Takdir Cinta Arsi

Takdir Cinta Arsi

Cinta Bilal

Bilal adalah seorang dokter, setelah lulus sekolah ia tak menyangka bisa bertemu dengan arsi lagi pujaan hatinya. Arsi menjadi seorang guru di pondok abahnya setelah ia lulus kuliah. Bilal datang untuk melamar arsi dengan izin Allah pernikahan itu terjadi. Bahagia Bilal rasakan cinta nya bisa ia raih beriringan dengan doa-doa yang telah ia panjatkan.

Bilal di tugaskan di rumah sakit kota, kebetulan dekat dengan sepupu Arsi yang bernama Najwa. Namun Najwa meninggal karena penyakit nya kanker serviks setelah melahirkan satu anak laki-laki yang sangat tampan.

" Sayang bagaimana aku tak akan tenang bekerja jika kamu belum sehat". tanya Bilal mengusap perut arsi yang selalu mual setiap pagi, arsi hamil.

" insyaallah arsi tidak apa-apa mas, mas kerja saja ada bik Ijah yang menemani arsi". Bilal meletakkan kepalanya di pangkuan Arsi sembari mencium perut istrinya itu. Kehadiran anak memang sangat di rindukan bagi sebuah pasangan tak terkecuali Bilal dan Arsi. di kehamilan pertamanya ia harus mengalami keguguran.

" Tapi sayang hatiku tak tenang". ucap Bilal manja pada istrinya.

" Istighfar berdzikir mas biar hati tenang, kasihan juga di rumah sakit banyak pasien yang membutuhkan mas". Arsi tersenyum membelai kepala suaminya. Di kehamilan Arsi yang kedua ini Bilal tak mengizinkan Arsi untuk melakukan pekerjaan rumah, bahkan Bilal yang melayaninya.

" MasyaAlloh sayang, kenapa mas setiap hari selalu jatuh cinta padamu. inilah hal yang mas sukai kamu selalu memikirkan orang lain padahal dirimu juga butuh mas." Arsi menangkup kedua pipi Bilal.

" Di rumah sakit banyak orang yang sakit parah ia butuh mas, kalau Arsi masih bisa melakukan apapun. Arsi tidak apa-apa mas, Arsi hamil hanya mual dan pusing saja jika di pakai istirahat Arsi akan sembuh. Sudah mas berangkat saja ya, Arsi janji tak akan melakukan kegiatan apapun ". ucap arsi menyemangati suaminya.

" Baiklah sayang mas berangkat tapi kamu harus janji jangan melakukan apapun, minta tolong bibik jika mau apapun ". pinta Bilal ia lalu bangun untuk berganti pakaian.

" mau kemana sayang".

" menyiapkan baju kerja mas Bilal ". arsi menurunkan kakinya dari ranjang.

" Mas bisa sendiri, selama kamu hamil biar mas yang melayani mu sayang. Ayo istirahat ". Bilal menaikkan kaki arsi ke ranjang lagi.

" ya ampun suamiku ini dokter kenapa sekawatir ini sih". Bilal mendekat ia berjongkok memegang tangan arsi.

" aku memang seorang dokter, tapi aku juga manusia sama seperti kalian. Aku juga punya kekhawatiran sama seperti kalian. Harapan untuk punya keturunan itupun ada, tapi mas ikhlas dengan kehendak Allah. Tak akan pernah cinta ini berkurang sedikitpun, aku menjaganya sejak dulu hingga kita di pertemukan dalam bahtera rumah tangga ini. Yang terpenting adalah dirimu sayang, kamu sehat tidak terjadi apa-apa dengan mu. Kalau untuk janin ini semua kehendak Allah, Allah yang akan mengizinkan ia akan hadir di dunia ini atau tidak". Bilal mengusap perut arsi yang masih rata itu. arsi memeluk Bilal dengan erat, ia bersyukur memiliki suami seperti Bilal yang selalu perhatian dengan nya.

" iya mas sayang Arsi akan selalu menurut kata-kata mas Bilal ".

" itulah kenapa aku makin cinta denganmu, karena kamu tak pernah membantah sedikitpun perintah ku".

" asal perintah yang mas berikan masih syar'i, arsi akan selalu menurut mas". Bilal mendekat kan wajahnya ke Arsi.

" aku mencintaimu sayang". Bilal mel**at bibir milik istrinya yang menjadi candu nya setiap hari.

" Sudah siang nanti mas terlambat". arsi cekikikan suaminya selalu mesra dengannya.

" sekali lagi sayang, mood booster buat mas supaya semangat kerja." mereka melakukan sekali lagi dengan lembut. arsi tersenyum hatinya sangat bahagia.

Bilal meminta arsi untuk tak turun kebawah mengantar nya, di bukanya jendela agar saat berangkat arsi bisa melihat suaminya dan melambaikan tangan untuk sang suami tercinta. Arsi mencium tangan suaminya dan Bilal mengecup kening istrinya. tak pernah tertinggal momen seperti itu setiap hari.

Arsi tak berani keluar kamar sesuai dengan perintah Bilal, Bilal tak mengizinkan nya. Arsi gunakan kegiatannya mengaji dan membaca sesekali ia nonton film. memang bosan tapi arsi tak berani melawan Bilal, Bilal selalu pulang lebih cepat di saat jam kosong Bilal tak pernah lupa untuk menelepon arsi.

Kisah yang sangat manis bagi keduanya, hingga banyak teman yang di rumah sakit iri dengan Bilal. Bilal selalu mengutamakan istrinya dari apapun, karena arsi berhak mendapatkan hal itu.

Hari ini pasien lumayan banyak, Bilal pun ada jam operasi setelah shalat Zuhur. Bilal salah satu dokter hebat di rumah sakit itu, ia sangat santun dengan siapapun bahkan pasien ada yang berobat tak mau jika bukan dokter Bilal yang menanganinya. Pagi ini Bilal mengunjungi pasien yang sedang rawat inap, memakai BPJS ataupun umum semuanya ia perlakuan sama dengan sangat baik.

" Bilal..." panggil seseorang.

" Hai dokter Sherly baru datang." tanya Bilal sembari berjalan menuju ruangan nya setelah selesai visit.

" iya tadi ban mobilku bocor jadi aku harus menghubungi bengkel dulu, kesini aku naik taksi". Bilal hanya tersenyum saja ia terus berjalan untuk masuk ke ruangan nya.

" Bilal.." Bilal berhenti melangkah saat kaki akan masuk ke dalam ruangan pribadinya.

" ada apa Dokter Sherly".

" aku lebih suka kamu memanggilku dengan namaku saja tak harus seformal ini Bilal. ". Sherly adalah teman dulu yang satu kampus dengannya.

" ini rumah sakit dokter dan itu memang panggilan untukmu, kamu seorang dokter".

" nanti pulang aku nebeng ya, mobilku langsung aku servis jadi sepertinya belum jadi nanti saat pulang". ucap Sherly senang.

" maaf dokter Sherly aku tak bisa, dengan yang lain saja ya yang sesama muhrim mu" ucap Bilal dengan sopan.

" kenapa, kamu takut sama istrimu. aku cuma nebeng Bilal apa istrimu akan marah jika aku hanya nebeng saja".

" bukan marah atau tidak Sherly, istriku wanita yang sangat baik ia tak akan marah. hanya saja karena kebaikannya itulah aku sangat menjaganya seperti dirinya yang menjaganya hanya untuk ku. Maaf ya Sherly aku permisi". Bilal masuk ke ruangannya membiarkan Sherly berdiri di depan pintu.

" Sial selalu saja aku tak bisa mendekati nya, padahal lebih cantik aku di banding dengan arsi itu. aku wanita mandiri dan punya pekerjaan. arsi tak ada istimewanya ". gerutu Sherly ia menghentakkan kakinya lalu masuk ke ruangan nya di mana sudah ada beberapa pasien yang menunggu nya.

Sherly adalah seorang dokter spesialis kandungan, ia menggantikan dokter Zaskia karena Zaskia membuka klinik di rumah nya. Zaskia kini fokus di klinik agar ia bebas merawat suami dan Zayn anaknya itu.

___

reader dukung othor ya berikan jejak terindah di novel ini.

terimakasih 🥰

Terpopuler

Comments

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Semoga Bilal tidak pernah berpaling dari Arsy. Kak Feni jangan sampai ada konflik parah ya, jadi enak bacanya, trims up novel terbaru

2023-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!