Seorang wanita cantik menatap kue ulang tahun dengan pandangan kosong. Hal ini selalu ia lakukan selama lima tahun berturut-turut di bulan dan tanggal yang sama. Satu harapan serta doa yang sama, selalu dia panjatkan kepada Tuhan. Wileen, wanita satu ini yang tidak pernah melupakan sosok sahabat terbaiknya selama ini. Bahkan dia selalu mengingat hari kelahiran Albern dan selalu merayakan sendiri dalam sepi tanpa ada sosok Albern di sampingnya.
"Happy birthday to you, Al! wish you all the best, doa terbaik selalu aku panjatkan kepada Tuhan untukmu. Semoga Tuhan mengabulkan doa dan juga harapanku untuk membawamu kembali disampingku. Aku kangen kamu, kamu dimana? kenapa kamu menghilang? bukankah kita sudah berjanji akan selalu bersama baik di saat suka maupun duka. Kamu kemana, Al? bahkan aku tidak tahu kamu masih hidup atau sudah tiada."
Flashback on
"Selamat ulang tahun,,, selamat ulang tahun,,, selamat ulang tahun Albern,,, selamat ulang tahun."
"Ayo, Al! Make a wish, keinginan apa yang kamu inginkan saat ini." ucap Wileen.
Albern memejamkan mata sambil memanjatkan doa dan harapan yang diketahuinya sendiri. Karena doa dan harapan Albern dari dulu tetaplah sama, yaitu semoga di bukakan hati Wileen untuknya. Karena Albern sangat mencintai dan menyayangi Wileen lebih dari rasa sayang dan cintanya sebagai sahabat.
"Doa dan harapanku tetap sama, Tuhan! aku berharap selalu bersama Wileen, hingga maut memisahkan kami. Bisakah kami keluar dari zona persahabatan menjadi sepasang kekasih, Tuhan?" ucap Albern dalam hati.
"Serius banget sih? boleh tahu, apa doa dan harapanmu?" tanya Wileen.
"Rahasia antara aku dan Tuhan," jawab Albern sembari jari telunjuknya menoel puncak hidung Wileen.
"Pelit banget sih, sejak kapan kamu main rahasia-rahasiaan sama aku?" protesnya.
"Nanti saja, jika Tuhan mengabulkan doa dan harapanku, maka kamulah orang pertama yang akan mengetahuinya."
"Sungguh?"
"Ya, sekarang kita potong kuenya dulu, ya? aku pengennya kamu yang motongin dan suapan pertama kamu suapin ke aku lalu giliran aku nyuapin kamu."
"Duh, kok kita persis orang pacaran gini, sih? tapi nggak papa sih, karena kamu kan sahabat rasa pacar," ucap Wileen membuat Albern salah tingkah.
Mereka berdua pun akhirnya saling suap menyuap, satu piring dan satu sendok untuk berdua. Apapun yang mereka berdua lakukan seperti sepasang kekasih yang sangat romantis. Mungkin orang-orang di luaran sana mengira mereka adalah sepasang kekasih.
Flashback off
Wileen menangis melihat lilin yang masih menyala, berharap Albern ada di sisinya untuk meniupnya. Namun harapan hanya sekedar harapan dan kenyataan harapan itu lagi-lagi mengecewakan. Wileen akhirnya meniup sendiri lilin di atas kue yang berbentuk angka 26.
Air mata masih saja menetes tiada henti, bahkan dia sendiri yang akan menghabiskan kue di depanya tanpa ingin membaginya dengan orang lain. Itu semua dia lakukan setiap tahunnya di bulan dan hari yang sama.
Bahkan orang tua Wileen beserta asisten rumah tangga sampai hafal, di bulan dan tanggal yang sama, maka Wileen akan bertingkah aneh. Dia akan mengurung dirinya di kamar hingga pergantian tanggal. Bahkan dia mewanti-wanti siapapun tidak boleh mengganggunya pada bulan dan tanggal tersebut.
Wileen selalu menyendiri mengenang masa masa bahagianya bersama Albern. Kadang dia tersenyum bahkan tertawa ketika mengingat sikap jahil dan konyol yang dilakukan Albern. Namun selalu berakhir dengan tangis dan kesedihan ketika ternyata semua itu hanyalah secuil kenangan.
Orang tua Wileen sangat mencemaskan sikap aneh putri bungsunya. Bahkan Orang tua Wileen sempat pernah berniat membawa Wileen ke psikolog, karena takut Wileen kenapa-napa.
Wileen masih termenung membayangkan perubahan Albern semenjak dirinya jadian dengan Sain. Wileen akui bahwa dirinya sempat melupakan Albern. Waktu yang sebelumnya dia habiskan bersama Albern, telah berkurang semenjak Wileen jadian dengan Sain.
Meskipun Albern selalu bersikap biasa seolah dia fine-fine saja. Namun Wileen sejatinya merasa ada yang berbeda dari sikap Albern.
Satu dua bulan Wileen dan Sain berpacaran, Albern nampak biasa-biasa saja. Namun setelahnya, sahabatnya itu menghilang tanpa pamit apa lagi kabar. Semenjak saat itu, Albern menghilang bagai di telan bumi.
Wileen merasa sangat kehilangan, meskipun masih ada Sain di dekatnya. Tetapi Sain bukanlah Albern, mereka berdua berbeda dan Wileen akui Albern lebih bisa membuatnya merasa nyaman.
Selama ini Wileen bersama Albern selalu menjadi dirinya sendiri. Tiada kata menjaga image, tiada kata harus bersikap dan berpenampilan sempurna. Karena bersama Albern, Wileen mampu menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Berbeda dengan saat Wileen bersama Sain yang selalu berpenampilan sempurna. Jujur, Wileen merasa kurang nyaman jika harus menyamakan gaya hidup Sain yang dibilang terlalu mewah.
Dua tahun Wileen mencoba menjalani hubungan bersama Sain. Namun di tahun terakhir, akhirnya hubungan mereka kandas karena Wileen tidak kuat lagi mengikuti gaya hidup sain. Wileen langsung mengakhiri hubungannya dengan Sain. Awalnya Sain menolak, namun Wileen tetap bersikukuh ingin berpisah.
Siapa sangka, hingga saat ini Sain selalu mengikuti kemanapun Wileen berada. Sain berusaha selalu ada untuk Wileen, dengan harapan Wileen akan kembali kepadanya. Bahkan di mata public, banyak para fans mengira mereka balikan atau biasa dibilang cinta lama bersemi kembali. Bahkan ada juga yang mengira mereka sengaja backstreet.
Sebenarnya Wileen sangat risih jika Sain selalu mengikutinya. Bahkan wileen selalu mengatakan di depan public bahwa statusnya sekarang adalah jomblo. Namun percuma saja, karena Sain selalu membuat public beranggapan mereka sengaja tidak mempublikasikan hubungan.
Lelah, tentu saja Wileen sangat lelah dengan semua ini. Wileen sangat membutuhkan Albern di sisinya. Karena hanya dialah yang Wileen butuhkan selama ini.
Wileen rindu menjadi dirinya yang dulu, Wileen rindu akan semua kenangan nya bersama Albern. Hingga seluruh isi kamar Wileen tiada hal selain tentang Albern.
Kado-kado pemberian Albern tetap tersimpan rapi di lemari khusus. Bahkan Wileen sudah menyerupai seorang fans fanatik Albern. Bahkan photo-photo sewaktu mereka SMA masih berjejer rapi di dinding kamarnya.
Bagaimana Wileen bisa melupakan Albern, jika seisi kamarnya dipenuhi hal-hal tentang Albern. Tanpa dia sadari selama ini, sejatinya Wileen juga mencintai Albern. Namun Wileen selalu menyangkalnya, setiap rasa itu datang. Karena baik Wileen maupun Albern sempat berjanji jangan ada cinta di antara persahabatan mereka. Namun kembali lagi pada, jodoh seseorang tiada yang tahu.
Mereka berdua merasakan cinta yang sama, namun baik Wileen maupun Albern tidak pernah mengetahui perasaan masing-masing. Karena mereka terikat dengan ucapan mereka sendiri.
"Jangan ada cinta di antara persahabatan."
Kata-kata itulah yang selalu membuat mereka enggan untuk maju dan akhirnya memilih untuk mundur. Karena baik Wileen maupun Albern, tidak ingin persahabatan mereka hancur hanya karena cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Metta Mo
sahabatan Sama lawan jenis, keknya syusah deh tor kalo nggak ada cinta-cintaan..
2023-06-19
0
MAY.s
Karena memang itu bisa merusak persahabatan 😭😭😭
2023-06-09
0
MAY.s
Pernah ada di posisi ini... Duh🤧
2023-06-09
0