Bella merasa sangat senang dan gembira ketika suaminya, Ryan memberitahunya bahwa dia sangat menyukai bubur ayam khas Cirebon. Bella memutuskan untuk mencoba memasak bubur ayam tersebut untuk pertama kalinya.
Dia membeli semua bahan-bahan yang diperlukan di pasar tradisional di dekat rumah mereka. Setelah membeli bahan-bahan yang diperlukan, Bella mulai memasak di dapur mereka. Dia sangat antusias dan bersemangat dalam memasak bubur ayam ini, meskipun dia tahu bahwa ini bukanlah makanan yang mudah untuk dimasak.
Ryan datang ke dapur dan melihat Bella sibuk memasak. "Wah, kau memasak bubur ayam untukku?" tanyanya.
Bella mengangguk dan tersenyum. "Iya, aku ingin mencoba membuat makanan kesukaanmu."
Ryan tersenyum dan merangkul Bella dari belakang. "Kau luar biasa, sayang. Aku sangat beruntung memiliki istri yang begitu peduli dan perhatian."
Bella merasa bahagia dan tersenyum, mereka berdua memasak bersama-sama. Bella terus berusaha dengan tekun dan hati-hati, sementara Ryan membantunya dengan mengupas bawang dan memotong daging ayam.
Setelah hampir satu jam, bubur ayam khas Cirebon buatan Bella siap disajikan. Bella merasa sangat gugup ketika Ryan mencicipi bubur ayamnya.
Ryan mencicipi bubur ayam yang baru saja disajikan dan tersenyum lebar. "Ini enak sekali, sayang! Kau hebat sekali!"
Bella merasa sangat senang dan bangga. "Terima kasih, sayang. Aku senang kau menyukainya."
Ryan tersenyum dan mencium Bella. "Ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan, terima kasih sudah membuatnya untukku."
Setelah makan, Bella merasa sangat puas dengan apa yang dia lakukan. Ryan merasa sangat bahagia dan bersyukur memiliki istri yang perhatian dan peduli seperti Bella.
Waktu cepat berlalu..
Matahari ternyata sudah tinggi diatas, dan jam menunjukan jam 12 siang
Setelah mereka selesai solat
Mereka terlihat di dapur
Bella dan Ryan sedang berada di dapur, Bella dengan apron di pinggang dan sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak. Ryan duduk di meja dapur sambil membaca koran.
"Bella, kamu mau memasak apa untuk makan siang?" tanya Ryan.
"Bagaimana kalau kita makan steak?" balas Bella.
Ryan memandang Bella dengan lembut. "Kamu tahu aku tidak bisa makan daging sapi. Ada menu lain yang bisa kamu buat?"
Bella merenung sejenak. "Kalau begitu, bagaimana dengan ikan bakar dengan nasi putih dan sambal matah?"
Ryan tersenyum. "Sudah pasti enak. Aku sangat menyukai ikan bakar."
Bella mulai memasak ikan bakar, sambil sesekali memperhatikan Ryan yang masih sibuk membaca koran.
"Tadi kamu tidak terlihat sangat senang ketika aku menyebutkan steak," kata Bella sambil mengoleskan bumbu pada ikan yang sedang dipanggang.
Ryan mengangkat kepala dari koran. "Aku tidak ingin membuatmu susah hati dengan meminta menu yang tidak bisa aku makan. Aku tahu kamu selalu berusaha untuk membuatku senang."
Bella tersenyum dan melihat ke arah Ryan. "Aku tahu itu, tapi kadang-kadang aku merasa tidak yakin apa yang kamu suka atau tidak suka. Aku hanya ingin membuat kamu bahagia."
Ryan menempatkan korannya di atas meja dan berjalan ke arah Bella. Dia memeluknya dari belakang dan mencium pipi Bella. "Kamu sudah membuatku bahagia sejak hari pertama kita bertemu. Kamu adalah wanita yang sangat baik hati dan selalu berusaha membuat orang di sekitarmu merasa nyaman."
Bella tersenyum dan membalikkan badannya, melihat Ryan dengan mata penuh cinta. "Aku sangat mencintaimu, Ryan."
Ryan membalas senyuman Bella. "Aku juga mencintaimu, Bella. Kamu adalah segalanya bagiku."
Kedua pasangan ini tersenyum dan berciuman di tengah dapur yang penuh dengan aroma ikan bakar yang sedap. Setelah beberapa saat, Bella mengalihkan perhatiannya kembali pada memasak, dan Ryan kembali duduk di meja dapur, sambil terus memperhatikan istrinya dengan penuh kasih sayang.
Akhirnya, ikan bakar yang lezat pun siap untuk disantap. Bella dan Ryan duduk bersama di meja makan, menikmati hidangan yang enak dan suasana yang hangat dan nyaman.
"Sudah lama sekali aku tidak makan ikan bakar yang segar seperti ini," kata Ryan sambil mengambil sepotong ikan yang besar.
Bella tersenyum puas. "Aku senang kamu suka."
Setelah selesai makan siang, mereka kemudian beralih untuk menonton drakor kesukaan Bella. Saat itu, cuaca sedang mendung dan angin bertiup kencang di luar rumah mereka. Suara angin yang bertiup kencang itu seperti membawa kedamaian dan ketenangan di dalam rumah mereka.
Beberapa menit kemudian, Bella yang merasa sangat capek setelah memasak dan makan siang tertidur di sofa. Ryan melihat istrinya yang sedang tidur pulas di sofa sambil tersenyum. Ryan sangat mencintai Bella dan merasa sangat beruntung memiliki istri yang sangat perhatian padanya.
"Tidur nyenyak sayang," bisik Ryan pelan sambil menutupi tubuh Bella dengan selimut.
Bella menggeliat sedikit namun kemudian terus tidur dengan nyenyak. Ryan duduk di sebelah istrinya sambil menonton drakor kesukaan mereka bersama.
Ketika sedang duduk di sofa, terlintas di pikiran Ryan, kalau dia ingin memberikan sebuah kejutan kecil yang manis untuk istrinya.
Lalu...
Ryan keluar dari rumah menuju ke sebuah florist di dekat rumahnya untuk membelikan bunga mawar untuk Bella. Di perjalanan ke florist, Ryan terus berpikir tentang istri tercintanya, Bella. Dia selalu merasa bersyukur memiliki istri yang sangat menyayanginya seperti Bella. Ryan merasa bahwa dia sangat beruntung memiliki Bella sebagai istri dan tak pernah lelah untuk membuatnya bahagia.
Setelah membeli sebuket bunga mawar, Ryan segera kembali ke rumah. Saat tiba di rumah, Ryan melihat Bella masih tertidur di sofa. Dia tidak ingin mengganggu istrinya yang sedang beristirahat, jadi dia perlahan meletakkan bunga mawar di atas meja dan duduk di samping istrinya. Dia kemudian menatap Bella dengan penuh kasih sayang dan mengelus rambut istrinya yang lembut.
Tak lama setelah itu, Bella terbangun dan tersenyum saat melihat suaminya duduk di sampingnya. "Hai sayang, kamu tidur nyenyak ya?" tanya Ryan sambil mengelus rambut Bella.
Bella mengangguk dan menatap Ryan dengan tatapan sayang. "Iya, aku capek banget tadi pagi. Terima kasih sudah memasak dan menemani aku tidur siang," ujar Bella.
Ryan tersenyum dan mengambil bunga mawar dari atas meja. "Ini ada hadiah kecil buat kamu, sayang. Semoga kamu suka," kata Ryan sambil memberikan bunga mawar kepada Bella.
Bella terkejut dan merasa senang dengan hadiah dari suaminya. "Wah, terima kasih sayang. Ini bunga mawar yang sangat indah," ujar Bella sambil memeluk suaminya.
Ryan merasa senang bisa membuat istrinya bahagia dengan hadiah kecil tersebut. "Sama-sama sayang, aku senang kamu suka," kata Ryan sambil membalas pelukan Bella.
Mereka berdua kemudian menghabiskan sisa sore dengan bercengkerama di sofa, menonton film romantis dan menikmati aroma harum dari bunga mawar yang menyebar di ruangan. Suasana yang penuh dengan cinta dan kasih sayang membuat mereka semakin dekat dan saling mencintai.
Hari itu menjadi hari yang indah dan tak terlupakan bagi Bella dan Ryan. Mereka merasa sangat bahagia karena telah saling memberikan perhatian dan kasih sayang satu sama lain. Hari yang indah itu membuat mereka semakin mencintai dan menghargai satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments