Ryan suami Bella duduk di sofa yang nyaman, menyelesaikan beberapa pekerjaan di laptopnya ketika istri tercintanya keluar dari kamar tidur. Bella menatap Ryan dengan tatapan penuh kehangatan dan cinta. Ryan yang memperhatikan itu tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Bella.
“Bella, ada yang ingin kukatakan padamu,” ujarnya.
“Ada apa, sayang?” Bella merasa penasaran.
“Aku berencana untuk pergi ke acara reuni teman-teman kuliahku besok malam.” Ryan berkata dengan ekspresi wajah serius.
“Oh, aku ngerti. Kamu ingin bertemu dengan teman-teman lama, kan?” Bella menjawab sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Benar, aku sudah lama tidak bertemu dengan mereka dan ingin menghabiskan waktu dengan teman-temanku itu.”
“Baiklah, aku paham. Aku akan mempersiapkan segala kebutuhanmu. Kapan kamu berangkat?”
“Besok malam,” jawab Ryan.
Bella merasa sedikit kecewa karena Ryan harus pergi dan meninggalkannya di rumah. Namun, dia berusaha memahami dan tidak menunjukkan perasaannya. Ryan melihat bahwa Bella terlihat sedih, dia segera menghiburnya.
“Jangan khawatir, Bella. Aku akan kembali cepat dan kami bisa menghabiskan waktu bersama lagi,” kata Ryan dengan tulus.
Bella tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada suaminya. Malam itu, mereka tidur dengan tenang.
Keesokan paginya, Ryan bersiap-siap untuk pergi ke acara reuni. Dia mengenakan pakaian yang rapi dan meninggalkan rumah setelah memberikan ciuman sayang pada Bella. Bella merasa sedih karena harus kehilangan suaminya selama beberapa waktu.
Ryan tiba di tempat acara reuni dan bertemu dengan teman-temannya. Mereka berbicara tentang hal-hal yang telah terjadi dalam hidup mereka selama bertahun-tahun tidak bertemu. Ryan menikmati waktu bersama teman-temannya itu, tetapi dia tidak bisa menghilangkan rasa kangen pada istrinya.
Beberapa jam kemudian, Ryan memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia ingin segera kembali ke pelukan istrinya. Setelah tiba di rumah, dia membuka pintu dengan perlahan dan menemukan istrinya sedang tidur di sofa. Ryan menghampiri Bella dan membisikkan namanya. Bella terbangun dan melihat suaminya berdiri di depannya.
“Sayang, aku sudah pulang.” Ucap Ryan sambil merangkul istri tercintanya.
Bella merasa senang dan sangat bahagia melihat Ryan kembali. Mereka saling berpelukan dengan mesra. Ryan memberikan sebuah kotak kecil kepada Bella. Bella penasaran dan membuka kotak itu. Dia terkejut melihat cincin pernikahan baru.
“Aku ingin membuat hari ini spesial. Ini adalah hadiah untukmu, Bella. Aku mencintaimu,” kata Ryan dengan penuh kasih sayang.
Bella terharu
Mereka kemudian duduk bersama di sofa dan Ryan menceritakan pengalamannya selama acara reuni.
"Mereka semua masih sama seperti dulu, Bella. Tetap akrab dan saling mengenal dengan baik. Kami saling bertukar cerita tentang pengalaman kami selama ini. Aku senang bisa meluangkan waktu untuk mengenang masa lalu bersama mereka. Tapi, ketika aku melihat kamu tertidur di sofa, aku merasa bersalah dan cepat-cepat pulang ke rumah. Aku ingin menghabiskan waktu bersama kamu, sayang." ucap Ryan dengan lembut.
Bella tersenyum dan merasa sangat bahagia mendengarkan suaminya bercerita tentang reuni. Mereka kemudian membagi kue tart stroberi yang dibawa oleh Ryan dan mengobrol dengan santai. Mereka merasa sangat dekat dan saling memahami satu sama lain.
Malam itu mereka bercanda dan tertawa bersama. Mereka merasa bahwa kebahagiaan dan kebersamaan adalah hal yang paling penting dalam hidup mereka
*
*
*
Ryan dan Bella duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi dan teh. Ryan terlihat gelisah dan Bella memperhatikannya.
"Ada apa, sayang? Kamu terlihat sedih," tanya Bella.
Bella duduk diam di sofa, menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Ryan. Namun, hatinya tak tenang. Ia tak bisa membayangkan Ryan, suaminya, bertemu dengan mantan pacarnya. Perasaan cemburu dan tidak aman melanda hatinya.
"Bagaimana kabar Lisa?" tanya Bella, mencoba menahan perasaannya agar tidak keluar dalam bentuk kemarahan.
"Baik-baik saja, dia sekarang bekerja di perusahaan besar di kota. Dia punya suami dan satu anak," jawab Ryan.
"Itu bagus untuknya," sahut Bella dengan suara sedikit bergetar. "Apa kalian berbicara banyak?"
"Tidak, hanya sekedar mengobrol sebentar. Kami tidak terlalu akrab lagi, jadi tidak banyak yang bisa kami bicarakan," ujar Ryan.
Bella menarik nafas dalam-dalam. Ia berusaha meredakan perasaannya, namun tetap tak bisa meredakan perasaan cemburu yang melanda hatinya.
Bella terkejut mendengar kabar tersebut. "Lalu, apa yang terjadi?" tanyanya.
"Awalnya kami hanya saling menyapa dan bertukar kata-kata. Namun, tiba-tiba Lisa meminta untuk bertemu dengan ku sendirian," jelas Ryan.
Bella menatap suaminya dengan tatapan tajam. "Dan kamu bertemu dengannya sendirian? Apa yang terjadi, Ryan?" tanya Bella dengan nada tegas.
Ryan merasa bersalah dan menunduk. "Saat kami bertemu, Lisa meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah dilakukannya dulu dan berharap bisa memperbaiki kesalahannya. Dia juga berusaha untuk mendekatiku lagi."
Bella merasa sedih mendengar itu. "Lalu, kamu gimana, sayang? Apa kamu juga masih memikirkan Lisa?" tanya Bella lagi.
Ryan cepat menjawab, "Tidak, sayang. Aku hanya merasa sedih dan bingung dengan situasi ini. Aku sudah jelas-jelas bilang kalau aku sudah menemukan cinta sejati di dalam dirimu. Aku sangat mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu."
"Mungkin kamu merasa khawatir tentang hal ini, Bella. Tapi kamu tidak perlu khawatir, aku mencintaimu," kata Ryan, sambil mendekat ke arah Bella dan mengelus rambutnya.
Bella menoleh ke arah Ryan. Matanya bertemu dengan mata Ryan, dan ia melihat rasa cinta yang tulus dari matanya. Ia tahu Ryan mencintainya, namun tetap saja, perasaan cemburu itu sulit untuk dikendalikan.
"Aku tahu kamu mencintai aku, Ryan. Tapi, aku tidak bisa menghilangkan perasaan cemburu ini," ucap Bella dengan suara yang gemetar.
"Kamu tahu, Bella. Saya sangat mencintaimu dan saya tidak ingin kehilanganmu. Saya berjanji tidak akan berbicara dengan Lisa lagi jika itu membuatmu tidak nyaman," kata Ryan, mencoba meredakan perasaan Bella.
Bella menatap Ryan dengan tatapan penuh cinta dan kepercayaan. Ia merasa lega setelah mendengar kata-kata Ryan. Ia merasa dia benar-benar mencintainya dan tidak ingin kehilangannya.
"Saya percaya kamu, Ryan. Terima kasih telah memberi perhatian pada perasaanku," ucap Bella sambil tersenyum.
Ryan tersenyum dan mencium kening Bella. "Sekarang, bagaimana kalau kita menonton film bersama?" ajak Ryan.
Ryan dan Bella duduk berdampingan di atas kasur, menonton film romantis yang menjadi favorit Bella sejak lama. Ryan menyadari kecemasan yang masih mengganggu Bella, dan dia ingin menenangkannya sebelum mengakhiri malam dengan baik.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Ryan dengan lembut, sambil memeluk Bella. "Aku tidak ingin kamu merasa cemburu tentang Lisa. Dia hanyalah kenangan lama dan tidak berarti apa-apa bagi aku sekarang."
Bella merespons dengan senyum, meskipun masih terlihat sedikit cemas. "Aku tahu, tapi itu membuatku merasa tidak enak. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu."
Ryan merasakan kehangatan yang menyebar di dadanya. "Kamu tidak akan pernah kehilangan aku, Bella. Aku mencintaimu dan tidak ada yang bisa mengubah itu."
Mereka melanjutkan menonton film, meskipun Bella masih terlihat sedikit cemas. Ryan mengambil tangan Bella dan memberikan sentuhan lembut ke jari-jarinya. "Jangan khawatir, Bella. Aku selalu ada untukmu."
Bella merasakan kenyamanan dan keamanan dalam pelukan Ryan, dan perlahan-lahan kecemasannya mulai mereda. Mereka menyelesaikan film dan berbaring di atas kasur, menatap langit-langit kamar yang tenang.
"Kamu tahu, Bella," ucap Ryan, "aku merasa sangat beruntung memiliki kamu sebagai istriku. Kamu adalah orang yang paling penting dalam hidupku, dan aku tidak akan pernah meremehkan perasaanmu."
Bella tersenyum dan merangkul Ryan, merasakan kebahagiaan dalam pelukan suaminya. "Aku juga merasa beruntung memiliki kamu, Ryan. Kamu membuat hidupku lebih indah dan aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu."
Mereka terus merangkul satu sama lain, menikmati kebersamaan yang tulus. Ryan mengecup lembut kening Bella dan merasakan rasa damai dan kebahagiaan dalam hatinya. Mereka memutuskan untuk tidur, menunggu pagi yang baru dengan harapan dan kepercayaan satu sama lain
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
semangat terus kak
2023-03-24
1
Skyga Elnix
ceritanya sangat keren luar biasa. smangat ya
2023-03-24
0