Rahasia Julian

"Kamarmu cukup besar, tapi tidak memiliki kehangatan." Alexa melayangkan komentar saat keduanya sudah sampai di kamar milik Julian. Laki - laki itu memutar bola matanya malas. Terserah wanita itu mau berbicara seperti apa. Julian tidak peduli.

"Jika kau tidak suka keluarlah." usir Julian halus.

"Aku hanya bercanda Julian. Kau ini terlalu serius. Pantas saja Kakakku meninggalkanmu." Ups, Alexa menutup mulutnya. Saat melihat tatapan Julian yang terlihat begitu menakutkan.

"Jangan asal bicara tentang Vanya. Aku sudah mengenal lama Vanya. Dia tidak mungkin meninggalkan aku tanpa alasan." ucap Julian dengan serius.

Alexa mematung di tempat dengan sikap Julian yang berubah menjadi dingin kepadanya. Di detik berikutnya, Alexa melangkah mendekat ke arah sofa, duduk di sana seraya memainkan ponsel miliknya. Ia tidak terlalu peduli dengan sikap dan sifat Julian yang selalu berubah-ubah kepadanya. Lagian itu bukannya wajar, kan Julian memang tidak mencintainya. Begitu pun sebaliknya. Karena memang selama ini Alexa tidak pernah mengenal sosok Julian Dominic. Hanya beberapa kabar dari media saja dia mendengar tentang Kakak perempuannya yang menjalin hubungan dengan pengusaha hebat asal negara M. Selebihnya, dia tidak mengenal dengan baik sosok Julian. Menetap lama di negara R. Membuat Alexa tidak tahu apapun tentang rencana keluarganya. Termasuk menjodohkan Julian dengan Kakak perempuanya.

"Aku minta maaf." ucap Alexa yang akhirnya menghampiri Julian lebih dulu. Alexa menekan egonya untuk lebih bersabar. Mereka memang sama - sama masih baru dan belum mengetahui apapun mengenai kepribadian masing-masing.

Julian hanya membalas dengan anggukan, karena tiba - tiba saja kegugupan melandanya lagi. "Ekhm. Ngomong - ngomong masalah umur, usia kamu sekarang berapa?" Julian mencoba mencairkan suasana yang sempat menegang tadi.

"24 tahun," jawab Alexa lugas. Tak lupa, Alexa bertanya usia pria yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya itu.

"Kalau aku sekarang sudah 30 tahun," Alexa melebarkan matanya.

"Apa!! 30 tahun?" pekik Alexa dengan nada suara yang agak tinggi.

"Kenapa?"

"Berarti aku nikah sama Om - om dong," gumam Alexa yang masih di dengar oleh Julian.

"CK, aku bukan om - om. Tapi suami kamu." Julian berdecak mendengar gumaman dari Alexa.

"Sorry, tapi kamu memang nggak tampak seperti umur segitu, makanya aku sangat kaget." Alexa mulai memamerkan senyumannya dan Julian refleks juga ikutan tersenyum.

Mereka memang harus lebih banyak untuk berinteraksi, supaya cepat memahami satu sama lain.

...***...

Sekarang waktunya makan malam semua sudah bergabung termasuk Papa Erlangga yang sudah pulang dari kantornya.

"Alexa, ini adalah makanan kesukaan Julian. Nanti, Mamah akan mengajarkanmu lagi. Sekarang kau dan Julian makanlah." Bella memberikan Rendang dan capcay. Ya, sebelumnya Bella sudah mengajarkan Alexa membuat makanan kesukaan Julian. Hanya saja, terlihat dari wajah Alexa yang tampak begitu enggan. Bagaimana tidak? Alexa memang tidak hebat dalam memasak. Selama ini dia tidak memiliki waktu untuk belajar memasak.

"Ya, Mah." jawab Alexa dengan raut wajah yang terpaksa. Tidak mungkin dia menolak keinginan dari Ibu mertuanya.

"Jika kau lemah dalam hal memasak. Lebih baik kau tidak perlu melakukannya," tukas Julian dingin tanpa melihat ke arah Alexa.

Alexa mendengus tak suka. "Kau ini memangnya tahu apa? Lihat saja, nanti aku akan membuktikan masakanku!" Jawabnya tak terima.

Julian mengangkat bahu acuh. Dia tidak mempedulikan perkataan Alexa. Dia lebih memilih untuk menikmati makanan Rendang dan capcay yang sudah di buat oleh Ibunya. Sedangkan Alexa masih menatap kesal Julian. Bella yang berada di hadapan Julian dan Alexa mengulum senyumannya.

Setelah makan malam selesai semuanya kembali ke kamar masing-masing.

"Aku akan ke kamar dulu..." ucap Alexa.

"Hem," sahut Julian dengan deheman.

Julian kembali ke ruang kerjanya. Meski tadi pagi tidak ke kantor. Sebagai pemimpin salah satu perusahaan milik keluarga Dominic. Julian tidak bisa lepas tangan. Semua hal masih di bawah pantauannya, dia tidak ingin saat di kantor nanti malah banyak pekerjaan yang terbengkalai. Itu juga salah satu alasan Julian pergi berbulan madu.

Suara ketukan pintu terdengar, Julian membuang napas kasar kala ada yang menggangunya, dia tetap menginterupsi untuk masuk.

"Tuan Julian," sapa Kenzo, asisten Julian menundukkan kepalanya saat tiba di hadapan Julian.

"Ada apa kau kesini?" tanya Julian dingin. Terlihat tatapannya menatap tajam Kenzo yang berdiri di hadapannya.

"Tuan, apa Tuan hari ini akan mengunjungi Nona Berlian?" tanya Kenzo hati - hati

Julian terdiam kala mendengar pertanyaan dari Kenzo. Seketika raut wajahnya berubah. Tampak iris matanya terlihat lebih dengan kerinduan bersamaan dengan kepedihan yang mendalam. Pandangan Julian berubah menjadi kosong dan menerawang kedepan.

"Aku sudah lama tidak mengujungi Berlian. Sejak mengurus pernikahanku, aku sampai lupa pada Berlian. Dia pasti marah dan membenciku saat ini karena mengabaikannya" Julian menjeda, dia menghembuskan napas kasar seraya melanjutkan perkataannya. "Jika saja Alexa tidak menggantikan posisi Kakak perempuanya, aku pasti tidak harus terjebak dalam pernikahan ini."

"Tuan, tapi menurut saya Nyonya Alexa adalah sosok wanita yang bersanding tepat dengan anda, saya mendengar dia begitu mandiri di negara R. Nyonya Alexa mampu mendirikan perusahaannya sendiri tanpa bantuan Ayahnya. Tidak hanya itu, tapi Nyonya Alexa memiliki prestasi yang hebat dalam pendidikan. Dengan semua yang di miliki oleh Nyonya Alexa, dia adalah wanita yang sangat pantas bersanding dengan anda, Tuan." ujar Kenzo memberikan pendapat.

"Aku tidak pernah peduli tentang Alexa. Apapun mengenai dirinya tidak akan membuatku tertarik sedikitpun." tukas Julian dengan raut wajah datar. Tampak dia enggan membahas tentang Alexa.

"Tuan, tapi bagaimanapun Nyonya Alexa adalah istri anda. Apa anda tidak ingin belajar untuk mencintai Nyonya Alexa?" tanya Kenzo hati - hati.

"Aku tidak mungkin mencintai wanita lain." jawab Julian dengan suara yang begitu dingin dan tajam. "Hanya akan ada satu wanita yang aku cintai. Kau sangat tahu itu, Kenzo. Dan kau tetap harus merahasiakan segala hal tentang Berlian. Karena semua orang tahunya aku sangat mencintai Vanya. Lebih baik kau pergi dan jangan lagi membahas tentang Alexa. Aku dan Alexa menikah hanya karena dengan keadaan terpaksa. Meski dia istriku. Tapi dia tidak memiliki hak apapun!" Lanjutnya menegaskan.

"Maaf Tuan, kalau begitu saya permisi." Kenzo menundukkan kepalanya, pamit undur diri dari hadapan Julian.

Julian kembali menyadarkan punggungnya di kursi seraya memejamkan mata lelah. Ya, dia memang tidak pernah peduli dengan apapun yang menyangkut Alexa. Hingga kemudian tatapan Julian teralih pada handphone miliknya. Dia membuka galeri di handphone miliknya. Seketika senyuman samar di bibirnya terukir melihat bingkai foto yang ada di dalam galeri handphonenya. Tatapan dan hatinya berubah menjadi begitu lebih lembut melihat sosok wanita yang berada di bingkai foto itu.

...******...

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~

Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁

Makasih...

Bersambung....

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.

Terpopuler

Comments

Eridha Dewi

Eridha Dewi

berlian itu siapa thor

2023-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Yang Tidak Inginkan
2 Perjanjian Pernikahan
3 Berkunjung
4 Rahasia Julian
5 Rasa Penasaran
6 Hukuman Untuk Alexa
7 Tidak Ingin Di Salahkan
8 Kedatangan Sepupu
9 Entah Kenapa
10 Hukuman Untuk Alexa Lagi
11 Kedatangan Devan
12 Kau Hanya Perlu Menurutiku
13 Alexa Sakit
14 Perintah Julian
15 Pintu Terbuka
16 Persiapan ke Pesta
17 Bertemu Kembali
18 Kau Harus Di Hukum
19 Jangan sakit lagi
20 Memikirkan Perkataan Alexa
21 Di Ajak Jalan - Jalan
22 Memasak Untukmu
23 Menginginkan Kebebasan
24 Tidur Bersama
25 Mengganggu
26 Siapa Wanita Itu?
27 Hukuman Untukmu
28 Seluruh Tubuhmu Adalah Milikku
29 Peringatan Samudera
30 Sakit Kepala
31 Aku Sedang Tidak Ingin Berdebat
32 Bercinta Tanpa kelembutan
33 Mengakhiri Hidup Pilihan Terbaik
34 Sebuah Kenyataan
35 Pikirkan Baik-baik
36 Perdebatan Alexa dan Julian
37 Mulai Banyak Bicara Dan Manja
38 Penjelasan Julian
39 Panggilan Telepon Dari Samudera
40 Larangan Julian
41 Kekhawatiran Julian
42 Kedatangan Samudera
43 Berbelanja
44 Bertemu Vanya
45 Alasan Vanya
46 Julian Yang Belum Berubah
47 Mengajak Makan Siang
48 Pertengkaran Julian Dan Alexa
49 Tidak Bisa Memilih
50 Kunjungan Mertua
51 Tujuan Samudera
52 Keributan
53 Hukuman Yang Terulang Lagi
54 Pergi Dari Rumah
55 Menenangkan Diri
56 Kekhawatiran Samudera
57 Kecelakaan
58 Kondisi Alexa
59 Mantan Tunangan Menjadi Adik Ipar
60 Kemarahan Samudera
61 Sebuah Kenyataan Yang Terpendam
62 Amarah Ayah Mertua
63 Menjaga Istriku
64 Alexa Siuman
65 Luka Di Hati
66 Keputusan Alexa
67 Rasa Takut, Benci Dan Trauma
68 Berpamitan
69 Alexa Sakit
70 Perkelahian Samudera Dan Julian
71 Usaha Julian Dan Pilihan Alexa
72 Akhirnya Mengalah
73 Merasa Bersalah
74 Permintaan Alexa
75 Penthouse
76 Biarkan Seperti Ini
77 Ngidam Menyusahkan
78 Ke Perkebunan
79 Tidak Mau Menjadi Janda
80 I Hate You
81 Kau Akan Selalu Cantik
82 Telefon Dari Samudera
83 Periksa Kandungan
84 Tingkah Aneh Devan
85 Perdebatan Adel Dan Devan
86 Lukisan Kaylan
87 Manja Seperti Anak Kecil
88 Kesepakatan
89 Kedatangan Vanya
90 Percakapan Alexa Dan Vanya
91 Kabar Dari Paman Demian
92 Undangan Makan Malam
93 Acara Jamuan Makan Malam
94 Mengantar Shabrina
95 Informasi Kedatangan Orang Tua Adel
96 Menikmati Sarapan
97 Bertemu Paman Dan Bibi Alexa
98 Acara Makan Siang
99 Lamaran Devan Dan Penolakan Dari Adel
100 Memberikan Tantangan Untuk Devan
101 Mengingat Kenangan Masa Lalu
102 Ngidam Manisan Buah Salak
103 Kedatangan Ibu Mertua
104 Kekesalan Devan Pada Julian
105 Rencana Devan
106 Meminta Izin
107 Keributan
108 Menahan Amarah
109 Terlihat Menggemaskan
110 Perdebatan Di Pagi Hari
111 Kau Sudah Gila!
112 Ocehan Adel
113 Percakapan Alexa Dan Adel
114 Tidak Akan Terperanguh
115 Prioritas pertamaku
116 Laporan Dari Kenzo
117 Menceritakan Semua Masalahmu
118 Pelaku Kebakaran
119 Saran Kenzo Dan Penolakan Julian
120 Perdebatan Julian Dan Samudera
121 Mengambil Alih Galaxy Group
122 Hasil Laporan
123 Tidak Bisa Di Hubungi
124 Rekaman CCTV
125 Identitas Penculikan
126 Kedatangan Julian Dan Devan
127 Menenangkan Adel
128 Telepon Dari Samudera
129 Macan Manisku
130 Keinginan Devan
131 Cara Licik Devan
132 Ngidam Lagi
133 Menyuarakan Isi Hati
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pernikahan Yang Tidak Inginkan
2
Perjanjian Pernikahan
3
Berkunjung
4
Rahasia Julian
5
Rasa Penasaran
6
Hukuman Untuk Alexa
7
Tidak Ingin Di Salahkan
8
Kedatangan Sepupu
9
Entah Kenapa
10
Hukuman Untuk Alexa Lagi
11
Kedatangan Devan
12
Kau Hanya Perlu Menurutiku
13
Alexa Sakit
14
Perintah Julian
15
Pintu Terbuka
16
Persiapan ke Pesta
17
Bertemu Kembali
18
Kau Harus Di Hukum
19
Jangan sakit lagi
20
Memikirkan Perkataan Alexa
21
Di Ajak Jalan - Jalan
22
Memasak Untukmu
23
Menginginkan Kebebasan
24
Tidur Bersama
25
Mengganggu
26
Siapa Wanita Itu?
27
Hukuman Untukmu
28
Seluruh Tubuhmu Adalah Milikku
29
Peringatan Samudera
30
Sakit Kepala
31
Aku Sedang Tidak Ingin Berdebat
32
Bercinta Tanpa kelembutan
33
Mengakhiri Hidup Pilihan Terbaik
34
Sebuah Kenyataan
35
Pikirkan Baik-baik
36
Perdebatan Alexa dan Julian
37
Mulai Banyak Bicara Dan Manja
38
Penjelasan Julian
39
Panggilan Telepon Dari Samudera
40
Larangan Julian
41
Kekhawatiran Julian
42
Kedatangan Samudera
43
Berbelanja
44
Bertemu Vanya
45
Alasan Vanya
46
Julian Yang Belum Berubah
47
Mengajak Makan Siang
48
Pertengkaran Julian Dan Alexa
49
Tidak Bisa Memilih
50
Kunjungan Mertua
51
Tujuan Samudera
52
Keributan
53
Hukuman Yang Terulang Lagi
54
Pergi Dari Rumah
55
Menenangkan Diri
56
Kekhawatiran Samudera
57
Kecelakaan
58
Kondisi Alexa
59
Mantan Tunangan Menjadi Adik Ipar
60
Kemarahan Samudera
61
Sebuah Kenyataan Yang Terpendam
62
Amarah Ayah Mertua
63
Menjaga Istriku
64
Alexa Siuman
65
Luka Di Hati
66
Keputusan Alexa
67
Rasa Takut, Benci Dan Trauma
68
Berpamitan
69
Alexa Sakit
70
Perkelahian Samudera Dan Julian
71
Usaha Julian Dan Pilihan Alexa
72
Akhirnya Mengalah
73
Merasa Bersalah
74
Permintaan Alexa
75
Penthouse
76
Biarkan Seperti Ini
77
Ngidam Menyusahkan
78
Ke Perkebunan
79
Tidak Mau Menjadi Janda
80
I Hate You
81
Kau Akan Selalu Cantik
82
Telefon Dari Samudera
83
Periksa Kandungan
84
Tingkah Aneh Devan
85
Perdebatan Adel Dan Devan
86
Lukisan Kaylan
87
Manja Seperti Anak Kecil
88
Kesepakatan
89
Kedatangan Vanya
90
Percakapan Alexa Dan Vanya
91
Kabar Dari Paman Demian
92
Undangan Makan Malam
93
Acara Jamuan Makan Malam
94
Mengantar Shabrina
95
Informasi Kedatangan Orang Tua Adel
96
Menikmati Sarapan
97
Bertemu Paman Dan Bibi Alexa
98
Acara Makan Siang
99
Lamaran Devan Dan Penolakan Dari Adel
100
Memberikan Tantangan Untuk Devan
101
Mengingat Kenangan Masa Lalu
102
Ngidam Manisan Buah Salak
103
Kedatangan Ibu Mertua
104
Kekesalan Devan Pada Julian
105
Rencana Devan
106
Meminta Izin
107
Keributan
108
Menahan Amarah
109
Terlihat Menggemaskan
110
Perdebatan Di Pagi Hari
111
Kau Sudah Gila!
112
Ocehan Adel
113
Percakapan Alexa Dan Adel
114
Tidak Akan Terperanguh
115
Prioritas pertamaku
116
Laporan Dari Kenzo
117
Menceritakan Semua Masalahmu
118
Pelaku Kebakaran
119
Saran Kenzo Dan Penolakan Julian
120
Perdebatan Julian Dan Samudera
121
Mengambil Alih Galaxy Group
122
Hasil Laporan
123
Tidak Bisa Di Hubungi
124
Rekaman CCTV
125
Identitas Penculikan
126
Kedatangan Julian Dan Devan
127
Menenangkan Adel
128
Telepon Dari Samudera
129
Macan Manisku
130
Keinginan Devan
131
Cara Licik Devan
132
Ngidam Lagi
133
Menyuarakan Isi Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!