Bilal setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter ia bergegas pulang, setiap detik ia selalu merindukan istrinya Arsi. cinta yang bertahun-tahun ia sematkan dalam hatinya, dan Allah mengizinkan untuk memiliki Arsi. Menurut Bilal arsi wanita yang sangat istimewa karena kesederhanaan nya ia jatuh cinta. ketika di sekolah Bilal selalu melihat arsi lain dari teman wanita lainnya. Bukan Arsi tak mau berteman dengan yang lain, ia punya sahabat tapi ketika ada temannya yang tak sesuai dengan syariat ia berangsur menghindari.
Ingatan Bilal tak pernah lupa dari senyum arsi, bahkan ketika ia masih kuliah kedokteran senyum itu yang selalu di ingatnya. Bilal selalu berdoa untuk Arsi agar selalu di beri kesehatan dan memohon kepada sang pengatur skenario kehidupannya jika ia akan di pertemukan dengan Arsi kembali. Allah mengizinkan atas setiap doa yang Bilal ketuk di langit, karena Bilal tiada henti untuk melangitkan doanya.
Bilal berjalan menuju mobilnya sembari tersenyum, ia akan pulang menemui pujaan hatinya. Arsi setia untuk menunggu sang suami, di siapkan nya air untuk mandi dan pakaian ganti Bilal. Jika Bilal dinas pagi ia akan pulang sampai rumah setelah ashar kecuali ada urgen atau operasi yang butuh waktu lama. Arsi sangat memahami status suaminya yang sebagai dokter itu.
Bilal mampir terlebih dahulu ke toko bunga ia ingin membelikan bunga untuk Arsi. Terkadang ia membawa makanan kecil kadang juga bunga, karena jika Arsi di tanya mau apa ia selalu menjawab ' Arsi mau mas Bilal pulang ke rumah dengan selamat '. MasyaAlloh, bagaimana Bilal mencintai Arsi ia wanita sederhana yang tak pernah menuntut. apapun dan berapapun yang Bilal berikan kepada arsi ia akan menerima nya dengan senang hati dan selalu mengucapkan terima kasih.
" Bunga untuk siapa dok". Bilal sudah mulai di kenal sebagai dokter di rumah sakit itu, hampir dua tahun lamanya Bilal di tugaskan di rumah sakit tempat ia sekarang bekerja.
" untuk istri saya Bu yang baru dan paling bagus".
" baik dok tunggu sebentar". arsi memang sangat menyukai bunga bahkan rumah arsi di penuhi dengan tanaman bunga. kali ini bunga anggrek yang menjadi pilihan Bilal berwarna ungu.
Bilal langsung pulang ke rumahnya ia tau istrinya pasti sudah menunggu kepulangan nya. Arsi selalu terjaga di saat jam pulang Bilal bahkan di malam hari Arsi selalu menunggu nya. Romantis bukan pasangan ini dua tahun bersama belum Allah beri momongan, bukan karena arsi tak bisa hamil tapi kehamilannya selalu keguguran. Semakin hari Bilal semakin mencintai arsi, karena sikap arsi Bilal tak pernah berkomentar apapun. menurutnya istrinya itu sangat sempurna di mata Bilal.
arsi sangat bahagia ketika Bilal mengatakan jika ia tak ada operasi dan segera pulang setelah selesai. di rapikan nya penampilan arsi untuk menyambut Bilal suaminya, setiap hari hingga saat Bilal datang bau harum asri tercium. Suara mobil terdengar tanda Bilal sudah sampai di rumah, dibukanya pintu menyambut suami pulang.
" assalamu'alaikum" salam Bilal.
" wa'alaikumsalam mas". senyum itu terkembang dari wajah cantik arsi, Bilal langsung teduh di sambut oleh istrinya. Di ciumnya tangan Bilal tak lupa juga Bilal langsung mencium kening Arsi.
" untukmu sayang". Bilal menyerahkan bunga anggrek yang di belinya.
" makasih mas ". ciuman mendarat di pipi kanan Bilal. Bilal senang mendapat hadiah ciuman dari istri, Bilal benar-benar merasa gila dengan cintanya. semenjak ia duduk di bangku sekolah bahkan cinta itu tak pernah sirna ia terus membara setiap waktu.
" Suka" tanya Bilal.
" suka sekali mas, ini sangat bagus ". arsi memandangi bunga anggrek yang sudah berbunga itu. Bilal meraih pinggang arsi untuk berjalan masuk ke dalam, di letakkan nya bunga itu di meja teras.
" gimana sayang perut nya ada keluhan lagi ". mereka berjalan naik ke atas menuju kamar.
" Alhamdulillah dari tadi baik mas tidak ada keluhan".
" syukurlah kalau begitu, mas jadi tenang". Bahagianya hati Bilal hal yang di inginkan nya selama pernikahan akan berbuah manis.
" semoga Allah menjaganya hingga ia lahir ya mas".
" aamiin, semua kehendak Allah sayang. apapun yang akan terjadi esok tetaplah bersyukur, aku bersyukur atas doaku yang aku panjatkan selama bertahun-tahun. akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya, itu lebih dari cukup mas sangat bahagia ".
" kebahagiaan kita akan lengkap jika ia lahir mas". arsi tersenyum Bilal mencium keningnya, hatinya nelangsa arsi sangat menginginkan buah hati dari pernikahan mereka. Jika dokter memeriksa semua baik-baik saja, tapi entah janin itu tak pernah bisa bertahan dalam perut arsi.
drrttt...drrttt...
suara handphone milik arsi. Di ambilnya untuk di lihat, ia langsung tersenyum Zahra menghubungi nya.
" assalamu'alaikum Arsi".
" wa'alaikumsalam mba Zahra". senyum terukir dari keduanya.
" maaf mba hanya bisa menghubungi mu lewat handphone, mas Faras sejak kemarin sibuk dengan proyeknya tak sempat berkunjung ke rumahmu". ucap Zahra dari seberang telepon.
" tidak apa-apa mba, mas Faras pasti sibuk arsi dan mas Bilal tau".
" kami mengundangmu dan Bilal ke acara akikahan anak kami ".
" MasyaAlloh iya kapan nih mba". tanya arsi senang, Bilal ikut bahagia melihat binar senyum arsi.
" Insyaallah besok, Bilal liburkan". Arsi menoleh ke arah Bilal dan Bilal mengangguk, Bilal tau ada harapan yang sangat untuk arsi agar bisa menemaninya.
" iya mba besok mas Bilal libur, insyaAlloh kami akan datang".
" Alhamdulillah, ya sudah itu saja arsi. Halo Tante Arsi". suara mungil Rafa memanggil, ia mengambil alih handphone yang ada di tangan Zahra
" Hai jagoan,". sapa arsi, Bilal pun langsung melihat ke layar untuk bergabung karena ada Rafa.
" apa kabar jagoan". sapa Bilal kemudian.
" Alhamdulillah baik om ". Rafa cekikikan, kemudian datanglah Fathan adik Rafa.
" wah dua jagoan yang hebat, kalian punya adik sekarang".
" iya om, adik cantik seperti umi dan Tante arsi". mereka cekikikan arsi langsung mengembang senyumnya.
" kalian pintar sekali, adik kalian perempuan jaga dengan baik ya jangan buat menangis".
" tidak akan om, nanti Rafa dan Fathan akan jaga adik terus".
" kalian benar-benar hebat".
" besok om datang kan, kata Abi besok di rumah akan ramai dengan orang-orang. om dan Tante harus datang ya".
" insyaAlloh kami pasti akan datang sayang". terdengar suara Hafidza adik mereka yang masih bayi itu menangis, Rafa dan Fathan saling pandang.
" sudah ya om adik menangis, Rafa sama Fathan mau jagain adik." Rafa mengucapkan salam dan di balas oleh arsi dan Bilal.
" mereka anak-anak yang lucu ya, jadi inget mba Najwa ". Bilal mengusap kepala arsi, memang arsi dulu cukup dekat dengan Najwa .
" mba Najwa sudah tenang di sana sayang, takdir kita semua tak sama. Allah lebih menyayangi mba Najwa dengan menjemputnya lebih dulu, itu lebih baik menurut Allah. mba Najwa sudah tak merasakan sakit lagi, ia pasti bahagia melihat anak-anaknya. apalagi Zahra seorang istri yang sangat baik." arsi menyandarkan kepalanya di bahu suami, Bilal mengusap nya dengan lembut.
" mba Najwa dan mba Zahra wanita yang sangat hebat, surga pantas untuk mereka berdua. jika itu Arsi mungkin arsi tak akan sanggup mas." Bilal kemudian mengecup kepala istrinya. ia tau hal yang arsi khawatirkan, wanita mana yang mau di madu.
__
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Herry Murniasih
so sweet Bilal🥰🥰
2023-03-20
1