Ia begitu bersemangat untuk pergi keluar dan menghabiskan waktu menghirup udara luar rumah.
25menit kemudian...
Tok...tok..tok...
"Iya" Yeri bergegas membuka pintu kamarnya
" Nona muda, nyonya menyuruh saya memanggil nona. Di bawah ada teman-teman sekolah nona. " Ucap maid yang bekerja di keluarga park.
" Mereka sudah datang? Apa appa sudah pulang? " tanya Yeri
" Iya nona, tuan dan nyonya ada dibawah. "
" Ah baiklah, aku akan turun setalah mengambil tasku. "
" Baik nona, saya permisi. "
Setelah mendengar gumaman sang nona, maid tersebut pun turun kebawah.
" Kau sangat cantik sekali Yeri-a. Ayo bersenang-senang dengan teman baru." Monolog Yeri di depan cermin kepada diri sendiri. Setelah itu Yeri bergegas turun untuk menemui teman-teman barunya.
"Kalian sudah datang? " tanya Yeri pada teman-temannya
"A-appa, eomma b-bolehkah Yeri pergi dengan mereka? " tanya Yeri gugup saat meminta izin ke orang tua nya.
" Appa izinkan, asal jangan pulang terlalu larut " jawan tuan Park dengan anggukan mengizinkan putri bungsunya pergi bersama temannya.
" Terimakasih appa" ucap Yeri dan dibalas senyuman hangat kedua orang tuanya
"Aku berangkat dulu, appa eomma" pamit Yeri
" Kami juga pamit eommanim, abboenim." Pamit Hansu dan Anna bersamaan.
" Ya, hati-hati di jalan ya." Jawab nyonya dan tuan Park.
********
Yeri, Hansu dan Anna sekarang sudah berada di sebuah cafe yang cukup terkenal di kalangan remaja seoul. Mereka memutuskan menghabiskan waktu dan merayakan pertemanan mereka di cafe tersebut. Suasana cafe cukup ramai, tapi tidak mengganggu mereka bertiga yang sedari tadi mengobrol dan bercanda. Hansu dan Anna juga sedikit terperangah saat melihat Yeri tertawa dengan lepas nya. Berbeda sekali dengan Yeri saat di sekolah. Siswi yang begitu pendiam dan selalu menyendiri.
" Yeri-a, aku sangat senang bisa melihatmu tertawa lepas seperti ini. Semoga pertemanan kita bisa bertahan lama dan jangan selalu menyendiri lagi. Okey?" Ucap hansu kepada Yeri.
"Benar yang di katakan Hansu, Yeri-a. Jangan menyendiri lagi. Ada aku dan Hansu sekarang yang menjadi temanmu. Kau paham?" Sahut Anna.
"Hmm, tentu saja aku tidak akan sendiri lagi. Aku punya kalian yang akan menjadi temanku. Terimakasih karena cuman kalian teman sekelasku yang mau mengajak ku berteman. Karena teman-teman yang lain tidak suka dengan sikap pendiamku. Tapi kalian, kalian mau mendekati siswi pendiam ini." Jawab Yeri dengan senyum manis nya.
"Kami temanmu sekarang Yeri-a."
Jawab Hansu dan di angguki Anna menyetujui.
Dan pertemanan merekapun resmi malam itu juga. Menghabiskan waktu dengan obrolan hangat mereka sebagai teman dan candaan sewajarnya seorang teman, tanpa membawah pengaruh buruk.
******
Mereka bertiga sekarang sudah di dalam mobil untuk pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 10malam. Hansu mengantar Yeri lebih dulu sebelum mengantar Anna.
"Hansu-a, bisakah kau berhenti di minimarket sebentar?" tanya Yeri.
"Tentu Yeri-a. Sepertinya di depan setelah lampu merah ini ada minimarket, aku akan berhenti disitu. Apa ada yang kau butuhkan Yeri-a?" jawab dan tanya hansu.
" Ya, aku ingin membeli beberapa camilan. Untuk menemaniku menonton drama." jawab Yeri dengan cengirannya.
Klik...
"Kalian mau menitip sesuatu? sekalian aku belikan di dalam nanti."
"Tidak Yeri-a" jawab Hansu dan Anna bersamaan.
"Wah kalian kompak sekali" ucap Yeri dengan sedikit terkikik karena ucapan kompak temannya.
Setelah itu Yeri turun dari mobil dan bergegas masuk ke minimart untuk membeli beberapa camilan wajib nya sebagai teman menonton drama. Mata Yeri begitu berbinar saat mengambil satu persatu camilan pada rak. Tidak lupa juga ia membeli beberapa ramen dan minuman soda. Setelah puas memilih camilan dan lain-lainnya, ia langsung menuju ke kasih untuk membayar belanjaannya. Tapi,
Braakk....
"Yak, apa kau berjalan tidak pakai mata?" ucap Yeri dengan nada sedikit meninggi.
"Aku tidak sengaja, dan ya aku berjalan menggunakan kaki bukan mataku." jawab si penabrak dengan entengnya, dan berlalu begitu saja tanpa membantu Yeri mengambil belanjaannya yang jatuh karena ulah si penabrak tersebut.
"Yak!!!Kau..." teriak Yeri dengan suara melingking, dan berhasil menghentikan langkah si penabrak.
Si penabrakpun menoleh ke Yeri. Menatap Yeri tajam dan menelisik, mengamati Yeri dari atas hingga bawah seolah sedang menilai penampilan Yeri.
1
2
3 dan
Tak..tak..tak..
Sipenabrak langsung berbalik dan melanjutkan langkahnya tanpa merespon Yeri lagi.
"Yak!!! Setidaknya kau meminta maaf walau kau tak membantu ku membereskan belanjaanku yang jatuh" ucap Yeri lagi dengan kesalnya
"Yak!!! Dasar manusia dingin, tidak punya empati" teriak Yeri dengan kencang agar si penabrak mendengarnya.
Dengan kesal Yeri berjalan ke kasir. Setelah selesai membayar Yeri bergegas keluar dan membawah belanjaannya ke dalam mobil Hansu yang terparkir di depan minimart.
Blaamm...
Pintu mobil ditutup begitu kencang oleh Yeri karena kesal. Hansu dan Anna yang berada di dalam mobilpun terkejut karena suara pintu mobil yang di tutup begitu kencang.
"Aku harap aku tidak akan pernah bertemu manusia dingin dan datar itu lagi" monolog Yeri dengan wajah yang sudah memerah padam karena kesal.
"Yeri-a, kau kenapa?" tanya Hansu sedikit khawatir.
"Iya Yeri-a, kau kenapa? Kenapa kau terlihat begitu kesal?" tanya Anna untuk memastikan juga.
"Hansu-a, bisa kah kita pergi sekarang?" ucap Yeri.
"Huh? Oh.. Iya aku antar kau pulang sekarang"
Hansu pun melajukan kembali mobilnya menuju rumah Yeri. Selama beberapa menit hanya ada keheningan di dalam mobil. Tidak ada yang berani memulai pembicaraan karena Hansu dan Anna cukup yakin, kalau teman mereka satu ini tidak bisa di ajak bicara ketika merasa kesal. Hingga..
"Kalian tahu, aku kesal sekali tadi." Ucap Yeri memecah keheningan.
"K-kenapa kau kesal Yeri-a?" tanya Hansu hati-hati sambil berfokus pada jalanan. Anna yang berada dikursi belakang pun sedikit gugup akan suasana yang terjadi di dalam mobil. Ia baru tau teman nya Park Yeri ini ketika kesal sangat menakutkan. Dengan aura yang dingin dan suara yang terdengar seperti mengintimidasi.
"Aku bertemu dengan pria yang begitu dingin dan tidak punya empati sama sekali. Dia menabrakku hingga belanjaanku jatuh semua. Dan apa kalian tahu? Dia bahkan tidak meminta maaf atau apapun, dia malah memberi tatapan tajamnya padaku dan melihat ku dari atas hingga bawah seolah-olah dia meremehkan ku. Benar-benar pria dingin dan brengsek. Rasanya aku ingin menghajarnya. Dan aku berharap tidak pernah bertemu dengan nya lagi." Jelas Yeri panjang kali lebar dengan nada dinginnya dan emosi yang masih meluap-luap.
"Apa kalian mendengarku?? Aku benar-benar kesal sekarang!!" ucap Yeri lagi karena Hansu dan Anna tidak kunjung meresponnya.
"Yeri-a, tenang. Jangan emosi lagi ya, kami mendengarmu." ucap Hansu dengan lembut.
"Benar Yeri-a, tenang jangan emosi. Aku gugup karena melihatmu emosi dan kesal seperti ini." sahut Anna
"Ah..maafkan aku Hansu-a, Anna-a. Aku benar-benar kesal karena pria dingin tadi. Maaf"
"Hei, tidak apa. Terpenting sekarang kau harus tenang okey?"
"Huft.. ya Hansu-a, Aku sudah sedikit tenang sekarang sekarang" Jawab Yeri dengan senyum manisnya.
"Aku akan menghajar pria yang menabrakmu tadi jika nanti aku bertemu dengannya. Jadi, kau harus beritahu aku saat kau bertemu dengannya lagi. Maka aku akan segera menghajarnya. Berani sekali dia menabrak temanku yang cantik ini, aku tidak akan membiarkan dia begitu saja Yeri-a." Ucap Anna sambil memeluk Yeri dari kursi belakang.
"Pufft.. Aahh kau memang teman terbaikku Anna-a. Pastikan kau menghajarnya sampai babak belur, okey?" jawab Yeri dengan tawa nya.
"Tentu saja. Akan aku hajar bersama dengan Hansu. Iya kan Hansu-a?"
"Tentu saja." jawab Hansu. Dan ketiga teman itupun tertawa lepas karena obrolan mereka. Ya, pertemanan seperti inilah yang Yeri inginkan.
********
Disekolah 1 tahun kemudian...
"Yeri, Anna. Kalian mau makan dan minum apa? Hari ini aku yang pesankan." tanya Hansu, mereka bertiga sekarang sedang berada di Kantin.
"Aku seperti biasa saja, nasi goreng kimchi dan milkshake coklat."
"Aku samakan saja dengan pesanan Yeri" sahut Anna.
"Okey, tunggu sebentar."
Setelah menerima pesanan apa yang dimau kedua temannya, Hansu langsung memesankan makanan di jam istirahat sekolah. Setelah 10menit menunggu, makanan mereka datang.
"Selamat makan!!"
"Iya, selamat makan." jawab Hansu dan Anna bersamaan.
"Kalian tahu tidak? Guru Kim dan guru Shin ternyata lagi berkencan." mulai Anna untuk membuka obrolan.
"Wah, kau serius? Tau dari siapa?sejak kapan?" Tanya Hansu beruntun.
"Hmm.. Benar saja, kemarin aku liat Kim ssaem dengan Shin ssaem mengobrol ditaman sekolah. Aku juga sangat yakin kalau guru Kim dan guru Shin sedang berkencan." jawab Yeri tidak mau kalah.
"Benar, gosip nya sudah menyebar ke seluruh sekolah dan sudah menjadi gosip hangat tahun ini. Wah, apa kita akan segera menghadiri acara pernikahan seonsaengnim kita? Daebak."
"Bisa-bisanya kalian tau gosip itu, apa saja yang sudah aku lakukan hingga ketinggalan gosip hangat ini?" ucap Hansu dengan muka sebalnya.
"Hansu-a kau terlalu fokus jadi kutubuku, hingga kau tidak memperdulikan gosip-gosip hangat yang terjadi di sekolah kita. Belajarlah pada Anna, karena dia akan jadi orang pertama yang menerima gosip." Jawab Yeri dengan tawa jenakanya.
"I'am" Jawab Anna dengan berbangga diri
"Hais, kalian jangan selalu bergosip. Ingat kita ini sudah berada di tingkat akhir." Ucap Hansu dengan nada tegasnya.
"Ayay capt." Jawab Yeri dan Anna bersamaan dengan menahan tawa mereka, karena ucapan tegas Hansu tapi ekspresi Hansu yang malah terlihat menggemaskan saat mengucapkannya.
Mereka sekarang sudah berada di tingkat akhir masa sekolah menengah atas mereka. Tentu saja bukan saat nya mereka bergosip, bukan? melainkan harus belajar dengan giat. Sudah 1tahun lamanya pertemanan mereka semasa sekolah. Yeri yang notabennya siswi pendiam pun menjadi siswi yang ceria berkat kedua teman barunya Hansu dan Anna.
Mereka bertiga selalu menghabiskan waktu bersama saat disekolah maupun di luar sekolah. Seperti sekarang jam pulang sekolah telah usai, kini Yeri, Hansu dan Anna masih berkumpul di parkiran. Mereka akan merencanakan pergi bersama untuk menghabiskan akhir pekan mereka.
"Bagaimana kalau ke Mall, kita berbelanja baju, sepatu, tas dan kita bisa pergi berkaroke juga. Bagaimana?" Ajak Anna antusias.
"Okey/Setuju." Jawab Yeri dan Hansu menyetujui ajakan Anna.
"Kita bertemu di cafe mall tempat biasa kita kumpul, jam 5 sore nanti. Okey?"
"Okey" jawab Yeri dan Hansu bersamaan lagi.
Setelah menentukan acara akhir pekan, mereka bertiga langsung meninggalkan area sekolah dan melajukan mobil mereka ke arah rumah masing-masing. Namun tiba-tiba...
Braaakkkk...
"Akh." ringisan terdengar dari kursi pengemudi.
"Haish, aku akan menghajar orang bodoh yang telah menabrak mobilku" ucap Yeri kesal
Tok..tok..tok..
"Yak.. Apa kau tidak melihat jalanan di depanmu? Hingga kau menabrak mobilku? Leher dan keningku sakit karena ulahmu."
"Tolong maafkan aku. Aku akan bertanggungjawab. Aku akan menelfon ambulance dan pihak bengkel. Agar memperbaiki mobilmu." ucap si penabrak mobil.
"Tidak perlu menelfon ambulance. Ini hanya cedera ringan dan juga aku akan membawah mobilku sendiri ke bengkel. Kau sudah meminta maaf, itu sudah cukup." ucap Yeri kepada si penabrak mobil. Begitulah sifat Yeri. Yang mudah memaafkan dan tidak ambil pusing.
"Tapi, aku harus bertanggungjawab. Aku sedang tidak berkonsentrasi saat mengemudi hingga aku tidak sengaja menabrakmu."
"Sudahlah tidak apa. Lagi pula mobilmu juga mengalami kerusakan. Jadi kita urus masing-masing saja. Aku pergi dulu." ucap Yeri mengakhiri perdebatan dan pamit pergi meninggalkan TKP.
"Tunggu!!" cegat si penabrak mobil sebelum Yeri membuka pintu mobilnya.
"Ada apa?"
"Ini, tolong hubungi aku jika kau benar-benar tidak mendapat cedera parah." Jawab si penabrak mobil sambil menyodorkan kartu namanya.
"hm..kau tidak percaya sekali. Baiklah aku hubungi nanti agar kau percaya aku hanya cedera ringan. Aku pergi dulu."
"Baik. Terimakasih karena sudah memaafkan kecerobohanku."
Hanya gumaman yang di lontarkan Yeri. Setelah itu Yeri melajukan mobilnya kembali untuk pulang ke rumahnya.
"Cantik sekali."
Sesampainya dirumah Yeri bergegas ke kamar nya, ia sudah rindu tempat tidur nyamannya. Dia ingin pergi tidur sebentar untuk melepas penatnya. Sebelum tidur Yeri memutuskan menelfon Hansu untuk menjemputnya nanti. Karena Yeri tidak bisa membawah mobilnya yang dalam keadaan mengenaskan setelah ditabrak orang asing tadi.
Oh orang asing tadi?
Yeri mengingat kalau si penabrak mobil memberikan kartu namanya. Yeri pun langsung mengambil kartu nama si penabrak mobil tadi di dalam kantung kemeja seragamnya.
"Lim Hwan"
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Bella Anggun
lidahku keluh kak,, nyebut namanya hihi
2023-04-29
1
Ani
kak kalau boleh tau nama tokoh nya terinspirasi dr negara apa? aku jarang dengernya kecuali ana🤭
2023-04-03
1
vevel
Wah Bagus banget Bintang 5
2023-04-03
2