Bab 2 : Laskar

6 Tahun kemudian.

Terlihat seorang anak kecil berumur lima tahun berlarian di sebuah taman. Tempat itu terlihat begitu asri dan bersih, pepohonan berjajar rapi, serta ada beberapa semak kecil dengan tanaman bunga yang mengelilingi.

Tawa bocah berusia lima tahun itu terlihat begitu lepas, tidak ada beban yang dipikirkan dan hanya ada keceriaan dan kebahagiaan yang menghampirinya.

Hingga seorang wanita terlihat berjalan mendekat ke bocah laki-laki yang masih asyik bermain itu. Wanita itu baru saja memarkirkan mobil di bahu jalan dan langsung menghampiri.

“Laskar!” Wanita itu melambaikan tangan ke arah bocah laki-laki yang sejak tadi masih berlarian.

Laskar dan pria yang bersamanya menoleh ke arah sumber suara. Pria itu lantas meminta Laskar menemui wanita yang memanggil. Wanita itu ternyata adalah Shanum.

“Bundamu datang, sana hampiri,” kata pria itu.

Laskar berlari dengan riang, lantas memeluk Shanum yang sudah membungkuk untuk menyambut pelukannya.

Pria yang bersama Laskar mengikuti, melihat Laskar yang baru saja memeluk Shanum.

“Kenapa Bunda baru jemput?” tanya Laskar sedikit mendongak untuk bisa menatap wajah Shanum. “Aku bosan main sama Uncle Bagus,” celoteh Laskar kemudian.

Bagus kesal tapi juga gemas dengan celotehan Laskar, hingga kemudian menjitak pelan kepala Laskar dan membuat bocah itu mengaduh serta mengusap kepala.

“Kamu ini asal ngomong ya, padahal tadi uncle yang jemput sekolah, terus nemenin main. Masa bilangnya begitu,” ujar Bagus gemas.

Laskar mengerucutkan bibir karena terkena jitak, sedangkan Shanum malah tertawa.

“Terima kasih karena sudah menjemput dan menjaga Laskar,” ucap Shanum ke Bagus.

Bagus tersenyum, kemudian berkata, “Jangan berterima kasih saja. Seharusnya kamu juga traktir aku makan.”

Bagus mengatakan itu dengan nada candaan, tapi ternyata Shanum mengangguk dan mengiakan permintaan Bagus yang semula hanya bercanda. Bagus pun terlihat senang karena Shanum mengabulkan candaannya, lantas mereka pun akhirnya pergi ke tempat makan yang ada di seberang taman.

“Apa pekerjaanmu sangat banyak?” tanya Bagus saat mereka sudah duduk dan menunggu pesanan datang.

Shanum mengangguk menjawab pertanyaan Bagus. Dia sedang fokus melihat gambar Laskar.

“Untung saja aku tidak harus lembur, hanya telat sedikit. Coba kalau lembur, bagaimana dengan Laskar,” ujar Shanum sambil mengalihkan pandangan dari gambar Laskar ke Bagus, lantas mengulas senyum ke pria yang sudah banyak membantu dirinya.

“Apa kamu tidak buru-buru kembali ke tempat kerja?” tanya Shanum kemudian.

Bagus menggelengkan kepala pelan. Pria itu bekerja di sebuah butik pakaian ternama.

“Kamu tenang saja, aku sekarang naik jabatan jadi manager, jadi tidak harus terus berada di butik. Sesekali keluar boleh, asal keadaan di butik tetap kondusif,” ujar Bagus menjelaskan.

Shanum mengulas senyum dan mengangguk-anggukan kepala pelan.

Shanum pindah kembali ke kota tempat tinggalnya enam bulan yang lalu. Setelah ibunya meninggal, Shanum mendapat kenaikan pangkat di perusahaan sebuah jasa keuangan tempatnya bekerja. Dia bertemu Bagus di perusahaan itu, tapi tak lama kemudian Bagus keluar, mereka hanya bekerja bersama dalam jangka waktu sebentar.

Mereka pun makan sambil mengobrol, sampai akhirnya selesai makan dan mereka pun bersiap pulang ke tempat masing-masing.

“Sekali lagi makasih sudah bantu jaga Laskar,” ucap Shanum sebelum pergi.

“Tidak usah berterima kasih, kalau memang butuh bantuan, jangan sungkan menghubungiku,” ujar Bagus dengan seulas senyum.

Shanum pun melambai dan masuk mobil, kemudian memacunya meninggalkan Bagus terlebih dahulu.

“Uncle Bagus baik,” ucap Laskar saat berada di mobil.

Shanum menoleh dan mengulas senyum mendengar ucapan sang putra. “Iya, dia baik,” timpal Shanum.

“Laskar pengen punya Papa seperti Uncle Bagus,” celoteh Laskar lagi.

Shanum hanya tersenyum mendengar celotehan Laskar. Dia hanya berpikir kalau Bagus sedikit berbeda dengan pria normal lainnya karena bekerja di butik, sehingga itu Shanum sedikit anti, tapi meski begitu Shanum masih tetap menganggap Bagus sebagai teman baik.

**

Beberapa menit kemudian, Shanum dan Laskar sudah sampai di rumah. Mereka turun dari mobil dan Laskar langsung buru-buru masuk.

“Laskar mandi dulu, sudah bau asem,” ucap Shanum sambil meletakkan tas di sofa.

Laskar tidak membantah ucapan ibunya, memilih buru-buru mandi agar badannya pun terasa segar.

Selepas mandi, Shanum menemani Laskar di kamar. Dia membantu Laskar untuk belajar membaca.

Shanum sudah benar-benar mengubur masa lalunya. Dia tidak pernah lagi ingat kepada Aska yang sudah meninggalkan dirinya. Begitulah yang diyakini Shanum karena Aska tidak pernah ada kabar lagi setelah dia pindah. Shanum sempat merasa ditipu dan patah hati, tapi semua itu sudah dikuburnya dalam-dalam sebagai pelajar hidup.

Kini Shanum bahagia menjalani hidup bersama Laskar. Dia bersyukur karena Laskar bertahan bersamanya sampai saat ini. Shanum sangat berterima kasih karena Laskar menemaninya dan membuatnya terus bangkit agar menjadi lebih baik dan bisa memberikan kehidupan yang baik untuk putra tercintanya itu.

Setelah selesai menemani Laskar belajar hingga bocah laki-laki itu tidur, Shanum pun bersiap tidur dan hendak mematikan lampu. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering, sebuah pesan pun masuk dan terpampang di layar.

[Shanum, besok tolong berangkat ke kantor lebih awal. Ada kepala cabang baru akan datang, jadi kamu diminta menyambutnya.]

Shanum membaca pesan dari teman kerjanya, kemudian membalas dengan cepat kalau dia akan melakukannya. Shanum terkenal begitu disiplin ketika bekerja, membuatnya tidak menolak atau banyak alasan saat diminta berangkat lebih awal.

"Semoga dia tidak seperti kepala cabang sebelumnya."

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Jangan jangan Papanya Laskar yg bakal disambut.

2023-12-27

1

☠Bianca renata

☠Bianca renata

weh shanum pegawai yg disiplin

2023-12-15

0

Dea Amira 🍁

Dea Amira 🍁

aska kn yg dtng😁😁

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!