Bab 3 : Bertemu Masa Lalu

“Ingat, jangan bandel di sekolah dan dengarkan Bu Guru,” ucap Shanum kepada Laskar saat mengantar ke sekolah.

“Oke, Bunda.”

Laskar membentuk huruf O dengan telunjuk dan jempol. Bocah laki-laki itu lantas berjalan masuk ke kelas dan sempat melambai ke Shanum.

Shanum masih berdiri dan melambaikan tangan ke Laskar, menunggu sampai putranya masuk kelas, sebelum benar-benar pergi bekerja.

Shanum pergi ke perusahaan pagi-pagi, membuat Laskar juga terpaksa berangkat pagi karena tidak ada yang mengantar jika Shanum berangkat duluan.

Kini Shanum sudah sampai di area parkir perusahaan. Dia parkir di samping sebuah SUV mewah yang juga baru saja berhenti di sana.

Shanum keluar dari mobil, membetulkan pakaiannya agar rapi serta menyematkan tali tas di pundak. Saat akan melangkah menuju perusahaan, Shanum melihat pintu mobil SUV merah yang terparkir di sampingnya terbuka. Hingga Shanum bergeming ketika melihat siapa yang turun dari mobil itu.

Shanum melihat Aska, pria yang dicintai dan pernah hadir dalam hidupnya. Pria yang juga secara tidak langsung menghancurkan masa depannya, kemudian membuangnya seperti sampah. Semua memori yang terkunci rapat dalam ingatan, kembali terbuka dan menghadirkan cuplikan-cuplikan kejadian seperti roll film yang terus berputar di kepala.

Aska tidak kalah terkejutnya dengan wanita yang sedang memandang dirinya, ditatapnya wanita yang kini berdiri tak jauh dari dirinya. Dia sadar kalau wanita itu adalah Shanum, mantan kekasihnya.

Shanum berdeham meski tenggorokannya tidak gatal, kemudian berpura-pura tidak mengenal Aska dan langsung berjalan meninggalkan pria itu di parkiran. Shanum buru-buru masuk ke perusahaan untuk memulai pekerjaannya.

“Shanum, apa kamu sudah melihat kepala cabang yang baru?” Teman Shanum baru saja datang, tiba-tiba menanyakan hal itu dan membuat Shanum yang sedang mengecek berkas terkejut.

“Tidak,” jawab Shanum sambil menggelengkan kepala.

“Apa kamu tahu, dia ternyata masih muda dan tampan. Jadi tidak sabar bekerja bersama dia,” ucap teman Shanum terdengar menggebu-gebu.

Shanum hanya menggelengkan kepala pelan mendengar ucapan temannya, dia bahkan tidak berpikir itu Aska meski melihat pria itu di parkiran perusahaan.

Saat semua karyawan sudah berkumpul, mereka melakukan briefing karena ada kepala cabang baru. Shanum sedang menunduk merapikan kemeja, di saat temannya menyenggol lengannya pelan.

“Shanum, lihat! Dia tampan, ‘kan,” bisik teman Shanum.

Shanum mengangkat wajah, hingga begitu terkejut saat melihat Aska di sana.

“Beliau adalah Pak Aska. Beliau ini kepala cabang baru di perusahaan kita,” kata salah satu atasan Shanum memperkenalkan Aska.

Shanum bergeming menatap Aska, bagaimana bisa dia harus bekerja dengan pria itu.

Shanum memalingkan wajah sekilas ketika Aska memperkenalkan diri secara pribadi, belum lagi pria itu sempat melirik dirinya, membuat Shanum buru-buru membuang wajah. Dia mencoba bersikap biasa dan tidak mau menyapa atau mengajak bicara Aska seperti yang dilakukan staff lainnya.

“Oh ya, Pak Aska apakah sudah menikah?” tanya salah satu staff senior.

Aska mengulas senyum mendengar pertanyaan staff di sana, kemudian menjawab, “Sudah, baru tiga bulan.”

“Wow … ternyata Pak Aska pengantin baru,” ujar salah satu staff.

“Cie … cie … yang masih baru,” timpal lainnya.

Shanum mendengar dan terkejut saat tahu Aska sudah menikah, tapi kemudian memilih pura-pura tidak mendengar dan bicara ke staff lain yang ada di dekatnya.

Shanum menyadari jika Aska sesekali melirik ke arahnya. Namun, dia mencoba menjaga jarak dari pria itu. Shanum tidak ingin berinteraksi dengan Aska, tidak ingin membuka luka lama yang sudah ditutup rapat olehnya.

Bahkan saat jam pulang, Shanum langsung pergi dan hanya berpamitan kepada teman-temannya seperti biasa.

***

Shanum sudah berada di rumah bersama Laskar, kini mereka sedang di dapur untuk membuat makan malam.

Laskar mengerutkan dahi memandang Shanum yang sedang menyiapkan telur dadar, bocah itu bahkan sampai menghitung berapa sendok garam yang dimasukkan sang mama ke mangkuk.

“Bun, Bunda mau buat telur asin? Kalau garamnya sebanyak itu, nanti telur gorengnya akan asin,” celoteh Laskar.

Shanum terkejut mendengar celotehan putranya, hingga memandang ke mangkuk dan baru sadar kalau sudah menuang banyak garam ke dalam telur.

“Eh … maaf, Bunda ga lihat.” Shanum terlihat kebingungan, kemudian mencoba menyelamatkan telur itu dengan cara mengambil garamnya sebelum tercampur dengan telur, tapi sayangnya itu percuma karena tampaknya telur itu akan tetap keasinan.

Laskar menggeleng-gelengkan kepala melihat sang mama yang berusaha menyelamatkan telur itu tapi tidak berhasil.

“Sepertinya telurnya akan tetap asin. Itu akan jadi telur asin dadar,” celoteh Laskar lagi.

Shanum merasa bersalah, kemudian mencoba tersenyum dan berkata, “Bunda akan menggantinya dengan yang baru.”

Shanum pun mengambil telur baru dan membumbuinya, lantas mulai menggoreng. Dia terlihat menggoreng sambil melamun, memikirkan tentang kehadiran Aska di perusahaan.

“Jika Aska tahu kalau aku melahirkan Laskar, apakah dia akan mengambilnya dariku? Tidak, jika dia ingin merebutnya pun tidak akan aku biarkan. Tapi dia juga sudah menikah, aku yakin ga mungkin Aska merebut Laskar. Dia sudah punya istri dan kehidupan sendiri, aku yakin istrinya akan memberikan anak untuknya. Dia pasti tidak membutuhkan Laskar.” Shanum melamun sambil larut dalam pikirannya sendiri, sampai tidak menyadari kalau Laskar mengamatinya.

Laskar terus memperhatikan, bahkan melihat sang mama tidak segera membalik telur yang sudah masuk ke wajan.

“Bunda, telurnya nanti bisa gosong kalau ga dibalik,” ucap Laskar mengingatkan.

Shanum tersadar dari lamunan, kemudian memilih membalik telur di wajan.

Laskar merasa kalau Shanum tidak seperti biasanya dan sering melamun sejak menjemputnya tadi.

“Bunda, ada apa? Kenapa Bunda kok dari tadi melamun?” tanya Laskar dengan polosnya.

Shanum terkejut dan menoleh Laskar, hingga terlihat kebingungan menjawab pertanyaan putranya itu.

Terpopuler

Comments

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

Laskar sangat peka

2023-05-05

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

shanum jangan di ingat si Aska lupa kan

2023-04-30

2

Abie Mas

Abie Mas

melamun

2023-04-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!