Note
Karakter seseorang tidak di lihat dari apakah dia menjadi frustasi atau tidak, tetapi bagaimana dia menangani frustasinya. Karakter memang tidak dapat di ubah, tetapi dapat di perbaiki.
Ego yang kuat membangun karakter. Ego yang besar menghancurkan diri sendiri. Pengetahuan akan memberimu kekuatan, tetapi karakter memberimu kehormatan.
.
.
.
Jadi guys jika kau ingin tahu karakter seseorang maka berilah ia kekuasaan. Orang-orang hebat tidak dihasilkan secara instan, tetapi melalui pembentukan karakter yang tidak mudah.
Sabar dalam menghadapi masalah adalah suatu proses pembelajaran diri menuju karakter yang lebih bijak dan dewasa.
Sama halnya dengan teman-teman Nasya dalam kelas. Nasya hanya tahu karakter sahabatnya Agnes, walaupun baru pertama kali bertemu. Namun Nasya belum mengenal karakter teman-teman yang lainnya di dalam kelas tersebut.
Sama halnya juga dengan kita waktu pertama kali bertemu dengan teman - teman sekelas kita. Kita sok cuek dan sok gak kenal, dan teman - teman lain menilai kita bahwa kita seorang yang pendiam, yah padahal orangnya bar-bar dan gitu lah.
****
Pak Leo yang baru pertama kali bertemu dengan kelas Nasya pasti masih belum mengetahui nama-nama siswa di dalam kelas tersebut. Jadi, setelah pemilihan pengurus kelas, pak Leo menyuruh siswanya untuk memperkenalkan diri masing-masing di depan kelas.
"Baik anak-anak, hari ini merupakan hari pertama kalian masuk sekolah dan juga pertama kali kalian bertemu dengan teman-teman kalian," ucap Pak Leo.
"Jadi hari ini Bapak meminta kalian untuk memperkenalkan diri masing-masing baik nama, alamat, hobi kalian maupun sebagainya," sambung pak Leo.
Tujuan Pak Leo dalam hal ini yaitu agar mereka bisa saling mengenal satu sama lain sembari pak Leo juga mengenal nama-nama mereka.
Pak Leo menunjuk Aditya untuk pertama memperkenalkan diri, karna Aditya duduk di bangku paling depan dan juga sebagai ketua kelas.
"Kamu!" ucap Pak Leo sambil menunjuk ke Aditya.
"A-aku," jawab Aditya dengan terkejut.
"Woooouuu." Satu kelas pun menyoraki Aditya. Apalagi wanita dalam kelas tersebut menyorakinya dengan keras
"Ganteng kamu pasti bisa."
"Norak kali sih." Kesal Nasya dalam hati dengan teman-temannya wanita dalam kelas tersebut.
Nasya berpikir dengan bersekolah di salah satu sekolah terbaik di Indonesia dapat menjumpai teman-teman yang kalem dan pendiam.
Lalu Aditya maju ke depan kelas dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Aditya Hermawan. Saya berasal dari Bandung, dan saya tinggal di rumah kakek dan nenek saya. Saya suka Basket," ucap Aditya dengan santai dan dingin sembari sedikit melirik Nasya.
"Terima kasih Aditya untuk perkenalan singkatnya. Kayaknya kamu punya banyak penggemar di sini apalagi mayoritasnya perempuan," ucap Pak Leo bergurau.
Setelah beberapa pengenalan dari teman-teman lain, akhirnya giliran Nasya untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
"Sekarang giliran kamu!" ucap pak Leo sambil menunjuk Nasya.
"Semangat... kamu pasti bisa," ucap Agnes yang menyemangati Nasya.
Lalu Nasya maju ke depan dan siap memperkenalkan dirinya untuk teman-temannya.
"Perkenalkan nama saya Nasya. Saya berasal dari kota Medan, Sumatera Utara. Saya dan keluarga saya baru pindah ke sini 1 minggu yang lalu karna ayah saya seorang pengusaha, jadi ayah saya membangun bisnis di sini," ucap Nasya.
Di sisi lain Aditya memandang Nasya dengan senyuman tipis. Pandangan Aditya kepada Nasya membuat Nasya agak canggung di depan.
"Baik Nasya, terima kasih buat perkenalannya, silahkan duduk kembali dibelakang," ucap Pak Leo dengan senyuman.
"Tet... tet... tet..." bel sekolah berbunyi.
"Baik anak-anak terima kasih buat perkenalannya, sekarang jam istirahat silahkan keluar," ujar pak Leo sembari meninggalkan kelas.
"Ke kantin yuk," ajak Nasya.
"Iya Cya," sahut Agnes.
Lalu mereka berdua pergi meninggalkan ruangan kelas menuju ke kantin. Kebersamaan mereka membut iri siapapun yang melihat. Bagaimana tidak, mereka seperti saudara yang tidak terpisahkan.
Di dalam perjalanan mereka, Nasya dan Agnes bertemu dengan wanita yang berambut pendek. Perempuan tersebut bernama Intan dengan dua teman bersamanya.
Intan merupakan teman SMP Agnes. Intan selalu mengejek Agnes sejak SMP di karenakan latar belakang keluarga Agnes.
"Eits," ucap Intan yang menghentikan langkah Nasya dan Agnes.
"Hai Agnes, ternyata kamu sekolah di sini. Emangnya kamu mampu buat bayar SPP," ucap Intan dengan senyum sinis.
"Eh... siapa Anda yang mengurusi masalah pribadi seseorang," ujar Nasya yang kelihatan emosi.
"Cya udah, jangan di urusin orang yang seperti ini." Agnes yang berusaha melerai.
"Eh, kamu siapa? kamu tidak kenal dengan saya," ucap Intan seraya membulatkan matanya.
"Di lihat-lihat kamu orang yang beradab, kamu kok mau berteman dengan dia," ucap Intan pada Nasya.
Nasya mengatakan bahwa sahabat bukan tentang siapa yang telah lama kamu kenal, tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi seburuk apa pun.
Dari kejauhan Aditya melihat keributan di depan perpustakaan. Aditya melihat Nasya dan Intan sedang berdebat dan beberapa kali Agnes melerainya. Lalu Aditya berlari kecil menghampiri Nasya dan Intan.
"Stop! jangan bertengkar. Kita bukan anak kecil lagi." Usaha Aditya yang melerai perdebatan antara Nasya dan Intan.
"Intan, masalah baru apa lagi yang kamu buat," ucap Aditya yang sudah mengenal betul dengan kepribadian Intan.
"Oh... kamu temannya Intan? tolong kasih tahu samanya buat jaga attitude dan gak usah ngurusin hidup orang," ucap Nasya kepada Aditya sambil memegang tangan Agnes seraya meninggalkan mereka berdua.
Agnes berusaha membuat sabar Nasya yang kelihatan emosi. Agnes juga berterima kasih pada Nasya yang sudah membelanya.
"Cya, maaf yah. Gara-gara saya kamu kena masalah," ujar Agnes.
"Gak apa-apa Nes. Jika kamu di posisi saya, mungkin kamu juga melakukan seperti saya lakukan," jelas Nasya.
"Saya gak terima sahabat saya di perlakukan seperti itu," sambung Nasya.
Mendengar penjelasan dari Nasya yang tidak bisa di ganggu gugat, Agnes hanya mengukir senyuman di wajahnya seraya memeluk Nasya.
****
"Tet... tet... tet..." bel sekolah berbunyi pertanda seluruh siswa masuk ke dalam kelas.
Nasya dan Agnes segera kembali ke kelas dan langsung menuju meja mereka.
Tiba - tiba terdengar suara Aditya yang menghampiri mereka ....
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
linda sagita
kalau udah ganteng pasti banyak dong penggemarnya
2023-07-17
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Semangat trs ya Kk
Utk karya pertama ini udh keren
PaMud mampir
2023-07-07
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Jd begitu ya Kk
Hbs kalau nurutin emosi makin nambah masalah jd mendingan sabar
2023-07-07
1