BAB 2 : DIRGA RAHARDIAN

Bagi Mutia pernikahan adalah sebuah kesepakatan antara dua orang untuk hidup bersama selama mungkin. Enam bulan mengenal Pras tentu adalah waktu yang sangat singkat. Sebab sebelumnya ia sudah menghabiskan waktu 6 tahun menjalin hubungan yang orang sebut ‘pacaran’ bersama Dino. Mantan terindahnya.

Apakah Pras hanya pelariannya saja? Sebab sebulan sebelum bertemu Pras, Dino sungguh meminta untuk mengakhiri hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Hanya berdalih ia tak pantas untuk di tunggu saat masih asyik membuang waktu di bangku kuliahnya. Dino secara sadar dan sungguh, memutuskan begitu saja hubungan yang juga sudah sama-sama di ketahui oleh orang tua masing-masing.

Lalu salahkan Mutia, membuka hati untuk seorang Pras yang secara fisik dan mental jauh dari deretan catatan standartnya selama ini.

Mutia suka dengan pria romantic, Pras tidak.

Mutia suka dengan pria yang banyak bicara, Pras tidak.

Mutia suka pria yang mau menyanyi untuknya kala sedih, Pras tidak.

Mutia suka melihat pria yang terlihat tampil percaya diri dan menawan, Pras tidak.

Mutia suka dengan pria bertubuh tinggi. Ya … pras hanya masuk kriteria itu.

Lalu, apa hanya bermodalkan postur itu. Mutia berani mengambil keputusan untuk menerima Pras.

Tidak, bukan itu.

Saat itu. Hanya karena Pras terlihat serius mendekatinya. Terlihat sungguh-sungguh ingin memperjuangkannya, menginginkannya menjadi ibu dari anak-anaknya. Bahkan tak ada benih cinta dalam hatinya.

Fix, Mutia terlalu berani mengambil resiko. Berumah tangga dengan pria yang baru ia kenal, bahkan tanpa rasa. Ia hanya yakin, bahwa cinta akan datang karena terbiasa. Juga, tak ada alasan baginya untuk tidak menyayangi Pras, selama pria itu berbuat baik padanya. Hukum alam yang sangat alamiah.

Dan buktinya, Mutia berhasil mempertahankan rumah tangga mereka hingga di angka 17 tahun. Rumah tangga yang tak pernah terdengar bertengkar, apalagi bertikai. Pras tampak baik memerankan tokoh suami yang baik di dalam rumah tangga mereka.

Pras tetaplah Pras yang sedikit bicara, namun tidak buta akan kebutuhan anak dan istrinya. Semua ia cukupkan dengan segala penghasilan yang memang selalu ia percayakan pada istrinya. Dan Mutia cukup pandai dalam urusan mengelolanya dengan baik. Bukankah tidak sia-sia jika selama ini Mutia senantiasa belajar untuk jatuh cinta pada suaminya sendiri.

“Mau minum tante …” Suara yang terdengar dekat dengan telinga Mutia. Saat ia memandang kelamnya malam dari sisi Balkon hotel yang memberikan pemandangan exotic malam itu.

Mutia menoleh.

Kemudian tak sengaja mengerjabkan matanya tatkala melihat sebuah pemandangan indah nan macho, menakjubkan di sebelah kanan balkon yang ia hinggapi sekarang.

Mutia mengalihkan pandangannya, lalu memastikan di mana kakinya berpijak kini. Apakah ia masih berpijak di bumi, atau tak sadar sedang terbang ke kayangan.

Ah …Ternyata benar saja, ia masih di bumi. Tapi, mengapa mahkluk di samping balkon ini bagai pangeran. Tampan, gagah dan begitu sempurna di matanya. Ini nyatakan? Bukan halu.

“Ini … aku ga punya teman berbagi minuman. Teman-temanku belum kembali ke kamar.” Ucapnya lagi. Mnegulurkkan segelas whine dalam gelas kaca. Dan kali ini dengan senyuman yang luar biasa manisnya.

“ OMG … ini senyuman atau gulali sih. Manis benar. “ Batin Mutia tetiba meronta.

“E … oh. Maaf saya tidak minum itu.” Jawab Mutia setelah berhasil meredam amukan badai di dadanya. Hey … apa itu tadi ? Tsunamikah yang terjadi di dalam hatinya. Mengapa ia merasa senyuman orang di depannya ini bagai sihir. Mutia sungguh terpana di buatnya.

“Oh … saya Dirga Tante. Dirga Rahardian.” Dengan sopan pria itu mengulurkan tangannya hendak berkenalan pada Mutia.

Mutia menyambut tangan yang terulur tadi dengan cengkraman yang cukup hangat.

“Tante Mutiara, kan?” wuush … Mutiara bahkan belum menyebut namanya, tetapi kenapa anak ini sudah dengan percaya diri menyebut namanya.

“Maaf jika lancang. Saya Co EO yang mengurus semua acara tadi. Dan bisa ikut menikmati tidur di kamar di sebelah tante adalah bagian dari bonus.” Ujarnya menjelaskan dengan sedikit pecicilan tanpa di minta.

“Oh … tante kira kamu peramal.” Akhirnya Mutia sudah kembali ke bumi bersama dengan isi otaknya yang sempat gegar akibat pertemuanya dengan pria yang terlihat masih sangat ranum ini.

“Udah malam tante, kenapa masih di luar dan sendirian juga?” tanyanya kepo.

“Huuum … pemandangan malam dari sini sangat indah dan sempurna. Tak masalah bukan, menunda waktu memejamkan mata. Sebab besok belum tentu saya masih menginap di sini.” Jawab Mutia sebijak mungkin. Sambil melempar tatapan pada lawan bicaranya.

“Ya … benar sekali. Apalagi aku. Bisa berada di hotel bintang lima begini saja hanya karena bekerja.” Curhatnya merendah.

“Oh sudah bekerja, tante kira masih bocah. Masih seragam putih abu atau yaah, mahasiswa semester dua lah.” Lirik Mutia lagi dengan tatapan yang tak dapat di artikan.

“Semuda itu, aku di mata tante …?” Kekehnya. Ampun … kenapa anak ini harus tertawa selepas itu. Diakan jadi tambah tampan maksimal dengan mimic wajah demikian. Hati Mutia tak karuan di buatnya. Lain kali ia harus bawa lakban deh, kalau ketemu anak ini. Hati Mutia bisa berloncatan kegirangan oleh pesonanya.

“Ya … emang keliatan masih kayak brondong jagung.” Kekeh Mutia yang mencoba untuk melepas tawanya, menggali potensi humornya.

“Iiih … Dirga bukan bocah tante, Dirga juga bukan brondong. Dirga udah 22 tahun, mau 23 tahun.” Wajahnya di buat memelas, minta Mutia percaya padanya.

“Masa … imut gitu?” Mutia menyipitkan matanya agar lebih fokus mengamati tampilan lelaki muda di sampingnya.

“Ha … ha… orang bilangnya wajahku baby face dan innocent gitu tante.” Pujinya pada diri sendiri. So’ akrab.

Lagi … Mutia memperhatikan penampakan lelaki muda itu dari ujung rambut sampai ujung kaki.

“Ga innocent banget siih. Soalnya pipinya hampir ga keliatan.” Kekeh Mutia. Ya iyalah, masa polos, bukankah jambangnya banyak. Hampir menutupi semua permukaan pipi dan dagunya.

“Ini … ini sengaja di pelihara tan, supaya terlihat tua dari usia sebenarnya. Biar kelihatan seperti lelaki dewasa.” Dirga membelai janggut dan jambangnya pelan.

Mutia hanya tertawa sambil menggeleng, tak setuju dan merasa jika selera humor lelaki muda ini lumayan.

“Oh … iya tan. Gimana evaluasi pelayanan EO kami tadi, apakah tante merasa puas?” tanya Dirga. Mungkin ini inti dari alasan obrolannya malam itu, dengan Mutia. Kliennya.

“Oh … so far so good sih. Tante ga merasa ada cela buruk saat pesta tadi. Dari dekorasinya, makanannya, cara penghidangannya, pelayanannya. Sampai acaranya, perfect. Tante suka.” Mutia mana bisa berhenti jika bicara seperti itu.

“Syukur deh kalau begitu. Ijin tante, boleh minta no kontak nya. Atau ku kasih kartu nama EO kami. Mungkin saja kelak kita bisa bekerja sama lagi, di lain acara.” Oh … anak ini sedang ingin mempromosikan bisnisnya pada Mutia. Kirain bocah ini ingin tebar pesona dengan tante-tante seusia Mutia.

“Siniin, ponselmu. Biar tante ketik nomor tante aja.” Mutia meminta ponsel Dirga, untuk menyimpan no kontaknya.

“Sudah malam.” Ada selimut yang sengaja di gantung seseorang di bahu bagian belakang Mutia. Tepat saat ponsel Dirga sudah kembali ke tangan pemiliknya.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

aku mampir thor

2024-05-24

0

Putri Minwa

Putri Minwa

lanjut

2023-04-19

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

Tante Mutia bukan lagi puber ke2 khan 😲

2023-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : SWEET SEVENTEEN
2 BAB 2 : DIRGA RAHARDIAN
3 BAB 3 : GOOD LOOKING
4 BAB 4 : USIA PENENTU
5 BAB 5 : ADA APA
6 BAB 6 : GELISAH
7 BAB 7 : TARGET
8 BAB 8 : IMING-IMING
9 BAB 9 : JUAL DIRI
10 BAB 10 : MERESAHKAN
11 BAB 11 : PERASAAN ANEH
12 BAB 12 : DISPENSER
13 BAB 13 : MASIH KUAT IMAN
14 BAB 14 : GELAGAPAN
15 BAB 15 : ITIK VS ANGSA
16 BAB 16 : JANGAN DI TOLAK
17 BAB 17 : BUKAN UNTUK DIMILIKI
18 BAB 18 : MOVE UNDERGROUND
19 BAB 19 : MERASA BERSALAH
20 BAB 20 : BUKAN KOPI
21 BAB 21 : NYAMAN PARAH
22 BAB 22 : AKSES MULUS
23 BAB 23 : PELIHARAAN
24 BAB 24 : INSECURE
25 BAB 25 : KOMPETISI TERBUKA
26 BAB 26 : KONFIRMASI
27 BAB 27 : SERANGAN DIRGA
28 BAB 28 : CINTA BIKIN OLENG
29 BAB 29 : PUBER KEDUA
30 BAB 30 : POSESIF
31 BAB 31 : JELOUS
32 BAB 32 : PENGAKUAN
33 BAB 33 : BERJANJILAH
34 BAB 34 : INGE
35 BAB 35 : DEDEG TENGIL
36 BAB 36 : CEWEK GILAK
37 BAB 37 : ABG LABIL
38 BAB 38 : LUPA HARI
39 BAB 39 : SWEET
40 BAB 40 : SUDAH GILAK
41 BAB 41 : TIDAK BERSAMA JIWA
42 BAB 42 : GAGAL
43 BAB 43 : KAPAN HALAL
44 BAB 44 : HANYA FANS
45 BAB 45 : POSESIF BALIK
46 BAB 46 : ORANG DARI MASA LALU
47 BAB 47 : SANG MANTA
48 BAB 48 : DIA ITU TOXIC
49 BAB 49 : BUANG ENERGY
50 BAB 50 : GAIA SALON
51 BAB 51 : NGAJAK GELUT
52 BAB 52 : KORBAN PESONA
53 BAB 53 : KECELAKAAN
54 BAB 54 : TERLAMBAT
55 BAB 55 : DI PERSIMPANGAN
56 BAB 56 : PUNYA SELINGKUHAN
57 BAB 57 : BIASA SAJA
58 BAB 58 : SATU TIM
59 BAB 59 : PUTUS
60 BAB 60 : KARENA DIRGA
61 BAB 61 : GIGIT JARI
62 BAB 62 : SEPI DALAM RAMAI
63 BAB 63 : RINDU DALAM HATI
64 BAB 64 : SILSILAH PALSU
65 BAB 65 : TIDAK PENTING
66 BAB 66 : OASIS
67 BAB 67 : BERSYARAT
68 BAB 68 : MUNAFIK
69 BAB 69 : BIJAK
70 BAB 70 : MENGUATKAN HATI
71 BAB 71 : SEBATANG ROKOK
72 BAB 72 : SETTINGAN
73 BAB 73 : TIDAK TENANG
74 BAB 74 : DIPAKSA
75 BAB 75 : SPESIES ARCA
76 BAB 76 : PELUKAN RINDU
77 BAB 77 : KEMANISAN
78 BAB 78 : SUARA WANITA
79 BAB 79 : CINTANYA TANTE
80 BAB 80 : PERTANYAN LARSIH
81 BAB 81 : KERAS KEPALA
82 BAB 82 : KE KOTA
83 BAB 83 : KEHILANGAN AKAL SEHAT
84 BAB 84 : SISI LAIN PRAS
85 BAB 85 : SEHAT
86 BAB 86 : PULANG
87 BAB 87 : LARSIH OVERTHINGKING
88 BAB 88 : INGIN MENETAP DI KOTA
89 BAB 89 : ANGIN SEGAR
90 BAB 90 : NERVOUS
91 BAB 91 : JEBAKAN
92 BAB 92 : PEMBUKTIAN CINTA
93 BAB 93 : KAWIN KONTRAK
94 BAB 94 : KEKHILAFAN
95 BAB 95 : PUTUS
96 BAB 96 : SINDIRAN
97 BAB 97 : RINDU RUMAH
98 BAB 98 : PENGAKUAN
99 BAB 99 : HIJRAH
100 BAB 100 : HANYA USULAN
101 BAB 101 : JANGAN JATUH CINTA
102 BAB 102 : JADI DONATUR
103 BAB 103 : I LOVE YOU
104 BAB 104 : PERMINTAAN NIKEN
105 BAB 105 : END
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BAB 1 : SWEET SEVENTEEN
2
BAB 2 : DIRGA RAHARDIAN
3
BAB 3 : GOOD LOOKING
4
BAB 4 : USIA PENENTU
5
BAB 5 : ADA APA
6
BAB 6 : GELISAH
7
BAB 7 : TARGET
8
BAB 8 : IMING-IMING
9
BAB 9 : JUAL DIRI
10
BAB 10 : MERESAHKAN
11
BAB 11 : PERASAAN ANEH
12
BAB 12 : DISPENSER
13
BAB 13 : MASIH KUAT IMAN
14
BAB 14 : GELAGAPAN
15
BAB 15 : ITIK VS ANGSA
16
BAB 16 : JANGAN DI TOLAK
17
BAB 17 : BUKAN UNTUK DIMILIKI
18
BAB 18 : MOVE UNDERGROUND
19
BAB 19 : MERASA BERSALAH
20
BAB 20 : BUKAN KOPI
21
BAB 21 : NYAMAN PARAH
22
BAB 22 : AKSES MULUS
23
BAB 23 : PELIHARAAN
24
BAB 24 : INSECURE
25
BAB 25 : KOMPETISI TERBUKA
26
BAB 26 : KONFIRMASI
27
BAB 27 : SERANGAN DIRGA
28
BAB 28 : CINTA BIKIN OLENG
29
BAB 29 : PUBER KEDUA
30
BAB 30 : POSESIF
31
BAB 31 : JELOUS
32
BAB 32 : PENGAKUAN
33
BAB 33 : BERJANJILAH
34
BAB 34 : INGE
35
BAB 35 : DEDEG TENGIL
36
BAB 36 : CEWEK GILAK
37
BAB 37 : ABG LABIL
38
BAB 38 : LUPA HARI
39
BAB 39 : SWEET
40
BAB 40 : SUDAH GILAK
41
BAB 41 : TIDAK BERSAMA JIWA
42
BAB 42 : GAGAL
43
BAB 43 : KAPAN HALAL
44
BAB 44 : HANYA FANS
45
BAB 45 : POSESIF BALIK
46
BAB 46 : ORANG DARI MASA LALU
47
BAB 47 : SANG MANTA
48
BAB 48 : DIA ITU TOXIC
49
BAB 49 : BUANG ENERGY
50
BAB 50 : GAIA SALON
51
BAB 51 : NGAJAK GELUT
52
BAB 52 : KORBAN PESONA
53
BAB 53 : KECELAKAAN
54
BAB 54 : TERLAMBAT
55
BAB 55 : DI PERSIMPANGAN
56
BAB 56 : PUNYA SELINGKUHAN
57
BAB 57 : BIASA SAJA
58
BAB 58 : SATU TIM
59
BAB 59 : PUTUS
60
BAB 60 : KARENA DIRGA
61
BAB 61 : GIGIT JARI
62
BAB 62 : SEPI DALAM RAMAI
63
BAB 63 : RINDU DALAM HATI
64
BAB 64 : SILSILAH PALSU
65
BAB 65 : TIDAK PENTING
66
BAB 66 : OASIS
67
BAB 67 : BERSYARAT
68
BAB 68 : MUNAFIK
69
BAB 69 : BIJAK
70
BAB 70 : MENGUATKAN HATI
71
BAB 71 : SEBATANG ROKOK
72
BAB 72 : SETTINGAN
73
BAB 73 : TIDAK TENANG
74
BAB 74 : DIPAKSA
75
BAB 75 : SPESIES ARCA
76
BAB 76 : PELUKAN RINDU
77
BAB 77 : KEMANISAN
78
BAB 78 : SUARA WANITA
79
BAB 79 : CINTANYA TANTE
80
BAB 80 : PERTANYAN LARSIH
81
BAB 81 : KERAS KEPALA
82
BAB 82 : KE KOTA
83
BAB 83 : KEHILANGAN AKAL SEHAT
84
BAB 84 : SISI LAIN PRAS
85
BAB 85 : SEHAT
86
BAB 86 : PULANG
87
BAB 87 : LARSIH OVERTHINGKING
88
BAB 88 : INGIN MENETAP DI KOTA
89
BAB 89 : ANGIN SEGAR
90
BAB 90 : NERVOUS
91
BAB 91 : JEBAKAN
92
BAB 92 : PEMBUKTIAN CINTA
93
BAB 93 : KAWIN KONTRAK
94
BAB 94 : KEKHILAFAN
95
BAB 95 : PUTUS
96
BAB 96 : SINDIRAN
97
BAB 97 : RINDU RUMAH
98
BAB 98 : PENGAKUAN
99
BAB 99 : HIJRAH
100
BAB 100 : HANYA USULAN
101
BAB 101 : JANGAN JATUH CINTA
102
BAB 102 : JADI DONATUR
103
BAB 103 : I LOVE YOU
104
BAB 104 : PERMINTAAN NIKEN
105
BAB 105 : END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!