Fani dan Nindy sudah berada didalam mobil dan melaju mencari tempat untuk makan siang
"Kita makan siang dimana emang?" tanya Fani
"Aku punya satu tempat yang menurutku nyaman banget, disana juga pengunjungnya ramai banget lhoo, makanannya juga enak enak" jawab Nindy
"Oh ya? Kenapa gak cerita dari dulu" ucap Fani menoleh dengan rasa penasaran
"Yeeyyy aku juga baru kemarin kesitu sama mamah, dekat sini kok, nih sebentar lagi sampai"
Beberapa menit kemudian mereka sampai, tempatnya memang nyaman dan lumayan luas, Resto Ray's Food nama restoran tersebut
"Nahh, sampai" ucap Nindy
"Aku kok baru lihat ada resto ini ya, bagus juga" ucap Fani tersenyum
"Tapi kok rasanya gak asing yah sama tempat ini" ucap Fani dalam hati sambil berpikir
"Kamu juga baru tau kan? Makanya itu ayoo kita masuk, kata orang orang sih ini tempat lumayan lama, tadinya punya orang sekitar sini dan sudah ramai, tapi kemudian mereka jual, mau pindah kota katanya, nahh saat diganti orang baru, tetep ramai, malah makin ramai pengunjungnya, karena katanya makanannya lebih enak," papar Nindy panjang lebar
"Pantesan rasanya tidak asing sama tempat ini, kayaknya aku pernah ke sini, tapi mungkin yang masih dulu kali ya, namanya saja bukan ini kok Resto Ray's Food, dulu apa ya aku lupa" jawab Fani sambil membaca yang tertera di restoran tersebut
"Masa sih??"
"Iya beneran, masa aku bohong"
"Yaudah ayo gak penting, aku udah laper bangett" ucap Nindy
Akhirnya mereka turun dari mobil dan masuk ke Resto Ray's Food, untung saja masih ada satu tempat yang masih kosong
Sementara itu dari kejauhan ada sepasang mata yang membuntuti mereka, dan memotret keberadaannya, lalu mengirimnya pada seseorang
"Ini kan yang kamu mau" kirim Kinan pada seorang pria lewat aplikasi logo berwarna hijau
Ya karena Kinan memang mengikutinya dari belakang
"Aku ingin tau kalau kalian bertemu kembali, gimana reaksinya" gumam Kinan
Hatinya memang sakit jika benar mereka bertemu, tapi demi ingin membalas sakit hatinya dia mengesampingkan perasaannya
Kinan sangat iri dengan kehidupan Fani, dia benci dengan temannya itu, karena Kinan sudah sejak lama mencintai Dio, tapi justru Dio tidak membalas cintanya, Dio lebih memilih Fani, karena memang Fani yang Dio cinta
Tapi ditengah hubungan mereka, Kinan selalu punya niat buruk, ingin merebut Dio dengan cara apapun, asal bisa bersama dengan pria yang dia cintai.
Sampai akhirnya dia bisa merebutnya dari Fani. Kinan selalu saja punya cara untuk bisa dekat dengan Dio. Lambat laun Dio pun tertarik dengan Kinan, karena Fani tidak pernah mau dipeluk, apalagi pegangan tangan, baginya pacaran macam apa begini, seperti bukan jaman sekarang saja, lalu Kinan dan Dio, mereka pacaran diam diam, hingga di suatu tempat, mereka berada di sebuah resto, makan malam yang begitu romantis dengan dikelilingi banyak lilin, dan itu semua sudah Kinan persiapkan demi tercapai sebuah tujuan
Lalu Kinan tiba tiba ijin ke toilet, tapi dia rupanya tidak jadi pergi ke toilet, melainkan ke tempat dimana dibuatkan makanan dan minuman untuk para pengunjung, dan disanalah dia menaruh sesuatu yang dia simpan didalam tas, kemudian dia tuang ke dalam minuman yang akan diberikan untuk Dio
Rupanya Kinan sudah merencanakannya dari jauh hari, lalu setelah Dio meminum yang sudah dicampur sesuatu oleh Kinan, dia tiba tiba merasa pusing, badan terasa panas dan gelisah, ada sesuatu yang menjalar ditubuhnya yang harus dia tuntaskan sekarang juga.
Kinan tersenyum karena obatnya bereaksi dengan cepat, kemudian Dio dibawa Kinan ke sebuah hotel, dan disanalah terjadi hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan. Dio mengira Fani yang bersamanya karena tidak sadar. Tapi Kinan lah yang ada dihadapannya
Bukan tanpa alasan. Kinan melakukan semua itu, dia melakukannya karena setiap dia meminta Dio untuk melepaskan Fani, jawaban Dio tetap sama tidak mau, Kinan hanya dijadikan pelampiasannya, maka Kinan pun memakai cara secara instan, berharap setelah rencananya berhasil, Dio meninggalkan Fani karena malu dan merasa bersalah atas tindakan yang mereka perbuat, dan akhirnya berhasil.
Dio mengutuk dirinya sendiri, dia merasa sangat bodoh, bisa bisanya terjebak dengan permainan Kinan
Dan mau tak mau, Dio memutuskan hubungannya dengan Fani, dengan alasan sudah tidak mencintainya lagi, padahal Dio hanya tidak mau menyakiti Fani atas apa yang dia perbuat bersama Kinan
"Thanks" balas pria yang tak lain adalah Dio
Hanya itu balasan chat Dio untuk Kinan
Kinan memejamkan mata setelah melihat balasan chat dari Dio
Sambil menunggu kedatangan pria yang dia cintai, duduk agak jauh dari tempat yang Fani dan Nindy kunjungi
Sampai akhirnya sebuah mobil Pazero berwarna hitam datang, lalu keluarlah seorang pria tampan berwajah putih dengan tubuh tidak terlalu tinggi dari dalam mobil tersebut, dan langsung menuju Resto Ray's Food
Kinan tersenyum menyeringai karena melihat mobil Dio datang
"Saatnya" ucap Kinan sambil mendekat ke arah restoran tersebut
Dio mengedarkan pandangan, mencari dimana Fani berada, dan akhirnya ketemu, tanpa menunggu lama, diapun menghampirinya
"Fan" ucap Dio menghampiri Fani yang sedang asik ngobrol bersama dengan temannya
Fani menoleh, menatapnya dari bawah sampai keatas, dan saat tiba menatap wajahnya, Fani terkejut, tak percaya dengan pria yang berada dihadapannya, benarkah ini Dio, pria yang telah meninggalkannya demi wanita lain
Nindy juga tak kalah sama terkejutnya dengan kedatangan Dio
"Mau apa kamu kesini?" Ucap Fani memejamkan mata sambil mengatur nafas, ya seolah tidak baik baik saja
"Ak,, aku,,, mau minta maaf sama kamu Fan" jawab Dio sambil menggeser kursi di sebelahnya, kemudian duduk
Hatinya benar benar tidak karuan, disisi lain dia masih cinta, tapi disisi lain juga ada rasa benci dihatinya.
"Siapa yang nyuruh kamu duduk disitu" ucap Fani ketus
"Boleh aku duduk disini?" Ucap Dio menatap Nindy dengan sorot mata memohon
Nindy mengangguk ragu, sambil melirik ke arah Fani
Namun akhirnya,,, "silahkan" balas Nindy mengangguk sopan
"Nin" ucap Fani menoleh manatap Nindy dengan sorot mata tajam
Nindy hanya mengusap bahunya, seolah menguatkan untuk bicara dengan Dio, tapi kemudian Nindy ijin ke toilet, perutnya tiba tiba terasa mulas, dia juga tak tau, tak biasanya begini
Fani panik sendiri, karena ditinggal berduaan dengan Dio, bagaimana kalau ada yang lihat, sementara dia sudah bersuami
"Fan, aku,,,"
"Oke, aku maafkan, tapi sekarang juga kamu pergi" ucap Fani menatap Dio seolah penuh emosi, tapi hatinya,,,,,
"aku tau aku sangat salah" ujar Dio dengan berani menggenggam kedua tangan Fani yang berada diatas meja
Namun momen tersebut diabadikan oleh kamera ponsel yang tak jauh dari mereka, lalu dipotretnya
"Wooww perfect" ucap Kinan dari kajauhan, ya Kinan lah yang memotretnya, kemudian pergi meninggalkan Resto Ray's Food tersebut menuju sebuah warung makan yang lumayan jauh dari sana
"Kok kebetulan banget sih, Nindy tak ada disana, sepertinya kali ini keberuntungan memihak padaku" gumam Kinan tersenyum bahagia
Kinan mencari nama suami Fani di sosial media, dan akhirnya ketemu, lalu dikirimnya foto tersebut kepada Rayyan lewat aplikasi berwarna biru
Kinan sudah tau kabar mengenai Fani sudah menikah, dia pun mencari tau lewat teman temannya, untung ada yang tau satu orang, karena termasuk keluarga dari bapak Fani, namanya Revi, ya Revi adalah anak dari Ismail adiknya Wahyu bapak Fani, tapi Revi tidak tau mengenai masalah mereka, makanya Revi kasih tau
Ting
Sebuah pesan masuk kedalam handphone milik Rayyan
Rayyan pun mengambil handphone nya yang berada diatas meja, ya dia sedang ada rapat diluar mengenai pemasukan barang makanan dari luar negri
Rayyan terkejut dengan apa yang dilihatnya, dia tak menyangka dengan kelakuan sang istri dibelakangnya, padahal dia sangat mempercayainya, dia shock, terasa perih dihatinya, bahkan sangat perih, terlebih dia sangat mengenal tempat itu, karena memang, tempat yang mereka datangi Resto Ray's Food adalah miliknya, Rayyan memiliki dua cabang restoran, dijakarta dan bandung, kesemuanya sukses ia kelola dengan susah payah, sampai akhirnya di titik sekarang ini
Tapi Fani sama sekali tidak tau, seolah tak peduli dengan pekerjaan Rayyan, dia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, seolah dunianya hanya untuk memikirkan Dio
Maka dari itu, Rayyan tak berniat untuk memberi tahu usahanya
"Bapak baik baik saja?" Tanya rekannya, karena melihat raut wajah Rayyan bersedih
"Aku baik baik saja, tolong kamu urus sendiri, aku ada urusan penting" ujar Rayyan bangkit dan pamit pada rekannya juga rekan bisnisnya.
"Baik pak" jawab Sakti
Lalu akhirnya Sakti yang menghandle pekerjaan Rayyan
Rayyan tak kuasa melihat foto itu, diapun masuk ke mobil menuju Resto miliknya, setelah sampai, benar saja Fani dan Dio masih disana, tapi tangan mereka sudah tidak saling sentuh
Rayyan sontak ingin menghampiri mereka, tapi dia urungkan, dia ingin lihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana reaksi keduanya.
Namun.....
Drrtt
Drrtt
Handphone Rayyan berdering, diapun mengangkatnya
"Hallo" ucap Rayyan
"Hallo Rayyan, tolong ibu, bapak tiba tiba pingsan" ucap Lusi ibu mertua
"Apa?? Kok bisa? Baik, aku segera kesana"
"Iya ibu tunggu dirumah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments