Adipaty'S Next Generation

Adipaty'S Next Generation

Safier & Miss Peggy

Daffindra Barack Adipaty adalah putera bungsu dari sepasang suami isteri yakni Alfaro putra Adipaty dan Meylani Larasati Smith.

Pria berusia dua puluh lima tahun ini belum ingin terikat dalam dunia kerja lebih tepatnya ia tidak mau menangani perusahaan keluarganya. Setelah lulus S1 tiga tahun lalu, kembarannya Daffandra langsung melanjutkan S2 dan sekarang sudah memegang kendali perusahaan Maquerie-group dari setahun yang lalu.

Sedangkan Daffi, ia malah masih ingin bebas dan menjelajah dunia dengan harta orang tuanya. Namun hal itu tidak dipermasalahkan oleh kedua orang tua karena Daffi punya gaya hidup sendiri berbeda dengan sang kaka dan abangnya.

Alfa sempat membujuknya untuk memegang kendali perusahaan Royal-Adipaty namun sampai saat ini, anak muda itu belum mengiyakan permintaan sang daddy.

Masa mudanya benar-benar ia habiskan dengan berkeliling dunia namun satu yang disenangi oleh kedua orang tuanya adalah Daffi benci dengan minuman keras, rokok dan tidak suka Tempat-tempat yang brisik sehingga seumur hidupnya ia tidak pernah ke tempat yang namanya club malam.

"Hi mis Peggy, sudah mandi ya ndut?" ucap Daffi sambil merentangkan tangannya kepada seorang gadis kecil yang berusia hampir 3 tahun yang baru menuruni anak tangga dari lantai dua.

"Iyalah aku udah mandi loh, udah halum nggak kaya om bau ih" ucap gadis kecil itu dengan gaya centilnya. Ia memilih menjauh dari omnya yang baru saja datang bertamu ke rumah mereka karena sang om belum mandi dan pastinya bau.

Ya Roberth dan Maggie sudah memiliki dua orang anak. Yang sulung adalah laki-laki dan sekarang berusia 6 tahun yang bernama Pratyaksa Safier Mike yang biasa di panggil Safier dan seorang gadis kecil berusia 2 tahun lebih, bernama Peggy Cantika Mike biasa dipanggil Peggy namun gadis kecil itu ngotot supaya di panggil Miss Peggy.

"Enak saja kamu bilang om belum mandi. Kalau tidak mau sama om Daffi ya om sama abang Safier aja" gerutu Daffi tidak Terima baik.

"Safier!!! Safier!!!" teriak Daffi sambil melewati gadis kecil itu dan mencari ponakan laki-laki yang lebih banyak diam di dalam kamar entah apa yang dia lakukan di sana.

"Cih kecil-kecil sok jenius" ucap Daffa di balik pintu ruang belajar keponakannya setelah melihat bocah itu tengah serius dengan laptopnya.

Niat hati ingin memanasi Miss Peggy malah tidak jadi karena yang mau diajak untuk bekerja sama sedang serius belajar.

"Om Daffi, kenapa kaya maling aja sih?" ucap Miss Peggy tiba-tiba karena sudah berada di dekat sang om.

"Ya Tuhan Miss Peggy, kenapa kamu itu selalu muncul tiba-tiba sih? buat om jantungan saja" ucap Daffi terkejut saat berbalik dan mendapati keponakannya sudah ada di belakangnya.

"Dihhh om Daffi juga kenapa malah beldili di sini?" ucapnya sambil melipat kedua tangannya tepat di dadanya sambil menatap Daffi tajam.

"Om Daffi itu lagi lihat abangmu" ucap Daffi menjelaskan.

"Itu bukan melihat tapi ngintip om" ucap gadis kecil itu membenarkan. Daffi memutar bola matanya malas karena ia tidak akan pernah menang berdebat sama miss Peggy

"Daffi? kamu baru sampai? katanya lagi di Amrik?" ujar Maggie yang baru turun dari lantai atas karena masih membereskan barang-barang Puteri bungsunya, mulai dari handuk, sisir, bedak baby dan semua perlengkapan mandi dan lainnya yang beterbangan di segala arah.

Gadis kecil itu lebih mandiri karena setelah mandi ia akan bedakkan sendiri dan menyisir rambut sendiri walaupun ujung-ujungnya sang mama yang harus mengikatnya rambutnya.

"Sudah balik semalam ka" jawab Daffi sambil melangkah ke arah sofa ruangan itu dan mendudukkan bokongnya.

"Om Daffi" panggil Miss Peggy yang ikut omnya untuk duduk di sofa tersebut. Dengan susah paya ia berusaha untuk naik ke atas sofa

"Iya Mis" jawab Daffi.

"Kata mama, om Daffi pelgi-pelgi telus kalena mengelilingi dunia ya?" tanya gadis kecil itu penasaran.

"Iyalah, om Daffi lagi menjelajah dunia, menikmati hidup" ucap Daffi sombong.

"Dihh palingan pake uang oma sama opa, iya kan ma?" ucap Peggy minta dukungan dari sang mama.

Maggie memilih diam karena tidak mau ikut campur dengan perdebatan yang akan segera dimulai itu.

"Enak saja kamu bicara" ucap Daffi tidak Terima baik.

"Kan om Daffi belum punya kelja jadi pasti nggak punya uang lah" ucap Miss Peggy.

"Heh, om punya anak buah yang kerja dan om menikmati hasilnya" ucap Daffi membela diri.

"Nggak ada begitu om, kata papa kelja dulu balu makan, masa om Daffi makan aja nggak kelja?" ucapnya terus menantang sang om.

"Kan om Daffi sudah bilang kalau om bayar orang buat kerja" ucap Daffi yang kali ini tidak mau kalah debat.

"Itu namanya anak malas om. Mama ajalin abang sama aku untuk bekerja sendili, jangan halap bibi telus" ucapnya membantah.

"Ya itu mamamu bukan om Daffi. Kalau om Daffi mah beda" ucap Daffi.

"Bilang aja malas, apa susahnya sih" gerutunya sinis.

"Eh Daffi, baru datang?" tanya Roberth yang baru pulang dari kantor dan masih tenteng tasnya.

"Iya ka, semalam tiba di apartemen" jelas Daffi kepada adik iparnya.

"Papa, mana pesanan ade?" tanya Peggy menagih pesannya pagi tadi.

"Iya Miss papa tidak lupa, nanti kasih tahu abang untuk ambil di mobil" ucap Roberth sambil mensejajarkan tubuhnya dengan puterinya dan mengangkat masuk dalam gendongan setelah tasnya diambil alih oleh sang isteri.

Maggie menyalami sang suami dan Roberth pun menahan putrinya dengan satu tangan dan memberi tangan yang satunya untuk dicium isterinya seperti biasa ritual berangkat kerja dan pulang kerja.

"Cih giliran papanya langsung lengket, kalau aku bilang bau" gerutu Daffi karena keponakannya itu sungguh pilih kasih.

"Papa paling telbaik, selalu wangi" ucapnya memanasi sang om bungsunya itu.

"Mana ada orang baru pulang kerja wangi, acem kali Miss?" ucap Daffi langsung mendapat tatapan maut dari ponakannya membuat Roberth dan Maggie tersenyum menahan tawa.

"Daffi kamu nginap di sini kan?" tanya Maggie kepada adik bontotnya.

" Aku balik ke apartemen ka" jawab Daffi yang tidak mau nginap di mansion keluarga Adipaty. Ya semenjak usia Aksa genap 1 tahun, Roberth dan Maggie pindah ke mansion Adipaty karena tidak ada yang menemoatinya kecuali para asisten Rumah Tangga.

"Kenapa?" tanya Maggie.

"Tidak kenapa-kenapa ko ka?" jawabnya santai.

"Kapan kamu mau mengambil alih perusahaan daddy. Kasihan loh de daddy sudah tua" ucap Maggie mencoba untuk merayu adiknya yang keras kepala itu.

"Aku belum niat ka. Apa salahnya daddy kasih ke orang kepercayaannya untuk mengelolahnya?" saran Daffi.

"Nggak semua orang bisa dipercaya de, Daddy sudah menarik om Roky ke Australia dan di sini kosong. Siapa yang bisa dipercaya di sini? hanya om Roky dan om Riko yang bisa kita percaya" jelas Maggie.

"Tapi ka.... " ucap Daffi.

"Seandainya kaka bisa untuk tampil di publik" ucap Maggie sedih karena sampai hari ini ia hanya bisa jadi ibu rumah tangga yang bekerja dibalik layar karena tidak mau membahayakan keluarganya.

"Akan aku pikirkan ka" jawab Daffi mengalah.

Ia masih ingin menikmati kebebasan tapi apalah daya kalau semua harus berakhir seperti ini.

"Om Daffi... katanya mau kasih hadia ulang tahunnya abang?" tagih Safier yang baru keluar dari ruang belajar yang ada di lantai bawah itu.

"Iya, sudah om pesankan nanti akan diantar ke sini beberapa hari lagi" jawab Daffi.

BERSAMBUNG

Hi semuanya selamat membaca ya? semoga suka sama novel ini.

Sebelum lanjut, bagi yang belum membaca novel sebelumnya harap membaca terlebih dahulu novel Goodbye Daddy See You Again biar nyambung ceritanya. 🙏❤

Terpopuler

Comments

uhuuyyyyyy

uhuuyyyyyy

waah Miss Peggy nurun mommy nya😀

2024-05-08

0

Isabela Devi

Isabela Devi

moga Daffi bs dgr Kak

2024-01-10

0

Salma Suku

Salma Suku

Mampir lagi thor semangat👍

2023-07-05

0

lihat semua
Episodes
1 Safier & Miss Peggy
2 Bujukan Untuk Bekerja
3 Permintaan Maggie dan Roberth
4 Mimpi buruk
5 Hari Pertama Masuk Kantor
6 Minta Mobil Baru
7 Menagih Janji
8 Belanja
9 Merahasiakan
10 Mengawasi
11 Salah Paham
12 Kelaparan
13 Opa Gaston Kritis
14 Dimanfaatkan
15 Datang Ke Rumah Calon Mertua
16 Ikut Ke Kantor Papa
17 Restoran
18 Perjuangan Maggie
19 Kematian Opa Gaston
20 Surat Dari Opa Gaston
21 Kecurigaan Daffi
22 Panti Asuhan
23 Maggie vs Miss Peggy
24 Dikerjain Oleh Pak Bos
25 Kedatangan Tamu
26 Ketahuan
27 Mencari
28 Amarah Maggie
29 Rayuan Daffi
30 Minta Ijin Calon Papa Mertua
31 Usaha Si Kembar
32 Membawa Pulang Secara Paksa
33 Maggie Dibuat Pusing Oleh si Kembar
34 Perdebatan Daffi dan Asry
35 Segera Menikahi
36 Kecemburuan Daffi
37 Ungkapan Ike
38 Penyelesaian Masalah (Daffa dan Ike)
39 Nina Berulah
40 Perasaan Daffi Yang Sebenarnya
41 Trik Daffa
42 Trik Daffa 2
43 Ijin tinggal di luar
44 Kepintaran Miss Peggy
45 Daffi Yang Bodoh Soal Cinta
46 Kepergian Maggie dan Roberth
47 Kebusukan Nina Terbongkar
48 Strategi
49 Tragedi
50 Kritis
51 Kerapuhan Maggie
52 Kesadaran Daffi akan cintanya
53 Ungkapan Cinta
54 Perkara panggilan Sayang
55 Makan Siang Bersama
56 Wedding day
57 Selingan sebelum resepsi
58 Resepsi
59 Perasaan Daffi
60 Kebiasaan Suami istri di pagi hari
61 Dijahili Satu Keluarga
62 Seperti Keluarga Bahagia
63 Putus
64 Kesedihan Ike
65 Cari Tahu
66 Suasana Hati si Kembar
67 Penyesalan Daffi
68 Kekhawatiran Daffi
69 Tangis haru Maggie
70 Paha ayam
71 Rencana ke Indonesia
72 Pertemuan keluarga Adipaty dan keluarga Mike
73 Kebiasaan tidur Asry
74 Terbongkar oleh Miss Peggy
75 Makan di luar
76 Nasehat mommy untuk Daffa dan Ike
77 Hari H Pernikahan Daffi dan Asry
78 Tangisan Asry
79 Liburan
80 Memuji Istri Sendiri
81 Siap Kehilangan
82 Respon baby twins
83 Hari lahiran Baby twins
84 Keanehan Ike
85 Musuh Kembali Bereaksi
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Safier & Miss Peggy
2
Bujukan Untuk Bekerja
3
Permintaan Maggie dan Roberth
4
Mimpi buruk
5
Hari Pertama Masuk Kantor
6
Minta Mobil Baru
7
Menagih Janji
8
Belanja
9
Merahasiakan
10
Mengawasi
11
Salah Paham
12
Kelaparan
13
Opa Gaston Kritis
14
Dimanfaatkan
15
Datang Ke Rumah Calon Mertua
16
Ikut Ke Kantor Papa
17
Restoran
18
Perjuangan Maggie
19
Kematian Opa Gaston
20
Surat Dari Opa Gaston
21
Kecurigaan Daffi
22
Panti Asuhan
23
Maggie vs Miss Peggy
24
Dikerjain Oleh Pak Bos
25
Kedatangan Tamu
26
Ketahuan
27
Mencari
28
Amarah Maggie
29
Rayuan Daffi
30
Minta Ijin Calon Papa Mertua
31
Usaha Si Kembar
32
Membawa Pulang Secara Paksa
33
Maggie Dibuat Pusing Oleh si Kembar
34
Perdebatan Daffi dan Asry
35
Segera Menikahi
36
Kecemburuan Daffi
37
Ungkapan Ike
38
Penyelesaian Masalah (Daffa dan Ike)
39
Nina Berulah
40
Perasaan Daffi Yang Sebenarnya
41
Trik Daffa
42
Trik Daffa 2
43
Ijin tinggal di luar
44
Kepintaran Miss Peggy
45
Daffi Yang Bodoh Soal Cinta
46
Kepergian Maggie dan Roberth
47
Kebusukan Nina Terbongkar
48
Strategi
49
Tragedi
50
Kritis
51
Kerapuhan Maggie
52
Kesadaran Daffi akan cintanya
53
Ungkapan Cinta
54
Perkara panggilan Sayang
55
Makan Siang Bersama
56
Wedding day
57
Selingan sebelum resepsi
58
Resepsi
59
Perasaan Daffi
60
Kebiasaan Suami istri di pagi hari
61
Dijahili Satu Keluarga
62
Seperti Keluarga Bahagia
63
Putus
64
Kesedihan Ike
65
Cari Tahu
66
Suasana Hati si Kembar
67
Penyesalan Daffi
68
Kekhawatiran Daffi
69
Tangis haru Maggie
70
Paha ayam
71
Rencana ke Indonesia
72
Pertemuan keluarga Adipaty dan keluarga Mike
73
Kebiasaan tidur Asry
74
Terbongkar oleh Miss Peggy
75
Makan di luar
76
Nasehat mommy untuk Daffa dan Ike
77
Hari H Pernikahan Daffi dan Asry
78
Tangisan Asry
79
Liburan
80
Memuji Istri Sendiri
81
Siap Kehilangan
82
Respon baby twins
83
Hari lahiran Baby twins
84
Keanehan Ike
85
Musuh Kembali Bereaksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!