Nasya dan Agnes yang tengah keasikan dalam bercerita, tidak mengetahui kehadiran Aditya.
"Maaf mengganggu Girls," ucap Aditya menghampiri meja Nasya dan Agnes.
Lalu Nasya dan Agnes menghentikan pembicaraan mereka setelah mendengar sapaan dari Aditya.
Nasya terheran. "Mau apa lagi nih orang." Nasya berpikir bahwa Aditya akan menyalahkan dirinya atas kejadian tadi sama Intan.
"Eh ... Aditya, ada apa?" kata Agnes pada Aditya.
"Tadi itu," ucap Aditya yang agak gugup.
"Tadi apa Adi?" tanya Agnes.
"Soal tadi sama Intan, saya minta maaf," ucap Aditya.
"Maaf ... kok minta maaf, kan kamu gak salah Adi. Yang seharusnya minta maaf itu si Intan! ya kan Nasya?" tanya Agnes sambil memandang Nasya.
"I-iya. Benar kata Agnes Adi kamu gak salah kok," ujar Nasya.
"Saya juga minta maaf Adi soal tadi, saya terlanjur emosi dan gak mikirin perasaanmu," ucap Nasya bersalah.
Nasya dan Aditya tampak malu-malu dalam berbicara. Kata masyarakat luar namanya malu-malu kucing.
Padahal sebelum Aditya menghampiri meja Nasya dan Agnes dia tidak akan gugup, tapi kenyataannya jantung berdebar kencang saat berbicara dengan Nasya. Di tambah lagi Nasya terlihat anggun dan cantik dengan rambut yang di ikat rapi.
Aditya memberanikan diri untuk duduk bergabung dengan Nasya dan Agnes dengan tujuan supaya Aditya lebih mengenal si Nasya.
"Apakah saya boleh bergabung dengan kalian," cetus Aditya.
"Bergabung? gak salah lihat nih. Apakah saya bermimpi," jawab Agnes sambil terheran.
Sejak Agnes mengenal Aditya waktu SMP, Aditya seorang yang pendiam, dingin, cuek dengan orang lain. Apalagi dengan teman perempuan dalam kelasnya cueknya minta ampun.
"Emangnya gak boleh yah?" tanya Aditya kepada Agnes.
"Boleh dong," jawab Agnes.
Nasya hanya terdiam seraya memandang wajah Aditya. "Udah ganteng, baik hati, pintar, friendly pula."
Tatapan Nasya membuat Aditya salah tingkah. Beberapa kali Aditya Aditya berbicara, Nasya hanya terdiam dan mendengar.
"Nasya, ngomong-ngomong kamu punya saudara laki-laki yah?" tanya Aditya yang memberanikan diri.
"Iya, saya punya satu orang adik. Namanya Michael, dia sangat bendel namun saya sangat menyayanginya," ungkap Nasya.
"Jadi sama dong, saya juga punya seorang adik. Bedanya adik saya perempuan dan sekarang tinggal bersama ayah ibu saya di Bandung," kata Aditya.
"Saya pindah ke sini soalnya ayah saya yang meminta, lagian saya dapat beasiswa di sini, ucap Aditya.
Di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba suara ponsel Nasya berbunyi. Ternyata Ibunya Nasya menelpon.
"Sebentar yah, saya dapat penggilan dari ibu saya," ucap Nasya sambil keluar kelas.
Aditya mengambil kesempatan untuk bertanya pada Agnes tentang Nasya. Aditya bertanya apa yang di sukai dan tidak di sukai oleh Nasya. Dengan senang hati Agnes memberi tahu sedikit tentang Nasya, mulai dari Nasya suka berfoto, suka nonton drakor dan sebagainya.
****
Di sisi lain Nasya sedang berbicara dengan Ibunya.
"Hallo Bu," ucap Nasya yang tersambung dengan ibunya.
"Hallo sayang. Kamu gimana dengan hari pertama sekolahmu, baik - baik saja kan?" tanya sang Ibu pada Nasya.
"Baik kok Bu, di sini saya punya teman-teman baru," ucap Nasya. Nasya juga menceritakan tentang sahabatnya Agnes.
"Nanti Ibu ngirim sopir buat menjemputmu yah," ucap Ibunya Nasya dengan lembut.
"Baik Bu. Dah Ibu," ucap Nasya mengakhiri teleponnya.
****
Aditya yang melihat Nasya yang hendak masuk kelas mengakhiri pembicaraannya dengan Agnes. Nasya pun datang dan kembali duduk di samping Agnes.
"Cya, kenapa Ibu mu menelpon? tanya Agnes.
"Nanya kabar Nes," cetus Agnes.
Nasya bertanya pada Agnes dan Aditya apa yang mereka bicarakan selama dia menelpon. Aditya mengisyaratkan agar Agnes tidak memberi tahu pada Nasya tentang apa yang mereka bicarakan.
"Emm ... gak Cya, kami cuma bicarakan tentang sekolah kita ini aja," ucap Agnes seraya mengedipkan sebelah matanya pada Aditya.
"Tet ... tet ... tet ...." Jam istirahat pun berakhir.
Seluruh siswa kembali ke dalam kelas masing-masing. Lalu Aditya juga kembali ke tempat duduknya. Hati Aditya merasa bahagia setelah mengetahui sedikit dari Nasya.
Setelah beberapa jam kemudian, kegiatan di sekolah pun berakhir. Semua siswa pun merapikan buku dan alat tulis mereka.
"Nes, gimana jika kita bareng pulangnya naik mobil Ayah saya," ucap Nasya.
"Gak usah Cya. Saya jalan kaki saja, lagian rumah saya gak terlalu jauh dari sini," jawab Agnes dengan senyuman.
"Oh, baiklah."
Nasya dan Agnes meninggalkan kelas dan sampai di gerbang sekolah. Mereka pun terpisah setelah sampai di gerbang sekolah. Tidak sengaja Nasya melihat Aditya mengendari sepeda motor, yang membuat Aditya terlihat keren di mata Nasya.
"Nes, itu mobil Ayah saya. Saya duluan yah," ucap Nasya.
"Iya Cya, dah Nasya," ucap Agnes sambil melambaikan tangannya.
"Dah, juga," balas Nasya dengan senyuman.
Sesampainya di Rumah, Nasya melepaskan sepatunya dan masuk ke rumah.
"Hai Non, apa kabar? gimana sekolah nya hari ini?" tanya Bi Yusni pada Nasya.
"Hai juga Bi. Hari pertama sekolah saya baik-baik saja, Bi," jawab Nasya.
"Oh yah Bi, ibu mana."
"Nyonya lagi di kamar Non," jawab Bi Yusni pada Nasya.
Lalu Nasya segera menemui Ibunya di kamar.
"Tok ... tok ... tok ...." Suara ketukan pintu.
"Silahkan masuk," jawab Ibunya Nasya.
"Hai Mom," ucap Nasya sambil mencium punggung tangan Ibunya.
"Eh ... sayang, gimana harimu hari ini?" tanya Ibunya Nasya.
Nasya menceritakan tentang semua kejadian yang terjadi di sekolahnya, kecuali tentang kejadiannya dengan Intan.
Nasya pun kembali ke kamarnya untuk mengganti bajunya dan segera makan siang. Setelah makan, Nasya ke kamar dan hendak beristirahat.
"Ting ...." Suara notifikasi dari ponselnya Nasya.
"Hmm ... notice dari siapa ini?" ucap Nasya dalam hati.
Ternyata Aditya mengikuti Instagramnya Nasya. Sontak Nasya berteriak dengan keras dan terlihat senang.
"Tidak nyangka Aditya memfollow saya," ucap Nasya.
"Follback balik ah ...." Ucap Nasya dalam hati.
Nasya pun ngepoin Instragramnya Aditya dan melihat foto-foto keren dari Aditya.
"Keren juga nih bocah," ucap Nasya.
"Pasti banyak banyak wanita yang menyukai nya."
Kelihatannya Nasya mulai tertarik dengan Aditya. Nasya juga tidak mengetahui bahwa Aditya juga tertarik dengannya. Dua pihak yang saling tertarik tapi tidak mengungkapkan perasaan.
Note
"Cinta itu hadir pada pandangan pertama, pandangan terakhir, dan semua pandangan yang pernah dialami keduanya."
"Cinta pertama akan membantu seseorang untuk tumbuh dewasa dan cinta terakhir adalah yang melengkapi orang tersebut."
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak Like, Komen, dan Vote. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan bisa chat Author yah.
Semoga harimu menyenangkan💫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
linda sagita
baca novel ini serasa kembali ke zaman sma
2023-07-17
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Uh malas ah bahas Cinta
Cinta menurut Ry itu ibarat Kentut di tahan bikin sakit perut di lepas bikin org ribut 🤣🤣🤣
2023-07-08
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Ya Malah di bawah Quotesnya
Ry Nunggu di awal bab tadi Quotesnya
2023-07-08
1