BAB 3 : GOOD LOOKING

Mutia segera lupa akan kekesalannya tadi pada Indah, sekretaris suaminya. Berkat bantuan Dirga. Lelaki tampan, muda dan terkesan ceria juga rada tengil itu. Entah sihir apa yang ia gunakan, sehingga dalam hitungan menit dalam perkenalan mereka, Dirga mampu mengalihkan masalah sebesar coral menjadi kerikil bahkan hanya jadi serpihan debu saja, dalam pikiran Mutia.

“Iya Mas, aku juga akan masuk.” Mutia kembali pada mode ramah pada suaminya yang baru saja menyampirkan selimut di bahunya.

Pras memang begitu. Entahlah tingkat romantisnya itu masuk dalam angka berapa jika di urutkan dari angka satu hingga sepuluh. Mau di beri nilai nol, itu keterlaluan. Mau di kasih 9, tentu tidak sesuai. Mau di beri 3, tapi kadang juga bisa melakukan hal tak terduga, yang masuk sih dalam kategori romantic.

Dulu, waktu mereka hanya punya satu kendaraan roda 4. Ia selalu menyiapkan jas hujan di balik jok kendaraan roda dua tanpa atap yang di gunakan Mutia. Sehingga istrinya tidak pernah bingung dan takut kebasaahn saat hujan turun.

“Mas ya, yang siapkan jas hujan di jok motorku ..?”

“Iya.”

“Makasih perhatiannya, Mas ga mau aku sakit kan?” pancing Mutia. Berharap suaminya seide dengannya. Pertanda Pras sungguh ingin ia selalu sehat sebagai bukti cintanya pada Mutia.

“Tidak. Aku tidak mau kamu pulang terlambat. Dan lalai dengan pekerjaan rumahmu.” Heeeer. Bukan itu kali, jawaban yang Mutia inginkan. Nyesel kan nanya. Kesannya ketus lagi kalau sudah bicara. Tapi … ya begitulah Pras. Yang tidak pandai memilih kata-kata sekira membuat istrinya merasa tersanjung.

Ajaibnya, hal itu tidak membuat Mutia lelah untuk tetap berusaha mengerti watak suaminya tersebut. Mutia dulu sering bertanya, lebih tepatnya mengenang masa, mengapa mereka dulu akhirnya memutuskan untuk menikah. Syukur-syukur Pras bisa katakana cinta, Tapi hasilnya nol besar.

“Mas …”

“Hm …”

“Dulu kenapa kita tiba-tiba menikah ya?”

“Sayang aja, ada perawan nganggur.” Jawabnya datar. Mungkin maksudnya bercanda. Tapi Pliis deh, wajahnya ga sedatar itu juga, plat! Ngalahin TV layar datar lho. Sumpah.

“Hiish … sorry ya nganggur. Dulu aku juga pernah kerja magang tau ga sih, bukan pengangguran.” Kesal Mutia.

“Iya … perawan magang.” Lanjutnya memperbaiki kosa katanya yang juga tidak memberi efek berbunga di hati sang istri.

“Iih. Bilang karena Mas sangat sayang dan cinta padaku kek, gitu. “ Rutunya kesal dengan jawaban suami yang jauh dari kalimat, sekira membuatnya melambung dan melayang ke udara saking bahagianya.

“Iya … karena itu juga.” Jawabnya saat Mutia akan pergi menjauhinya.

“Itu apa mas …?” Mutia berbalik ingin mendengar kata cinta dalam bentuk jelas dan lugas dari mulut sang suami.

“Iya yang kamu bilang tadi.” Jawabnya sedikit senyum sambil menyeruput kopi hitamnya.

“Yang mana …?” cecar Muti ingin dapat pengakuan.

“Ya yang tadi. Ucapan sendiri kok lupa.” Heh, buset. Tadi Mutia yang akan pergi meninggalkannya. Sekarang justru hanya tersisa Mutia yang ia tinggal sendiri dalam perasaan penuh kebangongan. Kesel kan.

Itulah gambaran rumah tangga Mutia. Sampai di usia tujuh belas, bukan karena tak ada aral di dalamnya. Mereka berdua hanya tidak saling meruncingkan masalah yang muncul di permukaan. Mutia, sering membandingkan cara suaminya memperlakukannya dengan suami temannya yang menurut Mutia super romantic. Tapi Pras bilang, "Menikah saja dengan suami temanmu itu, aku bukan dia." Iya sih … tapi ga gitu juga kan solusinya. Berubah dikit kek.

“Mas … Mbak Widya pas ulang tahunnya, di beliin gelang berlian lho oleh suaminya. Keren banget suaminya, bisa pinter gitu pilih hadianya, bagus banget. Mau ah sekali-kali ulang tahun di beliin kayak gitu oleh Mas Pras Mahendra.” Demikianlah Mutia, bukan tipe wanita yang pandai menyimpan impiannya, ia selalu terbuka mengungkapkan isi hati dan apa keinginan di kepalanya. Sehingga Pras tidak capek menerka apa yang ia inginkan. Sehingga pada saat Mutia akan berulang tahun ia langsung menyodorkan amplop berisi uang pada Mutia.

“Nih … kamu beli sendiri kado ulang tahun yang kamu mau. Jangan mau kalah dari Mbak Widya mu itu.” Rupanya dalam diamnya itu, dia adalah seorang pengingat yang baik. Tentang semua yang pernah Mutia ceritakan padanya. Kalau sudah begitu, prestasi romantisnya Pras, bolehlah nambah 1 menjadi ke angka 4. Iya ga sih?

Oh iya … sikap diam Pras itu hanya pada kalimat. Alias pendiam. Hal itu berbeda dengan kebutuhan biologisnya. Itu lumayan berbanding terbalik dengan cara bicaranya yang irit. Pras lumayan Pria yang tangguh dan tidak pernah mau di tolak jika soal meminta haknya sebagai seorang suami.

Mungkin di bagian itulah, batin Mutia terpenuhi. Membuatnya lupa dengan kekurangan suaminya yang tidak banyak bicara tapi banyak kerja. Sepertinya Pras memang lebih senang memberi aksi ketimbang narasi. Rasa cinta Pras tak dapat di wakilkan melalui kata-kata, saking cintanya pada Mutia. Ia cukup menikmati istrinya dengan caranya.

Mencintai dalam diam, memenuhi semua kebutuhan Mutia sesuai keinginan Mutia. Dalam bentuk apapun. Pras sungguh mencintai Mutia apa adanya. Ia terlalu memanjakan Mutia, sampai Mutia tak punya control untuk dirinya sendiri. Hal itu terlihat dari tampilan tubuh Mutia sekarang.

Mutia yang cantik, putih dan langsing di masa gadisnya. Kini sudah menjelma bagai itik yang buruk rupa. Ia bukanlah wanita yang peduli dengan bentuk tubuhnya, yang kesininya semakin tidak beraturan. Baginya selama Pras tidak complain, ia kan makan atau cuek saja. Toh, ia berpenampilan sesuai selera suaminya.

“Mas … aku sekarang gendut banget ya ?” tanya Mutia suatu hari.

“Kamu timbang aja sendiri.” Jawab Pras dalam mode datar andalannya.

“Iih … Mas. Kalo gendut bilang.” Mutia langsung nyolot.

“Yang penting sehat dan bahagia.” Jawabnya mencium kening istrinya. Nah loo, kalo dah gitu Mutia melenyot donk. Kan tetap di cium suami. Artinya dia masih semenarik itu di hadapan suaminya. Lalu, untuk apa dia capek jogging, atur pola makan. Toh saat dia gendut tak pernah di hina. Dan nanti bila kurus pun pasti tidak mendapat pujian dari suami super irit bicara itu.

[Mut, ngegym yuk. Di sanggarku ada instruktur baru. Ketceh] isi chat Shane ke ponsel Mutia ketika ia baru membuka mata. Setelah semalam berada dalam pelukan suaminya dalam sebuah kamar hotel. Dan itu di anggap Mutia sebagai bulan madu versi Pras.

[Ngapain buang waktu. Ga bakalan kurus juga akunya] balas Mutia asal-asalan. Mutia seolah anti jika di ajak senam, zumba, ngegym atau apapun yang beraroma ngecilin badan. Baginya ga guna, unfaedah.

[Eh … buntelan beras. Tiga bulan lagi kamu tuh 40 tahun lho. Loe kasih kado dong buat diri loe sendiri. Dengan mengubah ukuran baju loe. Ga sadar … loe jauh dari kata good looking]

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

bunda n3

bunda n3

hahaha, pras gemesin juga sih wkwk

2024-05-27

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

pengen getok pras, jawaban nya nyelekit, kalau punya suami seperti itu, enak nya di tinggal aja

2023-08-02

0

Wanda Revano

Wanda Revano

mau gk komen kog y lucu.ck buntelan beras sumpah gokil sih.gue jg kek buntelan beras sekarang Thor😂😂ku kira bkln ngebosenin eh ternyata gk y.emmmm gue like komen n kembang y thor

2023-04-10

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : SWEET SEVENTEEN
2 BAB 2 : DIRGA RAHARDIAN
3 BAB 3 : GOOD LOOKING
4 BAB 4 : USIA PENENTU
5 BAB 5 : ADA APA
6 BAB 6 : GELISAH
7 BAB 7 : TARGET
8 BAB 8 : IMING-IMING
9 BAB 9 : JUAL DIRI
10 BAB 10 : MERESAHKAN
11 BAB 11 : PERASAAN ANEH
12 BAB 12 : DISPENSER
13 BAB 13 : MASIH KUAT IMAN
14 BAB 14 : GELAGAPAN
15 BAB 15 : ITIK VS ANGSA
16 BAB 16 : JANGAN DI TOLAK
17 BAB 17 : BUKAN UNTUK DIMILIKI
18 BAB 18 : MOVE UNDERGROUND
19 BAB 19 : MERASA BERSALAH
20 BAB 20 : BUKAN KOPI
21 BAB 21 : NYAMAN PARAH
22 BAB 22 : AKSES MULUS
23 BAB 23 : PELIHARAAN
24 BAB 24 : INSECURE
25 BAB 25 : KOMPETISI TERBUKA
26 BAB 26 : KONFIRMASI
27 BAB 27 : SERANGAN DIRGA
28 BAB 28 : CINTA BIKIN OLENG
29 BAB 29 : PUBER KEDUA
30 BAB 30 : POSESIF
31 BAB 31 : JELOUS
32 BAB 32 : PENGAKUAN
33 BAB 33 : BERJANJILAH
34 BAB 34 : INGE
35 BAB 35 : DEDEG TENGIL
36 BAB 36 : CEWEK GILAK
37 BAB 37 : ABG LABIL
38 BAB 38 : LUPA HARI
39 BAB 39 : SWEET
40 BAB 40 : SUDAH GILAK
41 BAB 41 : TIDAK BERSAMA JIWA
42 BAB 42 : GAGAL
43 BAB 43 : KAPAN HALAL
44 BAB 44 : HANYA FANS
45 BAB 45 : POSESIF BALIK
46 BAB 46 : ORANG DARI MASA LALU
47 BAB 47 : SANG MANTA
48 BAB 48 : DIA ITU TOXIC
49 BAB 49 : BUANG ENERGY
50 BAB 50 : GAIA SALON
51 BAB 51 : NGAJAK GELUT
52 BAB 52 : KORBAN PESONA
53 BAB 53 : KECELAKAAN
54 BAB 54 : TERLAMBAT
55 BAB 55 : DI PERSIMPANGAN
56 BAB 56 : PUNYA SELINGKUHAN
57 BAB 57 : BIASA SAJA
58 BAB 58 : SATU TIM
59 BAB 59 : PUTUS
60 BAB 60 : KARENA DIRGA
61 BAB 61 : GIGIT JARI
62 BAB 62 : SEPI DALAM RAMAI
63 BAB 63 : RINDU DALAM HATI
64 BAB 64 : SILSILAH PALSU
65 BAB 65 : TIDAK PENTING
66 BAB 66 : OASIS
67 BAB 67 : BERSYARAT
68 BAB 68 : MUNAFIK
69 BAB 69 : BIJAK
70 BAB 70 : MENGUATKAN HATI
71 BAB 71 : SEBATANG ROKOK
72 BAB 72 : SETTINGAN
73 BAB 73 : TIDAK TENANG
74 BAB 74 : DIPAKSA
75 BAB 75 : SPESIES ARCA
76 BAB 76 : PELUKAN RINDU
77 BAB 77 : KEMANISAN
78 BAB 78 : SUARA WANITA
79 BAB 79 : CINTANYA TANTE
80 BAB 80 : PERTANYAN LARSIH
81 BAB 81 : KERAS KEPALA
82 BAB 82 : KE KOTA
83 BAB 83 : KEHILANGAN AKAL SEHAT
84 BAB 84 : SISI LAIN PRAS
85 BAB 85 : SEHAT
86 BAB 86 : PULANG
87 BAB 87 : LARSIH OVERTHINGKING
88 BAB 88 : INGIN MENETAP DI KOTA
89 BAB 89 : ANGIN SEGAR
90 BAB 90 : NERVOUS
91 BAB 91 : JEBAKAN
92 BAB 92 : PEMBUKTIAN CINTA
93 BAB 93 : KAWIN KONTRAK
94 BAB 94 : KEKHILAFAN
95 BAB 95 : PUTUS
96 BAB 96 : SINDIRAN
97 BAB 97 : RINDU RUMAH
98 BAB 98 : PENGAKUAN
99 BAB 99 : HIJRAH
100 BAB 100 : HANYA USULAN
101 BAB 101 : JANGAN JATUH CINTA
102 BAB 102 : JADI DONATUR
103 BAB 103 : I LOVE YOU
104 BAB 104 : PERMINTAAN NIKEN
105 BAB 105 : END
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BAB 1 : SWEET SEVENTEEN
2
BAB 2 : DIRGA RAHARDIAN
3
BAB 3 : GOOD LOOKING
4
BAB 4 : USIA PENENTU
5
BAB 5 : ADA APA
6
BAB 6 : GELISAH
7
BAB 7 : TARGET
8
BAB 8 : IMING-IMING
9
BAB 9 : JUAL DIRI
10
BAB 10 : MERESAHKAN
11
BAB 11 : PERASAAN ANEH
12
BAB 12 : DISPENSER
13
BAB 13 : MASIH KUAT IMAN
14
BAB 14 : GELAGAPAN
15
BAB 15 : ITIK VS ANGSA
16
BAB 16 : JANGAN DI TOLAK
17
BAB 17 : BUKAN UNTUK DIMILIKI
18
BAB 18 : MOVE UNDERGROUND
19
BAB 19 : MERASA BERSALAH
20
BAB 20 : BUKAN KOPI
21
BAB 21 : NYAMAN PARAH
22
BAB 22 : AKSES MULUS
23
BAB 23 : PELIHARAAN
24
BAB 24 : INSECURE
25
BAB 25 : KOMPETISI TERBUKA
26
BAB 26 : KONFIRMASI
27
BAB 27 : SERANGAN DIRGA
28
BAB 28 : CINTA BIKIN OLENG
29
BAB 29 : PUBER KEDUA
30
BAB 30 : POSESIF
31
BAB 31 : JELOUS
32
BAB 32 : PENGAKUAN
33
BAB 33 : BERJANJILAH
34
BAB 34 : INGE
35
BAB 35 : DEDEG TENGIL
36
BAB 36 : CEWEK GILAK
37
BAB 37 : ABG LABIL
38
BAB 38 : LUPA HARI
39
BAB 39 : SWEET
40
BAB 40 : SUDAH GILAK
41
BAB 41 : TIDAK BERSAMA JIWA
42
BAB 42 : GAGAL
43
BAB 43 : KAPAN HALAL
44
BAB 44 : HANYA FANS
45
BAB 45 : POSESIF BALIK
46
BAB 46 : ORANG DARI MASA LALU
47
BAB 47 : SANG MANTA
48
BAB 48 : DIA ITU TOXIC
49
BAB 49 : BUANG ENERGY
50
BAB 50 : GAIA SALON
51
BAB 51 : NGAJAK GELUT
52
BAB 52 : KORBAN PESONA
53
BAB 53 : KECELAKAAN
54
BAB 54 : TERLAMBAT
55
BAB 55 : DI PERSIMPANGAN
56
BAB 56 : PUNYA SELINGKUHAN
57
BAB 57 : BIASA SAJA
58
BAB 58 : SATU TIM
59
BAB 59 : PUTUS
60
BAB 60 : KARENA DIRGA
61
BAB 61 : GIGIT JARI
62
BAB 62 : SEPI DALAM RAMAI
63
BAB 63 : RINDU DALAM HATI
64
BAB 64 : SILSILAH PALSU
65
BAB 65 : TIDAK PENTING
66
BAB 66 : OASIS
67
BAB 67 : BERSYARAT
68
BAB 68 : MUNAFIK
69
BAB 69 : BIJAK
70
BAB 70 : MENGUATKAN HATI
71
BAB 71 : SEBATANG ROKOK
72
BAB 72 : SETTINGAN
73
BAB 73 : TIDAK TENANG
74
BAB 74 : DIPAKSA
75
BAB 75 : SPESIES ARCA
76
BAB 76 : PELUKAN RINDU
77
BAB 77 : KEMANISAN
78
BAB 78 : SUARA WANITA
79
BAB 79 : CINTANYA TANTE
80
BAB 80 : PERTANYAN LARSIH
81
BAB 81 : KERAS KEPALA
82
BAB 82 : KE KOTA
83
BAB 83 : KEHILANGAN AKAL SEHAT
84
BAB 84 : SISI LAIN PRAS
85
BAB 85 : SEHAT
86
BAB 86 : PULANG
87
BAB 87 : LARSIH OVERTHINGKING
88
BAB 88 : INGIN MENETAP DI KOTA
89
BAB 89 : ANGIN SEGAR
90
BAB 90 : NERVOUS
91
BAB 91 : JEBAKAN
92
BAB 92 : PEMBUKTIAN CINTA
93
BAB 93 : KAWIN KONTRAK
94
BAB 94 : KEKHILAFAN
95
BAB 95 : PUTUS
96
BAB 96 : SINDIRAN
97
BAB 97 : RINDU RUMAH
98
BAB 98 : PENGAKUAN
99
BAB 99 : HIJRAH
100
BAB 100 : HANYA USULAN
101
BAB 101 : JANGAN JATUH CINTA
102
BAB 102 : JADI DONATUR
103
BAB 103 : I LOVE YOU
104
BAB 104 : PERMINTAAN NIKEN
105
BAB 105 : END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!